450 research outputs found

    “HUBUNGAN ANTARA UMUR, KADAR GLUKOHEMOGLOBIN DAN INCOME DENGAN COST PENGOBATAN: a Path Analysis”

    Get PDF
    Latar Belakang:   Path analysis ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang tejadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Sulitnya pemahaman mengenai jenis analisis inilah yang melatarbelakangi penulis menyajikan sebuah model contoh kasus menggunakan analis jalur. Tujuan:    tujuan dari penulisan ini adalah untuk memperkenalkan tahapan analisis jalur, model dan prosedur penghitungan berdasarkan contoh kasus “Hubungan antara umur, kadar glukohemoglobin dan income dengan cost pengobatan”. Metode:  Studi literatur dan analisis kasus menggunakan path analysis Hasil:    Dari ketiga variabel independen yang ada, semuanya dapat membentuk jalur yang mempengaruhi variabel dependen dalam hal ini cost treatmen. Data yang disajikan tidak menunjukkan normalitas data sehingga ujia dilakukan dengan non parametrik, dengan cara melakukan transform sehingga mendekati kenormalan dan memenuhi syarat untuk dilakukan analisis selanjutnya. Koefisien jalur diatas diperoleh informasi semua koefisien dari X1 ke Y1, X2 ke Y1, X3 ke Y1, semuanya bermakna (p<0,05). Artinya Umur (X1), kadar glukoshemoglobin (X2), income (X3) mempunyai pengaruh positif terhadapberat cost treatmen (Y1).             Kesimpulan:  Berdasarkan hasil analisis jalur ini, kita dapat mengetahui bahwa konstruk atau variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap variabel dependen (cost treatment) adalah kada glukoshemoglobin yaitu sebesar 46,9%

    EFEKTIFITAS SMARTPHONE TERHADAP KONTROL TEKANAN DARAH DAN KEPATUHAN PASIEN HIPERTENSI

    Get PDF
    Latar Belakang: Data dari World Health Organization (WHO) sejak tahun 2014 penyakit hipertensi telah menyerang 22% penduduk dunia [1]. Diprediksikan pada tahun 2025 sekitar 29% orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi. Menurut American Heart Association (AHA), terdapat 76,4 juta orang usia dewasa di Amerika menderita hipertensi [2]. Sedangkan di Asia Tenggara, angka kejadian hipertensi mencapai 36% [3]. Tujuan: mengidentifikasi efektifitas smartphone terhadap kontrol tekanan darah dan kepatuhan pasien hipertensi. Metode: literatur review dengan menggunakan data base online meliputi PROQUEST, EBSCO dan Science Direct. Boolean “AND” dengan kata kuncinya smart phone, hypertension, adherence, dan self care. Hasil: Program smartphone dikembangkan dalam berbagai fitur diantaranya adalah SMS sebagai reminder dan juga sebagai media untuk melakukan edukasi kepada pasien hipertensi terkait penyakit, komplikasi, penatalaksanaan hingga pencegahannya. Penggunaan smartphone dapat meningkatkan kontrol tekanan darah, menurunkan tekanan darah (sistolikd an diastolik), serta dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi. Kesimpulan: Penggunaan smartphone sebagai intervensi dapat digunakan sebagai intervensi terkini dalam melakukan manajemen penyakit jangka panjang termasuk hipertensi, sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat komplikasi hipertensi yang tidak diharapkan

    COMPLIANCE OF HYPERTENSION PATIENTS IN DOING SELF-CARE: A GROUNDED THEORY STUDY

    Get PDF
    Hypertensi as a one of non-communicable diseases is need of serious attention and dealt with " nation-wide " given the high prevalence and usually people do not realize that he was suffering from hypertension. Generally only known when they come for treatment to the health service because of illness or other complaints, so hypertension is often known as " the silent killer ". Patient compliance in undergoing hypertension treatment is also a determinant that affects the control of patient's blood pressure . The most important main determinant The effect on adherence to take antihypertensive medication is long suffered from hypertension. This study aims to develop theoretical concepts about strategies to improve patient compliance in self-care for hypertensive patients both pharmacologically and non-pharmacologically. The study design using qualitatively with five participants and purposive sampling. From the results of the study, six themes were obtained : experience of adherence to control, experience of handling symptoms and complications,  experience of taking medication adherence, experience of adherence to managing diets, lack of adherence to exercise, and obstacles to adherence . It is recommended that hypertensive patients can improve compliance for routine antihypertensive drug consumption by making simple schedules and enhancing their self-concept

    EFEKTIFITAS MODEL DIRECTLY OBSERVED TREATMENT INTAKE (DOTI) TERHADAP KEPATUHAN PERAWATAN DIRI PASIEN HIPERTENSI: ANALISIS STATEMENT DEVELOPMENT

    Get PDF
    Latar Belakang:    Hipertensi merupakan masalah kesehatan global dan perlu mendapatkan perhatian serius untuk mengatasinya. Salah satu pendekatan yang direkomendasikan adalah Directly Observed Treatment Intake (DOTI). DOTI merupakan suatu tindakan observasi langsung terhadap obat-obatan yang dilakukan sendiri oleh pasien secara mandiri. Tujuan:    Mengembangkan analisis statement development tentang efektifitas model intervensi DOTI terhadap kepatuhan pengobatan dan perawatan diri pasien hipertensi. Metode: Analisis statement ini menggunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Walker dan Avant. Artikel-artikel pendukung diperoleh dari Proquest, CINHAL, SCOPUS dan Google Scholar yang dipublikasikan pada tahun 2000 sampai 2021. Informasi terkait DOTI diperoleh dari 4 halaman website. Konsep DOTI, kepatuhan, perawatan diri dan hipertensi diidentifikasi secara jelas. Hasil:   Tahap-tahap analisis statement development efektifitas model intervensi DOTI terhadap kepatuhan perawatan diri pasien hipertensi (Salgueiro et al., 2018)adalah: 1) Select the statement to be analyzed; 2) Simply the statement; 3) Classify the statement; 4) Examine concepts within the statement for definition and validity; 5) Specify relationships between concept by type, sign and symmetry; 6) Examine the logic; dan 7) Determine testability Kesimpulan:   Analisis statement adalah suatu proses menganalisis hubungan antar statement untuk menentukan dalam bentuk apa penyajiannya bagaimana hubungan antara konsep dalam statement. Kegunaannya adalah untuk membangan sebuah teori keperawatan diawali yang diawali dengan pengembangan konsep dari fenomena yang diamati. Konsep-konsep yang dikembangkan ini akan menghasilkan sebuah kerangka teori. Perlu pemahaman terkait karakteristik konsep-konsep yang dikembangkan. Selanjutnya perlu memahami hubungan atau keterkaitan antara konsep-konsep tersebut dengan statement development

    KEPEMIMPINAN STRATEGIS DAN CARA MENYELESAIKAN MASALAH MANAJEMEN DI RUMAH SAKIT

    Get PDF
    Latar Belakang: Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan dan sebagai salah satu sub sistem yang memberikan pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan perawatan, rehabilitasi medik dan penunjang medik.             Tujuan: mengetahui teori kepemimpinan efektif dari gambaran situasi management rumah sakit dengan kemampuan kepemimpinan strategis dalam mengidentifikasi masalah, eknik mempengaruhi dan tahapan menyelesaikan masalah di rumah sakit.             Simpulan: Berbagai gaya kepemimpinan dapat diterapkan dalam setiap suasana atau iklim kerja yang berbeda. Dalam menghadapi suasana rumah sakit yang menurun kualitasnya serta top manajer yang sulit membuka ruang untuk diskusi, maka gaya otoriter menjadi pilihan terbaik sehingga bisa mengatasi setiap masalah yang dihadapi.             Saran: Seorang pemimpin sebaiknya mempelajari dengan seksama setiap gaya kepemimpinan yang ada, sehingga jika dihadapkan pada suasa atau iklim kerja tertentu dapat menggunakan jenis gaya kepemimpinan yang sesuai sehingga bisa mengatasi konflik yang ada untuk mencapai tujuan organisasi

    EFEKTIVITAS VAGAL NERVE STIMULATION (VNS) TERHADAP DISRITMIA JANTUNG

    Get PDF
    Dysrhythmia is a heart rate disorder that includes frequency or rhythm disorders or both. One of the nursing actions to overcome is doing Vagal Nerve Stimulation (VNS), includes emphasis on one side of carotid sinus, emphasis on periorbital sinus, and performing valsalava maneuver by coughing. This is believed to increase release of acetylcholine in heart, where the acetylcholine is captured by SA node in left atrium and serves as an inhibitor of electrical stimulation of heart. The release of acetylcholine production is expected to inhibit cardiac irritability so ventricular contraction can be reduced to a minimum. This will appear clearly in state of dysrhythmias, especially atrial fibrillation. In atrial fibrillation, the impulses produced in atrium will exceed normal state, which results in electrical conductance of heart to SA node, continued to AV node and to purkinje fibers to increase ventricular contractions in projecting blood out of heart. If the impulses produced by atrium are irregular, the same thing happens to ventricles, which is to make irregular heart contractions as well. The result is the heart does not have time to relax to give blood to coronary arteries. If not handled properly, this is very dangerous for heart. VNS action by providing stimulation to vagus nerve will greatly help overcome this problem because the ends of the vagus nerve lead to SA node and AV node. By providing stimulation to vagus nerve, the signal will be sent to efferent to release ACh. It is hoped that this ACh will inhibit impulses from SA node and AV node so the heart can contract according to the body's needs

    STUDENT PERCEPTION ABOUT HIV / AIDS WITH THE STIGMATIZATION OF PLWHA

    Get PDF
    Cases of HIV / AIDS until now is increasing and has not found a cure. Listed as one of the most deadly diseases. The cause of this disease because of sex is not healthy, drug users using needles infected with HIV / AIDS, blood transfusions, babies born to positive mothers infected with HIV / AIDS. Their underlying cause of the disease is that there are some people who have a negative perception so that they will give a stigma for people living with HIV. It also extended to the campus community. This study Aimed to identify the relationship between the student persespsi with stigmatization of PLWHA. The approach used is quantitative approach with cross sectional study design. Reviews These samples included 236 students. Data analysis using chi square. Based on test results Obtained statistical value of p = 0.000, it can be concluded that there is a correlation between students' perceptions about HIV / AIDS with the stigmatization of PLWHA. From the results Obtained by analysis of the value OR = 5.844, it means that students who have positive perceptions about HIV / AIDS have the opportunity to give 5,844 times stigmatization for people living with HIV than students who have a negative perception. Suggestion: it is Necessary to access the latest information on HIV / AIDS in order to Broaden so as to change the wrong perceptions about HIV / AIDS so that no stigma for people living with HI

    HUBUNGAN ANTARA UMUR, JENIS KELAMIN, PENDIDIKAN DAN PEKERJAAN DENGAN STIGMATISASI TERHADAP ORANG DENGAN HIV/AIDS DI RSUD MGR. GABRIELMANEK,SVD ATAMBUA

    Get PDF
    Permasalahan HIV / AIDS sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan diseluruh dunia. HIV/AIDS merupakan masalah global yang melanda dunia sejak awal dekade 80 – an. Begitu banyak isu legal yang terjadi dalam perawatan pasien HIV / AIDS yang menimbulkan banyak stigma yang berbentuk prasangka buruk dan mendiskreditkan atau menolak ODHA.. Penelitian ini merupakan penelitian desktriptif analitik korelasi menggunakan pendekatan cros sectional dengan tujuan untuk menganalisis hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan stigmatisasi bagi ODHA di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Teknik sampling accidental sampling terhadap 170 responden dengan kriteria inklusinya adalah pengunjung di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua, bisa baca tulis dan bersedia menjadi responden. Teknik analisis univariat untuk menganalisis terhadap tiap variable. Terdapat 61,2% responden yang memberi stigmatisasi bagi ODHA bagi ODHA di RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua. Sedangkan analisis bivariat menggunakan chi square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 0,05) ditemukan tidak terdapat hubungan antara umur dengan stigmatisasi bagi ODHA di RSUD Mgr Gabriel Manek SVD Atambua (p value = 0,433), demikian juga jenis kelamin, tidak terdapat hubungan yang signifikan (p value = 0,429). Namun pendidikan dan pekerjaan ditemukan adanya hubungan yang bermakna yaitu orang yang berpendidikan rendah (SD dan SLTP) memiliki peluang 2,23 kali lebih besar kemungkinan untuk memberikan stigmatisasi bagi ODHA dibandingkan dengan orang yang berpendidikan Lanjutan sampai perguruan tinggi (p value = 0,028; OR = 2,23; 95% CI = 1,04 – 4,45); dan orang yang tidak bekerja memiliki kemungkinan 1,42 kali memberikan stigmatisasi bagi ODHA dibandingkan dengan orang yang bekerja (p value = 0,007; OR = 1,42; 95% CI = 0,22-0,78). Disarankan kepada manajemen rumah sakit agar meningkatkan penyebaran informasi melalui program PKRS secara tersentral. Untuk peneliti selanjutnya agar mengembangkan penelitian yang serupa untuk melihat variabel mana saja yang paling berhubungan

    GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DI SMPN HALIWEN

    Get PDF
    Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi sangat diperlukan oleh remaja, hal ini dilakukan untuk mencegah bias pendidikan seks maupun pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Tujuan  penelitian ini  untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN Haliwen. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif murni. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VII di SMPN Haliwen yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 126  sampel. Alat pengumpul data  adalah instrumen berupa kuesioner. Data yang telah diolah selanjutnya dilakukan analisa menggunakan analisa univariat. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa rata-rata usia responden adalah 14,12 tahun  (95%CI : 13,94-14,29), usia termuda 12 tahun dan tertua 16 tahun. Jenis kelamin merata untuk semua responden yaitu 50% untuk   laki-laki   dan   50%   untuk   perempuan.   Tingkat   pengetahuan   tentang kesehatan reproduksi adalah baik yaitu sebesar 84,9% (107 orang), cukup 14,3 % (18 orang), dan kurang 0,8% (1 orang). Disimpulkan bahwa Tingkat pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi di SMPN Haliwen sudah masuk dalam kategori baik. Oleh karena itu diharapkan agar siswa-siswi dapat menjalankan peran dan fungsi reproduksi dengan baik

    GAMBARAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG STIGMATISASI BAGI ODHA DI RSUD MGR. GABRIEL MANEK SVD ATAMBUA

    Get PDF
    Permasalahan HIV / AIDS sejak lama menjadi isu bersama yang terus menyedot perhatian berbagai kalangan diseluruh dunia, terutama sektor kesehatan. HIV / AIDS merupakan masalah global yang melanda dunia sejak awal dekade 80 – an. Begitu banyak isu legal yang terjadi dalam perawatan pasien, salah satunya adalah perawatan pasien HIV / AIDS yang menimbulkan banyak masalah mengenai stigma. Salah satu kendala dalam pengendalian penyakit HIV / AIDS adalah mengenai stigma negatif terhadap penderita HIV / AIDS. Stigma terkait HIV / AIDS adalah bentuk prasangka buruk yang mendiskreditkan atau menolak seseorang atau kelompok karena mereka dianggap berbeda dengan diri kita atau kebanyakan orang. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengenai gambaran persepsi masyarakat tentang stigmatisasi bagi ODHA di RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan analisis univariat yaitu menganalisis terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Sampel yang digunakan adalah 177 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 48,82 % responden yang memberikan stigma negatif kepada ODHA dan terdapat 51,18 % masyarakat tidak memberikan stigma kepada ODHA. Setiap variabel yang diteliti yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, saling berpengaruh satu dengan yang lain sehingga menyebabkan munculnya stigma kepada ODHA. Hubungan yang signifikan dari setiap variabel yang diteliti saling berpengaruh, sehingga peneliti menyarankan agar pendidikan dan promosi kesehatan mengenai HIV / AIDS terus dilakukan diberbagai kalangan, untuk meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan bagi masyarakat
    • …
    corecore