12 research outputs found

    Uji Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Limbah Kulit Buah Naga Merah (Hylocereus Polyrhizus) pada Sel Kanker Payudara secara In Vitro dan In Silico

    Full text link
    Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan angka kesakitan dan kematian tertinggi. Penderita kanker payudara pada stadium lanjut menggunakan sitostatika yang meningkatkan resiko adverse drug reaction. Buah naga (Hylocereus polyrhizus) mengandung senyawa yang diduga berperan sebagai antioksidan. Kandungan flavonoid dalam kulit buah naga diduga memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menurunkan ROS sehingga dapat mencegah kanker. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aktivitas sitotoksik ekstrak etanol kulit buah naga pada sel kanker payudara MCF-7 secara in vitro dan mengkaji mekanisme molekuler dari komponen aktif ekstrak ethanol kulit buah naga secara in silico dengan protein target PgP, IKK dan HER-2. Uji sitotoksisitas ekstrak ethanol kulit buah naga merah dilakukan dengan metode MTT. IC50 ekstrak kulit buah naga merah diukur terhadap sel MCF-7. Uji docking molekular (in silico) dilakukan dengan preparasi protein, preparasi senyawa uji, validase metode molecular docking dan docking betasianin pada HER-2, Pgp dan IKK. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak kulit buah naga memiliki potensi sebagai agen sitotoksik pada sel MCF-7 dengan nilai IC50 387,49 ?g/mL. Potensi sitotoksik dari kulit buah naga merah diperantarai oleh kemampuan betasianin menghambat protein target IkB kinase (IKK) dengan afinitas -6,15 kkal/mol, sehingga NF-?B terinaktivasi dan proliferasi sel MCF-7 dapat terhambat

    Stabilitas Formalin terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan

    Full text link
    Formalin merupakan senyawa kimia yang dimanfaatkan sebagai agen desinfektan dan agen bacterial yang baik. Namun banyak produsen atau pedagang makanan yang menyalahgunakan formalin sebagai pengawet makanan. Pada dasarnya, bahan makanan sebelum dikonsumsi menjadi makanan jadi maka bahan tersebut diolah terlebih dahulu melalui proses pemanasan dengan suhu rata-rata diatas 100 C. Sehingga formalin yang digunakan sebagai pengawet pada makanan akan mengalami proses penguraian. Maka perlu dilakukan uji stabilitas formalin dengan menggunakan metode spektrofotometri visible memanfaatkan pereaksi nash serta dilakukan pula evaluasi mengenai kinetika kimia formalin. Validasi metode dilakukan sebelum uji stabilitas formalin dengan mengukur absorbansi 3 seri larutan standar formalin dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/mL dengan prosedur sebagai berikut: 1 mL larutan standar formalin dengan 2 mL pereaksi Nash. Didiamkan selama 2 jam hingga kompleks senyawa diacetyldihydrolutidine (DDL) yang terbentuk menjadi stabil. Selanjutnya larutan formalin diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimumnya yaitu 412 nm. Suhu dan lama pemanasan mempengaruhi stabilitas formalin. Pemanasan pada suhu larutan 96C selama 40 menit dapat menguraikan formalin sebanyak 88,1%. Kinetika degradasi formalin mengikuti orde reaksi 1 dengan tetapan laju reaksi sebesar 0,053 mg/mL menit dan waktu paruh selama 13,08 menit.formalin, stabilitas, suhu pemanasan , lama pemanasan, spektrofotometri visibel.formalin, stabilitas, suhu pemanasan , lama pemanasan, spektrofotometri visibel

    Penetapan Kadar Parasetamol Dan Tramadol Dalam Tablet Anti Nyeri Dengan Thin Layer Chromatography (Tlc)- Spektrofotodensitometri

    Full text link
    Telah dikembangkan penetapan kadar parasetamol dan tramadol dalam tablet antinyeri secara simultan menggunakan teknik TLC-Spektrofotodensitometri, menggunakan fase gerak kloroform: etanol: asam formiat (7:3:0,05 v/v/v) dan diukur pada panjang gelombang 275 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fase gerak kloroform:etanol;asam formiat 7:3:0,05 memberikan pemisahan terbaik. Tramadol linier pada rentang konsentrasi 500-1000 ng dengan LOD dan LOQ sebesar 23,4 ng dan 78,2 ng. Parasetamol linier pada rentang konsentrasi 5000-10000 ng dengan LOD dan LOQ sebesar 337,9 ng dan 1126,4 ng. Metode penetapan kadar sampel tablet Ultracet memiliki nilai akurasi dan presisi yang cukup baik (tramadol = 91,65%; KV = 1,7% dan parasetamol = 99,35%; KV = 1,1%) namun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai optimasi metode ekstraksi, jarak penotolan serta jarak pengembangannya

    Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kulit Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas (L.) Lam) dengan Metode Ferrous Ion Chelating (FIC)

    Full text link
    Kulit ubi jalar ungu (Ipomoea batatas (L.) Lam) telah dibuktikan secara ilmiah memiliki kadar antosianin yang lebih tinggi dibandingkan daging umbinya. Antosianin merupakan kelompok metabolit sekunder yang dapat berperan sebagai antioksidan. Salah satu mekanisme lain dari antioksidan adalah chelating logam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit ubi jalar ungu dengan metode Ferrous Ion Chelating (FIC). Metode FIC mengukur kemampuan senyawa antioksidan untuk bersaing dengan ferrozine dalam membentuk kelat dengan logam besi (Fe2+). Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan ekstrak etanol kulit ubi jalar ungu memiliki kemampuan chelating logam yang tergolong sangat lemah dengan nilai IC50 sebesar 322,08 ppm

    Anti Aterosklerosis Andrografolid dari Sambiloto melalui Mekanisme Antiinflamasi secara In Silico

    Full text link
    Andrografolid merupakan senyawa yang banyak terkandung dalam sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f Ness) yang memiliki aktivitas antiinflamasi. Adanya respon inflamasi kronis pada sel endotel yang mampu menimbulkan pembentukan dan penebalan plak di dinding pembuluh darah disebut aterosklerosis, yang merupakan penyebab penyakit kardiovaskuler. Salah satu mekanisme menghambat aktivitas inflamasi pada aterosklerosis dapat dilakukan terhadap protein nuclear factor-?appa Beta (NF-?ß). Docking molecular dilakukan dengan menggunakan program Autodock 4.2 yang meliputi penyiapan database protein dan struktur 3D andrografolid, preparasi protein, validasi metode docking molecular, optimasi struktur 3D andrografolid, docking molecular andrografolid terhadap protein NF-?ß dengan parameter energi ikatan. Semakin rendah energi ikatan, maka ikatan antara andrografolid dengan protein semakin kuat dan stabil. Hasil yang diperoleh andrografolid memiliki aktivitas antiinflamasi karena mampu menghambat protein NF-?ß dengan energi ikatan -6,49 kkal/mol yang membentuk ikatan hidrogen pada asam amino Arg416, Cys533. Energi ikatan andrografolid yang mendekati dengan energi ikatan native ligand BLZ sebesar -8,58 kkal/mol pada protein NF-?ß menunjukkan andrografolid mampu berikatan dengan protein NF-?ß, sehingga andrografolid dapat mencegah pembentukan plak di pembuluh darah pada aterosklerois

    IN VITRO AND IN SILICO ANTIOXIDANT ACTIVITY OF PURIFIED FRACTIONS FROM PURPLE SWEET POTATO ETHANOLIC EXTRACT

    Get PDF
    Objective: Purple sweet potato (Ipomoea batatas L.) contains antioxidant compounds like anthocyanins (cyanidin and peonidin). Therefore, the current study was conducted to obtain anthocyanins fractions from purple sweet potato with evaluation of its antioxidant activity following ferrous ion chelating (FIC) method and comparing its activity with Na2EDTA. Furthermore, the oxidative molecular mechanism of purified fractions was investigated by in silico molecular docking to superoxide dismutase (SOD) and glutathione peroxidase (GPX).Methods: Evaluating antioxidant activity by using FIC method performed by observing the absorbance of a mixed solution of (NH4)2 Fe(SO4)2, ferrozine and purified fraction measured using a UV-Vis spectrophotometer. Linear regression was used to calculate the IC50 value. Molecular docking was performed using 4.2 Autodock program. Data obtained in the form of docking score. Lower binding energy value show the more stable bond between the active compound and its target protein, SOD and GPX.Results: Anthocyanin purified fraction has strong antioxidant capabilities with IC50 value of 74.44±1.29 mg/ml, but was significantly lower with Na2EDTA (p<0.05). The other mechanism is its ability to induce the target protein such as SOD and GPX intracellular defense body to capture free radicals. But it still lower affinity than native ligand to the target protein GPX is-4.28 kcal/mol while the native ligand with GPX of-7.12 kcal/mol. While the bond between peonidin with SOD is greater affinity (-4.21 kcal/mol) than the native ligand (-0.86 kcal/mol).Conclusion: Anthocyanin purified fraction of purple sweet potato has a very potent antioxidant activity through two mechanisms as well as the metal chelating by using in vitro assay and free radical scavenger by inducing SOD

    Pengembangan Metode Refluks Untuk Ekstraksi Andrografolid Dari Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees)

    Full text link
    Refluks merupakan metode ekstraksi dengan bantuan pemanasan. Faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi diantaranya jumlah pelarut dan waktu ekstraksi. Penelitian ini bertujuan mengetahui jumlah pelarut dan waktu ekstraksi andrografolid yang optimum menggunakan metode refluks. Optimasi jumlah pelarut dalam ekstraksi andrografolid menggunakan metode refluks dengan perbandingan jumlah pelarut etanol 96% sebanyak 1:2, 1:3, 1:4, 1:5 dan 1:6. Optimasi waktu ekstraksi dengan variasi waktu 3, 6, 9 dan 12 jam. Penentuan jumlah pelarut dan waktu ekstraksi optimum dilakukan dengan perhitungan kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri yang tervalidasi. Fase diam plat silika gel 60 GF254 dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v kemudian dipindai menggunakan TLC Scanner 3 (CAMAG). Seluruh parameter telah memenuhi persyaratan validasi yaitu rata-rata perolehan kembali 85,68% (80-110%); rentang linieritas dengan r = 0,9938 (r > 0,95); nilai LOD 133,273 ng/µL; nilai LOQ 444,122 ng/µL; presisi <2%; spesifisitas dengan kemurnian puncak >0,99 dan nilai Rs >1,5. Jumlah pelarut optimum yaitu pada perbandingan 1:3 dan waktu ekstraksi optimum yaitu 6 jam

    Perbandingan Metode Ekstraksi Maserasi Dan Refluks Terhadap Rendemen Andrografolid Dari Herba Sambiloto (Andrographis Paniculata (Burm.f.) Nees)

    Full text link
    Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Nees) merupakan tanaman dengan kandungan kimia utamanya adalah andrografolid. Salah satu metode ekstraksi yang paling umum dan sering digunakan untuk menyari kandungan kimia dari suatu tanaman adalah maserasi. Namun teknik maserasi kurang efisien karena membutuhkan waktu cukup lama dalam pengerjaannya dan hanya dilakukan perendaman tanpa bantuan gaya lain. Metode ekstraksi lainnya seperti refluks diharapkan mampu menghasilkan rendemen yang tinggi serta waktu yang lebih singkat. Penelitian ini bertujuan mengetahui rendemen andrografolid yang diperoleh dari ekstraksi menggunakan metode maserasi dan refluks. Penentuan rendemen dilakukan dengan mengitung jumlah andrografolid yang diperoleh berbanding dengan konsentrasi andrografolid yang ditotolkan. Penentuan jumlah andrografolid dilakukan dengan menghitung kadar andrografolid menggunakan metode KLT-spektrofotodensitometri. Digunakan fase diam silika gel 60 GF254 kemudian dielusi dengan campuran pelarut kloroform dan metanol (9:1) v/v. Plat dipindai dengan TLC Scanner 3 (CAMAG) pada panjang gelombang 230 nm. Rendemen amdrografolid yang diperoleh dengan metode refluks sebesar 0,72%b/b dan rendemen menggunakan metode maserasi sebesar 0,62%b/b. Rendemen yang diperoleh dengan menggunakan metode refluks lebih tinggi dibandingkan maserasi. Hal ini dapat disebabkan tidak adanya bantuan gaya lain pada maserasi yang hanya dilakukan perendaman sehingga osmosis pelarut ke dalam padatan berlangsung statis meskipun telah dilakukan pergantian pelarut dengan metode remaserasi sedangkan pada metode refluks, adanya penambahan panas dapat membantu meningkatkan proses ekstraksi

    Optimasi Pembacaan Spektrum Raman Portabel Untuk Pembacaan Spektrum Raman Preparathistologi Jaringanbph (Benign Prostate Hyperplasia)

    Full text link
    Optimasi pembacaan spektrum Raman preparat jaringan menggunakan Raman portablediperlukan menghindari hasil spektrum yang bias dan mendapatkan spektrum serapan raman sampel biologis yang terbebas dari noise pembacaan, yang berakibat pada kesalahan interpretasi pembacaan data serapan/vibrasional gugus-gugus fungi senyawa kimia penyusun sampel biologi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan metode optimasi pembacaan spektrum raman preparat jaringan yang valid dengan menggunakan Raman portable. Tahapan penelitian meliputi optimasi pengaruh background,pengaruh stabilitas penempatan preparat jaringan pada Raman portabel,pengaruh variasititik pengukuran, pengaruh variasi exposure time, pengaruh variasi laser power, dan pengaruh laser focal probe tip. Masing –masing spektrum Raman hasil optimasi metode dianalisis dengan metode HCA (Hierarchical Cluster Analysis). Hasil penelitian menunjukan metode pembacaan spektrum preparat jaringan dengan menggunakan Raman portabel yang optimal adalah dengan koreksi background, pembacaan preparat jaringan sampel dalam kondisi statis, pembacaan dilakukan pada satu titik pengukuran, penggunaan exposure time tertinggi yang sama pada setiap pembacaan, penggunaan laser power dengan nilai tertinggi yang sama setiap pembacaan, dan penggunaan nilai laser focal probe tip yang sama pada setiap pembacaan serta sampel harus berada menempel didepan probe tip
    corecore