6 research outputs found

    PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN COVID-19

    Get PDF
    Abstrak: Pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) merupakan masalah baru dalam kehidupan masyarakat, selain sebagai penyakit baru, penyebaran dan penularannya begitu cepat. Desa Sumbertebu sebagai desa dengan banyak fasilitas umum memiliki risiko tinggi terjadinya penularan COVID-19. Untuk itu kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19 menjadi penting untuk dilakukan. Tujuan kegiatan ini sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Majapahit untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Kegiatan pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan dengan metode Participatory Learning and Action (PLA). Tahapan kegiatan yang dilaksanakan yaitu tahap observasi, pre-test, pendidikan kesehatan, pembagian 1000 masker, penyemprotan cairan disinfektan di fasilitas umum, dan post-test. Kegiatan dilaksanakan dalam waktu 3 bulan. Hasil yang didapatkan adalah meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan upaya pencegahannya. Hal ini tampak pada hasil evaluasi pengetahuan masyarakat yaitu 65% berada pada kategori sedang sebelum diberikan pendidikan kesehatan, dan 75% berada pada kategori tinggi sesudah diberikan pendidikan kesehatan. Abstract: Pandemic Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) is a new problem in people's lives, apart from being a new disease, the spread and transmission are so fast. Sumbertebu Village as a village with many public facilities has a high risk of transmission of COVID-19 to the community. For this reason, health education and community empowerment activities to prevent the transmission of COVID-19 are important to do. The purpose of this activity is as a form of community service carried out by lecturers and students of the Majapahit College of Health Sciences to increase public knowledge and awareness in efforts to prevent COVID-19 transmission. These health education and community empowerment activities are carried out using the Participatory Learning and Action (PLA) method. The activity stages carried out were the observation, pre-test, health education, distribution of 1000 masks, spraying of disinfectant fluids in public facilities, and post-test. Activities carried out within 3 months. The results obtained are increasing public knowledge about COVID-19 and efforts to prevent it. This can be seen in the results of the evaluation of public knowledge, namely 65% are in the medium category before being given health education, and 75% are in the high category after being given health education

    PENDIDIKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT SKALA MIKRO

    Get PDF
    Abstrak: Perkembangan kasus penularan COVID-19 sampai awal tahun 2021 masih tergolong tinggi, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan sebagai upaya pencegahan. Kebijakan PPKM skala mikro merupakan salah satu upaya preventif dan promotif yang di ambil pemerintah. Kebijakan ini harus di jalankan sampai tingkat desa, karena itu pemerintah Desa Sumbertebu dalam upaya mensukseskan program pemerintah tersebut juga akan menerapkan PPKM skala mikro. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam PPKM skala mikro ini penting untuk dilaksanakan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat oleh STIKES Majapahit ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan PPKM skala mikro. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu motode PLA atau Participatory Learning and Action. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaannya meliputi, pendidikan kesehatan, pendampingan penerapan 3M, pembatasan mobilitas melalui zonasi RT dan penanganan dampak pandemic COVID-19. Waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan, dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, yaitu hampir sebagian berpengetahuan cukup saat pretest (44%) menjadi sebagian besar berpengetahuan tinggi saat posttest (62%) dan terlaksananya PPKM skala mikro di Desa Sumbertebu.   Abstract: The development of cases of COVID-19 transmission until early 2021 is still relatively high, and the government has implemented various policies as prevention efforts. The micro-scale PPKM policy is one of the preventive and promotive efforts taken by the government. This policy must be implemented up to the village level; therefore, the Sumbertebu Village government, to make the government program success will also implement micro-scale PPKM. For this reason, it is essential to implement health education and community empowerment in micro-scale PPKM. The purpose of this community service activity by STIKES Majapahit is to increase knowledge and the community's active role in implementing micro-scale PPKM. The method used in this activity is PLA (Participatory Learning and Action). The series of activities in its implementation include health education, assistance in implementing 3M, restrictions on mobility through RT zoning, and handling the impact of the COVID-19 pandemic. The implementation time of the activity was 3 months, with the result that there was an increase in community knowledge, namely almost most of them were knowledgeable enough at the pretest (44%) to most were highly knowledgeable at the posttest (62%) and the implementation of micro-scale PPKM in Sumbertebu Village.  Abstrak: Perkembangan kasus penularan COVID-19 sampai awal tahun 2021 masih tergolong tinggi, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan sebagai upaya pencegahan. Kebijakan PPKM skala mikro merupakan salah satu upaya preventif dan promotif yang di ambil pemerintah. Kebijakan ini harus di jalankan sampai tingkat desa, karena itu pemerintah Desa Sumbertebu dalam upaya mensukseskan program pemerintah tersebut juga akan menerapkan PPKM skala mikro. Untuk itu, pendidikan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam PPKM skala mikro ini penting untuk dilaksanakan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat oleh STIKES Majapahit ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan peran aktif masyarakat dalam pelaksanaan PPKM skala mikro. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu motode PLA atau Participatory Learning and Action. Rangkaian kegiatan dalam pelaksanaannya meliputi, pendidikan kesehatan, pendampingan penerapan 3M, pembatasan mobilitas melalui zonasi RT dan penanganan dampak pandemic COVID-19. Waktu pelaksanaan kegiatan selama 3 bulan, dengan hasil adanya peningkatan pengetahuan masyarakat, yaitu hampir sebagian berpengetahuan cukup saat pretest (44%) menjadi sebagian besar berpengetahuan tinggi saat posttest (62%) dan terlaksananya PPKM skala mikro di Desa Sumbertebu.Kata Kunci: COVID-19; Pemberdayaan Masyarakat; PPKM Skala MikroAbstract: The development of cases of COVID-19 transmission until early 2021 is still relatively high, and the government has implemented various policies as prevention efforts. The micro-scale PPKM policy is one of the preventive and promotive efforts taken by the government. This policy must be implemented up to the village level; therefore, the Sumbertebu Village government, to make the government program success will also implement micro-scale PPKM. For this reason, it is essential to implement health education and community empowerment in micro-scale PPKM. The purpose of this community service activity by STIKES Majapahit is to increase knowledge and the community's active role in implementing micro-scale PPKM. The method used in this activity is PLA (Participatory Learning and Action). The series of activities in its implementation include health education, assistance in implementing 3M, restrictions on mobility through RT zoning, and handling the impact of the COVID-19 pandemic. The implementation time of the activity was 3 months, with the result that there was an increase in community knowledge, namely almost most of them were knowledgeable enough at the pretest (44%) to most were highly knowledgeable at the posttest (62%) and the implementation of micro-scale PPKM in Sumbertebu Village. Keywords: Community Empowerment; COVID-19; Micro-Scale PPKM 

    PEMBENTUKAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU (POSBINDU) PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) DENGAN MEMANFAATKAN DANA DESA PEMERINTAH DESA NGROWO KECAMATAN BANGSAL – MOJOKERTO: The Creating Of Integrated Center Program (POSBINDU) Non Infection Disease (PTM) Using Village Funding In Ngrowo Village Kecamatan Bangsal - Mojokerto

    Get PDF
    Penyakit tidak menular masih menjadi penyebab kematian terbesar masyarakat pada negara berkembang dan menengah. Faktor risiko penyakit tidak menular ini dapat diminimalkan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan mengaktifkan program pos pembinaan terpadu penyakit tidak menular (Posbindu-PTM). Saat ini dengan lahirnya Undang – Undang Desa yang didalamnya telah mengatur penggunaan Dana Desa, maka penyelenggaraan Posbindu-PTM di Desa dapat di biayai dengan memanfaatkan penggunaan Dana Desa. Pengabdian masyarakat yang di lakukan Tim Pengabdian Masyarakat STIKes Majapahit bersama Tim dari Puskesmas Bangsal di Desa Ngrowo Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto ini bertujuan untuk membentuk program Posbindu-PTM dengan memanfaatkan Dana Desa yang dimiliki oleh pemerintah Desa Ngrowo. Pengapdian masyarakat ini diharapkan pada akhirnya masyarakat akan aktif dalam mengikuti program Posbindu-PTM sehingga faktor risiko penyakit tidak menular masyarakat dapat terkontrol. Kegiatan pengabdian masyarakat ini meliputi pendidikan kesehatan pada masyarakat tentang penyakit tidak menular, upaya advokasi pada pemerintah Desa Ngrowo tentang program Posbindu-PTM, pembentukan dan pelatihan Kader serta aplikasi pelaksanaan Posbindu-PTM langsung pada masyarakat. Hasil yang didapatkan, pemerintah Desa Ngrowo mengalokasikan biaya penyenggaraan Posbindu-PTM melalui Dana Desa 2018, sebagian besar 50 orang (90%) masyarakat memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti Posbindu-PTM. Masyarakat yang sukarela menjadi Kader Posbindu-PTM ada 21 orang dan pelaksanaan Posbindu-PTM dilaksanakan di 3 Dusun yang ada di Desa Ngrowo setiap satu bulan sekali pada masing – masing dusun. Program Posbindu-PTM merupakan salah satu upaya untuk meminimalkan faktor risiko penyakit tidak menular pada masyarakat. Pembiayaan penyelenggaraan Posbindu-PTM dapat di alokasikan melalui pemanfaatan Dana Desa yang di miliki Desa sebagai bagian dari program pemberdayaan masyarakat. Kata Kunci : Posbindu – PTM, Dana Des

    Revitalisasi Posyandu Lansia di Desa Sumbertebu Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto

    Get PDF
    The implementation of posyandu for the elderly is not optimal and the lack of understanding of the elderly about the posyandu for the elderly causes a lack of participation and utilization of services by the elderly. This community service activity is carried out at the Posyandu Elderly in Sumbertebu Village with the aim to improve the skills of posyandu cadres and increase the participation of the elderly coming to the Posyandu. Revitalization activities include cadre training activities, making health promotion media, socializing the use of elderly posyandu through visits to elderly homes, assisting the implementation of elderly posyandu, and carrying out development activities in the form of elderly gymnastics (sports and group therapy (education). the results of this community service include increasing cadre skills in implementing posyandu and increasing the number of elderly visits to posyandu, optimizing the main service activities in posyandu and development activities capable of increasing the motivation of elderly people to come to the elderly posyandu

    Health Education With A Peer Group Approach To Improve Attitudes Related To Adolescent Reproductive And Psychosocial Health: Pendidikan Kesehatan Metode Peer Group Dalam Upaya Peningkatan Sikap Terkait Kesehatan Reproduksi Dan Psikososial Remaja

    No full text
    Kesehatan reproduksi merupakan keseluruhan keadaan pada kesehatan mental, kesehatan fisik dan pekerjaan sosial mengenai segala hal yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses, serta tidak adanya penyakit dan kecacatan. Remaja merupakan masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Dalam perkembangannya semua remaja akan mengalami masa pubertas, yang mana merupakan masa peralihan dari anak-anak menuju orang dewasa yang sesungguhnya. Di masa tersebut terdapat beberapa perubahan pada diri remaja baik secara fisik maupun kesehatan reproduksinya. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan sikap terkait kesehatan reproduksi dan psikososial pada remaja dengan pendekatan peer group. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan metode Participatory Learning and Action (PLA). Hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah meningkatnya sikap remaja terhadap kesehatan reproduksi dan psikososial, terlebih di masa pandemi COVID-19. Pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan psikososial remaja penting untuk dilakukan secara berkesinambungan agar terus dapat diingat dan diaplikasikan oleh remaja. Hal ini penting untuk tetap menjaga kualitas generasi peneru
    corecore