3 research outputs found

    THE INTERNET AS A HEALTH INFORMATION IN DECISION MAKING OF PREGNANT WOMEN

    Get PDF
    Background: Maternal and Child Health (MCH) is still becoming a health problem in Indonesia. One of the causes of maternal mortality is the speed of decision making in the family. Decision making is influenced by knowledge, awareness, family shape and culture in the neighborhood. Aims: the study aimed to identify and analyze the relationship between the use of the internet as a health information and maternal decision-making regarding emergency help Methods: This study used a mixed-method approach. The sample of 175 respondents. Data analysis performed in this study was frequency analysis, cross tabulation and chi-square. Results: There were 40% of respondents used the internet as a source of pregnancy information. Pregnant women had the information about pregnancy from google, instagram and whatsApp group. There were 45.70% of them have made decisions independently regarding the emergency relief. Chi-square analysis showed a p-value = “0,000” with a contingency coefficient of 0,368 indicating the use of the internet as a health information related to decision making of pregnant women regarding emergency relief. Conclusion: The conclusion of this study is that there were pregnant women who were using the internet for health information and the majority of pregnant women had made decisions regarding emergency relief independently

    Pelayanan Registrasi dan Manajemen Rekam Medis

    Get PDF
    Rekam medis memiliki peranan penting dalam menjamin mutu pelayanan di suatu institusi pelayanan kesehatan terutama di klinik. Pengelolaan setiap klinik mengacu pada pedoman atua petunjuk teknis pengelolaan rekam medis yang dibuat oleh klinik tersebut sedniri maupun kebijakan lain yang telah ditentukan. Medical Center ITS merupakan klinik pratama yang berada di bawah naungan Institus Teknologi Sepuluh Nopember. Salah satu upaya dalam menunjang pelaksanaan pelayanan klinis di Mecial Center ITS dilakukan dengan melaksanakan manajemen informasi dan rekam medis. Selain menyelenggarakan kegiatam rekam medis, petugas juga melaksanakan tugas registrasi. Maka dari itu dengan adanya kegiatan mgang di Medical Center ITS ini diharapkan mahasiswa dapat menerapkan pelajaran yang telah didapatkan di kampus untuk menerapkan pengelolaan atau manajemen rekam medis menjadi lebih optimal. Tujuan umum dari magang ini ialah mempelajari pelaksanaaan pelayanan registrasi dan manajemen rekam medis di Medical Center ITS. Tujuan khususnya ialah mempelajari gambaran umum Klinik Medical Center ITS, mempelajari pelaksanaan pelayanan registrasi Klinik Medical Center ITS dan mempelajari pelaksanaan manajemen rekam medis Klinik Medical Center ITS

    ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM PENERAPAN UNIVERSAL PRECAUTION (Studi di Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo)

    No full text
    Infeksi Nosokomial merupakan infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang, juga infeksi karena pekerjaan pada petugas rumah sakit dan tenaga kesehatan terkait proses pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pada tahun 2018, angka kejadian infeksi nosokomial di RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro sebesar 2,82% dari target yang telah ditetapkan oleh rumah sakit sebesar <0,50%. Hal ini disebabkan penerapan universal precaution sebagai langkah untuk mecegah transmisi infeksi masih belum dilakukan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan Universal Precaution di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan rancang bangun penelitian analitik observasional dan desain penelitian cross-sectional. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 54 perawat di Instalasi Rawat Inap (IRNA). Pengambilan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan observasi tindakan perawat dalam penerapan Universal Precaution. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 32 perawat (59,3%) patuh dan 22 orang (40,7%) perawat tidak patuh dalam menerapkan Universal Precaution. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa terdapat sembilan variabel yang signifikan yaitu umur (p=0,021), pendidikan (p=0,0,020), sarana prasarana (p=0,007), desain pekerjaan (p=0,041), dukungan teman (p=0,007), attitude toward behavior (p=0,001), subjective norm (p=0,001) dan behavioral intention (p=0,000). Sedangkan variabel yang tidak signifikan adalah jenis kelamin (p=0,165), masa kerja (p=0,245), pengawasan (p=0,386), imbalan (p=0,204) dan perceived behavior control (p=0,129). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagian besar perawat patuh dalam menerapkan Universal Precaution dan terdapat delapan variabel yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam menerapkan Universal Precaution yaitu umur, pendidikan, sarana prasarana, desain pekerjaan, dukungan teman, attitude toward behavior, subjective norm dan behavioral intention
    corecore