2 research outputs found
Gas Absorbent Based Modified Atmosphere Packaging to Optimize Dragon Fruit Shelf Life
Dragon fruit is a promising export commodity for Indonesia. But its short shelf-life is a big challenge for an international shipping by sea. This study aims to prolong the dragon fruit shelf life by implementing gas absorbent based Modified Atmosphere Packaging (MAP) in combination with cold storage. This technique decreases the fruit physiological processes by lowering O2 concentration (%) inside the MAP. The selected dragon fruit was packed with gas absorbent-based MAP with different O2 absorber capacities (30 cc; 60 cc; and 120 cc) and plastic types (biodegradable plastic and LDPE). Each treatment was also varied with the use of H2O absorbent and perforation. Then, the dragon fruit in MAP was stored at 5°C and 90% RH for 6 weeks as shipping simulation. After storage, the dragon fruit was transferred to 27°C room temperature without MAP. The results showed that the application of gas absorbent-based MAP, additional treatments, and low temperature were generally able to maintain the quality of dragon fruit up to 6 weeks in cold storage. However, dragon fruit developed signs of chilling injury, increased water loss, increased weight loss, decreased hardness, skin damage, fin withering, and mold growth after transfer at 27°C room temperature without MAP
Analisis Efektivitas Larutan Gula dan Asam Sitrat untuk Mempertahankan Kesegaran Sayuran Daun Selama Penyimpanan
Sayuran umumnya dikonsumsi dalam bentuk segar dengan ciri kandungan air yang tinggi serta warna yang masih hijau segar. Seperti halnya produk pertanian yang lain, sesaat setelah dipanen sayuran masih melakukan aktivitas fisiologis seperti respirasi dan beberapa reaksi enzimatis yang lain sehingga selama dalam penyimpanan sayuran akan menurun kualitasnya dengan cepat. Tujuan penelitian ini adalah melakukan rekayasa penanganan pascapanen sayuran khususnya sayuran daun untuk mempertahankan kesegaran dan menghambat kerusakannya dengan mengkombinasikan beberapa metode sekaligus yaitu penggunaan larutan gula dan asam sitrat, pengemasan sederhana dan penyimpanan suhu dingin.Sayuran daun ditimbang dan selanjutnya dicelupkan kedalam laruran gula dan asam sitrat berbagai konsentrasi. Produk selanjutnya dikemas dengan kemasan plastik dan disimpan dalam refrigerator dan diudara terbuka (pada suhu ruang). Sebagai kontrol, sayuran tanpa dicelupkan larutan gula dalam keadaan terbuka dan dikemas kemasan plastik disimpan pada kondisi penyimpanan yang sama. Selama proses penyimpanan, beberapa parameter indikator kesegaran sayuran seperti warna, kadar air dan susut bobot diamati setiap hari sampai sayuran dianggap tidak layak untuk dikonsumsi. Kadar air bahan dianalisa dengan metode thermogravimetri. Analisis perhitungan laju susut bobot sayuran dilakukan dengan menggunakan metode regresi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sayuran yang direndam dengan larutan gula dan asam sitrat dapat dipertahankan kesegarannya 5 hari lebih lama debandingkan dengan kontrol yang didukung dengan rendahnya laju susut bobot dan laju kehilangan air. Sayuran yang berbeda membutuhkan konsentrasi yang berbeda untuk mendapatkan hasil yang terbai