124 research outputs found

    Kelayakan Lingkungan Permukiman di Sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) Piyungan, Kabupaten Bantul

    Full text link
    Permukiman di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tidak seharusnya terjadi karena dapat menurunkan kualitas permukiman. Tujuan penelitian ini yaitu : 1) mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman di sekitar TPST Piyungan; 2) menentukan zonasi kelayakan; 3) mengidentifikasi faktor yang menentukan kelayakan; 4) merumuskan arahan kebijakan.Lokasi penelitian di Desa Sitimulyo, Bawuran, dan Wonolelo, Kabupaten Bantul. Pemilihan sampel menggunakan stratified proporsinal random sampling sebanyak 60 rumah. Penelitian menggunakan 33 indikator. Data utama dalah data primer yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara mengunakan kuesioner. Data diolah menggunakan model statistik, crosstab, dan zonasi dengan analisis frekuensi, spasial, tabulasi silang, dan deskripsi.Penelitian menghasilkan : 1) lingkungan permukiman sebagian besar masuk kategori sedang; 2) semakin mendekati TPST, permukiman semakin buruk; 3) faktor yang banyak menentukan kelayakan adalah pelayanan penerangan dan pengelolaan air limbah; 4) penanganan permukiman zona baik melalui pemugaran, permukiman zona sedang melalui peremajaan, dan permukiman zona buruk melalui pemukiman kembali

    Analisis dan Model Strategi Peningkatan Daya Saing Produk Edamame Beku

    Full text link
    Kabupaten Jember merupakan sentra daerah pertanian dan perkebunan. Tanaman kedelai merupakan komoditas utama yang bersaing ketat dengan produksi jagung. PT Mitratani Dua Tujuh (PT MT 27) mencoba untuk mencari terobosan baru yaitu dengan mengolah edamame menjadi edamame beku siap makan. Pasar utama edamame beku ini selain pasar domestik adalah Jepang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis daya saing dan merumuskan prioritas alternatif strategi peningkatan daya saing produk edamame beku di PT MT 27. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Revealed Comparative Advantage untuk mengetahui kinerja ekspor dari produk edamame beku di pasar dunia, kemudian menganalisis faktor persaingan dengan menggunakan Diamond Porter's Theory. Alternatif strategi dihasilkan dari analisis SWOT dan ditentukan prioritasnya dengan menggunakan analytical hierarchy process dari satu narasumber ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas alternatif strategi peningkatan daya saing produk edamame beku PT MT 27 secara berurutan meliputi: (1) diversifikasi pasar, (2) diversifikasi produk, (3) meningkatkan kerjasama luar negeri, (4) pengembangan divisi Research and Development, (5) mengembangkan program Corporate Social Responsibility, (6) pengelolaan keuangan secara baik dan benar, serta (7) mengembangkan areal pertanian yang berbasis rumah kaca untuk menghindari cuaca buruk karena beriklim tropis. Implikasi Manajerial dari penelitian ini adalah mengembangkan pasar yang sudah ada, dan mengembangkan jenis produk yang diproduksi untuk memenuhi selera pasar ekspor dan juga penghematan biaya produksi

    Sistem Pengolahan Data Produksi dan Penjualan Es Balok pada Upt Ppi Kota Dumai

    Full text link
    Pengolahan data yang berbasis komputer telah berkembang sehingga banyak organisasi, sekolah, dan instansi memanfaatkan teknologi informasi dalam menunjang efektifitas dan efisiensi kerja. Unit pelaksana teknis pangkalan pendaratan ikan (UPT PPI) Salah satu instansi pemerintahan yang memproduksi dan menjual es balok di Kota Dumai. Dimana sistem yang ada saat ini pada proses pengolahan data produksi dan transaksi penjualan es balok masih kurang efisien karena menggunakan Microsoft Excel yang dapat memperlambat pekerjaan pegawai, Dan pada pembuatan laporan seperti laporan transaksi penjualan perhari, perbulan, atau pertahun juga membutuhkan waktu yang cukup lama karena harus menghitung satu per satu data yang ada dan sering terjadi keterlambatan dalam pemberian laporan kepada pimpinan. Oleh karena itu, diperlukan adanya sebuah sistem pengolahan data produksi dan transaksi penjualan es balok menggunakan Pemrograman PHP agar mempermudah pegawai dalam mengolah data serta dapat meminimalisirkan duplikasi data yang terjadi dan waktu yang digunakan dalam pencarian data lebih efisien

    Hybridity on Architecture and Urban Spaces in the Colonial Tin Mining Town of Muntok-Bangka

    Full text link
    This paper concerns the importance of socio-cultural hybridity in the process of architecture and urban development. It confronts spatial particularity occurring between the discourses of colonialism and multiculturalism. As a result of centuries of dynamic interaction amongst several ethnic groups including Malay, Chinese and European, Muntok as the colonial capital town of Bangka Island before 20thcentury offers various architectural edifices and urban forms. The scope of this paper focuses on the intersection between colonial history and hybridity itself and the research analyses its material represent through architecture and urban form. The methods of the research are conducted through a combination of a qualitative and a quantitative approach involving direct interviews, data collection, and typological analysis. Hybridity becomes a critical tool to reveal the dynamic process of architecture and urbanism. The research found that hybrid architecture is not only about the existence of physical aspects of buildings, but also most importantly about the integration and dialectical relationship between its materiality and the socio-cultural processes that lie behind it. Keywords: architecture,culture, hybridity, urbanis

    Novel methodology for predicting the critical salt concentration of bubble coalescence inhibition

    Get PDF
    Bubble coalescence in some salt solutions can be inhibited if the salt concentration reaches a critical concentration Ccr. There are three models available for Ccr in the literature, but they fail to predict Ccr correctly. The first two models employ the van der Waals attraction power laws to establish Ccr from the discriminant of quadratic or cubic polynomials. To improve the two models, the third model uses the same momentum balance equation of the previous models but different intermolecular force generated by water hydration with exponential decaying. The third prediction for Ccr requires the experimental input for film rupture thickness and is incomplete. We show further in this paper that the third model is incorrect. We propose a novel methodology for determining C cr which resolves the mathematical uncertainties in modeling C cr and can explicitly predict it from any relevant intermolecular forces. The methodology is based on the discovery that Ccr occurs at the local maximum of the balance equation for the capillary pressure, disjoining pressure, and pressure of the Gibbs-Marangoni stress. The novel generic approach is successfully validated using nonlinear equations for complicated disjoining pressure

    Quaternary vertebrate faunas from Sumba, Indonesia: implications for Wallacean biogeography and evolution

    Get PDF
    Historical patterns of diversity, biogeography and faunal turnover remain poorly understood for Wallacea, the biologically and geologically complex island region between the Asian and Australian continental shelves. A distinctive Quaternary vertebrate fauna containing the small-bodied hominin Homo floresiensis, pygmy Stegodon proboscideans, varanids and giant murids has been described from Flores, but Quaternary faunas are poorly known from most other Lesser Sunda Islands. We report the discovery of extensive new fossil vertebrate collections from Pleistocene and Holocene deposits on Sumba, a large Wallacean island situated less than 50 km south of Flores. A fossil assemblage recovered from a Pleistocene deposit at Lewapaku in the interior highlands of Sumba, which may be close to 1 million years old, contains a series of skeletal elements of a very small Stegodon referable to S. sumbaensis, a tooth attributable to Varanus komodoensis, and fragmentary remains of unidentified giant murids. Holocene cave deposits at Mahaniwa dated to approximately 2000–3500 BP yielded extensive material of two new genera of endemic large-bodied murids, as well as fossils of an extinct frugivorous varanid. This new baseline for reconstructing Wallacean faunal histories reveals that Sumba's Quaternary vertebrate fauna, although phylogenetically distinctive, was comparable in diversity and composition to the Quaternary fauna of Flores, suggesting that similar assemblages may have characterized Quaternary terrestrial ecosystems on many or all of the larger Lesser Sunda Islands
    • …
    corecore