42 research outputs found

    PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN WISATA TAMAN BULAK KENJERAN DI KELURAHAN KEDUNG COWEK KECAMATAN BULAK KOTA SURABAYA

    Get PDF
      Partisipasi masyarakat akan selalu berkaitan dengan upaya-upaya keikutsertaan seluruh komponen masyarakat secara aktif dalam berbagai aktivitas yang telah direncanakan. Keikutsertaan secara aktif tersebut merupakan energi yang mendorong bergeraknya roda kegiatan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan atau untuk memecahkan suatu masalah. Partisipasi masyarakat Kelurahan Kedung Cowek menjadi prasyarat penting dalam proses pengembangan wisata. Tujuan penelitian ini membahas tentang Partisipasi masyarakat dalam Pengembangan Wisata Taman Bulak Kenjeran di Kelurahan Kedung Cowek Kecamatan Bulak, Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teori Hamijoyo dan Iskandar dalam Huraerah yaitu Partisipasi buah pikiran, partisipasi tenaga, partisipasi harta benda, partisipasi ketrampilan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan study lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta dengan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menurut Sugiyono yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada variabel bentuk buah pikiran, masyarakat memberikan usulan dan pendapat terhadap pengembangan wisata Taman Bulak. Pada variabel bentuk pendanaan, sumbangan masyarakat terhadap pengembangan wisata. Pada variabel bentuk tenaga, masyarakat aktif dalam membantu pembangunan wisata. Pada variabel bentuk ketrampilan, masyarakat memanfaatkan ketrampilan sehingga bisa membuat produk khas daerah. Hubungan baik terjalin antara masyarakat dan DKRTH dalam bersosialisasi terhadap pengembangan wisata Taman Bulak. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi yang merata dan Kelurahan serta DKRTH mengevaluasi kinerja masing-masing dalam bersosialisasi ini. Kata Kunci: Partisipasi Masyarakat, Pengembangan Wisata Taman Bulak Kenjeran    Community participation will always be related to efforts to actively participate all components of society in various activities that have been planned. Active participation is the energy that drives the wheels of community activities in order to achieve a goal or to solve a problem. The community participation of Kedung Cowek Village is an important prerequisite in the tourism development process. The purpose of this study discusses community participation in the development of the Kenjeran Park Tourism in Kedung Cowek Village, Bulak District, Surabaya City. This type of research used in this research is a field study. The theory used in this research is to use the theory of Hamijoyo and Iskandar in Huraerah, namely the participation of ideas, participation of labor, participation of assets, participation of skills. This study used a qualitative method with a field study. Data collection techniques using observation, interviews, and documentation. As well as the data analysis technique carried out in this study is according to Sugiyono, namely by collecting data, data reduction, data presentation and drawing conclusions. The results showed that in the shape of the mind variable, the community gave suggestions and opinions on the development of Taman Bulak tourism. In the variable form of funding, community contributions to tourism development. In the variable form of energy, the community is active in helping tourism development. In the skill form variable, the community makes use of the skills so that they can make local specialty products. A good relationship is established between the community and DKRTH in socializing the development of Bulak Park tourism. The suggestion in this research is that there is a need for equal outreach and the Kelurahan and DKRTH evaluate their respective performance in this socialization Keywords: Community participation, Tourism Developmen

    EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM SEMBAKO SELAMA PANDEMI COVID-19 (STUDI DI DESA KARANGWUNGU LOR KECAMATAN LAREN KABUPATEN LAMONGAN)

    Get PDF
    Kemiskinan merupakan hal yang masih menjadi permasalahan besar di Indonesia, ditambah dengan adanya pandemi Covid-19 yang semakin memperparah kondisi kemiskinan di Indonesia. Untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan perluasan program BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) yang kini ditransformasikan menjadi Program Sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat dengan mengurangi beban pengeluaran rumah tangga masyarakat miskin. Desa Karangwungu Lor merupakan salah satu desa yang mendapatkan bantuan Program Sembako namun terdapat permasalahan terkait pelaksanaan Program Sembako yang menimbulkan berbagai reaksi dari masyarakat sekitar, hal tersebutlah yang mendasari peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui apakah pelaksanaan Program Sembako yang telah dilaksanakan selama pandemi Covid-19 di Desa Karangwungu Lor tersebut sudah berjalan dengan efektif atau belum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif jenis deskriptif dengan fokus penelitian menggunakan pengukuran efektivitas meliputi pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu, tercapainya tujuan dan perubahan nyata. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil pengukuran efektivitas pelaksanaan Program Sembako di Desa Karangwungu Lor Kecamatan Laren Kabupaten Lamongan mengacu pada indikator efektivitas program tersebut dapat disimpulkan masih belum efektif dan masih perlu adanya peran pemerintah untuk dapat memperbaiki kualitas pelaksanaan Program Sembako di Desa Karangwungu Lor terutama dalam unsur pemahaman program, tepat sasaran, tepat waktu, dan ketercapaian tujuan. Kata kunci: Kemiskinan, Covid-19, Program Sembako. Poverty is still a big problem in Indonesia, coupled with the Covid-19 pandemic which is increasingly exacerbating the conditions of poverty in Indonesia. To overcome this, one of the efforts made is by expanding the BPNT Program (Non-Cash Food Assistance) which is now being transformed into the Sembako Program to meet the food and nutritional needs of the community by reducing the burden of household expenses for the poor. Karangwungu Lor Village is one of the villages that received assistance from the Sembako Program but there were problems related to the implementation of the Sembako Program which caused various reactions from the surrounding community, this is what underlies researchers interested in conducting research with the aim of knowing whether the implementation of the Sembako Program has been carried out during the Covid pandemic. -19 in Karangwungu Lor Village has been running effectively or not. This study uses a descriptive qualitative research method with a research focus using effectiveness measurements including program understanding, right on target, on time, achieving goals and real changes. Based on the research, it was found that the results of measuring the effectiveness of the implementation of the Basic Food Program in Karangwungu Lor Village, Laren District, Lamongan Regency Referring to the program effectiveness indicators, it can be concluded that it was still not effective and there was still a need for the role of the government to be able to improve the quality of the implementation of the Basic Food Program in Karangwungu Lor Village, especially in terms of program understanding. , right on target, on time, and the achievement of goals. Keywords: Poverty, Covid-19, Basic Food Program

    IMPLEMENTASI PELAYANAN TUNGGAL DENGAN SEPENUH HATI (PETUNG DADI) SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TRENGGALEK

    Get PDF
    The Trenggalek Regency Government continues to innovate in order to make it easier for the community to reach publik services. Through the Department of Communication and Information, the Trenggalek Regency Government launched an application-based service, namely Pelayanan Tunggal Dengan Sepenuh Hati or Petung Dadi in accordance with Presidential Regulation Number 95 of 2018 concerning Electronic-Based Government Systems (SPBE) and the provisions of article 18 of Trenggalek Regent Regulation Number 24 of 2017 which contains regulations for realizing, implementing e-Government and smart city implementation services in Trenggalek Regency. The Petung Dadi application was launched with the aim of responding to needs of the community in an effort to provide convenience in administrative services in an effective and efficient manner as well as informative. The research method used is descriptive qualitative research with data collection techniques through observation, interviews, and documentation. The focus in this study uses the theory of policy implementation according to Jan Merse namely information, policy content, community support and potential sharing. The results showed that the implementation of Petung Dadi showed good results. From the information indicator, the delivery of information carried out by Department of Communication and Information is going well, but necessary to carry out a thorough socialization to the community. The contents of the policy regarding the use of the Petung Dadi application are carried out based on the applicable guidelines. Community support in implementing Petung Dadi is quite good, this is evidenced through community participation in using Petung Dadi services. However, there is still a need for an approach and understanding to the community. Meanwhile, the distribution of potential and the implementation of Petung Dadi is considered effective. This can be seen from the coordination flow in accordance with the Standard Operating Procedures (SOP) for each stakeholder.Pemerintah Kabupaten Trenggalek terus berinovasi dalam rangka mempermudah masyarakat dalam menjangkau pelayanan publik. Melalui Dinas Komunikasi dan Informatika, Pemerintah Kabupaten Trenggalek meluncurkan sebuah pelayanan berbasis aplikasi yakni Pelayanan Tunggal Dengan Sepenuh Hati atau Petung Dadi sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 95 tahun 2018 tentang Sistem Pemerintah Berbasis Elektronik (SPBE) dan ketentuan pasal 18 Peraturan Bupati Trenggalek Nomor 24 tahun 2017 yang berisi tentang peraturan untuk mewujudkan, melaksanakan layanan implementasi e-Government dan smart city di Kabupaten Trenggalek. Aplikasi Petung Dadi ini diluncurkan dengan tujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat sebagai upaya memberikan kemudahan dalam pelayanan administrasi secara efektif dan efisien juga informatif. Metode penelitian yang digunakan yaitu jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Fokus dalam penelitian ini menggunakan teori implementasi kebijakan menurut Jan Merse yakni informasi, isi kebijakan, dukungan masyarakat, dan pembagian potensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Petung Dadi menunjukkan hasil yang cukup baik. Dari indikator informasi, penyampaian informasi yang dilakukan oleh Dinas Komunikasi dan Informatika berjalan dengan baik, namun perlu dilakukan sosialisasi secara menyeluruh kepada masyarakat. Isi kebijakan terkait penggunaan aplikasi Petung Dadi dilaksanakan berdasarkan pedoman yang diberlakukan. Dukungan masyarakat dalam implementasi Petung Dadi sudah cukup baik, hal ini dibuktikan melalui partisipasi masyarakat dalam menggunakan pelayanan Petung Dadi. Namun masih perlu adanya pendekatan dan pemahaman kepada masyarakat. Sedangkan pada pembagian potensi dalam implementasi Petung Dadi dirasa sudah efektif. Hal tersebut terlihat dari alur koordinasi yang sesuai dengan Standar Operasi Kerja (SOP) pada masing-masing stakeholder

    Implementasi Program Cak E-Mus (Cangkrukan Entrepreneur Muda Surabaya) Dalam Mengembangkan Dunia Bisnis Yang Memberdayakan Anak Muda Surabaya

    Get PDF
    Tingginya tingkat jumlah penduduk di Kota besar, merupakan salah satu tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Seperti halnya di Kota Surabaya, permasalahan yang sering terjadi di kota besar  salah satunya ialah pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan pekerjaan. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Surabaya menciptakannya inovasi Cak e-Mus. CAngKrukan entrepreneur MUda Surabaya (CAK eMUS) yang diwujudkan dengan adanya co-working space bernama Koridor yang bertempat di Siola Mall Pelayanan Publik yang dikelolah oleh Humas Kota Surabaya. Inovasi ini ditujukan untuk menciptakan ekosistem yang memberdayakan para kreator, inovator, dan entrepreneur lokal untuk menciptakan inovasi yang mampu bersaing di tingkat global. Inovasi program ini memiliki tujuan yaitu memberdayakan anggota Usaha Mikro atau Usaha Kecil yang belum terlayani oleh perbankan dan lembaga keuangan lainnya melalui perkuatan struktur lembaga keuangan yang sehat serta untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif-kualitatif dengan fokus penelitian berdasarkan Teori yang digunakan adalah teori implementasi kebijakan menurut George C. Edward yang terdiri dari komunikasi, sumber daya, disposisi, struktur birokrasi. Tujuan penelitian ini ialah untuk menjelaskan dan menganalisis penerapan implementasi Program Cak E-MUS. Implementasi program Cak E-MUS sudah berjalan dengan baik selama kurang lebih 3 tahun, akan tetapi terjadi suatu permasalahan khususnya dalam sosialisasi dan promosi program, serta kurangnya edukasi kepada masyarakat. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan cara melakukan berbagai sosialisasi atau sharing bersama pihak start up yang lain. Kata Kunci : Pegangguran, Implementasi program, Program Cak E-MUS   The high level of population in big cities is one of challenges that must be faced. As in the city of Surabaya, the problem often occurs in big cities is unemployment caused by lack of employment opportunities. To anticipate these problems, the Surabaya City government created the Cak e-Mus innovation. CAngKrukan entrepreneur MUda Surabaya (CAK eMUS) is realized by the existence of co-working space called Corridor which located at Siola Mall Public Services managed by Public Relations of Surabaya City. This innovation aimed at creating ecosystem that empowers local creators, innovators and entrepreneurs to create innovations can compete at global level. This program innovation aims to empower members of Micro or Small Businesses have not been served by banks and other financial institutions through strengthening the structure financial institutions and to improve human resource capabilities. The type of research used is descriptive-qualitative research with research focus based on the theory used of policy implementation according to George C. Edward which consists of communication, resources, disposition, and bureaucratic structures. The purpose of this study was to explain and analyze implementation of the Cak E-MUS Program. Implementation of the Cak E-MUS program has been going well for 3 years, but there is problem especially in socialization and promotion, as well as lack of education to the public. One way to overcome this problem is by conducting various socializations or sharing with other start-ups. Key word : Unemployment, Program implementation, Cak E-MUS Progra

    Evaluasi Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima di Jawa Timur

    Get PDF
    Pedagang Kaki Lima (PKL) adalah aktivitas dengan menggunakan modal sedikit yang berusaha pada bidang produksi barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dalam melakukan aktivitasnya sering memanfaatkan lokasi yang tidak diperuntukkan. Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) tidak asing lagi dan menjadi sorotan publik tertama dalam permasalahan dalam bidang tata kelola ruang kota. Hal ini dikarenakan para Pedagang Kaki Lima (PKL) sering menimbulkan kesemrautan dan membuat lingkungan di sekitar tempat tersebut menjadi kumuh. Tidak hanya itu keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) sering menghambat jalannya lalu lintas dan merampas hak pejalan kaki. Dari permasalahan tersebut munculah kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah mengenai penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), yiatu Peraturan Presiden No. 125 tahun 2012 tentang Koordinasi Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima. Dengan adanya Peraturan Presiden tersebut maka setiap kabupaten atau kota memiliki kebijakan yang berberda-beda dalam pengimplementasiannya. Dalam pengimplementasian kebijakan tersebut masih terdapat kendala seperti kurangnya kesadaran dari pihak Pedagang Kaki Lima (PKL) akan adanya kebijakan tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan hasil evaluasi kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jawa Timur dengan menggunakan Teori menurut William Dunn. Manfaat penelitian ini secara teoritis dapat memberikan konstribusi informasi kepada pemerintahan Provinsi Jawa Timur bahwa masih banyak hambatan dalam pengimplementasian Kebijakan Penataan Pedagang Kaki Lima (PKL). Dan memberikan saran untuk mengatasi hambatan dalam proses pengimplementasiannya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan menggunakan penelitian studi kepustakaan (library research) yang dimana data diperoleh dari literatur-literatur terkait dengan topik penelitian seperti makalah, artikel, jurnal dan berita dari internet (website). Kata Kunci: Evaluasi Kebijakan, Penataan, Pedagang Kaki Lima (PKL), Jawa Timu

    Penerapan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Secara Online Paket Lengkap (SIMINAKSOPAL) di Masa Pandemi Covid-19 (Studi pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Trenggalek)

    Get PDF
    Adanya Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia, mengakibatkan terhambatnya pelayanan publik karena penyelenggara pelayanan publik tidak dapat melayani masyarakat secara langsung sehingga perlu adanya inovasi-inovasi agar pelayanan tidak terhambat seperti memberikan pelayanan melalui sistem online atau e-Government. Salah satu instansi publik yang melakukan pelayanan melalui sistem online yaitu Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Trenggalek melalui aplikasi Siminaksopal. Inovasi Siminaksopal ini bertujuan untuk meminimalisasi pelayanan tatap muka karena pelayanan adminduk dapat diakses melalui website dan aplikasi siminaksopal. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Fokus penelitian ini menggunakan komponen aspek-aspek dalam implementasi e-Government untuk mewujudkan pelayanan yang lebih baik menurut Rianto dan Lestari (2012:43) antara lain Perangkat Keras (Hardware), Perangkat Lunak (Software), Human Resources (SDM), Data dan Informasi, Struktur Organisasi, Komunikasi, dan Sikap Pelaksana. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa penerapan aplikasi Siminaksopal berjalan dengan baik. Dari komponen hardware dan software yang sudah memadai dan mudah diakses oleh masyarakat. SDM sudah sangat terlatih dan memberikan pelayanan dengan baik, meskipun tidak semua pegawai berlatar belakang pendidikan IT namun terdapat pelatihan khusus untuk petugas verifikator. Data dan informasi, dokumen-dokumen berbentuk dokumen elektronik yang disimpan dalam server komputer yang hanya dapat diakses yang mempunyai hak akses. Dalam struktur organisasi petugas yang telah disusun sudah bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing dengan baik. Komunikasi dalam penerapan inovasi ini sudah cukup baik namun diharapkan kedepannya agar lebih menyeluruh dan merata kepada masyarakat. Dalam penerapannya inovasi ini mendapatkan respon yang positif baik oleh pelaksana maupun pengguna

    IMPLEMENTASI PEMBUATAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS RPJMD PERIODE 2021-2026 SEBAGAI UPAYA UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI KABUPATEN TUBAN

    Get PDF
    Tuban Regency is a place positioned at the north coast of East Java. Due to its strategic location and abundant natural resources, this area has enormous potential. To prevent the exploitation of natural resources that can damage the quality of the environment, the local government of Tuban Regency has implemented a Strategic Environmental Assessment (KLHS) to be integrated in the preparation of the RPJMD. The purpose of this study was to describe and analyze the implementation of the Tuban Regency RPJMD Strategic Environmental Study to support the concept of sustainable development. This study make use of a descriptive research design with a qualitative method. The focus of this research make use of the implementation model in line with Van Meter and Van Horn which consists of six indicators, namely policy standards and objectives, resources, communication between related organizations, characteristics of implementing organizations, dispositions, and social, economic and political environment. While the data analysis method make use of the Miles and Huberman version which consists of data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The results of this study are based on the Van Meter and Van Horn implementation models, namely 1) Standards and Policy Objectives are clear, 2) Human resources, financial and time resources have been fulfilled, 3) Communication between implementing organizations has been well established through formal and informal communication. informally, 4) The implementation of the making of the RPJMD KLHS in Tuban Regency has been supported by the characteristics of a good implementing organization, as evidenced by the application of the precautionary principle and the discipline principle in its implementation, 5) Disposition, all implementers involved strongly support the implementation of this policy, and 6) In terms of the social, economic and political environment, all of them support the implementation of this policy, from the community, industry players to political actors. Keywords: Implementation, Strategic Environmental Assessment, Sustainable DevelopmentKabupaten Tuban ialah salah satu daerah yang terletak di pesisir utara Jawa Timur. Karena letaknya yang strategis dan sumber daya alamnya yang melimpah, daerah ini memiliki potensi yang sangat besar. Untuk mencegah terjadinya eksploitasi sumber daya alam yang dapat merusak kualitas lingkungan hidup, Pemda Kabupaten Tuban mengimplementasikan pembuatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk diintegrasikan dalam penyusunan RPJMD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan serta menganalisis implementasi pembuatan Kajian Lingkungan Hidup Strategis RPJMD Kabupaten Tuban untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Fokus penelitiannya  menggunakan model implementasi menurut Van Meter dan Van Horn yang terdiri dari enam indikator yaitu standar dan sasaran kebijakan, sumber daya, komunikasi antar organisasi terkait, karakteristik organisasi pelaksana, , disposisi, serta lingkungan sosial, ekonomi dan politik. Teknik analisis datanya menggunakan model Miles dan Huberman yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini berdasarkan model implementasi Van Meter dan Van Horn yakni 1) Standard dan Sasaran Kebijakan sudah jelas, 2) Sumber Daya baik Sumber daya manusia, finansial dan waktu sudah terpenuhi, 3) Komunikasi antar organisasi pelaksana sudah terjalin dengan baik melalui komunikasi formal maupun informal, 4) Implementasi pembuatan KLHS RPJMD di Kabupaten Tuban sudah didukung dengan karakteristik organisasi pelaksana yang baik, dibuktikan dengan penerapan prinsip kehati-hatian dan prinsip disiplin dalam pelaksanaannya, 5) Disposisi, seluruh pelaksana yang terlibat sangat mendukung imlementasi kebijakan ini, dan 6) Dari segi Lingkungan Sosial, Ekonomi dan politik, seluruhnya mendukung pelaksanaan kebijakan ini, mulai dari masyarakat, pelaku industri hingga pelaku politik. Kata Kunci: Implementasi, Kajian Lingkungan Hidup Strategis, Pembangunan Berkelanjuta

    EFEKTIVITAS PROGRAM PETANI MANDIRI (PPM) DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA PETANI DI DESA BEJI KECAMATAN KEDEWAN KABUPATEN BOJONEGORO

    Get PDF
    The problems faced in the agricultural sector in Bojonegoro Regency are losses due to crop failure caused by seasons and pests and the difficulty of finding cheap fertilizers. With the Independent Farmer Program is expected to help farmers in overcoming these problems. However, many Beji villagers have not benefited from the Independent Farmer Program. From these problems, researchers want to examine the effectiveness of the PPM program in improving the welfare of farmer families. This study uses a descriptive model with a qualitative approach. This research is sourced from primary data and secondary data, namely by data collection techniques consisting of interviews, observations and documentation. The theory used in the study uses the theory of program effectiveness from six dimensions according to Sawir & Hafid (2020) namely formulation of purpose, activity of description, evaluation, organizational actors characteristics, worker characteristics, management policies and practice. Based on the results of the research on the Effectiveness of the Independent Farmer Program (PPM) in Improving the Welfare of Farmer Families in Beji Village, Kedewan District, Bojonegoro Regency, it can be said to be effective for those who get an independent farmer card because the benefits of the program greatly help reduce the burden on farmer families in terms of purchasing fertilizer and school children's fees. Based on the indicators of program effectiveness theory from Sawir and Hafid. However, there are indicators that are considered less effective due to the lack of employees in the HR and financing sector so that they do not know directly the complaints and inputs of farmers in each village in Bojonegoro Regency. By going directly to the field, the Department of Agriculture will minimize it, as in the case of Beji Village, where there are farmers in one RT who have not yet received access to the benefits of the Independent Farmer Program. From the results of this study, researchers expect increased coordination between all parties related to the PPM program so that the expected goals can be achieved immediately. Keywords: Program Effectiveness, Independent Farmer Program (PPM), Farmer Family WelfarePermasalahan yang dihadapi pada sektor pertanian di Kabupaten Bojonegoro adalah kerugian akibat gagal panen yang disebabkan Musim maupun hama serta sulitnya mencari pupuk dengan harga murah. Dengan adanya Program Petani Mandiri diharapkan dapat membantu petani dalam mengatasi permaasalahan tersebut. Tetapi banyak masyarakat desa Beji yang belum merasakan manfaat dari Program Petani Madiri. Dari permasalahan tersebut peneliti ingin meneliti tentang Efektivitas program PPM dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga petani.Penelitian ini menggunakan model deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bersumber pada data primer dan data sekunder yakni dengan teknik pengumpulan data yang terdiri dari wawancara,observasi dan dokumentasi. Teori yang digunakan dalam penelitian  menggunakan teori efektivitas program dari enam dimensi menurut Sawir & Hafid (2020) yaitu  formulation  of purpose, activity of  description, evaluation, organizational actors characteristics, worker charasteristics, management policies and practice. Berdasarkan Hasil penelitian Efektivitas Program Petani Mandiri (PPM) Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Petani di Desa Beji Kecamatan Kedewan Kabupaten Bojonegoro dapat dikatakan efektif untuk mereka yang mendapatkan Kartu petani mandiri karena manfaat program sangat membantu mengurangi beban keluarga petani dalam hal pembelian pupuk dan biaya anak sekolah. Berdasarkan indikator teori efektifitas program dari Sawir dan hafid. Namun, terdepat indikator yang dinilai kurang efektif dikarenakan kurangnya pegawai pada Bidang SDM dan pembiayaan sehingga mereka tidak mengetahui secara langsung keluhan dan masukan petani setiap desa di Kabupaten Bojonegoro. Dengan langsung terjun ke lapangan maka Dinas pertanian akan meminimalisir seperti kasus Di desa Beji yaitu terdapat petani satu RT yang belum mendapatkan akses manfaat Program  petani  mandiri. Dari hasil penelitian tersebut, peneliti mengharapkan peningkatan koordinasi antar semua pihak yant terkait dengan program PPM agar Tujuan yang diharapkan agar segera tercapai. Kata Kunci: Efektivitas Program, Program Petani Mandiri (PPM), Kesejahteraan Keluarga Petan

    IMPLEMENTASI PROGRAM PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) SEBAGAI UPAYA PERCEPATAN PENDAFTARAN TANAH DI PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    Salah satu indokator penting penunjang keberhasilan pembangunan nasional ialah masalah peratahan. Untuk meminimalisir konflik pertanahan, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini adalah Kementrian ATR atau BPN mengeluarkan suatu program yaitu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) dengan tujuan penerbitan sertifikat pada bidang tanah sebagai tanda bukti kepemilikan atas suatu bidang tanah. Dalam penelitian ini, peneliti bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi program PTSL sebagai upaya percepatan pendaftaran sertifikat tanah di Provinsi Jawa Timur, terutama Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Tulungagung. Peneliti menggunakan metode penelitian studi kepustakaan dengan menggunakan sumber-sumber pustaka sebagai data utama dalam penelitian. Menurut  Van Meter dan Van Horn (1975) ada 6 variabel yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan yaitu (1) standar dan sasaran kebijakan; (2) sumberdaya; (3) hubungan antar organisasi; (4) karakteristik agen pelaksana; (5) disposisi implementor; (6) kondisi sosial, ekonomi, politik. Hasil dari penelitian ini berdasarkan dari 6 indikator diatas, bahwa program PTSL di Provinsi Jawa Timur sudah berjalan dengan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa hambatan seperti kurangnya pemahan masyarakat, perangkat desa serta kelompok masyarakat terkait pentingnya pendaftaran tanah dan masalah terkait syarat administratif untuk mengikuti program PTSL, serta terkait masalah PPh dan BPHTB yang nilainya terlalu besar bagi sebagian masyarakat. Saran yang dapat diberikan oleh peneliti ialah dengan meningkatkan koordinasi antara BPN dengan pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi program PTSL, dan melakukan penyuluhan secara berkala kepada masyarakat, perangkat desa, serta kelompok masyarakat terkait pentingnya program PTSL, memberikan pelatihan terkait petunjuk dan teknis pelaksanaan program PTSL. Kata Kunci: Pembangunan nasional, Implementasi, Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap.   One of the important indicators to support the success of national development is the issue of restructuring. To minimize land conflicts, one of the efforts made by the government in this case is the Ministry of ATR or BPN to issue a program, namely Complete Systematic Land Registration (PTSL) with the aim of issuing certificates on land parcels as proof of ownership of a land parcel. In this study, researchers aimed to determine how the implementation of the PTSL program as an effort to accelerate land certificate registration in East Java Province, especially Jember Regency, Jombang Regency, Kediri Regency, Sidoarjo Regency, and Tulungagung Regency. Researchers used literature study research methods using library sources as the main data in the study. According to Van Meter and Van Horn (1975) there are 6 variables that influence the success of policy implementation, namely (1) policy standards and objectives; (2) resources; (3) relationships between organizations; (4) the characteristics of the executing agent; (5) implementor disposition; (6) social, economic, political conditions. The results of this study are based on the 6 indicators above, that the PTSL program in East Java Province has been running quite well, but there are still several obstacles such as a lack of understanding of the community, village officials and community groups related to the importance of land registration and problems related to administrative requirements to participate in the program. PTSL, as well as related to PPh and BPHTB issues whose value is too large for some people. Suggestions that can be given by researchers are to improve coordination between BPN and parties involved in implementing the PTSL program, and conduct regular outreach to the community, village officials, and community groups regarding the importance of the PTSL program, provide training related to instructions and technical implementation of the PTSL program..Keywords: National Development, Implementation, Systematic Land Registration

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DAERAH KUMUH (RSDK) DI KELURAHAN TAMBAKSARI KOTA SURABAYA

    Get PDF
    Penelitian ini membahas tentang Pemberdayaan masyarakat melalui program Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK) di Kelurahan Tambaksari, Kota Surabaya. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi lapangan. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan teori Suharto yang terdiri atas pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan dan pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan studi lapangan. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Serta dengan teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menurut Sugiyono yaitu dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada aspek pemungkinan, sosialisasi Program RSDK memiliki tata cara yang jelas, mudah diakses. Pada aspek penguatan, minimnya tindak lanjutan program pelatihan tata boga dan terbatasnya modal pemberdayaan menjadi penghambat program. Pada aspek perlindungan, UPKM aktif berinteraksi dengan kelompok sasaran. Pada aspek penyokongan tidak ditemukan adanya hambatan. Pada aspek pemeliharaan juga tidak ditemukan adanya hambatan. Hubungan baik terjalin antara pembuat dan pelaksana kebijakan serta mekanisme dalam mengajukan program juga mudah. Saran dalam penelitian ini adalah perlu adanya sosialisasi yang merata dan Kelurahan serta UPKM mengevaluasi kinerja masing-masing dalam program ini. Kata Kunci : Program, Pemberdayaan Masyarakat, Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh   This research discusses community empowerment through the Slum Social Rehabilitation program (RSDK) in Tambaksari Village, Surabaya City. The type of research used in this study is field study. The theory used in the research was to use Suharto's theory consisting of possibility, strengthening, protection, denting and maintenance. This study uses qualitative methods with field studies. Data collection techniques using observations, interviews, and documentation. As well as with the data analysis techniques conducted in this study is according to Sugiyono namely by data collection, data reduction, presentation of data and withdrawal of conclusions. The results showed that in the aspect of possibility, the socialization of RSDK Program has clear, accessible procedures. In the aspect of strengthening, the lack of follow-up of the cooking training program and the limited empowerment capital become obstacles to the program. In the protection aspect, UPKM actively interacts with the target group. In the aspect of denting there are no obstacles. In the maintenance aspect there are also no obstacles. Good relationships are established between policy makers and implementers and mechanisms in applying for programs are also easy. The advice in this study is that there needs to be an even socialization and the Village and UPKM evaluate their respective performance in this program. Keywords: Program, Community Empowerment, Social Rehabilitation of Slum
    corecore