73 research outputs found

    Study of New Pilot Market and Old Traditional Market Location in Sentolo Kulonprogo

    Full text link
    Relokasi Pasar Tradisional Lama ke Pasar Percontohan Baru tidak dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk a) membandingkan aksesbilitas lokasi Pasar Tradisional Lama dengan Pasar Percontohan Baru, b) membandingkan potensi pasar lokasi Pasar Tradisional Lama dengan lokasi Pasar Percontohan Baru, c) memahami persepsi stakeholder terhadap lokasi pasar tradisional, d) mengetahui arahan prioritas lokasi pasar tradisional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aksesbilitas lokasi Pasar Percontohan Baru lebih baik. Potensi pasar lokasi Pasar Percontohan Baru juga sedikit lebih besar dibandingkan lokasi Pasar Tradisional Lama. Menurut persepsi stakeholder, ketersediaan jaringan jalan menjadi variabel yang paling diprioritaskan dalam pemilihan lokasi pasar. Untuk arahan prioritas lokasi pasar, lokasi Pasar Percontohan Baru lebih diprioritaskan daripada lokasi Pasar Tradisional Lama

    Karakterisasi Reservoar Formasi Belumai Dengan Menggunakan Metode Inversi Impendansi Akustik Dan Neural Network Pada Lapangan ‘Yps\u27

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur layer Formasi Belumai, menganalisis nilai sebaran impedansi akustik dan porositas reservoar yang diperoleh dari proses inversi seismik dan neural network, untuk menentukan zona lokasi sumur baru berdasarkan peta struktur waktu, atribut seismik, dan sebaran porositas. Data seismik yang digunakan merupakan data seismik non preserve 2D PSTM, data sumur YPS-04 dan YPS-06 yang memiliki kelengkapan data log (checkshot, sonic, density, dan porosity). Trasing horizon menunjukkan dua bagian tutupan (antiklin) pada arah timur dan barat mengarah ke NW-SE. Dari hasil penelitian dengan menggunakan metode inversi modelbased dan analisa atribut RMS amplitude, instantaneous frequency, envelope dan neural network menunjukkan sebaran porositas di layer TBF (Top Belumai Formation) memiliki nilai porositas 0,12-0,21 fraksi dengan nilai impedansi 8000-12000 (m/s)*(gr/cc). Pada layer BBF (Bottom Belumai Formation) memiliki nilai porositas 0,09-0,21 fraksi dengan nilai impedansi 7000-12000 (m/s)*(gr/cc). Nilai impedansi 7000-9000 (m/s)*(gr/cc) dan nilai porositas 0,17-0,21 fraksi diindikasikan sebagai batupasir. Karakterisasi reservoar berdasarkan nilai impedansi, anomali atribut dan sebaran porositas, zona pertama dan kedua diindikasikan sebagai batupasir reservoar pada Formasi Belumai

    Produksi Mol (Mikroorganisme Lokal) dengan Pemanfaatan Bahan-bahan Organik yang Ada di Sekitar

    Full text link
    MOL (Mikroorganisme Lokal) merupakan sekumpulan mikroorganisme yang umum dibutidayakan,kegunaan dalam konsep "zero waste" adalah untuk "starter" pengomposan organik. MOLmengandung Azotobacter sp., Lactobacillus sp., ragi, bakteri photosynthetic dan mendekomposisisisellulosa jamur/fungi yang berfungsi dalam mendokomposisi senyawa-senyaw organic. Dengan MOLyang merupakan komsep pengimposan dapat selesai dalam 3 mimnggu. Bahan baku utma dalammembuat MOL terdiri dari 3 jenis komponen yaitu: Carbohydrates (dapat berasal dari air cucianberas (Tajin), nasi bekas (casserole), ampas singkong, kentang, gandum. Seringkali ada cairan pati,Glukosa (dapat dengan gula merah yang dilarutkan dalam air, dapat dari gula cair, gula leleh, dapatdari air gula dan air kelapa, sumber bakteri (dapat terbuat dari sampah dapur yang mudah hancuratau sayuran yang telah layu. Dapat juga dari bahan lain, misalnya snails pounded rice, rotten fruit,banana weevil, and water hyacinth etc., then it could be from urine, or any source containing thebacteria. Pilih saja bahan-bahan yang mudah tersedia di sekitar kita. Sekali bahan dikumpulkandari yang disebutkan di atasmasukkan dalam drum plastic berisi air dan benamkan. Setelah 4 atau5 hari MOL siap digunakan. Selain itu terhadap kompos "starter" compost, MOL jga dapat digunakanpada pupukcair "liquid fertilizer" dar larutan pertama, 1 bagian dicampur dengan 15 parts cairanMOL. Taburkan pada tanah sekitar tanaman dan jangan jauhkan batang tanaman. Disimpulkanbahwa sejumlah bakteri MOL buatan rumah (Lokal) dapat emperkaya tanah atah mengomposkancompos limbah organic yang mengandung unsur hara (vitamin) pada tanah agar tetap subur

    Persepsi Stakeholder Terhadap Lokasi Dan Fungsi Terminal Penumpang Tipe a Kabupaten Kebumen

    Full text link
    Keberadaan lokasi dan fungsi terminal penumpang tipe A Kabupaten Kebumen sekarang initelah banyak menimbulkan polemik dan persepsi antar beberapa stakeholder terkait. Hasil penelitianini menunjukan bahwa pemanfaatan terminal oleh penumpang dan awak angkutan dirasa masihrendah, walaupun rata-rata pertumbuhan untuk jumlah penumpang yang naik dan turun di terminalmencapai 8,05% dan 5,47%, dan untuk kedatangan bus 1,38%, akan tetapi jumlah tersebut masihbelum sesuai dengan kapasitas daya tampung dan skala pelayanan terminal tipe A, karena sepinyaterminal tersebut, sehingga pemanfaatan terminal t hanya menguntungkan pihak tertentu saja, yaituberupa pencapaian target retribusi terminal, sedangkan fungsi terminal sebagai distribusi, ekonomi,dan sosial belum mampu berjalan secara maksimal. Keragaman persepsi stakeholder terhadap lokasidan fungsi terminal penumpang tipe A Kabupaten Kebumen terlihat bahwa sebagian besar pihakmengganggap lokasi dan fungsi terminal penumpang Tipe A Kebumen belum berjalan secara optimal,sehingga perlu dilakukan upaya optimalisasi terminal dengan memperhatikan beberapa aspektertentu

    Persepsi Masyarakat Dan Potensi Reorientasi USAha Berkaitan Dengan Pembangunan Bandara Internasional Di Kulon Progo

    Full text link
    Rencana pembangunan bandara Internasional di Kulon Progo tertuang dalam Peraturan Daerah nomor 1 tahun 2012 tentang RTRW Kabupaten Kulon Progo. Namun dalam pelaksanaanya, proses perencanaan pembangunan bandara masih menimbulkan pro dan kontra. Penelitian ini bertujuan untuk a) mengetahui perkembangan pembangunan bandara Internasional di Kulon Progo, b) mengetahui persepsi masyarakat tentang Bandara Internasional di Kulon Progo, c) mengetahui potensi reorientasi USAha masyarakat, d) mengetahui program pemerintah berkaitan dengan rencana pengembangan USAha masyarakat.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengambilan data menggunakan kuesioner terhadap 90 orang sampel. Data diolah menggunakan perangkat lunak SPSS.Hasil penelitian menunjukkan pemerintah masih terus mendukung pembangunan bandara baru di Kulon Progo. Persepsi masyarakat menunjukkan bahwa 76% responden memiliki persepsi positif terhadap rencana pembangunan bandara. Dalam hal persepsi pembangunan maupun persepsi USAha, zona satu dan dua memiliki kecenderungan persepsi yang tinggi dibandingkan dengan zona tiga. 67% masyarakat masih memiliki minat USAha yang rendah dalam membuat USAha baru. Masyarakat memiliki ketertarikan terhadap minat pada jenis USAha warung, toko kelontong, dan lainnya. Dari sisi stakeholder, pemerintah berkomitmen untuk terus mengakomodasi kebutuhan masyarakat dalam rangka pengembangan USAha

    Kelayakan Lingkungan Permukiman di Sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (Tpst) Piyungan, Kabupaten Bantul

    Full text link
    Permukiman di sekitar Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) tidak seharusnya terjadi karena dapat menurunkan kualitas permukiman. Tujuan penelitian ini yaitu : 1) mengidentifikasi karakteristik lingkungan permukiman di sekitar TPST Piyungan; 2) menentukan zonasi kelayakan; 3) mengidentifikasi faktor yang menentukan kelayakan; 4) merumuskan arahan kebijakan.Lokasi penelitian di Desa Sitimulyo, Bawuran, dan Wonolelo, Kabupaten Bantul. Pemilihan sampel menggunakan stratified proporsinal random sampling sebanyak 60 rumah. Penelitian menggunakan 33 indikator. Data utama dalah data primer yang diperoleh melalui observasi lapangan dan wawancara mengunakan kuesioner. Data diolah menggunakan model statistik, crosstab, dan zonasi dengan analisis frekuensi, spasial, tabulasi silang, dan deskripsi.Penelitian menghasilkan : 1) lingkungan permukiman sebagian besar masuk kategori sedang; 2) semakin mendekati TPST, permukiman semakin buruk; 3) faktor yang banyak menentukan kelayakan adalah pelayanan penerangan dan pengelolaan air limbah; 4) penanganan permukiman zona baik melalui pemugaran, permukiman zona sedang melalui peremajaan, dan permukiman zona buruk melalui pemukiman kembali

    Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Kesejahteraan Keluarga Pelaku Pernikahan Usia Remaja di Kecamatan Cisayong

    Full text link
    Pernikahan usia remaja merupakan permasalahan di masa lampau, adanya paradigma perempuan tidak perlu mengenyam pendidikan yang tinggi karena takdir perempuan adalah mengurus dapur. Pemikiran itu rupanya masih terjadi, pada era perempuan dan laki – laki memiliki hak yang sama, era emansipasi wanita. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan terhadap kesejahteraan keluarga bagi para pelaku pernikahan usia remaja.Lokasi penelitian berada di Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, provinsi yang cukup dikenal karena maraknya pernikahan usia remaja terjadi. Metode yang digunkan metode kualitatif dengan teknik survei dan wawancara serta dianalisis menggunakan cross tab dengan teknik analisis deskriptif.. Wawancara dilakukan pada 30 responden yang menikah pada rentang usia 15 – 19 tahun pada tahun 1998 di Kecamatan Cisayong.Hasil penelitian menunjukan bahwa keluarga di Kecamatan Cisayong dipengaruhi oleh usia nikah pertama, perceraian dan pernikahan kedua. Tingkat kesejahteraan di dominasi oleh tahapan Keluarga Sejahtera I (KSI) dengan rentang usia 17- 18 tahun. Akan tetapi, tingkat kesejahteraan keluarga tidak memiliki hubungan dengan tingkat pendidikan. Hasil wawancara menyebutkan bahwa pernikahan usia remaja merupakan hal yang dianggap wajar sebab pendidikan pada saat itu belum dianggap penting, terutama untuk wanita
    • …
    corecore