3 research outputs found

    Potensi Pemanfaatan Lpg (Liquefied Petroleum Gas) sebagai Bahan Bakar Bagi Pengguna Kendaraan Bermotor

    Get PDF
    Sarana transportasi di Indonesia semakin meningkat, hal ini memicu bertambahnya penggunaan bahan bakar minyak dan gas. Indonesia memiliki sumber daya gas yang dapat diolah dan dioptimalkan untuk bahan bakar kendaraan bermotor, salah satunya adalah LPG (Liquefied Petroleum Gas). LPG diharapkan dapat digunakan sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak. Di Indonesia, LPG khusus untuk kendaraan bermotor disebut sebagai LGV (Liquified Gas For Vehicle). Penelitian ini bertujuan agar pengguna kendaraan bermotor dapat mengetahui manfaat dan penghematan jika menggunakan bahan bakar LGV dari pada menggunakan bahan bakar minyak (BBM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi pustaka, mengumpulkan data – data yang berhubungan dengan LGV untuk kendaraan bermotor seperti teori dan perkembangan LPG khusus untuk kendaraan bermotor, harga bahan bakar (harga LGV, premium, pertalite, pertamax, solar), kemudian tahap berikutnya adalah mengolah data dan menganalisanya. Data – data tersebut diperoleh dari berbagai sumber referensi buku dan jurnal serta hasil survei ke stasiun bahan bakar minyak dan gas (SPBU dan SPB LGV). Hasil dari penelitian ini adalah pengguna bahan bakar premium akan memperoleh penghematan sebesar Rp. 1.450 per liter, pengguna pertalite akan memperoleh penghematan sampai Rp.1.800 per liter dan Rp 2.300 per liter untuk pengguna pertamax jika beralih menggunakan LGV sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Biaya untuk peralatan konversi sebesar Rp.15.000.000 yang dikeluarkan pengguna premium untuk beralih ke LGV akan memperoleh pengembalian modal selama 3.12 tahun. Pengguna pertalite menempuh 2.51 tahun dan 1.92 tahun bagi pengguna pertamax untuk mendapatkan pengembalian modal. LGV berpotensi sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan bebas sulfur dan timbal, mempunyai emisi gas buang yang rendah, dan dari segi penghematan, LGV mempunyai harga yang ekonomis bagi pengguna kendaraan bermotor

    Review: Pemanfaatan Biji Nyamplung (Calophyllym Inophyllum) Sebagai Bahan Baku Biodiesel Berdasarkan Proses Produksi Dan Penambahan Katalis

    Full text link
    Kebutuhan energi dunia semakin meningkat beriringan dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi. Energi fosil merupakan energi yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dunia dan ketersediaannya akan habis di masa mendatang. Penggunaan biodiesel menjadi solusi akan energi yang terbarukan dan ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode produksi dan katalis yang paling efektif dalam pemanfaatan biji nyamplung menjadi biodiesel dengan ide pokok yaitu proses produksi dan penggunaan katalis. Penelitian ini merupakan literature review yang dimulai dengan pengumpulan artikel, pengelompokkan data, analisa dan membuat ringkasan. Hasil penelitian ini menunjukkan metode supercritical methanol menjadi metode produksi paling efektif dengan perolehan yield sebesar 90,4% dalam 10 menit reaksi dan katalis CaO berbahan dasar tulang sapi menunjukkan karakteristik yang sangat mendekati CaO murni yang dapat menghasilkan yiled sebesar 86,02% sehingga dapat menekan biaya produksi

    Pengaruh Waktu Adsorpsi Asam Lemak Bebas dalam Minyak Kelapa Sawit Mentah pada Pembuatan Bioadsorben Limbah Batang Pisang

    Full text link
    Minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil, CPO) merupakan bahan baku utama untuk pembuatan minyak goreng. Proses pembuatan minyak goreng melibatkan adsorbent untuk mengikat pengotor, memucatkan warna dan menurunkan kadar Free Fatty Acid (FFA) minyak. Adsorbent yang digunakan dalam proses pemurnian CPO umumnya adalah bleaching earth. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat adsorbent alami yang berasal dari pelepah pisang. Pemilihan pelepah pisang sebagai bioadsorbent didasarkan pada banyaknya kandungan selulosa pada batang pisang sehingga memungkinkan untuk terjadinya reaksi adsorpsi.Pembuatan bioadsorbent dilakukan dengan mengaktivasi selulosa pada pelepah pisang menggunakan senyawa H2SO4 dengan konsentrasi 0,4 N. Pelepah pisang yang sudah diaktivasi kemudian dikeringkan dan diaplikasikan untuk menurunkan kadar Free Fatty Acid (FFA) pada CPO. Hasil kadar FFA pada CPO yang sudah diaktivasi dihitung, kemudian ditentukan pola adsorpsi isothermalnya dengan menggunakan persamaan Langmuir dan Freundlich. Dari penelitian ini didapatkan bahwa waktu optimum untuk adsorpsi adalah 90 menit dengan persentase kadar FFA yang terserap sebesar 38,08%. Proses penyerapan Kadar FFA dapat mengikuti persamaan Langmuir maupun freundlich dengan R2 Β± 0.9 sampai dengan 1
    corecore