24 research outputs found

    Analisis Pengaruh Pengembangan Kawasan Industri Candi Terhadap Banjir Sungai Bringin

    Full text link
    Pengembangan Kawasan Industri Candi yang berada di Kota Semarang yang dibuat dengan melakukan pengeprasan bukit dan menyebabkan Perubahan tata guna lahan di sekitar lokasi pengembangan secara signifikan. Hal ini berdampak salah satunya pada meningkatnya debit banjir di sungai yang terkena dampak pengembangan, salah satunya adalah Sungai Bringin. Intensitas dan frekuensi banjir di Sungai Bringin dari tahun ke tahun selalu meningkat sejak terjadinya banjir pada tahun 2010.Salah satu penanganan yang dapat dilakukan akibat meningkatnya debit banjir ini adalah dengan membuat detention pond. Analisis debit banjir dilakukan pada kondisi eksisting dan kondisi setelah pengembangan. Debit banjir yang akan di tangani adalah debit banjir dengan periode ulang 50 tahun. Metode yang digunakan untuk menganalisis adalah Metode Rasional dan Metode HSS Gama 1. Hasil dari kedua metode tersebut kemudian dibandingkan dan diambil yang terbesar. Selisih volume banjir pada kondisi setelah pengembangan terhadap kondisi eksisting akan ditampung dengan detention pond. Desain dari detention pond yang direncanakan adalah tipe long storage, yaitu berupa tampungan memanjang di badan sungai. Long storage ini dipilih guna memaksimalkan kapasitas tampungan di palung palung Sungai Bringin serta meminimalkan pembebasan lahan masyarakat.Studi penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan besarnya debit banjir akibat pengembangan Kawasan Industri Candi serta memberikan penanganan terkait peningkatan debit banjir tersebut. Pemilihan detention pond sebagai bentuk pengendalian banjir dikarenakan dapat menampung volume air dari debit banjir dengan memanfaatkan kapasitas tampungan di palung palung sungai tanpa pembebasan lahan masyarakat. Volume yang tertampung dapat mengurangi banjir yang terjadi di hilir DAS Bringin, sehingga debit banjir di hilir tidak akan mengalami peningkatan atau memenuhi delta-Q zero principle

    Tanggul Sungai Serayu Hilir Dari Muara Hingga Bendung Gerak Serayu

    Full text link
    Flood is a condition where water is overflowing in the discharge channel (river) caused by the inability of the cross section of the river in accommodating the flood discharge. Serayu river always brings floods every year, especially in the area of Banyumas and Cilacap. Flood debit plan used in the analysis of a cross section of Serayu river from the moving weir Serayu to estuary in Cilacap uses a return period of 50 years. Flood debit plan was analyzed by using SCS-CN method (Soil Conservation Service - Curve Number) with the help of software HEC-HMS. From the analysis of flood debit value of the plan, namely: Junction 12 amounted to 2088.4 m3/second, the junction 13 at 2417.1 m3 second, and 15th junction of 1386.9 m3/second. Existing cross-sectional analysis of Serayu river was done by using HEC-RAS software. The output of the HEC-RAS software is used to determine the location of planning the embankment, which is in areas experiencing river water overflowing. Central Java Serayu Downstream Embankment planning will be done with an estimated construction cost of Rp. 63,131,000,000.00 (sixty three billion one hundred and thirty one million rupiah) with a duration of work for 18 weeks

    Evaluasi Kapasitas Penampang Sungai Krengseng Daerah Tirto Agung, Banyumanik, Semarang

    Full text link
    Sungai Krengseng merupakan sungai yang melintasi Kota Semarang termasuk salah satunya daerah Tirto Agung dimana posisinya berada di tengah-tengah pemukiman penduduk dan luapannya sangat berpotensi menimbulkan bencana banjir musiman. Daerah Sungai Krengseng termasuk daerah dengan curah hujan yang relatif tinggi. Pada musim hujan tahun 2015 terjadi hujan yang menyebabkan genangan banjir di sekitar Taman Tirto Agung. Pemerintah bergerak cepat dengan membangun drainase baru sekitar wilayah genangan, namun, pada musim hujan tahun 2016 masih adanya genangan banjir di sekitar Taman Tirto Agung yang bahkan menyebabkan rusaknya tembok bangunan dan menghanyutkan sebuah kendaraan umum. Untuk itu perlu dilakukan studi evaluasi kapasitas penampang eksisting Sungai Krengseng.Evaluasi kapasitas penampang sungai Krengseng diawali dengan analisis hidrologi untuk menentukan debit banjir rencana. Pertama dicari data curah hujan rencana dengan mengambil tiga data curah hujan selama lima belas tahun dari stasiun hujan Gunungpati, Banyumeneng, dan Pucanggading. Tahap berikutnya dilakukan validasi data dan kemudian dianalisis dengan metode Polygon Thiesen. Berikutnya untuk menentukan nilai debit banjir rencana digunakan software HEC-HMS 4.2. Pada analisis passing capacity pada salah satu kasus yang pernah terjadi di Taman Tirto Agung (sta 300), didapatkan debit banjir yang lebih kecil dibandingkan hasil nilai debit HEC-HMS. Sedangkan Analisis hidrolika digunakan program HEC-RAS 4.1 dengan simulasi input Q25 tahun terhadap sepuluh buah cross section.Hasil analisis hidrologi dan hidrolika yang merupakan evaluasi Sungai Krengseng didapatkan bahwa panjang sungai eksisting yang meluap adalah sepanjang 700 m dimana sta awal dimulai dari daerah pertigaan banjarsari (STA 0) sampai dengan sta akhir didaerah Perumahan Jati Raya Indah (STA 700). Debit banjir rencana Sungai Krengseng kala ulang 25 tahun yang didapat dari perhitungan metode HEC-HMS adalah sebesar 99,9 m3/s. Hasil running program HEC-RAS Sungai Krengseng eksisting terhadap debit banjir rencana memberikan gambaran bahwa semua alur sungai mengalami kondisi banjir (luapan). Hal ini disebabkan karena elevasi muka air banjir melebihi kapasitas tampungan untuk kondisi sungai eksisting

    Perencanaan Peningkatan Flood Shelter Di Daerah Aliran Sungai Beringin Semarang

    Full text link
    Flood is one of the disaster which happened in Semarang City. Many negative impact arising from flood disaster, such as loss of victim or material. One of the handling solution is developed flood shelter, make a group of disaster preparedness and early warning system. Identification location of flood shelter are in Beringin Watershed Semarang which consists of 6 Village, namely Wates Village, Wonosari Village, Mangunharjo Village, Mangkang Wetan Village, Gondorio Village, and Beringin Village. Data obtained from the field surve with existing data of flood shelter that has been there. Sources of criteria and terms for flood shelter location are sphere project 2011, Health Minister\u27s decision and regulations of BPBD.Tool support early warning system used is AWLR (Automatic Water Lever Recorder) and ARR (Automatic Rain Recorder) is placed in the Wates Village. To complete the shortage of space, the Wonosari Village established in the form of building houses on stilts and emergency stairs because it has cliffs that lead to delays in evacuation and treatmen, while other villages for each flood shelters set up tents with size (14x6) meter. Participation and public awareness around the riverbanks to keep clean is needed, so flooding can be reduced

    Kajian Sistem Drainase Patukangan-pegulon Kabupaten Kendal

    Full text link
    Kecamatan Patukangan – Pegulon adalah kawasan indsutri dan Perumahan yang berada di pusat Kota Kendal. Permasalahan banjir menyebabkan potensi ekonomi, sosial, dan lingkungan tidak dapat berkembang. Sistem draianse yang tepat adalah salah satu alternatif untuk menanggulangi permasalahan banjir di wilayah Kecamatan Patukangan – Pegulon. Kajian sistem drainase meliputi perencanaan ulang dimensi saluran, pintu air, dan sistem pipa – pompa.Data curah hujan yang digunakan untuk Sungai Kendal adalah data curah hujan dari tahun 2000 sampai 2015 dengan menggunakan stasiun hujan Sedayu, Karangtengah, dan Kedugsari. Analisis debit banjir di Sungai Kendal menggunakan metode HSS Nakayasu dengan periode ulang 20 tahun dan diperoleh debit banjir sebesar 68,19 m3/s.. Analisis pengaruh backwater dari Laut Jawa menggunakan metode tahapan langsung. Pengaruh backwater hanya sampai pada jarak 5543,88 meter dari muara sungai. Jarak outlet saluran drainase dari muara sungai adalah 6096 meter, sehingga titik outlet tidak terpengaruh backwater.Debit banjir rencana pada saluran drainase didapatkan dengan rumus Mononobe dengan periode ulang 5 tahun dan diperoleh debit banjir rencana sebesar 4,8 m3/s. Berdasar debit banjir rencana ini, dimensi saluran drainase yang baru adalah : 1,0 x 1,0 m ; 0,9 x 0,7 m ; 0,7 x 0,7 m ; 0,8 x 0,7 m ; 1,6 x 1,5 m ; 1,0 x 0,7 m ; dan 1,3 x 1,0 m. Pintu air direncanakan pada titik outlet saluran karena elevasi muka air Sungai Kendal lebih tinggi dibandingkan elevasi muka air di saluran drainase, dengan elevasi muka air Sungai Kendal + 5,9 m dan elevasi muka air saluran drainase adalah + 4,63 m. Dimensi pintu air yang direncanakan adalah 1,6 x 1,5 m. Sistem pipa - pompa direncanakan berjumlah 3 buah dengan kapasitas tiap pompa adalah 2,0 m3/s dan diameter pipa adalah 0,5 m

    Pengendalian Debit Banjir Sungai Lusi Dengan Kolam Detensi Di Kecamatan Tawangharjo Kabupaten Grobogan

    Full text link
    Lusi River is one of the biggest river in Jratunseluna river area that has drainage area from Rembang Regency, Blora Regency and end at Grobogan Regency. In rainy season, the Lusi river's flow rate tend to be large and cause flood in some areas in Grobogan, Blora dan Kudus Regency. Protecting of potential areas is necessary to avoid a great loss if flood disaster happens. The existence of a detention pond expected to reduce the flood discharge in Lusi River and can overcome the flood disaster at potential area in downstream of Lusi River's drainage area

    Upaya Mengurangi Angkutan Sedimen Sungai Garang Kota Semarang

    Full text link
    West floodway Semarang city is one of the infrastructure for manage flood in Garang Stream. Because of sedimentation in Garang stream, decrease flow capacity. Check Dam construction is made beam for help reduce river slope so can decrease water velocity and reduce capacity sediment delivery in Garang stream. Build check dam will reduce sedimentation in downstream Garang river. From calculation fall of rain in years with Thiessen method then do hidrology analyze using HEC-HMS and get rate of flood 100 years in location in the amount of 386.9 m3/det. Analyze using USLE method get erotion number amount 1.85 mm/year (32.01 ton/ha/year), and form erotion analyze get number of sedimentation amount 2.677 ton/ha/year. Location of Pramuka check dam construction is in downstream Pramuka bridge, Pudak Payung, Semarang. With planning as following: high physical effective main dam is 4 m, depth of foundation is 1.3 m, material for buil check dam is form river rocks. Implementation check dam works need 6 month and cost two billion eight hundred ninety five thousands million rupiah(Rp 2,895,000,000)

    Pengembangan Drainase Sistem Polder Sungai Sringin Kota Semarang

    Full text link
    Banjir yang terjadi di Kawasan Sungai Sringin khususnya Kawasan Industri Terboyo dan Kawasan permukiman Dukuh Ngilir Kelurahan Trimulyo Kecamatan Genuk diakibatkan oleh genangan pasang surut air laut (rob) serta limpasan air hujan. Daerah hilir Sungai Sringin mempunyai elevasi lahan lebih rendah dari muka air pasang, hal ini mengakibatkan air sungai tidak mampu mengalir secara gravitasi sehingga penanganan banjir yang tepat untuk kawasan Sungai Sringin adalah menggunakan sistem polder (non-gravitasi). Sistem polder adalah sistem penanganan drainase perkotaan dengan cara mengisolasi daerah yang dilayani (catchment area) terhadap masuknya air dari luar sistem. Komponen sistem polder meliputi tanggul, kolam retensi, sistem pompa dan pintu, serta perbaikan drainase saluran induk Sungai Sringin. Luas kolam retensi 17,795 hektar dengan kedalaman 3,5 meter. Jenis pompa yang digunakan adalah gate pump berjumlah 8 buah, terdiri dari empat buah masing-masing 10 m3/detik dan empat buah masing-masing 2,5 m3/detik. Gate pump yang digunakan adalah pintu tipe sliding gate berjumlah enam buah pintu dengan lebar masing-masing pintu tiga meter. Perbaikan penampang sungai dengan rencana lebar sungai 30 meter pada hilir saluran dan 28 meter pada hulu saluran. Perkuatan dinding sungai direncanakan dengan dinding penahan tanah pasangan batu kali. Dinding laut (revetment) direncanakan di garis pantai untuk mengisolasi air laut agar tidak masuk ke dalam sistem polder. Total rencana anggaran biaya yang diperlukan dalam Pengembangan Drainase Sistem Polder Sungai Sringin adalah Rp. 230.210.000,00 (Dua ratus tiga puluh milyar dua ratus sepuluh juta rupiah) dengan lama pekerjaan 22 minggu

    Perencanaan Long Storage Jetis Kec Blora Kab Blora

    Full text link
    Floods are natural disasters that regularly occur in DAS Lusi during the rainy season. Reduced water catchment areas in the upstream area of the river is one of the causes of increased flood discharge in river Lusi. Attempts to reduce it is to plan long storage system, a building that utilizes water as a resevoir riverwith weir building in the downstream.Long storage will be built on the upstream of the Lusi, located at Jetis, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. The purpose of the construction of long storage Jetis is a flood control system and as a resevoir for the surrounding areas. From the result of rainfall data in Blora, Jiken, Jepon, Bogorejo and Tempuran station, return period of 25 years Q25 = 242.059 m3 / sec are used to analyze the capacity of the river and weir stability. While the discharge is used in analyzing the resevoir using a debit andalan based formula FJ Mock with large long storage bin is 42 liters / sec.Plan development time required was 12 weeks with a total budget of Rp. 12,852,198,000.00. (Twelve billion eight hundred and fifty-two million one hundred ninety eight thousand rupiah)
    corecore