22 research outputs found

    Penelitian Pasta Emulsi Minasol M, Pertasol Ca Dan Pertasol Cb Pada Pencapan Kain Selulosa Dengan Zat Warna Pigmen

    Full text link
    PENELITIAN PASTA EMULSI MINASOL M, PERTASOL CA DAN PERTASOL CB PADA PENCAPAN KAIN SELULOSA DENGAN ZAT WARNA PIGMEN. Zat warna pigmen adalah zat warna yang tidak larut dalam air bersifat hidrofobik. Pasta emulsi Minasol M, Pertasol CA dan Pertasol CB yang terbuat dari campuran minyak, air dan emulgator diharapkan cocok sebagai media pencapan zat warna pigmen pada kain selulosa, karena zat warna pigmen dapat terdispersi dengan baik pada minyak dalam pasta emulsi.Untuk mengetahui karakteristik hasil pencapan dan metode pencapan yang cocok, telah dilakukan percobaan proses pencapan zat warna pigmen dengan metode pemanas awetan (curing) dengan tahapan proses sebagai berikut, pengeringan pendahuluan pada suhu 100 oC, waktu 2 menit, selanjutnya pemanas awetan variasi : suhu 100 oC, 110 oC, 120 oC, 130 oC, 140 oC, 150 oC dan waktu 2 menit, 3 menit, 4 menit. Pada komposisi emulsi terbaik pada percobaan terdahulu yaitu perbandingan antara emulgator/air/ minyak adalah pasta emulsi Minasol M 45/ 355/600 g/kg pasta, Pertasol CA 30/ 370/ 600 g/kg pasta, sedangkan Pertasol CB 40/360/600 g/kg pasta, sebagai pembanding minyak tanah 40/ 360/ 600 g/kg pasta, Hasil percobaan diuji terhadap viskositas pasta cap, ketuaan warna (K/S), ketajaman motif, kekakuan kain, kekuatan tarik kain dan ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Hasil pengujian percobaan pasta cap emulsi Minasol M, Pertasol Ca,Pertasol CB dan minyak tanah, nilai viskositas berturut-turut 94 Poise, 85 Poise, 85 Poise dan 80 Poise. Ketajaman motif memberikan nilai 1 sangat baik. Makin tinggi suhu dan waktu sampai batas tertentu nilai K/S lebih tinggi, nilai kekakuan kain menurun dan tidak berpengaruh pada kekuatan tarik kain, maupun ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan. Kondisi terbaik percobaan: penggunaan pasta cap emulsi Minasol M pada suhu pemanas awetan 130 oC, waktu 3 menit. Pertasol CA pada suhu pemanas awetan 120 oC, waktu 3 menit, Pertasol CB pada suhu pemanas awetan 120 oC, waktu 3 menit. Sebagai pembanding minyak tanah pada suhu pemanas awetan 130 oC, waktu 3 menit. Hasil percobaan pencapan dengan pasta cap emulsi Pertasol CA dan Pertasol CB mendekati minyak tana

    Pemanfaatan Sumber Daya Alam Minasolm, Pertasol Ca Dan Pertasol Cb Sebagai Pasta Cap Zat Warna Dispersi Pada Kain Poliester

    Full text link
    PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM MINASOLM, PERTASOL CA DAN PERTASOL CB SEBAGAI PASTA CAP ZAT WARNA DISPERSI PADA KAIN POLIESTER. Secara teknis Minasol M, Pertasol CA dan Pertasol CB memenuhi persyaratan sebagai bahan emulsi untuk pasta pencapan tekstil seperti halnya minyak tanah. Ketiga produk tersebut merupakan minyak hasil destilasi minyak mentah, tetapi lebih ringan dari minyak tanah. Pasta pencapan emulsi lebih cocok untuk serat hidrofob (poliester) dengan zat warna yang tidak larut dalam air tetapi hanya terdispersi (zat warna dispersi). Untuk mengetahui ketiga zat tersebut dapat dipakai untuk bahan pasta pencapan tekstil dan hasilnya memenuhi syarat perlu dilakukan penelitian. Percobaan pencapan yang telah dilakukan adalah melakukan variasi: pasta emulsi dan semi emulsi, suhu termofiksasi dari 160 oC sampai dengan 200 oC dengan selang harga 10 oC dan waktu termofiksasi 30 detik, 60 detik dan 90 detik. Hasil percobaan diuji terhadap viskositas pasta, ketuaan warna (K/S) , ketajaman warna, kekakuan kain, kekuatan tarik kain, ketahanan luntur warna terhadap pencucian dan gosokan hasil pencapan. Sebagai pembanding adalah pasta emulsi dari yang biasa dilakukan oleh industri yaitu minyak tanah. Dari hasil percobaan dan evaluasi data pengujian ternyata bahwa Minasol M, Pertasol CA dan Pertasol CB dapat dipakai dan cocok untuk pasta pencapan zat warna dispersi pada kain poliester. Untuk pasta pencapan dari Minasol M perlu penambahan zat anti busa lebih banyak dari pada Pertasol CA ataupun Pertasol CB. Hasil pencapan dengan Pertasol CB terbaik hasil pencapan paling mendekati minyak tanah. Kondisi optimum pencapan kain poliester dengan zat warna dispersi sistemtermosol adalah: menggunakan pasta semi emulsi dengan komposisi campuran antara pengental dan emulsi 3:1 untuk semua jenis minyak. Emulsi Minasol M pada komposisi emulgator/ air/ minyak : 40/ 360/ 600 g/kg pasta suhu termofiksasi 1800C waktu 30 detik. Pertasol CA: 30/ 370/ 600 g/kg pasta suhu termofiksasi 180 0C waktu 60 detik, Pertasol CB dan Minyak tanah 45/ 355/ 600 g/kg pasta, suhu termofiksasi 180 oC dan waktu 60 detik

    Proses Finishing Kain Payung Nylon 66 Mempergunakan Resin Fluorokarbon (Water Repellent Agent) dan Ester Asam Poliakrilat (Coating Agent)

    Full text link
    PROSES FINISHING KAIN PAYUNG NYLON 66 MEMPERGUNAKAN RESIN FLUOROKARBON (WATER REPELLENT AGENT) DAN ESTER ASAM POLIAKRILAT (COATING AGENT). Untuk mendapatkan kualitas kain payung terbaik dan memenuhi syarat daya tolak air sesuai SNI 08-1517-89 dan American standard No L 22.30.13-1960, telah dilakukan percobaan proses finishing water repellent dengan variasi konsentrasi fluorokarbon 20 g/L hingga 35 g/L interval 5 g/L dan suhu curing (pemanas awetan) 150 oC hingga 210 oC interval 15 oC. Proses coating dilakukan dengan zat coating ester asam poliakrilat dengan metoda pencapan blok mempergunakan kasa pencapan, kemudian pengeringan pendahuluan pada suhu 100 oC selama 1 menit, dilanjutkan dengan pemanas awetan pada suhu 160 oC selama 1 menit. Percobaan dilakukan mempergunakan dua metode yaitu metode pertama kain diproses coating terlebih dahulu, kemudian diproses finishing water repellent dan metode kedua kain diproses finishing water repellent terlebih dahulu, setelah itu diproses coating. Pengujian dilakukan terhadap: daya tolak air, uji siram, uji tekanan hidrostatik, tahan hujan Bundesmann, sudut kembali dari lipatan, kekuatan tarik kain, kekakuan kain dan uji kenampakan kain setelah pencucian berulang. Dari hasil pengujian ternyata bahwa peningkatan konsentrasi resin fluorokarbon dan suhu curing menaikkan kekakuan kain, sudut kembali dari lipatan dan tahan hujan Bundesmann, tetapi menurunkan kekuatan tarik, serta tidak berpengaruh terhadap daya tahan air uji siram dan uji tekanan hidrostatik. Kondisi terbaik proses finishing water repellent diperoleh pada konsentrasi fluorokarbon 25 g/L dan suhu curing 165 oC. Dari kedua metode tersebut ternyata memenuhi standar dan hasil tolak air percobaan metode pertama lebih baik dari pada metode kedua

    Utilization of Coal Bottom Ash a Low-Cost Adsorbent for the Removal Acid Red 114 Dye

    Full text link
    A research about adsorption of acid red 114 using coal bottom ash has been conducted. This research was aimed to examine the ability of coal bottom ash in acid red 114 adsorption. Some adsorption parameters i.e. dosage adsorbent, contact time and pH medium were examined in the adsorption processes. The characterization of coal bottom ash was determined using X-Ray Diffraction. Acid red 114 concentration is measured by using UV-Visible spectrophotometer. The adsorption percentage of acid red 114 on the coal bottom ash is 91.2% at pH 1.5; contact time 80 min, acid red 114 concentration 10 mg/L for every 1.5 g bottom ash

    Validasi Metode Penentuan Amonium Klorida dalam Obat Batuk Hitam secara Titrimetri

    Get PDF
    Amonium klorida merupakan zat aktif dalam obat batuk hitam yang berfungsi sebagai pengencer dahak. Penentuan kadar amonium klorida dalam sediaan obat menjadi sangat penting untuk uji kualitas produk agar obat memiliki khasiat dan keamanan yang dapat diterima pasien. Berdasarkan Farmakope V penentuan amonium klorida dapat dilakukan dengan metode argentometri. Analisis kadar amonium dalam obat batuk hitam secara argentometri belum tersedia data validasinya. Oleh karena itu perlu dilakukan validasi. Parameter validasi yang dijadikan acuan adalah akurasi, presisi, linearitas, batas deteksi dan nilai estimasi ketidakpastian pengukuran. Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam penelitian parameter uji validasi untuk akurasi, ripitabilitas (%RSD), presisi antara (%RSD), linearitas (R2) dan estimasi ketidakpastian pengukuran secara berurutan yaitu sebesar 99,97-104,85%; 0,50-3,40%; 6,58%; 0,9985 dan 1,42 mg/5mL sehingga dapat disimpulkan bahwa metode penentuan amonium klorida dalam obat batuk hitam menggunakan metode titrasi argentometri belum cukup bukti untuk dinyatakan valid karena presisi atau keterulangan belum memenuhi syarat keberterimaan

    Pemanfaatan Limbah Serat Kelapa Dan Bagas Sebagai Pengisi Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Dari Komposit Berstruktur Sandwich

    Full text link
    Palang pintu perlintasan kereta api terbuat dari kayu, pada umumnya sering tertabrak kendaraan sehingga umur pakai menjadi pendek. Telah dilakukan penelitian pembuatan palang pintu dari komposit berstruktur sandwich dengan menggunakan pengisi fiberboard serat kelapa atau bagas yang bertujuan untuk substitusi kayu. Percobaan ini menggunakan serat gelas WR200 dan Stichbonded. Tahapan percobaan pendahuluan membuat spesimen komposit serat gelas dan resin poliester dengan tiga variasi yaitu pertama 4WR200 + 4Stitch Bonded + resin poliester dengan total tebal 10 mm; kedua 2WR200 + 6Stitch Bonded + resin dengan total tebal 14 mm dan ketiga 6WR200 + 2Stitch Bonded+ resin dengan tebal total 6 mm yang hasil terbaik adalah variasi pertama. Selanjutnya dilakukan percobaan pembuatan palang pintu kereta api menggunakan variasi pertama, hal ini percobaan yang pertama memberikan hasil terbaik Proses pembuatan meliputi layup serat gelas dan resin poliester dengan menyisipkan fiberboard serat kelapa/serat bagas pada molding [(2WR200 + 2Stitch bonded) +resin poliester] + fiber board serat kelapa/ bagas + [(2Stich bonded + 2WR200) + resin poliester,kemudian pengepresan, serta pengeringan.Hasil perhitungan Tekno Ekonomi: Harga palang pintu kayu dengan investasi peralatan Rp 7.589.500,-/unit, Harga palang pintu kayu tanpa investasi alat Rp 2.532.000,-/unit, harga palang pintu komposit dengan investasi peralatan Rp 12.811.430,-/unit, Harga Palang Pintu Komposit tanpa investasi alat Rp 2.419.180,-/unit. Berat keseluruhan palang pintu perlintasan kereta api dari kayu 52,62 kg dari sandwich komposit mempergunakan sandwich pengisi serat kelapa 57,71 kg, dari sandwich komposit mempergunakan sandwich pengisi bagas 54,25 k

    Modifikasi Kain Poliester/selulosa Menggunakan Proses Karboksimetilasi Metode Benam Peras Pemanggangan

    Full text link
    MODIFIKASI KAIN POLIESTER/SELULOSA MENGGUNAKAN PROSES KARBOKSIMETILASI METODE BENAM PERAS PEMANGGANGAN. Kain poliester/selulosa mempunyai penyerapan kelembaban yang rendah sehingga tidak nyaman dipakai. Salah satu cara untuk meningkatkan mutu penyerapan kain, telah dilakukan percobaan optimasi proses karboksimetilasi dengan modifikasi selulosamenjadi karboksimetil selulosamenggunakan natrium khloroasetat yang berfungsi sebagai zat pengeter, divariasikan 2 N, 3 N dan 4 N dan natriumhidroksida yang berfungsi sebagai pembentuk natrium selulosat divariasikan 6 N, 8 N, 10 N dan 12 N.Adanya natrium hidroksida dapat mengikis poliester sehingga menipis yang mengakibatkan pegangan kain lebih lembut. Percobaan yang dilakukan menggunakan metode benam peras pemanggangan pada suhu 120 oC, 130 oC, 140 oC, 150 oC dan 160 oC waktu 5 menit. Pengujian yang dilakukan adalah pengurangan berat poliester, struktur selulosa dengan spektruminframerahmenggunakan larutan methylene blue, penyerapan kelembaban, kekuatan tarik, sudut kusut,stabilitas dimensi dan kekakuan kain. Kondisi optimum dicapai pada pemakaian natrium khloroasetat 4N, natrium hidroksida 8N dan suhu pemanggangan 120 oC. Hasil pengujianmenunjukkan bahwa terjadi 0,45%pengurangan berat poliester, 94,32% penyerapan zat warna methylene blue, 4,44%( naik 48%) penyerapan kelembaban, 21,50 kg (turun1,65 %) kekuatan tarik arah lusi dan 16 kg (turun 6,97 %) arah pakan, 148o(naik 32,14%) sudut kusut arah lusi dan 145o (naik 33,02%) arah pakan, 0,14%(naik 89,7%) stabilitas dimensi kain arah lusi dan 0,17%(naik 84,54%) arah pakan, 64,0 mg. cm (turun 14,6%) kekakuan kain arah lusi dan 39 mg.cm(turun 15,2%) arah pakan

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan (Survei Pada Pelanggan Bengkel PT Astra International Tbk – Daihatsu Malang)

    Full text link
    This purpose of this research are to investigate the effect on the quality of service customer satisfaction; investigate the effect of quality of service to customer loyalty; and the effect of customer satisfaction to customer loyalty. The type of this research is explanation research with quantitative approach. Location this research in PT Astra International Tbk – Daihatsu Malang Ahmad Yani street Malang 175. Population of this research are all customer who are come for repairing and caring their cars in service station of PT Astra International Tbk – Daihatsu Malang. Samples in this research were 124 respondents. Technique that is used in taking sample is non probability sampling with purposive sampling techniques and methods of data collection using the questionnaire. In analyzing the data used descriptive analysis and path analysis. The result of path analysis showed that the variables significant effect of the quality service to customer satisfaction variables; service quality variable significant effect on customer loyalty and customer satisfaction variables significant influence the customer loyalty
    corecore