2,096 research outputs found

    Effect Of Mangosteen (Garcinia Mangostana) Peel Extract Towards CD8 + T Lymphocytes And CD8 + CD38 Expression In HIV Patients With Antiretroviral Therapy

    Get PDF
    ABSTRACT Background : HIV/AIDS still being an emerging disease and the AIDS epidemic in Indonesia is one of the fastest growing in Asia. Humans infected with HIV have been shown to be under chronic oxidative stress. Antioxidant, may have a role in the treatment of HIV infection. Experimental studies have shown that obtained xanthones from mangosteen have remarkable biological activities as antioxidant. Methods : 40 HIV-positive patients with antiretroviral therapy randomized and divided into two group; treatment group (n=20) and placebo group (n=20). Mangosteen (Garcinia mangostana) peel extract given in dose 3x800 mg for 30 days as same as placebo. The number of CD8 + T cells and CD8 + CD38 expression measures before and after treatment by FacsCalibur Becton-Dickinson flowcytometry. Results : There were no significant changes in the number of CD8 + T cells from baseline (p=0.601) and no significant differences changes of CD8 + T cells between extract group compare to placebo group (p=0.703). There were significant decrease in the level of of CD38 expression from baseline (p=0.001) but there were no significant differences from extract group compare to placebo group (p=0.495). Conclussion : Mangosteen (Garcinia mangostana) peel extract has no effects towards the number of CD8 + T lymphocytes and the level of CD8 + CD38 expression in HIV patients with antiretroviral therapy. Keywords : HIV, mangosteen peel extract, CD8 + T cells, CD8 + CD38 expression

    PENERAPAN MEDIA KOLASE UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS PADA ANAK KELOMPOK B

    Get PDF
    This research is motivated by the low ability of creativity in children, one of the causes is the lack of use of media in the learning process, because creativity has a very important role in children's lives. Of the many learning media, collage is one of the learning media that can increase children's creativity. This study aims to describe the application of college activities to increase children's creativity. The method used in this research is descriptive qualitative. The subjects in this study were group B children aged 5-6 years in Kober Miftahul Falah. The tools used in this research are interviews, observation, and documentation. The data analysis used is data reduction, data display, and conclusion drawing. The application of this collage media is done by letting the children arrange and glue the materials that have been provided following the child's creativity so that a unique and interesting arrangement is arranged. Based on the results of research before the application of collage media, children's creativity has not developed, it can be seen by the presence of children who have not been able to compose and paste collage materials, and after the implementation of collage media shows that children's creativity increases as seen from the presence of children who can make different works, able to make works without assistance and able to stick according to their wishes so that children can produce new and unique arrangements following children's creativityPenelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya kemampuan kreativitas pada anak, salah satu penyebabnya adalah kurangnya pemanfaatan media pada proses pembelajaran, karena kreativitas mempunyai peran yang begitu penting dalam kehidupan anak. Dari sekian banyak media pembelajaran, kolase merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat meningkatkan kreativitas anak. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan kegiatan kolase untuk meningkatkan kreativitas anak. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif. Subjek dalam penelitian ini anak kelompok B usia 5-6 tahun di Kober Miftahul Falah. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Penerapan media kolase ini dilakukan dengan cara membiarkan anak menyusun dan merekatkan bahan yang telah di sediakan sesuai dengan kreativitas anak sehingga tersusun suatu tatanan yang unik dan menarik. Berdasarkan hasil penelitian sebelum diadakannya penerapan media kolase kreativitas anak belum berkembang terlihat dengan adanya anak yang belum mampu menyusun dan menempel bahan kolase, dan setelah diterapkannya media kolase  menunjukan bahwa kreativitas anak meningkat terlihat dari adanya anak yang mampu membuat karya yang berbeda,  mampu membuat karya tanpa bantuan dan mampu menempel sesuai dengan keinginannya sehingga anak dapat menghasilkan tatanan yang baru dan unik sesuai dengan krearivitas anak

    PEMBELAJARAN METODE READ ALOUD TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI RA ARROHMAN

    Get PDF
    The Read-Aloud method is a method by reading books aloud that can attract attention to children so that they are interested and the meaning of the story is conveyed and can arouse discussions in children so that children's language development can increase, language is an important communication tool for everyone. Through language, a child will be able to develop social skills with other people. Because of this understanding, researchers conducted research using literature reviews, where researchers did not collect their own data but by researching and utilizing data or documents produced by other parties. In this case, secondary data is primary data obtained by other parties or primary data that has been further processed and presented either by primary data collectors or by other parties with data analysis used in this study, namely bibliographic annotation analysis. From previous research data, it is stated that learning using the read-aloud method properly and correctly can improve linguistic intelligence in children, using this method is expected to be a teacher strategy to help children focus attention mentally, raise questions, and stimulate interest in the discussion. This strategy has an effect on focusing attention and creating a cohesive group (interconnected) and building intimacy between people.Metode Read Aloudadalah suatu metode dengan membacakan buku dengan keras yang dapat menarik perhatian untuk anak-anak sehingga mereka tertarik dan makna cerita tersampaikan serta dapat menggugah diskusi pada anak, sehingga perkembangan bahasa anak dapat meningkat, bahasa merupakan alat komunikasi yang penting bagi setiap orang. Melalui berbahasa, seorang anak akan dapat mengembangkan kemampuan bergaul (social skill) dengan orang lain. Karena pemahaman tersebut maka peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan literature review, yakni peneliti tidak mengambil data sendiri melainkan dengan meneliti dan memanfaatkan data atau dokumen yang dihasilkan oleh pihak-pihak lain. Dalam hal ini, data sekunder merupakan data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak laindengan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis anotasi bibliografi.Dari data penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan metode read alouddengan baik dan benar dapat meningkatkan kecerdasan linguistik pada anak, dengan menggunakan metode ini diharapkan menjadi strategi guru untuk membantu anak untuk memfokuskan perhatian secara mental, menimbulkan pertanyaan-pertanyaan serta merangsang minat untuk diskusi, strategi ini mempunyai efek pada pemusatan perhatian dan membuat suatu kelompok kohesif (saling berhubungan)serta membangun keakraban antar sesama.Â

    MENINGKATKAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSIONAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL ORAY-ORAYAN PADA KELOMPOK B DI TK NURUL-HUDA

    Get PDF
    Children aged 5-6 years have different abilities in interacting with peers, adults, schools, or the environment. The children in Nurul-Huda Kindergarten are already good at socializing and can fulfill their responsibilities, some are not fully developed. Thus, the problems faced by children in the social-emotional field must get a stimulus that suits their needs. Therefore, the researcher made an increase to improve social-emotional skills through the traditional oray-orayan game. This study used classroom action research consisting of 2 cycles. Subjects in this study amounted to 15 children with vulnerable ages of 5-6 years. Analysis of the data used in this study using qualitative descriptive analysis. Qualitative data were obtained from the use of student activity observation sheets which took place using the oray-orayan game. The data was collected using research techniques such as interviews, observation, and documentation. The results of the study show that there is an increase in emotional social skills through traditional oray-orayan games in group B at TK Nurul-Huda. Previously, the children showed impatience in waiting their turn, couldn't keep quiet, and were quiet, became better than the teacher just using the learning material that was delivered as usual.Anak yang berumur 5-6 tahun memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam  berinteraksi  dengan  teman  seumurannya,  orang  dewasa,  sekolah atau lingkungan. Keadaan anak di TK Nurul-Huda ada yang sudah  pintar bersosialisasi dan sudah dapat  memenuhi tanggung jawabnya,  ada juga yang belum sepenuhnya berkembang. Dengan demikian,  permasalahan yang dihadapi anak  dalam  bidang  sosial  emosional harus mendapatkan stimulus yang sesuai dengan kebutuhannya. Karena itu Peneliti melakukan peningkatan dalam upaya meningkatkan keterampilann sosial emosional melalui permainan tradisional  oray-orayan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas yang terdiri atas 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 15 anak dengan rentan usia 5-6 Tahun. Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari penggunaan lembar observasi aktivitas “siswa yang berlangsung dengan menggunakan permainan oray-orayan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik penelitian berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.  Hasil dari penelitian metunjukan bahwa adanya peningkatan keterampilan sosial emosional melalui permainan tradisional  oray-orayan pada kelompok B di TK Nurul-Huda. Yang sebelumnya anak-anak menunjukan sikap tidak sabar dalam  menunggu giliran,  tidak bisa diam,  dan yang pendiam , menjadi  lebih baik dari pada guru hanya menggunakan materi pembelajaran yang disampaikan seperti biasa

    MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR SIMBOLIK PADA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN STIK BERGAMBAR

    Get PDF
    The ability to think symbolically is the ability to formulate consepts learned by children for the provision of life in the future. The pictorial ice cream sticks media in learning activities can be used in developing childrens  symbolic thinking skills. This research aims to find out the simbolic thinking ability of children. This study aims to determine the development of symbolic thinking abilities through pictorial stick media. The media of ice cream stick was chosen to be the solution of the problems that exist in, because these ice cream sticks have not been widely used as a mediun for the development of symbolic thinking skills, besides ice cream sticks are also easily available and familiar to chldren, so it expected through stick media illustrated ice cream will fasilitate researchers in developing symbolic thinking skills in children. This study uses an experimental method where the sampel in this study amounted to 26 children. Data processing using SPSS 22.0. The average gain test results between the experimental group and the control group were 7,07 for the experimental group and 6,38 for the control group. Thus it shows that pictorial ice cream sticks are able to develop symbolic numeracy skills at SPS Permata Bunda. With the application of pictorial ice cream stick learning media can increase childrens learning interest, students can be directly involved in learning can be more meaningful and meaningful for children.Kemampuan berpikir simbolik merupakan kemampuan dalam merumuskan konsep-konsep yang dipelajari anak guna bekal dikehidupan yang akan datang. Media stik eskrim bergambar dalam kegiatan pembelajaran dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan berfikir simbolik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir simbolik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengembangan kemampuan berpikir simbolik melalui media stik bergambar. Media stik es krim bergambar dipilih untuk menjadi solusi dari permasalahan yang ada di SPS Permata Bunda, karena stik eskrim ini belum banyak digunakan sebagai media pengembangan kemampuan berpikir simbolik, selain itu stik eskrim juga mudah didapatkan dan tidak asing lagi bagi anak-anak, sehingga diharapkan melalui media stik es krim bergambar akan memudahkan peneliti dalam mengembangkan kemampuan berpikir simbolik pada anak. Penelitian ini meggunakan metode eksperimen dimana sampel terbagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol, sampel dalam penelitian ini berjumlah 26 orang anak. Pengolahan data menggunakan SPSS Versi 22.0. Hasil dari penelitian ini hasil uji postest dengan menggunakan SPSS 22.0. Hasil uji gain rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 7.07 untuk kelompok eksperimen dan 6.38 untuk kelompok kontrol. Dengan demikian menunjukkan bahwa stik es krim bergambar mampu mengembangkan kemampuan berpikir simbolik di SPS Permata Bunda. Dengan penerapan media pembelajaran stik bergambar ini dapat meningkatkan minat belajar anak, peserta didikpun dapat terlibat langsung dalam kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat lebih berarti dan bermakna bagi anak

    PAPAN ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI PADA PEMBELAJARAN DARING

    Get PDF
    Latar belakang dari penelitian ini yaitu semenjak pembelajaran daring kemampuan berhitung anak di Kober Al-Furqon masih kurang berkembang. Hal tersebut disebabkan oleh guru yang masih memberikan materi pembelajaran secara monoton lewat whatsapp hanya disuruh menulis dengan melihat lembar kerja anak dan buku-buku tanpa adanya media yang digunakan. Oleh karena itu peneliti mencari solusi dengan menggunakan media papan ular tangga dalam pembe- lajaran daring untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui skenario dan implementasi pembelajaran daring, kesulitan anak dan kendala guru pada pembelajaran daring dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui media pa- pan ular tangga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang dilakukan dalam delapan kali pertemuan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis menggunakan analisis kualitatif yaitu reduksi data, penyajian, dan verifikasi data. Subjek penelitian berjumlah 10 orang, 5 laki-laki dan 5 perempuan Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media papan ular tangga dapat meningkatkan kemampuan berhitung anak melalui pembelajaran daring, respon anak dan gu- rupun menunjukan respon yang positif, namun dalam pembelajaran daring ini terdapat beberapa kesulitan yang dihadapi anak dan kendala yang dihadapi guru namun dapat teratasi sehingga pembelajaran dapat terlaksana dan menunjukan hasil yang signifikan dalam kemampuan berhitung.The background of this research is that since online learning children's numeracy skills in Kober Al-Furqon are still underdeveloped. This is because teachers who still provide learning materi- als monotonously via WhatsApp are only told to write by looking at children's worksheets and books without any media used. Therefore, researchers are looking for a solution by using the snake and ladder board media in online learning to improve children's numeracy skills. This study aims to determine the scenario and implementation of online learning, the difficulties of children and the teacher's obstacles in online learning in improving children's numeracy skills through the snake and ladder board media. This study used a qualitative descriptive research method which was conducted in eight meetings. Data collection techniques were carried out through observation, interviews and documentation. Data were analyzed using qualitative analysis, namely data reduction, presentation, and data verification. The research subjects were 10 people, 5 men and 5 women. The results of this study indicate that the use of snake and lad- der board media can improve children's numeracy skills through online learning, the responses of children and teachers also show a positive response, but in this online learning there are some difficulties faced by children and obstacles faced by teachers but can be overcome so that learn- ing can be carried out and show significant results in numeracy skills

    MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL MEDIA CONGKLAK MODIFIKASI DI PAUD

    Get PDF
    The use of instructional media carried out in Early Childhood Education (PAUD) is still lacking and carried out in a classical way. Every learning activity carried out in PAUD can use a variety of the media that are interesting for children, easy to play and cause pleasure when children play. Modified congklak media was chosen by researchers to develop early numeracy skills in early childhood in PAUD. The use of this game not only can develop cjildren's e2arly numeracy skills, but also    children can be able to interact socially. In this study, researchers used an experimental research method with a quantitative approach. The reserch sample of 28 children, 14 for tje experimental group and 14 for the control group. The results of the n-gain test in the pretest were 5.73 for the experimental group and 5.6 for the control group, while the results of the post-n-gain test showed a value of 13.8 for the experimental group. and 7.73 for the control group. It can be concluded that the modification of the Congklak media can develop early numeracy skills in PAUD.Penggunaan media pembelajaran yang dilakukan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) masih kurang dan dilakukan dengan cara yang klasikal. Setiap kegiatan pembelajaran yang  dilakukan di PAUD dapat  menggunakan berbagai macam media yang menarik bagi anak, mudah dimainkan dan menimbulkan rasa senang ketika anak memainkannya. Media congklak modifikasi dipilih oleh peneliti guna  mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak usia dini di PAUD. Penggunaan media ini sangat mudah dilakukan oleh anak. Dalam permainan ini bukan hanya dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan anak, namun juga anak dapat dapat berinteraksi sosial. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Sampel penelitian sebanyak 28 anak, 14 untuk kelompok eksperimen dan 14 untuk kelompok kontrol. Hasil uji n-gain pada pretes yaitu 5,73 untuk kelompok eksperimen dan 5,6 untuk kelompok kontrol,  sedangkan hasil uji n-gain postest menunjukan nilai 13,8 untuk kelompok eksperimen dan 7,73 untuk kelompok kontrol. Dapat disimpulkan bahwa media congklak modifikasi dapat mengembangkan kemampuan berhitung permulaan di Paud

    STIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MENGGUNAKAN MEDIA ANYAMAN DAUN PISANG PADA ANAK KELOMPOK B RA QURROTA A’YUN CISARUA MELALUI PEMBELAJARAN DARING

    Get PDF
    This research was motivated by the low fine motor skills at RA Qurrota A'yun Cisarua due to the impact of the Covid-19 outbreak. So that learning is carried out online and the stimulation of children's fine motor development is not paid attention to. This research was conducted to stimulate the fine motor skills of children in group B using banana leaf woven media through online learning, can it improve children's fine motor skills? The research method used is descriptive and the approach used is qualitative, data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The analysis technique used is narrative. The subjects of this study were 5 children of group B RA Qurrota A'yun Cisarua consisting of 2 girls and 3 boys. The purpose of this study 1. Planning for stimulation of fine motor skills 2. Children's responses 3. Difficulties experienced by children 4. Obstacles faced by teachers when implementing stimulation activities. The results of this study were that the planning of fine motor stimulation went well, the child responded well, the child had no difficulty nor did he ask his parents for help to do his work, and there were 8 obstacles experienced by the teacher, one of which was a bad internet connection. So the researchers can conclude that the use of banana leaf media to stimulate children's fine motor skills through weaving activities worked well.Latar belakang penelitian adalah rendahnya kemampuan motorik halus di RA Qurrota A’yun Cisarua akibat dampak adanya wabah Covid-19. Sehingga pembelajaran dilaksanakan secara daring dan stimulasi perkembangan motorik halus anak kurang diperhatikan. Penelitian ini untuk stimulasi  kemampuan motorik halus anak kelompok B menggunakan media anyaman daun pisang melalui pembelajaran daring, apakah  dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak?. Metode penelitian  yang digunakan adalah Deskriptif dan pendekatan yang digunakan kualitatif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah naratif. Subjek penelitian ini anak kelompok B RA Qurrota A’yun Cisarua berjumlah 5 orang  terdiri dari 2 orang anak perempuan dan 3 orang anak laki-laki. Tujuan  penelitian ini  1. Perencanaan stimulasi kemampuan motorik halus  2. Respon anak 3. Kesulitan-kesulitan yang dialami anak  4. Kendala-kendala yang dihadapi guru saat mengimplementasikan kegiatan stimulasi. Hasil penelitian ini adalah perencanaan stimulasi motorik halus berjalan baik, anak merespon dengan baik, anak sudah tidak mengalami kesulitan juga tidak meminta bantuan orang tuanya untuk mengerjakan tugasnya, dan ada 8 kendala yang dialami guru salah satunya koneksi internet yang buruk. Maka dapat peneliti simpulkan bahwa  pemanfaatan media daun pisang untuk menstimulasi kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan menganyam berhasil baik.Â

    STIMULASI KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE BERBASIS BAHAN ALAM DALAM PEMBELAJARAN DARING

    Get PDF
    Salah satu aspek perkembangan yang dikembangkan pada pendidikan anak usia dini adalah perkembangan fisik motorik, salah satunya adalah motorik halus. Perkembangan motorik halus dikembangkan agar anak mampu menggerakan jarinya dengan luwes. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan motorik halus pada anak, respons anak, kesulitan yang di- hadapi oleh anak, dan kendala yang dihadapi guru di KB Al-Basyariyyah pada kegiatan pember- ian stimulasi perkembangan motorik halus pada anak melalui kegiatan kolase berbasis bahan alam. Deskriptif adalah metode yang digunakan pada penelitian ini dengan pendekatan kuali- tatif. Teknik pengumpulan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi pada penelitian ini. Subjek dari penelitian ini adalah anak kelompok B di KB Al-Basyariyyah. dengan jumlah 3 orang perempuan dan 2 orang laki-laki Teknik analisis data yang digunakan adalah naratif. Dalam perencanaan pembelajaran daring pada penelitian ini berjalan dengan baik dan mendapat respons yang baik dari anak maupun pendidik. Kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara daring tentunya terdapat kendala dan kesulitan yang dihadapi anak, diantaranya yaitu anak masih telihat kesulitan dan kaku dalam menggerakan otot-otot halusnya. Adapun kendala yang dihadapi oleh guru ialah saat pembelajaran daring adalah sinyal yang kurang mendukung dan kuota yang kurang memadai. Maka dapat disimpulkan peneliti bahwa kolase berbasis bahan alam dapat menstimulasi motorik halus anak.One aspect of development that is developed in early childhood education is physical motor de- velopment, one of which is fine motor skills. Fine motor development is developed so that chil- dren can move their fingers flexibly. This study was conducted to determine the development of fine motor skills in children, children's responses, difficulties faced by children, and obstacles faced by teachers at Al-Basyariyyah Family Planning in providing stimulation for fine motor development in children through college activities based on natural materials. The method used in this study is descriptive and the approach used is qualitative with data collection techniques using observation, interviews, and documentation. The subjects of this study were group B chil- dren in KB Al-Basyariyyah with a total of 3 girls and 2 boys. The data analysis technique used was narrative. The online learning planning in this study went well and received good responses from both children and educators. Learning activities carried out online, of course, have obsta- cles and difficulties faced by children, including children who still have difficulty and are stiff in moving their smooth muscles. The obstacles faced by teachers are when online learning is a less supportive signal and an inadequate quota. So it can be concluded that the researchers that college based on natural materials can stimulate children's fine motor skills

    MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG MELALUI OLAHRAGA LARI ESTAFET PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK B DI TK AL-GHUROBA

    Get PDF
    Education in kindergarten is not allowed to teach calistung material separately to students, so it should be done in activities that develop all aspects of child development. Teachers are expected to be able to create more creative and innovative learning, through games that are adjusted to the indicators that must be met in terms of children's symbolic thinking. This study aims to determine the increase in numeracy ability of Group B in Al-Ghuroba Kindergarten after being given a relay race treatment. This research is a quantitative study using the Quasi Experiment method using control and experimental classes. The samples used were 20 Early Age Children from Group B in Al-Ghuroba Kindergarten, which had collected using saturated sampling techniques. Data collection uses observation and documentation techniques. Data from the test results were then analyzed use a descriptive statistical analysis techniques. The results showed that the use of relay sports significantly influenced children's numeracy skills. Seen from the results of the ability to count in the experimental group better than the control group, from the average value and the level of significance produced. In addition, the use of relay sports has a significant effect on the child's social-emotional development. Seen from the results of social-emotional development in the experimental group better than the control group, from the average value and the level of significance produced.Pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) tidak diperbolehkan pengajaran materi calistung secara terpisah kepada anak didik, maka hendaknya dilakukan dalam kegiatan yang mengembangkan seluruh aspek tumbuh kembang anak. Guru diharapkan dapat menciptakan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, melalui permainan-permainan yang disesuaikan dengan indikator yang harus dipenuhi dalam hal berpikir simbolik anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan berhitung Kelompok B di TK Al-Ghuroba setelah diberikan treatment Olahraga Lari Estafet. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode Quasi Eksperimen yang menggunakan kelas kontrol dan eksperimen. Sampel digunakan berjumlah 20 Anak Usia Dini dari Kelompok B, yang dikumpulkan menggunakan teknik sampling jenuh. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan dokumentasi. Data hasil tes kemudian dianalisis menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan olahraga lari estafet berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan berhitung anak. Terlihat dari hasil kemampuan berhitung pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, dari nilai rata-rata dan taraf signifikasi yang dihasilkan. Selain itu penggunaan olahraga lari estafet berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan sosial-emosional anak. Terlihat dari hasil perkembangan sosial-emosional pada kelompok eksperimen lebih baik daripada kelompok kontrol, dari nilai rata-rata dan taraf signifikasi yang dihasilkan
    • …
    corecore