3 research outputs found

    Analisis Faktor Sosial Ekonomi yang Mempengaruhi Keputusan Petani dalam Program Tunda Jual Gabah di Dusun Krajan, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jember

    Full text link
    Tunda jual merupakan suatu tindakan melakukan stabilisasi harga komoditas pertanian dengan cara tidak langsung menjual komoditas tersebut pada saat panen (harga rendah) melainkan menyimpan terlebih dahulu dan menjual pada saat harga dirasa stabil. Petani dalam memasarkan hasil USAhatani memiliki pertimbangan dalam memutuskan untuk menjual langsung atau tunda jual setelah panen. Keputusan petani dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sistem resi gudang di tingkat petani dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya transaksi di tingkat petani. Persepsi petani padi di Dusun Krajan Desa Selodakon mengenai indikator input termasuk kategori sangat baik, sedangkan persepsi petani padi mengenai indikator ouput, hasil, dampak, dan manfaat termasuk kategori baik. Variabel yang berpengaruh terhadap keputusan petani menerapkan sistem tunda jual adalah variabel jumlah kehadiran sosialisasi mengenai sistem tunda jual dan jarak lahan ke gapoktan. Semakin sering petani padi di Dusun Krajan Desa Selodakon meghadiri sosialisasi penyuluhan tunda jual maka petani akan berpeluang untuk memutuskan melakukan sistem tunda jual sebesar 3,244 kali. Sedangkan semakin jauh jarak lahan ke gapoktan maka petani akan berpeluang untuk memutuskan tidak melakukan sistem tunda jual sebesar 0,135 kali

    Analisis Efisiensi Teknis Usahatani Tebu Lahan Sawah dan Lahan Kering dengan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis efisiensi teknis dan efisiensi skala USAhatani tebu di lahan sawah dan lahan kering. Penelitian dilakukan di Kabupaten Kediri dan Jember sebagai sentra produksi tebu di Provinsi Jawa Timur dengan menggunakan survey pada 201 petani tebu untuk musim tanam 2015/2016. Pengukuran efisiensi teknis menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efisiensi teknis USAhatani tebu di lahan sawah 0.8311 sedangkan untuk lahan kering mencapai 0.7991. Nilai efisiensi teknis ini menunjukkan baik di lahan sawah maupun di lahan kering masih memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi masing-masing sebesar 17% dan 20%. Dekomposisi nilai total efisiensi teknis (TE CRS) menjadi efisiensi teknis murni (TE VRS) dan efisiensi skala menghasilkan bahwa USAhatani tebu di lokasi penelitan memiliki inefisiensi skala lebih besar dibandingkan inefisiensi teknis murni. 99% petani tebu lahan sawah beroperasi pada skala IRS sedangkan petani tebu lahan kering 88% yang beroperasi pada skala IRS. Petani yang beroperasi pada skala optimal (CRS), untuk lahan sawah lebih kecil (8% dari total responden) dibandingkan lahan kering (10% dari total responden). Upaya peningkatan efisiensi teknis USAhatani tebu perlu diarahkan untuk meningkatkan efisiensi skalany

    Pengabdian Masyarakat Melalui Aplikasi Manajemen Design Product Pengolahan Limbah Organik Menjadi Pupuk Organik Cair

    Full text link
    Setiap tahun, limbah yang dihasilkan oleh rumah tangga semakin meningkat. Limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif pupuk organik. Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini antara lain: (1) meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengolahan dan manfaat pupuk organik cair melalui kegiatan webinar; (2) meningkatkan kemampuan mitra melalui aplikasi manajemen design product pengolahan limbah jeruk menjadi pupuk organik cair; dan (3) meningkatkan produktivitas mitra melalui pengolahan limbah jeruk menjadi pupuk organik cair. Mitra dari kegiatan ini adalah Komunitas Puri Hijau Royo Royo Kelurahan Arjowinangun Kota Malang. Metode pengabdian meliputi persiapan, sosialisasi, tahap pelatihan awal melalui webinar, dan tahap pelatihan pembuatan pupuk organik dan design product. Hasil dari post test webinar, lebih dari 90% peserta menjawab pertanyaan dengan benar, yang menunjukkan peningkatan pemahaman peserta tentang pengelolaan limbah. Hasil dari pelatihan pembuatan pupuk organik adalah mitra dapat memproduksi pupuk organik cair secara mandiri
    corecore