2 research outputs found

    Perilaku Bangunan Struktur Beton Berkolom Miring terhadap Gaya Gempa Lateral

    Full text link
    The geometry of the building, especially in the column, will affect the response of the structure when the earthquake load works. This study aims to discuss about the drift and inter-story drift of the Story buildings structure sloped due to lateral earthquake loads and ductility. The case under consideration is a three-dimensional Frame 10 story. Where will be designed 3 types of concrete structure building systems. These three 3D frame systems will be analyzed and compared their performance against earthquake loads by using computer program aids. The results of this research when Improved Peak ground acceleration (PGA) values ranging from 0.8g 1.2g to 1.5g show that Model 2 (HSB-2) has the largest drift (drift) or it can be said to have the smallest stiffness among the others. After analyzing the pushover on the building reviewed then got the ductility value of building model 1,2 and 3 respectively is equal to 1.75; 1.711; And 1.686. In terms of Ductility, HSB-1 Building has the best performance among the others

    Pemanfaatan Limbah Abu Sisa Pembakaran Sampah Non Organik sebagai Material Pengganti Pasir pada Bata Beton Pejal

    Full text link
    Meningkatnya pembangunan rumah dan konstruksi gedung mengakibatkan naiknya pemesanan akan bata beton pejal sehingga kebutuhan bahan dasar dari bata beton pejal seperti pasir juga meningkat. Kebutuhan pasir yang meningkat akan menaikkan harga pasir, terutama untuk daerah yang sulit mendapatkan pasir. Bahan alternatif pengganti pasir adalah dengan memanfaatkan limbah abu sisa pembakaran sampah non organik. Limbah abu sisa pembakaran sampah non organik dipilih karena memiliki ukuran yang hampir sama dengan pasir dan salah satu upaya untuk mengurangi masalah lingkungan. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan dua tahap pengujian. Pada tahap awal penelitian dilakukan pengujian pendahuluan yang meliputi pengujian sifat fisik bahan. Tahap kedua dilakukan pembuatan benda uji dengan variasi campuran limbah abu sisa pembakaran sampah 0%, 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari jumlah pasir, kemudian dilakukan pengujian tekan pada umur 7, 14, 21 dan 28 hari. Dari hasil pengujian didapatkan nilai kuat tekan optimum terdapat pada variasi 10% limbah abu sisa pembakaran sampah sebesar 51,24 kg/cm2 dan termasuk kedalam tingkat Mutu III dengan penyerapan air sebesar 9,40%. Nilai kuat tekan terendah terdapat pada variasi campuran 50% limbah abu sisa pembakaran sampah sebesar 19,37 kg/cm2 tidak termasuk pada tingkat mutu dengan serapan air sebesar 16,22%. Berdasarkan hasil pengujian diketahui bahwa limbah abu sisa pembakaran sampah dapat digunakan sebagai substitusi pasir pada bata beton pejal dan masih termasuk ke dalam tingkat mutu III dan IV menurut SNI 03-0349-1989 sehingga dapat digunakan sebagai alternatif bahan konstruksi pengganti bata
    corecore