11 research outputs found

    Studi Fenomenologi : Pengalaman Polisisebagai Orang Awamdalam Memberikan Pertolongan Pertamapadakorban Kecelakaan Lalu Lintas Di Kabupaten Bojonegoro

    Get PDF
    Fenomena pemberian pertolongan pertama di tempat kejadian pada korban kecelakaan lalu lintas jarang dilakukan langsung oleh petugas kesehatan ataupun masyarakat sekitar lokasi kejadian sebagai orang yang terlatih. Orang awam yang sering dijumpai dan memberikan pertolongan pertama adalah petugas kepolisian. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi makna pengalaman polisi sebagai orang awam dalam memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan Lalu lintas di Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi intepretatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan panduan wawancara semi terstruktur yang melibatkan lima partisipan. Hasil penelitian ini mendapatkan 10 tema : (1) Menolong korban kecelakaan dengan segera (2) Adanya rasa bertanggung jawab sebagai polisi untuk menolong korban kecelakaan (3) Menolong sesama manusia (4) Melakukan pertolongan pertama sesuai kemampuannya (5) Merasakan ketakutan menolong berbagai kondisi korban kecelakaan (6) Merasakan konflik batin terhadap kondisi korban beserta keluarga (7) Merasa masyarakat menghambat proses pertolongan (8) Kurangnya peralatan yang tersedia untuk menolong korban kecelakaan (9) Merasa pelatihan yang dimiliki kurang maksimal (10) berharap adanya kerja sama dengan tim kesehatan serta masyarakat dalam menjalankan sistem pertolongan korban gawat darurat. Kesimpulan penelitian ini yaitu Polisi telah menyadari bahwa alasan menolong korban kecelakaan adalah tanggung jawab serta rasa kemanusiaan. Polisi Menolong korban kecelakaan dengan segera berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Polisi merasakan kesulitan dalam menolong korban. Kesulitan pertama yaitu masyarakat menghambat proses pertolongan. Peralatan yang digunakan polisi untuk pertolongan pertama masih kurang lengkap. Polisi merasa bahwa pelatihan tentang pertolongan pertama masih kurang maksimal. Polisi memiliki harapan yaitu berharap adanya kerja sama dengan tim kesehatan serta masyarakat dalam menjalankan sistem pertolongan korban gawat darura

    Pengalaman Masyarakat Sebagai Penolong Awam Dalam Memberikan Pertolongan Kepada Korban Kecelakaan Lalu Lintas Kabupaten Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAKFenomena pemberian pertolongan pertama di tempat kejadian pada korban kecelakaan lalu lintas jarang dilakukan langsung oleh petugas kesehatan ataupun masyarakat sekitar lokasi kejadian sebagai orang yang terlatih. Orang awam yang sering dijumpai dan memberikan pertolongan pertama adalah Masyarakat.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengeksplorasi makna pengalaman masyarakat sebagai orang awam dalam menolong korban kecelakaan Lalu lintas di Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi intepretatif. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan panduan wawancara semi terstruktur yang melibatkan empat partisipan.Hasil penelitian ini mendapatkan 3 tema : (1) Menolong Korban Dengan Semampunya (2) Merasakan ketakutan saat menolong korban (3) Berharap adanya kerjasama dengaan tim penolong dalam menjalankan system pertolongan korban kecelakaan.Kesimpulan penelitian ini yaitu masyarakat mengharapkan adanya kerja sama tim penolong dalam menjalankan system pertolongan korban kecelakaan. pelatihan serta kemudahan dalam menghubungi petugas sangat diharapkan oleh masyarakat untuk menyelamatkan korban kecelakaan lalu lintas dengan kemampuan yang lebih baik.Kata Kunci : Orang Awam, Menolong, Masyarakat, Korban, Kecelakaa

    Efektifitas Demonstrasi Basic Life Support (BLS) Terhadap Kemampuan Masyarakat Dalam Memberikan Pertolongan Pertama Korban Laka Lantas Di Desa Pumpungan Kalitidu Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK   Kecelakaan merupakan salah satu penyebab kematian utama yaitu mencapai setengah dari seluruh kematian di dunia. Mengingat tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas maka peneliti memberikan demonstrasi bantuan dasar hidup kepada masyarakat Desa Pumpungan Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi seluruh warga Desa Pungpungan Kecamatan kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Sampel diambil dengan proses Purposive Sampling. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Demonstrasi Basic Life Support. Sedangkan variabel dependennya adalah kemampuan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama. Pengumpulan data menggunakan check list. Hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,005< 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Salah satu upaya untuk menurunkan angka kematian akibat tigginya tingkat kecelakaan yaitu dengan memberikan pelatihan bantuan dasar hidup kepada masyarakat sehingga adanya kesiapan masyarakat untuk menolong korban kecelakaan. Kata Kunci : Basic Life Support, Kemampuan, Kecelakaa

    Konsumsi Obat Herbal Pada Pasien Hemodialisa Di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK Gagal ginjal merupakan ketika ginjal tidak mampu mempertahankan keseimbangan metabolik, cairan, dan elektrolit yang menyebabkan terjadinya uremia dan azotemia. Pasien GGK memiliki permasalahan fisik yang butuh pengobatan disamping hemodialysis. Penggunaan obat herbal dianggap sesuatu yang aman karena diambil dari bahan alami. Akan tetapi, kandungan senyawa kimia aktif pada jamu juga memiliki efek samping yang dapat memperberat kerja ginjal. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran konsumsi obat herbal Pada Pasien Hemodialisa di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Metode penelitian deskriptif kuantitatif. Dilakukan pada bulan mei 2019. Populasi dan sampel dalam penelitian adalah sebagian pasien yang menjalani hemodialisa berjumlah 120 orang dengan menggunakan rumus sampling dan jumlah sampel yang didapat 30 responden. Berdasarkan analisis descrptiptive kuantitatif mendapatkan hasil tentang pre dan post diagnose gagal ginjal jumlah konsumsi obat herbal sangat berbeda. Jumlah terbanyak sebelum terdiagnosa adalah 9 responden sedangkan sesudah adalah 3 responden. Kayakinan dalam penggunaan obat juga masih tinggi yaitu 25 responden. Kesimpulanya adalah bahwa sangat berbeda ketika responden mengkonsumsi obat herbal sebelum dan sesudah mengetahui penyakit gagal ginjal.  Kata Kunci       : Gagal ginjal, Obat herba

    Studi Fenomenologi Penerimaan Orang Tua Terhadap Anak Autis Di Sdlb Sumbang 3 Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK Autisme merupakan ganguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial dan afek, komunikasi verbal (bahasa) dan non–verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat), dan kognitif. Yayasan Autis Indonesia tahun 2010 memperoleh  indikator peningkatan jumlah anak autis yang diperoleh dari catatan praktek dokter  yang dari menangani 3-5 pasien baru per tahun, kini menangani 3 pasien baru setiap hari. Salah satu hal yang membantu keberhasilan dalam melakukan penanganan pada penyandang autis adalah kesiapan dari orang tua si anak untuk menerima keadaan anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bentuk sikap penerimaan orang tua terhadap anak autis di SDLB Sumbang 3 Bojonegoro. Desain penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi, sampel diambil menggunakan tehnik snow ball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bentuk – bentuk sikap penerimaan orang tua terhadap anak autis meliputi keluhan (grief), perasaan bersalah (guilt), kemarahan (anger) dan menerima (acceptance). Kata kunci: Autis, sikap penerimaa

    Penguatan Kesadaran Kesehatan Berbasis Masyarakat (SAHABAT 2019/2020)

    No full text
    ABSTRAK Program Penguatan Kesadaran kesehatan berbasis masyarakat (Sahabat) merupakan program yang ditujukan untuk melakukan penanganan gangguan kesehatan terkait kondisi teknis lapangan sukowati dengan melibatkan masyarakat. Fokus utama yang akan di tangani ada empat hal yaitu (1) monitoring kondisi cuaca guna menciptakan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, (2) Layanan ganguan Kesehatan masyarakat terkait kondisi teknis lapangan sukowati, (3) Penggunaan Mobil layanan Kesehatan dan (4) meningkatkan pilar desa sehat serta meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di sekitar operasi PT Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field. Keluarga mempunyai peranan penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan keluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik, perawat kesehatan harus tetap memberikan dukungan positif dan berupaya menjadi narasumber dan fasilitator sebaik mumgkin bagi keluarga. Survey Gallop dan Gallop pada tahun 1985 memastikan bahwa saat berhubungan denga masalah kesehatan, kebanyakan individu mendapatkan bantuan lebih banyak dari keluarga mereka daripada sumber lainnya, bahkan dokter yang menangani mereka sekalipun (Setyowati & Murwani, 2018). Dalam program penguatan kesadaran kesehatan berbasis Masyarakat mempunyai tujuan umum dan tujuan khusus yang diantaranya adalah Melakukan penanganan (pertolongan pertama) gangguan kesehatan terkait kondisi/ kendala teknis lapangan sukowati, Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, Melakukan penanganan gangguan kesehatan terkait kondisi/ kendala teknis Sukowati Field sesuai SOP (standar operational prosedur) Menumbuhkan kesadaran hidup sehat dan kemandirian dalam menangani masalah kesehatan dasar keluarga, Menumbuhkan kesadaran hidup sehat masyarakat dengan layanan kesehatan dari aspek Promotif, preventif dan kuratif dasar Dari rangkaian program penguatan kesadaran kesehatan berbasis masyarakat dapat dilihat terdapat beberapa kegiatan yang diantaranya yaitu 1. Pemeriksaan pengobatan masyarakat 2. Health education 3. Pemanfaatan mobil layanan kesehatan, dan ada kegiatan partisipatif desa diantaranya yaitu membantu kegiatan posyandu balita, membantu kegiatan posyandu lansia,serta membantu kegiatan kesehatan lainnya seperti Outbreak response immunization, Membanyu merujuk, membantu kegiatan PIS PIK serta membantu pelaksaan kelas ibu hamil. Kata Kunci : Keluarga Binaan, sahabat keluarga, Florence Nightingal

    Pengaruh Penyuluhan Terhadap Respon Psikososial Keluarga Pasien Yang Dirawat Di Ruang ICU RSUD Dr.Sosodoro Djatikoesumo Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK   Pasien yang dirawat di ICU pada umumnya mengalami sakit kritis biasanya hal ini akan menimbulkan bebagai  respons psikososial  dari anggota keluarganya. Respons ini dapat berupa respons positif maupun respons negatif. Salah satu cara agar respons psikososial menjadi positif yaitu memberikan penyuluhan kepada keluarga pasien agar ada peningkatan kognisi dan emosi. Desain penelitian ini menggunakan metode “Pre-Experiment”, dengan rancangan “One group pra-post test design”. Dengan populasi semua keluarga yang anggota keluarganya dirawat di Ruang ICU RSUD.dr.Sosodoro Djatikoesumo. Sampel diambil dengan proses Total Sampling. Variabel independen  yaitupenyuluhan keluarga pasien ICU, dan variabel dependen adalah respon psikososial keluarga pasien. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. hasil penelitian yang dilakukan dengan uji statistik paired sample t-test, pada tingkat signifikansi diperoleh nilai 0,027< 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima Perawat sebagai tenaga kesehatan yang harus selalu mengembangkan profesionalisme, perlu mengupayakan agar respons psikososial keluarga yang negatif dapat ditekan. Salah satu upayanya yaitu adalah memberikan penyuluhan kepada keluarga. Dalam penyuluhan akan diberikan: komunikasi, informasi, edukasi dan support.  Kata Kunci : Penyuluhan, Respon Psikososial Keluarg

    Pengalaman Praktikan Ners Terhadap Proses Pembelajaran Praktik Profesi Ners Masa Pandemi Covid-19 STIKes ICsada Bojonegoro

    No full text
    ABSTRAK Wabah corona virus disease 2019 (Covid-19) yang telah melanda 215 negara di dunia, memberikan tantangan tersendiri bagi lembaga Pendidikan. Melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pemerintah telah melarang perguruan tinggi untuk melaksanakan perkuliahan tatap muka (konvensional) dan memerintahkan untuk menyelenggarakan perkuliahan atau pembelajaran secara daring. Akan tetapi perguruan tinggi dengan program studi keperawatan akan mengalami hambatan dalam menjalankan proses pembelajaran. Tujuan penelitian Mengekspolrasi pengalaman praktikan ners terhadap proses pembelajaran praktik profesi ners masa pandemi covid19. Desain Penelitian Kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data  menggunakan metode wawancara mendalam secara tatap muka, yang melibatkan 5 partisipan. Hasil penelitian ini mendapatkan 4 tema. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pengetahuan praktikan ners tentang metode pembelajaran adalah Pembelajaran Daring Dan Luring Yang Kurang Efektif. Kondisi psikologi praktikan ners dalam pelaksanaan pembelajaran praktik profesi adalah merasakan kesedihan dalam proses belajar di masa pandemic dan merasa kecewa tidak mendapat ilmu penuh dan harapan praktikan ners dalam proses pembelajaran masa pandemic covid19 adalah berharap covid segera berakhi

    PENGALAMAN PERAWAT DALAM MERAWAT PASIEN TOTAL CARE DI RUANG ICU RSUD DR. R. SOSODORO DJATIKOESOEMO BOJONEGORO

    No full text
    Abstract WHO reports that every year 9.8-24.6% of critically ill patients are admitted to the ICU per 100,000 population. In Indonesia, the mortality rate in the ICU reaches 27.6%. The high prevalence of critical patients is in line with the various problems that exist in the ICU to be resolved, so that deaths occur every year. Patients treated in the ICU are generally critical or total care patients who have different levels of needs. The purpose of this study was to determine the experience of nurses in treating total care patients in the ICU room of RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. This research design uses a qualitative method with a phenomenological approach. Data collection used in-depth interviews with face-to-face, involving 9 nurse participants who were in the ICU Room of RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. The results of this study get 8 themes. The conclusion of this study is that in caring for patients with total care, nurses provide nursing care by fulfilling basic human needs to medical needs, in carrying out nursing care, nurses experience obstacles in the form of lack of infrastructure and lack of nursing staff which causes the burden of nurses to increase, so that nurses have high responsibility for nursing care. in order to get an additional body of nurses and adequate infrastructure. Keywords: ICU Room, Nursing, Total CareABSTRAK WHO melaporkan bahwa setiap tahunnya terdapat 9,8-24,6% pasien sakit kritis yang dirawat di ICU per 100.000 penduduk. Di Indonesia angka kematian di ICU mencapai 27,6%. Tingginya prevalensi pasien kritis ini sejalan dengan berbagai permasalahan yang ada di ICU untuk diselesaikan, sehingga kematian terjadi setiap tahunnya. Pasien yang di rawat di ICU pada umumnya adalah pasien kritis atau total care yang memiliki tingkat kebutuhan berbeda-beda. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman perawat dalam merawat pasien total care di ruang ICU RSUD Dr. R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data menggunakan metode wawancara mendalam dengan tatap muka, yang melibatkan 9 partisipan perawat yang berada di Ruang ICU RSUD Dr.R. Sosodoro Djatikoesoemo Bojonegoro. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik Colaizzi yaitu proses koding dan sistematik. Hasil dari penelitian ini mendapatkan 8 tema. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu dalam melakukan perawatan pada pasien dengan total care perawat memberikan asuhan keperawatan dengan melakukan pemenuhan kebutuhan dasar manusia hingga kebutuhan medis, dalam melakukan perawatan perawat mengalami hambatan berupa kurangnya sarana prasarana dan kurangnya tenaga perawat yang menyebabkan beban perawat meningkat, sehingga perawat beharap agar mendapatkan penamabahan pada tenaga perawat dan sarana prasarana tercukupi. Saran bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan penelitian terkait hubungan peningkatan beban kerja perawat dikarenakan kurangnya tenaga perawa

    MEDICIN (MEDICAL EMERGENCY NURSING) COVID-19

    No full text
    ABSTRAK Sehat menurut WHO adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Keluarga yang berfungsi dengan baik mendorong individu yang ada di dalam keluarga untuk meraih potensi dirinya. Keluarga mempunyai peranan penting dan membantu anggota keluarganya untuk hidup dalam kehidupan yang lebih sehat. Dengan mempercayai kemampuan keluarga untuk menyediakan perawatan kesehatan diri dan bertindak sesuai dengan keinginan mereka yang terbaik, perawat kesehatan harus tetap memberikan dukungan positif dan berupaya menjadi narasumber dan fasilitator sebaik mumgkin bagi keluarga. Dengan pendekatan keluarga di harapkan mampu menjadi garda depan untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Metode yang dilakukan adalah: dengan memberikan sosialisasi terlebih dahulu ke mahasiswa sebagai pelaksana atau tim yang akan terlibat dalam program abdimas serta maping lokasi yang akan menjadi sasaran keluarga binaan. Pelaksanaan kegiatan dilakukan pendampingan keluarga dengan mengawal status kesehatan keluarga pre-program sampai post program. Keluarga yang akan didampingi sejumlah 16 keluarga binaan. Pendampingan keluarga yang dilakukan menunjukkan kepedulian kepada masyarakat untuk mengetahui sejauh mana mampu melakukan perawatan diri terutama pada lingkup keluarga. Pengkajian profil kesehatan dan status kemandirian dilakukan untuk memberikan kontribusi ke keluarga untuk memberikan informasi tentang kemampuan perawatan diri klien/keluarga. Sehingga keluarga memahami tentang kebutuhan perawatan diri dan menilai kemampuan melakukan perawatan diri/keluarga untuk meningkatkan derajat kesehatan keluarga dan melakukan pencegahan penyakit
    corecore