2 research outputs found

    PROGRAM BERKELANJUTAN MEMBANTU NAGARI MEMBANGUN DI NAGARI SUNGAI KAMUYANG KECAMATAN LUAK KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

    Get PDF
    ABSTRAK Tujuan program pengabdian kepada masyarakat Universitas Andalas Skim Membantu Nagari Membangun ini adalah meningkatkan kapasitas BUMNag Sungai Kamuyang dalam mengembangkan usahanya untuk menunjang capaian nagari mandiri. Program ini didesain sebagai program terintegrasi dari proses pelatihan dan pendampingan bisnis. Diawali pemetaan permasalahan bisnis BUMNag Sungai Kamuyang, kajian kebutuhan pelatihan dan pendampingan bisnis berdasarkan kondisi bisnis eksisting BUMNag. Pemetaan dimaksud mencakup aspek bisnis seperti aspek manajemen, pemasaran, proses produksi, aspek lingkungan dan pembiayaan. Hasil pemetaan dijadikan acuan utama program penguatan kapasitas yang akan dilaksanakan selama masa program diimplementasikan. Program ini telah dilaksanakan dari tanggal 11 Oktober sampai akhir November 2021. Hasil yang telah dicapai ada enam kegiatan utama yang satu dengan lainnya terpaut untuk mencapai tujuan program ini telah selesai dilaksanakan. Keenam kegiatan tersebut adalah: 1) review aspek legalitas BUMNag, 2) review unit usaha potensial, 3) business training bagi tim manajemen, 4) business mentoring and consultation, 5) mendampingi tim manajemen menyusun draft revisi anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, dan 6) mendampingi tim manajemen BUMNag menyusun business plan/rencana bisnis. Jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan ini sekitar 28 orang, yang terdiri dari Wali Nagari Sungai Kamuyang dan perangkatnya, tim manajemen BUMNag, dan tokoh masyarakat. Kata kunci: BumNag, pemetaan bisnis, pelatihan, pendampingan, berkelanjutan ABSTRACT The purpose of this community service program for the Skim Helping Nagari Build is to increase the capacity of the Sungai Kamuyang BUMNag in developing its business to support the achievement of independent nagari. This program is designed as an integrated program of the training and business mentoring process. Starting with mapping the business problems, assessing the training needs and business assistance based on the BUMNag's existing business conditions. The mapping includes business aspects such as management, marketing, production processes, environmental and financing aspects. The results of the mapping are used as the main reference for the capacity building program that will be implemented during the program's implementation period. This program has been implemented from October 11 to the end of November 2021. The results that have been achieved there are six main activities that are adrift to achieve the objectives of this program have been completed. The six activities are: 1) reviewing the legality aspects of BUMNag, 2) reviewing potential business units, 3) business training for the management team, 4) business mentoring and consultation, 5) assisting the management team in drafting the revised articles of association and by-laws, and 6) assisting the BUMNag management team in preparing a business plan/business plan. The number of participants involved in this activity is about 28 people, consisting of the Wali Nagari Sungai Kamuyang and his apparatus, the BUMNag management team, and community leaders. Keywords: BumNag, business mapping, training, mentoring   &nbsp

    Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Komoditas Kelapa Sawit Perkebunan Rakyat dengan Pola Swadaya di Kabupaten Aceh Tamiang

    Full text link
    Sebagian besar masyarakat Aceh Tamiang menjadi petani kelapa sawit dengan cara swadaya, untuk dapat tumbuh dan berproduksi, kelapa sawit membutuhkan pemanfaatan faktor-faktor produksi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (Purposive) dengan pertimbangan terjadinya peningkatan luas perkebunan rakyat di Kabupaten Aceh Tamiang daritahun 2009-2016 akan tetapi tidak di barengi dengan bertambahnya total produksi yang diterima. Pengumpulan data dilakukan melalui metode survei seperti data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui informasi yang dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesioner terstruktur secara terstruktur (kuesioner) yang meliputi identitas responden, kelembagaan, lahan dan ternak, serta aksesibilitas kawasan faktor produksi kelapa sawit. Dan data sekunder diperoleh dari Kantor Pusat Statistik dan instansi terkait. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan model Fungsi Produksi Stochastic Frontier Cobb Douglas yang diolah dengan teknik analisis OLS (Ordinary Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi produksi kelapa sawit di Kabupaten Aceh Tamiang secara signifikan adalah penggunaan tenaga kerja, jenis bibit, penggunaan pupuk TSP, penggunaan herbisida, dan jumlah pohon dengan cukup baik sebesar 92,78% sedangkan sisanya 7,12 % dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukkan ke dalam model
    corecore