2 research outputs found
ANALISIS HASIL PENGECORAN LOGAM AL-SI MENGGUNAKAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGIKAT PASIR CETAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hasil pengecoran dengan membandingkan fluiditas dan kualitas coran. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh lumpur lapindo terhadap kekerasan permukaan dan cacat coran pada logam paduan Al-Si. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan ada-lah deskriptif dengan menggunakan jenis penelitian eksperimental. Subjek penelitian adalah lum-pur lapindo, bahan aluminium (Al-Si). Teknik analisis data deskriptif untuk mengetahui tingkat kekerasan, fluiditas, foto mikro dan makro untuk mengetahui cacat porositas dalam. Hasil pe-nelitian yang diperoleh, nilai fluiditas paling tinggi terdapat pada spesimen coran yang menggu-nakan campuran lumpur lapindo sebesar 7% yaitu 793,50 mm dari pola sebenarnya yaitu 200 mm. Sedangkan yang paling rendah terdapat pada spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 13% yaitu 748,80 mm dari pola sebenarnya yaitu 200 mm. Tingkat ke-kerasan tertinggi terdapat pada spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 15% dengan rata-rata nilai kekerasan 131,36 HV. Sedangkan yang paling rendah kekeras-annya terdapat pada spesimen campuran lumpur lapindo 7% dengan rata-rata nilai yaitu 118,16 HV. Dari hasil analisa cacat cor secara kasat mata menunjukkan bahwa spesimen coran yang me-nggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 15% memiliki cacat cor yang paling sedikit dan pa-ling kecil bila dibandingkan dengan spesimen lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesim-pulan bahwa lumpur lapindo dapat menjadi kandidat terbaik pengganti bahan pengikat bentonit pada pengecoran pasir (sand casting) karena memiliki kecekatan yang baik untuk bahan pengikat
analisis hasil pengecoran logam Al-Si menggunakan lumpur lapindo sebagai pengikat pasir cetak
ABSTRAK Khafiddin, Abdurrohman. 2014. Analisis Hasil Pengecoran Logam Al-Si Menggunakan Lumpur Lapindo Sebagai Pengikat Pasir Cetak. Skripsi, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. H. Putut Murdanto, S.T., M.T., (II) Rr. Poppy Puspitasari, S.Pd., M.T. Ph.D. Â Kata Kunci: lumpur lapindo, bahan pengikat, kualitas dan fluiditas. Â Pengecoran (Casting) adalah salah satu teknik pembuatan produk dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian dituangkan ke dalam rongga cetakan. Cetakan yang lazim digunakan terbuat dari pasir yang mengandung atau telah dicampur dengan bahan pengikat. Dalam penggunaan bahan pengikat yang berbeda-beda akan menghasilkan kualitas fluiditas dan cacat coran yang berbeda pula. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hasil pengecoran dengan membandingkan fluiditas dan kualitas coran. Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui pengaruh lumpur lapindo terhadap kekerasan permukaan dan cacat coran pada logam paduan Al-Si. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan menggunakan jenis penelitian eksperimental. Subjek penelitian adalah lumpur lapindo, bahan aluminium (Al-Si). Teknik analisis data deskriptif untuk mengetahui tingkat kekerasan, fluiditas, foto mikro dan makro untuk mengetahui cacat porositas dalam. Hasil penelitian yang diperoleh, nilai fluiditas paling tinggi terdapat pada spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 7% yaitu 793,50 mm dari pola sebenarnya yaitu 200 mm. Sedangkan yang paling rendah terdapat pada spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 13% yaitu 748,80 mm dari pola sebenarnya yaitu 200 mm. Tingkat kekerasan tertinggi terdapat pada spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 15% dengan rata-rata nilai kekerasan 131,36 HV. Sedangkan yang paling rendah kekerasannya terdapat pada spesimen campuran lumpur lapindo 7% dengan rata-rata nilai yaitu 118,16 HV. Dari hasil analisa cacat cor secara kasat mata menunjukkan bahwa spesimen coran yang menggunakan campuran lumpur lapindo sebesar 15% memiliki cacat cor yang paling sedikit dan paling kecil bila dibandingkan dengan spesimen lainnya. Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa lumpur lapindo dapat menjadi kandidat terbaik pengganti bahan pengikat bentonit pada pengecoran pasir (sand casting) karena memiliki kecekatan yang baik untuk bahan pengikat