311 research outputs found

    Pengembangan Perkebunan Karet Dalam USAha Peningkatan Ekonomi Daerah Dan Pendapatan Petani Di Provinsi Aceh

    Full text link
    The government's effort to reduce the number of unemployment and poverty in ac- cordance with the Medium Term Development Plan amounted 5,1 percent is difficult to achieve if there is no effort to develop the Rill Sector. The revitalization of Rubber Plantation is based upon: (1) has a strategic role as a source of public revenue, (2) both domestic and export markets, (3) able to absorb labor, (4) ensuring environmental sustainability. The obstacles faced by the Rubber development focus on: (1) Productivity of the plantation is low, because there are many plantation which are damage by wild plant material, (2) the domestic downstream industry is less developed, (3) there is no special funding available for plantations, and (4) the policies are less supportive the development of plantation. Based on the development of rubber in 1992-1996, the result has been able to encourage economic growth and to increase the farmer's incomes in Aceh significantly

    Penggunaan Metode Analytic Hierarchy Process (Ahp) Dalam Penentuan Prioritas Program Kesehatan (Studi Kasus Program Promosi Kesehatan)

    Full text link
    Health is one of the most complex problems in the modren world today. According to Blum (1974) there are four main factors that determine the health of society, namely: behavioral, environmental, health and heredity, which can be decomposed further into secondary and tertiary factors. Along with the advancement of science and technology in the field of public health and medicine, has provided a wide range of alternatives that can be used to solve the health problems that occur in society today. Analytic Hierarchy Process (AHP) is an approach to a model that provides an opportunity for planners and managers of health programs to build on the ideas or the ideas and define existing problems by making assumptions and then get the desired solution . The purpose of this study was to determine the most effective intervention programs, with metodogi analitic using a system model of decision making with AHP. Based on the results of the model analysis using AHP, it can produce an alternative health program is very effective. By using the AHP model of any health program with clearly defined priorities, as opposed to the way Hanlon, Delbeq and PEARL has been used by program managers and health in the city of Ternate in Indonesia. It is recommended to use the method of AHP in determining interventions / programs that are most effective and benefits, and can be accepted by all stakeholders

    Tugas Dan Fungsi Kepolisian Dalam Perannya Sebagai Penegak Hukum Menurut Undang-undang Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian

    Full text link
    Masalah Keamanan dan Ketertiban Masyarakat merupakan suatu kebutuhan dasar yang senantiasa diharapkan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Karena dengan adanya rasa aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat, akan dapat menciptakan kehidupan yang harmonis dikalangan masyarakat dan yang tidak kalah pentingnya akan dapat meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat dalam melaksanakan aktifitas sehari-hari. Sebaliknya apabila kondisi strata masyarakat dihadapkan pada kondisi tidak aman akan menganggu tatanan kehidupan bermasyarakat yang pada gilirannya pemenuhan taraf hidup akan terganggu pula dan suasana kehidupan mencekam/penuh ketakutan seperti yang terjadi di beberapa tahun lalu waktu masih konflik di Poso dan Morowali, Ambon, Papua yang harus dibayar mahal dengan korban jiwa, harta dan berbagai fasilitas sarana dan prasarana. Untuk menciptakan, menjaga dan melindungi masyarakat Indonesia dari segala bentuk ketidak-amanan dan ketidak-tertiban maka Kepolisian Republik Indonesia haruslah bekerja ekstra dan tentunya juga harus di dukung oleh fasilitas, norma dan moral yang memadai. Dengan begitu dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa hukum dan penegak hukum merupakan sebagian faktor penegakan hukum yang tidak bisa diabaikan, jika diabaikan akan menyebabkan tidak tercapainya penegakan hukum yang diharapkan”. Berkenaan dengan hal tersebut, ternyata Polri mempunyai tatanan luas, ia tidak hanya berfungsi dalam kaitannya dengan proses pidana saja, tetapi mencakup pula selaku pengayom yang memberikan perlindungan dan pelayanan pada masyarakat serta selaku pembimbing masyarakat ke arah terwujudnya tertib dan tegaknya hukum demi terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. Dan yang terpenting adalah bagaimana Polri dalam melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik sehingga dapat diterima oleh masyarakat sehingga dapat menjaga keamanan dan ketertiban dengan memperoleh dukungan maksimal dari masyarakat

    Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Sikap terhadap Aborsi pada Wanita Usia Subur di Kelurahan Tamalanrea Kecamatan Tamalanrea Makassar Tahun 2010

    Full text link
    Kasman, Dian Sidik Arsyad ,Wahiduddin An unwanted pregnancy is still a problem in Indonesia may lead to abortion and unwanted births. Figures for unsafe abortion in the world is estimated to occur each year around 20 million cases, 26% of that amount over 70,000 classified as legal and safe abortion in developing countries taka ended with the death of my mother. This study aimed to determine the factors associated with attitudes toward abortion in The Village at women of childbearing age Tamalanrea, District Tamalanrea, Makassar, in 2010. Type of research is observational research with cross sectional study. The study population were all already married women of childbearing age numbering 4438 people with total sample of 354 respondents obtained by the formula Lameshow, 1997. Results showed 89.0% of women of childbearing age in Sub Tamalanrea Makassar has a positive attitude toward abortion and 11.0% had negative attitudes toward abortion. There is a relationship between knowledge about abortion (r = 0.000), education level (r = 0.015), maternal age (r = 0.018), number of children (r = 0.005), and parity (r = 0.001) and attitudes toward abortion in women of childbearing age, while those for the job does not have a relationship with attitudes toward abortion in women of child-bearing age. This study suggests that women of childbearing age to increase their knowledge about abortion. To health institutions, should frequently conduct promo-tional efforts on abortion, such as counseling about the dangers of abortion and preven-tion of abortion as a source of information about abortion in terms of formal education. Strived to strengthen family planning service program that aims to delay pregnancy, adjust the length of pregnancy, or prevent a pregnancy if the number of children desired has been reached.Keywords : Abortion Attitudes, Women of Childbearing Ag

    Determinan Pemberian Asi Eksklusif di Kabupaten Barito Kuala Kalimantan Selatan

    Full text link
    Pemberian ASI di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Hal ini disebabkan presentasi bayi yang menyusu eksklusif sampai dengan 6 bulan hanya 15,3%. Tujuan penelitian adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI Eksklusif di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Alalak tahun 2015. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitin analitik, dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitin adalah seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi umur 7-24 bulan di Desa Tanjung Harapan sebanyak 55 orang dan data dikumpulkan menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan uji statistik chi-squere dengan taraf signifikan 0,05. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan dengan pemberian ASI Eksklusif. Tidak ada hubungan antara tempat persalinan dengan pemberian ASI Eksklusif. Disarankan agar petugas meningkatkan penyuluhan tentang pemberian ASI Ekslusif pada masyarakat, keluarga dan para ibu hamil dan menyusui untuk meningkatkan pengetahuan agar ibu dapat memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya

    Pkm Pemberdayaan Kelompok Petani Kakao melalui Penerapan Metode Slpht di Desa Sibalago Kecamatan Toribulu Kabupaten Parigi Moutong

    Full text link
    Tujuan kegiatan PKM ini adalah 1. Meningkatkan produksi kakao melalui transformasi teknologi pemeliharaan kakao diantaranya melalui konservasi lahan dengan penggunaan pupuk organik, pengendalian busuk buah dan penanganan pasca panen dengan fermentasi.  2. Meningkatkan kualitas dan mutu kakao yang memiliki daya saing, dengan menerapkan bahan organik sehingga tidak terdapat residu bahan kimia, agar produk tersebut dapat bersaing dengan kualitas ekspor. 3. Melakukan pembinaan kepada anggota kelompok tani mitra agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas pupuk organik padat dengan bahan dasar pemanfaatan kulit buah kakao yang ditambahkan dengan jamur Trichoderma sp dapat mempercepat proses dekomposisi, sehingga dapat  tersedia pada saat yang diharapkan. 4. Meningkatkan kemampuan petani dalam penguasaan asset produksi, modal, dan pasar agar dapat menerapkan paket teknologi inovatif terpadu. 5. Meningkatkan pendapatan masyarakat petani agar masyarakat petani lebih sejahtera, serta merubah Mindset petani menjadi manusia yang produktif dan berkarya. Metode yang diterapkan dalam mencapai target dan penyelesaian masalah dari program PKM ini, adalah metode pendidikan masyarakat dengan pendekatan Participatory Rural Appraisal (PRA/RRA). Penerapan metode pelatihan  (training) bertujuan untuk peningkatan kemampuan sumber daya manusia secara individu dan kelompok; Peningkatan kualitas kebun contoh melalui metode sekolah lapang, demonstrasi demplot percobaan dengan menerapkan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu, Teknologi Perbanyakan Semut, Teknologi Bioinsektisida Berbahan Aktif  Beauveria bassiana dan Trichoderma sp dan Teknologi pupuk organik.  Hasil yang dicapai berupa 1. Peningkatan pemahaman  kepada kelompok Mitra untuk dapat mengetahui tentang rehabilitasi tanaman kakao, pengendalian OPT yang sesuai dengan prinsip-prinsip PHT, dengan keterampilan yang dimiliki dalam memperbanyak jamur trichoderma sp dan memperbanyak semut hitam di lapangan. 2. Peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pembuatan pupuk organik dengan pemanfaatan limbah kakao dengan menambahkan dekomposer jamur trichoderma sp untuk mempercepat proses dekomposisi. 3.Meningkatnya produksi kakao karena adanya penguasaan teknologi pemeliharaan kakao secara terpadu. 4. Peningkatan pemahaman tentang dampak  penggunaan pestisida secara berlebihan, dan adanya solusi alternatif pengendalian OPT yang lebih ramah lingkungan

    Pengaruh Fraksi Volume Terhadap Sifat Bending Komposit Widuri-Polyester

    Full text link
    This research is aimed to know the effect of volume fraction toward the characteristics of composite bending of widuri – polyester with volume fraction 20%, 30%, and 40%. The materials used in this research are widuri fiber bark in condition before floworing,during floworing,fruting with polyster resin matrix. The sample of bending experiment are made to the standard of ASTM D790 than during the experiment. The result of research, the bending high value happens to the volume fraction 40% with value of 63,322 MPa, and the lowest is on the condition of plant before floworing with folume fraction 20% is 37,584 Mpa, the highas elastisition molulus happens to the condition of floworing to volume fraction 20% is 99,654 MPa, in other words, the bending moment , which is the highest, to the condition of flowering to the volume fraction 40% is 7501,59 Nmm, and the lowest appears two the condition of plant before floworing with the volume fraction 20% is 4984,72 Nmm, from the result of marco photo shows that the type of many factures are on the sample of bending experiment
    • …
    corecore