58 research outputs found

    Fraud Auditing

    Full text link
    Indonesia is recognized as one of the most corrupting countries in the world. That can be seen by the facts that there are so many corruption cases handled by Prosecutor and Police Departments but no one case has been solved properly. Laws and Regulations have been created, controlling, and investigating institutions have been established and maintained but those still cannot touch the corruptors and put them behind bars. Public expects that accountants can improve their professional competences in detecting fraud. This article will overview about fraud auditing, condition causing fraud, characteristics and types of fraud, and the responsibility of auditor in detecting fraud

    Pemanfaatan Museum sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Materi Prasejarah Bagi Guruguru SMA Kota Semarang

    Full text link
    Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Salah satu materi yang diajarkan dalam pelajaran sejarah adalah materi zaman praejarah. Zaman prasejarah merupakan babakan dalam sejarah yang diberikan kepada suatu periode ketika manusia belum menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu upaya pemahaman zaman prasejarah merupakan hal yang cukup sulit. Hal ini disebabkan rentangan waktu antara zaman prasejarah dengan zaman sekarang mencakup ribuan tahun. Untuk mengatasi kesulitan itu diperlukan suatu cara, salah satunya memanfaatkan koleksi museum. Dalam pelatihan di SMA 1 Semarang pada 3 September 2009 hadir 39 guru anggota MGMP Sejarah. Kegiatan itu menyimpulkan bahwa museum sangat tepat sebagai sarana untuk memperjelas materi prasejarah Indonesia, baik dengan mengunjungi museum maupun â€membawa†museum ke dalam kelas

    Traditional Homegarden and Its Transforming Trend

    Full text link
    Homegarden is a productive traditional landuse system surrounding the housewhich is usually planted by a mixture of annual and perennial crops. Homegardenplays important role in fulfilling various daily needs of the household. It is adynamic system which can change from time to time following the changes ofbiophysical and social to fulfill the needs of the owner. The changes of structureand function of Homegarden are commonly related to the improvement program,i.e. intensification and commercialization. However, in the improvement programtoo often high productivity has been set only as a sole goal, while the long-termof sustainability has been neglected leading the destructive changes in thefunctioning of Homegarden system. Therefore, improvement program should notbe weighted solely on its economic potential, but should also be considered onits socio-cultural and natural conservation function

    Kesesakan Dan Agresivitas Pada Remaja Di Kawasan Tambak Lorok Semarang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesesakan dengan agresivitas pada remaja yang tinggal di Kawasan Tambak Lorok Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang tinggal di Kawasan Tambak Lorok Semarang. Pengumpulan data menggunakan dua buah skala yaitu, Skala Agresivitas (22 aitem; α=0,864) dan Skala Kesesakan (16 aitem; α=0,828). Subjek penelitian berjumlah 230 remaja yang tinggal di Kawasan Tambak Lorok Semarang yang dipilih melalui teknik simple random sampling. Hasil analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana menunjukkan terdapat hubungan positif antara kesesakan dengan agresivitas pada remaja yang tinggal Kawasan Tambak Lorok Semarang (r=0,578; p=0,000). Semakin tinggi kesesakan yang dirasakan subjek maka semakin tinggi agresivitas. Kesesakan memberikan sumbangan efektif sebesar 33,4% pada agresivitas dan sisanya sebesar 66,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    Pengalaman Istri Yang Tidak Memiliki Anak Dan Menjalani Pernikahan Commuter

    Full text link
    Pernikahan commuter adalah pasangan suami istri yang secara sukarela tinggal di lokasi geografis yang berbeda dan dipisahkan setidaknya tiga malam dalam satu minggu untuk menjalankan pekerjaan masing-masing. Salah satu tujuan seseorang melangsungkan pernikahan adalah untuk memiliki anak. Pengalaman istri yang tidak memiliki anak dan menjalani pernikahan commuter adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh istri terkait dengan keadaan tidak dimilikinya anak dan menjalani pernikahan commuter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman istri yang tidak memiliki anak dan menjalani pernikahan commuter serta alasan istri mempertahankan menjalani pernikahan commuter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian berjumlah dua orang dengan usia pernikahan yang berbeda. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan data menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjalani pernikahan commuter menyebabkan kedua subjek mengalami kekhawatiran akan kesehatan suami dan datangnya gangguan dari pihak lain, selain itu pada subjek pertama mengalami kesedihan, kesepian, dan kurangnya hubungan seksual, sedangkan subjek kedua mengalami peningkatan biaya komunikasi dan suami tidak selalu ada menemani, meski demikian kedua subjek mengalami peningkatan kemandirian, posisi kerja, dan penghasilan. Tidak dimilikinya anak diyakini sebagai kehendak Tuhan. Subjek pertama yang berusia 32 tahun masih berusaha memiliki anak dan memiliki rencana untuk mengadopsi anak, sedangkan subjek kedua berusia 43 tahun lebih pasrah menerima kondisi tidak memiliki anak. Kedua subjek tidak rela meninggalkan pekerjaan, selain itu subjek pertama memiliki kinginan untuk merawat ibu yang sakit, sedangkan subjek kedua mempertimbangkan anak yang di asuh bersekolah di Semarang sehingga kedua subjek memilih mempertahankan menjalani pernikahan commuter

    Pengalaman Pengambilan Keputusan Pada Panti Asuhan Cacat Ganda

    Full text link
    Mengasuh penyandang cacat ganda sudah tentu membutuhkan waktu, USAha, serta tenaga yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengalaman yang dialami oleh subjek terkait dengan keputusannya untuk bekerja sebagai pengasuh bagi anak penyandang cacat ganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ini adalah dua orang pengasuh panti asuhan cacat ganda yang sudah bekerja lebih dari 5 tahun. Teknik pengambilan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive serta pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kebersyukuran merupakan faktor utama yang memengaruhi kedua subjek untuk akhirnya mengambil keputusan mengabdikan dirinya bekerja sebagai pengasuh panti asuhan cacat ganda. Namun, subjek pertama memiliki tingkat kebersyukuran yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan subjek kedua. Hal tersebut dapat dilihat dari keikhlasannya dalam mengorbankan harta bendanya untuk anak-anak yang ia asuh. Selain kebersyukuran, keinginan untuk membuat anak penyandang cacat ganda menjadi lebih berkembang dan dapat diterima oleh masyarakat juga menjadi pertimbangan kedua subjek untuk bekerja sebagai pengasuh panti asuhan cacat ganda
    • …
    corecore