544 research outputs found

    Fraud Auditing

    Full text link
    Indonesia is recognized as one of the most corrupting countries in the world. That can be seen by the facts that there are so many corruption cases handled by Prosecutor and Police Departments but no one case has been solved properly. Laws and Regulations have been created, controlling, and investigating institutions have been established and maintained but those still cannot touch the corruptors and put them behind bars. Public expects that accountants can improve their professional competences in detecting fraud. This article will overview about fraud auditing, condition causing fraud, characteristics and types of fraud, and the responsibility of auditor in detecting fraud

    Pemanfaatan Museum sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa terhadap Materi Prasejarah Bagi Guruguru SMA Kota Semarang

    Full text link
    Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah, Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang menelaah tentang asal-usul dan perkembangan serta peranan masyarakat di masa lampau berdasarkan metode dan metodologi tertentu. Salah satu materi yang diajarkan dalam pelajaran sejarah adalah materi zaman praejarah. Zaman prasejarah merupakan babakan dalam sejarah yang diberikan kepada suatu periode ketika manusia belum menggunakan tulisan sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu upaya pemahaman zaman prasejarah merupakan hal yang cukup sulit. Hal ini disebabkan rentangan waktu antara zaman prasejarah dengan zaman sekarang mencakup ribuan tahun. Untuk mengatasi kesulitan itu diperlukan suatu cara, salah satunya memanfaatkan koleksi museum. Dalam pelatihan di SMA 1 Semarang pada 3 September 2009 hadir 39 guru anggota MGMP Sejarah. Kegiatan itu menyimpulkan bahwa museum sangat tepat sebagai sarana untuk memperjelas materi prasejarah Indonesia, baik dengan mengunjungi museum maupun â€membawa†museum ke dalam kelas

    Traditional Homegarden and Its Transforming Trend

    Full text link
    Homegarden is a productive traditional landuse system surrounding the housewhich is usually planted by a mixture of annual and perennial crops. Homegardenplays important role in fulfilling various daily needs of the household. It is adynamic system which can change from time to time following the changes ofbiophysical and social to fulfill the needs of the owner. The changes of structureand function of Homegarden are commonly related to the improvement program,i.e. intensification and commercialization. However, in the improvement programtoo often high productivity has been set only as a sole goal, while the long-termof sustainability has been neglected leading the destructive changes in thefunctioning of Homegarden system. Therefore, improvement program should notbe weighted solely on its economic potential, but should also be considered onits socio-cultural and natural conservation function

    Modul kepala sekolah pembelajar kelompok kompetensi 03: pengelolaan pendidik dan tenaga pendidikan

    Get PDF
    Modul kepala sekolah pembelajar ini dipersiapkan oleh Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk digunakan oleh kepala sekolah khususnya yang melaksanakan program kepala sekolah pembelajar serta pihak-pihak lain yang berkepentingan

    PEMBERDAYAAN SDM DESA WANGUNHARJA DALAM PENGEMBANGAN UKM KERIPIK PARE

    Get PDF
    Human Resource Empowerment provides a welfare life for the village community has the ability to change and improve the socio-economic life of its people. This Community Service activities are one part of Tri Dharma institution that must be implemented by the academic community, especially Lecturers and Students. The goal is the development of SME management of Pare Chips for Family Welfare Programme in Wangunharja Village as partners to get their additional income in improving the economy of their families by making processed Pare Chips made from bitter melon create people interested and want to try. The quality of Human Resources is based on coaching/training, we hold training in making Pare Chips for the development of SMEs in improving knowledge, skills, insights and opportunities for Partners as a solution to fill free time and utilize the existing time. The method uses counselling, discussion, Q&A, the practice of processing bitter melon chips and teaches how to package the product as eye catching Pare Chips. Bitter melon is one type of vegetable with a distinctive green colour and bitter taste, typical bitter taste in bitter melon then most people do not like it a lot, with it processed into Pare Chips that are not bitter is expected to be a healthy snack for the family. The result is that the fostered partners are able to create a variety of flavoured bitterness chips independently and will become a new sources of income for households as well as being its flagship product

    Pengalaman Istri Yang Tidak Memiliki Anak Dan Menjalani Pernikahan Commuter

    Full text link
    Pernikahan commuter adalah pasangan suami istri yang secara sukarela tinggal di lokasi geografis yang berbeda dan dipisahkan setidaknya tiga malam dalam satu minggu untuk menjalankan pekerjaan masing-masing. Salah satu tujuan seseorang melangsungkan pernikahan adalah untuk memiliki anak. Pengalaman istri yang tidak memiliki anak dan menjalani pernikahan commuter adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh istri terkait dengan keadaan tidak dimilikinya anak dan menjalani pernikahan commuter. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengalaman istri yang tidak memiliki anak dan menjalani pernikahan commuter serta alasan istri mempertahankan menjalani pernikahan commuter. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian berjumlah dua orang dengan usia pernikahan yang berbeda. Teknik pengambilan subjek menggunakan teknik purposive sampling dan pengambilan data menggunakan metode wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa menjalani pernikahan commuter menyebabkan kedua subjek mengalami kekhawatiran akan kesehatan suami dan datangnya gangguan dari pihak lain, selain itu pada subjek pertama mengalami kesedihan, kesepian, dan kurangnya hubungan seksual, sedangkan subjek kedua mengalami peningkatan biaya komunikasi dan suami tidak selalu ada menemani, meski demikian kedua subjek mengalami peningkatan kemandirian, posisi kerja, dan penghasilan. Tidak dimilikinya anak diyakini sebagai kehendak Tuhan. Subjek pertama yang berusia 32 tahun masih berusaha memiliki anak dan memiliki rencana untuk mengadopsi anak, sedangkan subjek kedua berusia 43 tahun lebih pasrah menerima kondisi tidak memiliki anak. Kedua subjek tidak rela meninggalkan pekerjaan, selain itu subjek pertama memiliki kinginan untuk merawat ibu yang sakit, sedangkan subjek kedua mempertimbangkan anak yang di asuh bersekolah di Semarang sehingga kedua subjek memilih mempertahankan menjalani pernikahan commuter

    Kamus Fisika : zat padat

    Get PDF
    • …
    corecore