9 research outputs found

    IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA KULIAH KALKULUS DASAR BERBASIS LESSON STUDY

    Get PDF
    Penerapan lesson study pada mata kuliah kalkulus dasar merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Pada penelitian ini digunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dimana mahasiswa dibagi ke dalam delapan kelompok yang setiap kelompok heterogen dari segi kemampuan matematika maupun gender yang terdiri dari 4-5 orang anggota dalam setiap kelompok. Materi yang diajarkan yaitu nilai mutlak. Lesson study dilaksanakan dalam tiga tahap yakni perencanaan pembelajaran (plan) yang melibatkan beberapa dosen, pelaksanaan pembelajaran (do), dan refleksi pembelajaran (see). Pada proses pembelajaran menggunakan Lembar Kerja Mahasiswa (LKM). Hasil dari kegiatan ini adalah: melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasis lesson study aktivitas mahasiswa dapat terlihat aktif pada saat diskusi kelompok maupun presentasi, melalui lesson study berupaya untuk memenuhi hak belajar mahasiswa, terciptanya learning community atau komunitas belajar, kegiatan pembelajaran di kelas lebih aktif ditandai dengan semangat mahasiswa dalam bertanya dan menjawan soal lebih tinggi frekuensinya, dan melalui lesson study dengan prinsip kolegalialitas, secara kolaboratif merefleksikan keefektifan pembelajaran dan saling belajar. Kata Kunci: Kooperatif tipe STAD, Lesson Study, Kalkulus Dasa

    PENERAPAN MODEL COLABORATIF LEARNING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan kuasi eksperimen. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah meningkatan kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah vektor melalui model pembelajaran Collaboratif Learning dalam perkuliahan Analisis Vektor. Target khusus penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) Apakah kemampuan pemahaman konsep mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa? (2) Apakah pemecahan masalah matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa? (3) Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kolaboratif dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa? (4) Apakah terdapat korelasi antara kemampuan pemahaman matematis dengan pemecahan masalah matematis mahasiswa baik yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif maupun yang mendapatkan pembelajaran biasa? Satuan eksperimen dalam penelitian ini adalah program studi pendidikan matematika semester V UNCP tahun akademik 2017/2018. Rancangan eksperimen yang digunakan adalah pretest-posttest two treatments design. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah instrumen tes yaitu tes kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis. Pokok bahasan yang disajikan sebagai bahan materi adalah penjumlahan dan perkalian vektor. Data mengenai kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah dianalisis dengan statistika inferensial menggunakan uji independent sample t test dan menguji interaksi dengan menggunakan korelasi Spearman's rho. Hasil penelitian menunjukkan : (1) Kemampuan pemahaman mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa (2) Kemampuan pemecahan masalah matematis mahasiswa yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif lebih baik daripada mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa (3) Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman dan peningkatan kemampuan pemecahan masalah antara mahasiswa yang memperoleh pembelajaran kolaboratif dan mahasiswa yang memperoleh pembelajaran biasa (4) Terdapat korelasi antara kemampuan pemahaman matematis dengan pemecahan masalah matematis mahasiswa baik yang mendapatkan pembelajaran kolaboratif maupun yang mendapatkan pembelajaran biasa Kata kunci: Pembelajaran Kolaboratif, Pemahaman Konsep, Pemecahan Masalah

    HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) : PEMBELAJARAN MATEMATIKA KONTEMPORER

    Get PDF
    pembelajaran. Pendidik harus terampil merancang desain pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik memiliki peluang untuk meningkatkan kemampuan berpikir mereka sampai tingkat to analyze, to evaluate dan to create. Tiga peringkat paling atas dalam Taksonomi Bloom (yaitu menganalisis, mengevaluasi, menciptakan) adalah keterampilan berpikir tingkat tinggi atau dikenal dengan istilah HOTS (Higher Order Thinking Skill). Artikel ini memuat empat aspek penting dalam pembelajaran matematika berbasis HOTS dan strategi pembelajarannya berdasarkan paradigma pembelajaran konstruktivis. Key Words : Hots, Pembelajaran, Matematika, Kontempore

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PADA MATA KULIAH PROGRAM LINEAR MELALUI LESSON STUDY

    Get PDF
    Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki proses dan kualitas pembelajaran mata kuliah program linear mahasiswa semester IV Program Studi Pendidikan Matematika melalui Lesson Study. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, dengan tujuan untuk mendeskripsikan hasil observasi/pengamatan akivitas mahasiswa dan dosen. Kegiatan Lesson Study dilakukan sebanyak dua kali open class, masing-masing open class terdiri dari tiga tahap kegiatan yaitu: perencanaan (plan), pelaksanaan, (do), dan refleksi (see). Pembelajaran dilakukan melalui penerapan model kooperatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah:  meningkatkan aktivitas mahasiswa dengan penerapan model kooperatif pada mata kuliah program linear, meningkatkan pemahaman mahasiswa dalam mengerjakan masalah maksimasi dengan metode simpleks, interaksi antar mahasiswa dalam pembelajaran meningkat. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif pada mata kuliah program linear dalam kegiatan lesson study dapat meperbaiki proses dan kualitas pembelajaran.  Abstract: The research aims to improve the process and quality of learning linear program at the fourth semester students of the Mathematics Education Study Program through Lesson Study activities. This research is descriptive research to describe the observation results of the students and lecturers activities. Lesson Study activities were conducted in two times open classes, each open class consisted of three activity phases, namely: planning (plan), implementation (do), and reflection (see). Learning was conducted through implementation of cooperative learning models. Based on the findings, it is recognized that the lesson study activities improve the students’ activities through the implementation of cooperative model in the linear program subject, improve students’ understanding in maximizing problems with the simple method, and improve the interaction among the students. Based on those findings, it can be concluded that the cooperative learning model in the linear program subject through lesson study activities can improve the process and quality of learning

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA PEMBUATAN MEDIA PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL DI SIT IBNU HAJAR BALIKPAPAN

    Get PDF
    Pendampingan pembuatan materi ajar dengan media pembelajaran berbasis IT di SIT Ibnu Hajar Balikpapan bertujuan untuk mengatasi permasalahan perlunya pendampingan pembuatan media pembelajaran audio visual. Berdasarkan identifikasi masalah melalui kuesioner dalam bentuk google form yang diberikan kepada semua tenaga pengajar di SIT Ibnu Hajar, ternyata 83,3 % (58,3 % pendampingan pembuatan materi bahan ajar dan 25% pengembangan e-learning) menyatakan perlu adanya pendampingan pembuatan bahan ajar berbasis IT dan pengembangan e-learning. Sehingga dari hasil kuisioner dan hasil diskusi dengan pihak SIT Ibnu Hajar diperlukan sebuah media pembelajaran berbasi IT berupa audio visual dengan menggabungkan beberapa media teknologi. Kegiatan pengabdian berupa pemberian materi dan training penggunaan aplikasi media pembelajaran berbasis IT dilaksanakan selama dua hari pada 20-21 Agustus 2021. Hari pertama dilaksanakan secara daring via zoom dan hari kedua dilaksanakan secara luring di SIT Ibnu Hajar Balikpapan, dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kemudian, kegiatan pendampingan dilanjutkan selama dua minggu melalui wa untuk semua peserta sehingga dihasilkan satu video pembelajaran untuk setiap peserta. Berdasarkan angket kepuasan setelah mengikuti kegiatan pendampingan yang diberikan kepada seluruh peserta diperoleh hasil bahwa peserta kegiatan pengabdian kepada masyarakat memberikan respons sangat setuju pada semua pernyataan. Peserta kegiatan ini memberikan hasil akhir berupa video pembelajaran. Namun, ada beberapa peserta yang tidak berhasil karena kendala waktu dan perangkat yang tidak mendukung. Kata kunci:Pendampingan, Media Pembelajaran, Berbasis IT UTILIZATION OF INFORMATION TECHNOLOGY IN MAKING AUDIO VISUAL LEARNING MEDIA AT SIT IBNU HAJAR BALIKPAPANAssistance in making teaching materials with IT-based learning media at SIT Ibnu Hajar Balikpapan aims to overcome the problem of the need for assistance in making audio-visual learning media. Based on the identification of the problem through a questionnaire in the form of a google form given to all teaching staff at SIT Ibnu Hajar, it turns out that 83.3% (58.3% of assistance in the manufacture of teaching materials and 25% of e-learning development) stated the need for assistance in the manufacture of teaching materials. IT-based and e-learning development. So from the results of the questionnaire and the results of discussions with the SIT Ibnu Hajar, an IT-based learning media in the form of audio visuals is needed by combining several technology media. Service activities in the form of providing materials and training on the use of IT-based learning media applications were carried out for two days on 20-21 August 2021. The first day was carried out online via zoom and the second day was carried out offline at SIT Ibnu Hajar Balikpapan, by implementing strict health protocols. Then, mentoring activities were continued for two weeks through wa for all participants so that one learning video was produced for each participant. Based on the satisfaction questionnaire after participating in the mentoring activities given to all participants, it was found that the participants of community service activities gave a very agreeable response to all statements. The participants of this activity gave the final result in the form of a learning video. However, there were some participants who did not succeed due to time constraints and unsupported devices.Keywords: accompaniment, learning media, IT based

    Pendampingan dan Pelatihan Pengajaran Geomatika Menggunakan Perangkat Simusurveyx dan Stake Out Guide di Program Keahlian Geospasial dan Geologi Pertambangan SMKN 1 Balikpapan

    Get PDF
    The Geospatial and Mining Geology Expertise Program at SMKN 1 Balikpapan has limitations in terms of facilities and infrastructure, the workshop building uses a former automotive workshop building which is not sufficiently representative as other skill program workshops. In terms of Geomatics practice equipment, two skill programs with resource sharing with very minimal facilities, where the equipment owned are as follows: 3 units of PPD, 1 unit of Digital Theodholite, and 2 units of TS where 1 battery unit is damaged, not proportional to the number of students with geospatial skills as many as 165 people with 6 teachers and 248 skill students with 8 teachers being less than optimal during geomatics practice. The assistance and training of the simulation tool survey and stake out guide carried out by the PkM Poltekba team is an alternative tool for the teaching and learning process in the field of measurement, making it easier for teachers and students to facilitate basic measurements and surveys in the field and reduce the risk of using limited tools so that the teaching and learning process becomes more optimal.The Geospatial and Mining Geology Expertise Program at SMKN 1 Balikpapan has limitations in terms of facilities and infrastructure, the workshop building uses a former automotive workshop building which is not sufficiently representative as other skill program workshops. In terms of Geomatics practice equipment, two skill programs with resource sharing with very minimal facilities, where the equipment owned are as follows: 3 units of PPD, 1 unit of Digital Theodholite, and 2 units of TS where 1 battery unit is damaged, not proportional to the number of students with geospatial skills as many as 165 people with 6 teachers and 248 skill students with 8 teachers being less than optimal during geomatics practice. The assistance and training of the simulation tool survey and stake out guide carried out by the PkM Poltekba team is an alternative tool for the teaching and learning process in the field of measurement, making it easier for teachers and students to facilitate basic measurements and surveys in the field and reduce the risk of using limited tools so that the teaching and learning process becomes more optimal

    PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) PADA PEMBUKTIAN DALIL-DALIL SEGITIGA

    Get PDF
    Salah satu upaya untuk membangun kemandirian belajar berdasarkan psikologi konstruktivisme yaitu dengan menggunakan Lembar kerja sebagai media pembelajaran. Lembar kerja yang akan dikembangkan bertujuan untuk membangun kemampuan penyelidikan mahasiswa dalam membuktikan dalil-dalil segitiga. Oleh karena itu Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan lembar kerja mahasiswa (LKM) melalui 4 tahap pengembangan 4D menurut Thiagarajan yaitu Define (Pendahuluan), Design (Perencanaan), Develop (Pengembangan), dan Disseminate (Penyebaran). Saat ini, penelitian telah melewati dua tahapan yaitu Define (Pendahuluan) dan tahap Design (Perencanaan). Tahap Define (Pendahuluan) telah dilakukan dengan menganalisa kemampuan mahasiswa, menganalisa materi, menganalisa konsep materi, dan menganalisa penilaian, sedangkan tahap Design (Perencanaan) telah dilakukan dengan pemilihan format LKM, perancangan awal konten LKM, dan penyusunan desain. Kata kunci : pengembangan, lembar kerja mahasiswa, dalil-dalil segitig

    Pengelolaan Peralatan Praktik Menggunakan Asset Inventory System Berbasis Ubiquitous dan Cloud Computing pada Program Keahlian Geologi Pertambangan dan Geospasial SMKN 1 Balikpapan

    Get PDF
    In the Mining Geology and Geospatial expertise program, practical learning is mostly conducted outdoors or in the field. This means that there is a high flow of equipment in and out of use, and students' negligence can cause damage to the equipment. Additionally, manual management of practice tools can be inefficient and result in losses, which can hinder the learning process. To address these issues, an online tool management system based on ubiquitous computing is proposed. This system can be accessed on various devices such as computers, androids, and smart TVs. The research begins with a preparatory phase that involves surveying user requirements. The implementation phase involves data analysis, application design, testing, and software implementation, followed by maintenance and further development. By using this system, practical tools can be tracked, and the advantages of the application can be accessed anywhere and anytime. This facilitates the administration of borrowing and returning practice tools at the workshop for Mining Geology and Geospatial SMKN 1 Balikpapan.Pembelajaran praktik pada program keahlian Geologi Pertambangan dan Geospasial sebagian besar dilakukan di luar ruangan atau di lapangan, sehingga frekuensi keluar masuk peralatan praktikpun cukup tinggi. Kelalaian siswa selaku pengguna alat menjadi salah satu kendala yang harus dihadapi, dimana terdapat peralatan praktik menjadi rusak bahkan beberapa alat yang hilang. Pengelolaan alat praktik secara manual tidak mampu melakukan perekaman sirkulasi alat praktik dengan baik, mengakibatkan kerugian serta mengganggu proses pembelajaran praktik untuk rombongan belajar lainnya. Sehingga solusi yang akan diberikan adalah pengelolaan alat secara online menggunakan aplikasi asset inventory yang berbasis pada ubiquitous computing. Aplikasi ini dapat dijalankan pada perangkat komputer, android, dan smart TV. Tahapan yang dilakukan dalam kegiatan PkM ini dimulai dengan tahap persiapan berupa survey user requirement, tahap pelaksanaan terdiri atas analisis data, desain aplikasi, pengujian, dan implementasi software. Selanjutnya tahap akhir adalah maintenance dan pengembangan aplikasi. Kehadiran aplikasi ini memberikan kemudahan bagi pengelola alat praktik dalam melakukan tracking alat-alat yang sedang digunakan, keunggulannya aplikasi ini dapat dibuka dimanapun dan kapan saja, sehingga akan memudahkan seluruh civitas akademika dan karyawan dalam administrasi peminjaman dan pengembalian alat praktek pada workshop/bengkel Geologi Pertambangan dan Geospasial SMKN 1 Balikpapan

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INVESTIGASI PADA PEMBUKTIAN LINGKARAN DALAM SEGITIGA BERBASIS LESSON STUDY

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan proses pembelajaran investigasi pada pembuktian sifat-sifat lingkaran dalam segitiga yang berbasis lesson study. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester V kelas B, tahun akademik 2017/2018. Model pembelajaran yang diterapkan adalah model Investigasi kelompok, dimulai dengan tahapan orientasi masalah, penyusunan konjektur, pemecahan masalah (penyelidikan), dan penarikan kesimpulan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tahapan perencanaan (plan), pelaksanaan (do) ,dan refleksi (see) yang memfokuskan pada aktivitas dan kemampuan mahasiswa. Proses penelitian mengikuti tahap-tahap: (a) menetapkan materi ajar, (b) menyusun instrumen pembelajaran, (c) merencanakan skenario pembelajaran (plan), (d) melakukan aktivitas pembelajaran (do), (e) menganalisa data hasil pembelajaran, (f) mereview aktivitas dan hasil belajar (see) (g) menarik kesimpulan. Hasil yang dicapai pada penelitian ini meliputi; (a)Aktivitas penyelidikan (investigasi) membutuhkan penguasaan materi prasyarat yang matang, menuntut setiap mahasiswa untuk memiliki pengetahuan konsep yang mendalam dan pengetahuan prosedur yang sistematis, (b) Lesson study memberikan gambaran kepada dosen tentang pemetaan kemampuan mahasiswa secara menyeluruh, membiasakan dosen untuk selalu memikirkan susunan konsep yang diajarkan secara hierarkis, untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk rencana pembelajaran yang relevan, (c) Lesson study memungkinkan para dosen untuk memperhatikan motivasi dan iklim sosial, yaitu faktor-faktor yang mungkin turut berkontribusi terhadap kesuksesan akademis mahasiswa dalam jangka panjang, (d) Lesson study memungkinkan para dosen untuk memperoleh masukan yang langsung dapat diterima, sesuai dengan kondisi mahasiswa saat itu, dan berdasarkan observasi terhadap keadaan nyata pembelajaran. Kata Kunci: Lesson Study, Lembar kerja mahasiswa (LKM), Dalil-dalil Segitiga
    corecore