18 research outputs found

    OPTIMASI ANNEALING TEMPERATURE PRIMER MRNA RECK DENGAN METODE ONE STEP QRT-PCR

    Get PDF
    Identifikasi mRNA untuk mengukur ekspresi suatu gen dapat dijadikan sebagai alat diagnostik suatu penyakit. mRNA RECK menghasilkan protein RECK yang terbenam dalam membran glikoprotein sel sehingga memperkuat integritas sel. Ekspresi mRNA RECK dikaitkan dengan proses fisiopatologis dalam kanker ovarium.Metode one step qRT –PCR sangat sensitif dan akurat, namun membutuhkan kompleksitas yang tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil kuantifikasi mRNA adalah suhu annealing primer mRNA RECK.Penelitian ini melakukan optimasi suhu annealing secara in-silico melalui http://tmcalculator.neb.com/ dan http://www.biophp.org/minitools/melting_temperature diperoleh suhu 49°C (57°C primer forward; 54°C primer reverse) dan 51,8°C primer forward; 51,1°C primer reverse. Proses selanjutnya yaitu melakukan running qRT-PCR menggunakan suhu bertingkat. Suhu 55,6°C pada awal optimasi menunjukkan hasil yang baik terlihat dari kurva meltpeak yang spesifik pada suhu 75°C. Namun setelah proses running menggunakan sampel yang berbeda, hasil meltpeak tidak spesifik. Proses optimasi kedua diperoleh suhu 52,5°C dengan meltpeak spesifik suhu 76,5°C. Optimasi annealing dilanjutkan dengan melakukan persamaan konsentrasi RNA template menggunakan pengenceran perbandingan 1:3 (RNA: Nuclease Free Water (NFW)) Kesimpulan dari penelitian ini diperoleh suhu annealing mRNA RECK sebesar 52,5°C dan pengenceran 1:3 RNA dengan NFW, serta penggunaan reagen KAPA one step PCR tanpa penambahan dUTP dan ROX high serta ROX low

    UJI SENSITIVITAS DAN SPESIFISITAS STRIP TES TERHADAP ELISA UNTUK DETEKSI HBsAg

    Get PDF
    Deteksi HBsAg dapat dilakukan dengan menggunakan ELISA dan Strip tes. ELISA merupakan tes yang sensitif dan spesifik karena dapat mendeteksi keberadaan antigen juga dapat mendeteksi kadar HBsAg namun prosesnya lama, harganya yang mahal dan membutuhkan keahlian khusus, dibandingkan strip tes yang harganya relatif murah dan pengerjaannya cepat strip tes juga tidak membutuhkan keahlian khusus namun sensitivitas dan spesifisitasnya belum diketahui. Syarat interpretasi hasil uji laboratorium untuk nilai sensitivitas dan spesifisitasnya minimal 95%. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas strip tes terhadap ELISA untuk deteksi HBsAg. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik melalui pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang melakukan pemeriksaan HBsAg di RS Tugu Semarang Jawa Tengah. Hasil pemeriksaan HBsAg metode strip tes yaitu positif 13 sampel (81,3%) dan negatif 3 sampel (18,8%) dan metode ELISA yaitu positif 14 sampel (87,5%) dan negatif 2 sampel (12,5%). Strip tes HBsAg memiliki nilai sensitivitas dan spesifisitas yang sangat baik dengan presentase sensitivitas sebesar 92,85 dan spesifisitas sebesar 100%.

    New sources of papain: SEM and SDS‐PAGE analysis to determine the natural tenderizer from papaya latex and senesced leaves

    Get PDF
    This study aims to determine the effectiveness of papaya‐fruit latex and yellow‐senesced leaves as a natural and organic tenderizer. The fruit and leaves of the plant were ground to powder, while 0 g, 10 g, 15 g and 20 g variations were used to cover 50 g of meat for 4 h. Subsequently, the Bradford and Kjeldahl methods were used to determine the protein content, while the protein profile was analyzed using SDS‐PAGE and confirmed using a Scanning Electron Microscope (SEM). The results showed that the protein concentration in mutton after fruit latex treatment was 41%, which was higher than the concentration of beef at 29.86%. Furthermore, the beef lost protein bands and its molecular weight fell from 225 kDa to 86 KDa, while the mutton experienced a reduction from 100 kDa to 65 kDa, which was significantly smaller than for raw meat. A single protein band was also observed at 21.6 kDa in the sample, indicating the presence of papain enzyme protein. Meanwhile, the SEM results showed that collagen and myofibril in the muscles were damaged in the treated meats. Based on these results, treatment with papaya fruit latex and yellow papaya leaves increases the tenderness of meat

    PERBEDAAN HASIL Anti-HBs BERDASARKAN VARIASI PENGULANGAN JUMLAH PENCUCIAN MENGGUNAKAN METODE ELISA

    Get PDF
    Hepatitis B salah satu penyakit serius dan merupakan masalah kesehatan masyarakat, khususnya bagi Negara-negara berkembang, maka dari itu perlu dilakukannya pemeriksaan anti-HBs untuk mendiagnosis Hepatitis B. Rumusan masalah bagaimana perbedaan hasil anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian menggunkan metode ELISA. Tujuan penelitian ini menegetahui perbedaan hasil anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian 3 dan 4 menggunakan metode ELISA. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain penelitian eksperimen, sebanyak 6 sampel yang dipelih secara acak dengan teknik purposive sampling, dilakukan pemeriksaan anti-HBs berdasarkan variasi pengulangan jumlah pencucian menggunakan metode ELISA. Analisis data menggunakan uji T Berpasangan. Hasil penelitian menunjukkan pada variasi pengulangan jumlah pencucian yang dilakukan adalah 3 dan 4x nilai hasil statistik juga membuktikan bahwa nilai Uji T Berpasangan adalah 2,340 (p> 0,05) yang membuktikan tidak ada perbedaan yang bermakna dari hasil titer anti-HBs dengan variasi pengulangan jumlah pencucian dengan metode ELISA

    GAMBARAN KADAR C-REACTIVE PROTIEN PADA PEKERJA BENGKEL MOBIL DI DESA BOTOREJO KABUPATEN DEMAK

    Get PDF
    Seiring meningkatnya jumlah kendaraan yang beroperasi, adanya bengkel mobil sangat dibutuhkan oleh para pengguna jasa perbaikan. Di Desa Botorejo terdapat beberapa bengkel yang selalu padat kendaraan yang akan diperbaiki. Debu asap kendaran bermotor yang dihasilkan mengandung senyawa berbahaya diantaranya CO, NOx, SOx, HC, dan PM10 yang masuk melalui saluran pernapasan dapat menyebabkan inflamasi. Ketika terjadi inflamasi makrofag memproduksi interleukin-6 yang merangsang hati membentuk protein fase akut yang berupa CRP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kadar C-Reactive Protein pada pekerja bengkel mobil di Desa Botorejo Kabupaten Demak. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Populasi penelitian ini adalah pekerja bengkel mobil di Desa Botorejo Kabupaten Demak. Sampel pada penelitian ini adalah sampel serum dari 17 pekerja bengkel yang memenuhi kriteria inklusi. Pemeriksaan CRP dilakukan menggunakan metode latex imunoaglutinasi. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 2 responden (11,8%) positif titer 1/2 dengan kadar 12 mg/L memiliki masa kerja >20 tahun dan rentang usia 36-50 tahun. Satu responden (5,9%) positif titer 1/4 dengan kadar 24 mg/L memiliki masa kerja 11-20 tahun dalam rentang usia 36-50 tahun dan memiliki riwayat penyakit asam urat

    Analisis Profil Protein Daging Kerbau dengan Variasi Konsentrasi Garam serta Pengasapan Berbasis SDS-Page

    Get PDF
    Daging kerbau memiliki nilai gizi protein dan susunan asam amino lengkap. Kandungan air dan protein yang tinggi menyebabkan daging mudah busuk, sehingga perlu dilakukan pengawetan penggaraman serta pengasapan. Protein daging kerbau dapat dipengaruhi oleh pengolahan bahan pangan, seperti kadar pemberian garam dan pengasapan. Tujuan penelitian untuk menganalisis profil protein daging kerbau dengan variasi konsentrasi garam  10%b/b, 20% b/b, 30% b/b, 40% b/b penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam. Profil protein daging kerbau dapat dianalisis menggunakan metode SDS – PAGE 12%. Hasil penelitian dari profil protein daging (kontrol), penggaraman 3 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut – turut 28 sub unit protein, 26 sub unit protein,  25 sub unit protein, 23 sub unit protein, dan 21 sub unit protein, sedangkan daging yang diasapkan tanpa garam, daging penggaraman 3 jam serta pengasapan 2 jam konsentrasi garam 10%, 20%, 30% dan 40% berturut -turut 22 sub unit protein, 24 sub unit protein, 20 sub unit protein, 13 sub unit protein dan 12 sub unit protein. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi garam maka kandungan protein yang terdapat dalam daging kerbau akan rusak dan semakin sedikit hal ini menyebabkan denaturasi protein yang ditandai dengan berkurangnya sub unit protein. Namun protein daging kerbau lebih banyak rusak apabila diasapkan

    MicroRNA-21 as a biomarker for ovarian cancer detection

    Get PDF
    Ovarian cancer is a lethal disease. One of the problems faced by patients with ovarian cancer is the lack of symptoms in its early stages, which results in it only being detected when it is at an advanced stage. Therefore, there is an urgent need for biomarkers that can predict ovarian cancer precisely. The purpose of this study was to determine the expression of microRNA-21 as a predictive biomarker candidate in both early- and advanced-stage ovarian cancer. This was a cross-sectional study using the blood plasma of 21 healthy control subjects and 37 blood plasma samples from patients with ovarian cancer. Blood plasmas were collected, from which the RNA was isolated. Based on the RNA, the cDNA was synthesized and run through qPCR, the results of which were analyzed using the Livak method. The results showed an upregulation of microRNA-21 in the advanced stage by 2.14 fold compared with the early stage, and 6.13 fold compared with the healthy controls (p < 0.05). The upregulation of microRNA-21 in early-stage ovarian cancer was 2.86 fold compared with the healthy control subjects (p < 0.05). In addition, there was an increase in the expression of microRNA-21 in ovarian cancer by 4.14 fold compared with the healthy controls (p < 0.05). Based on these results, it can be concluded that the expression of microRNA 21 upregulated with the severity of the disease
    corecore