29 research outputs found
PARTISIPASI POLITIK PEMILIH PEMULA PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN BOMBANA TAHUN 2017 DI KELURAHAN TAUBONTO
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui bentuk partisipasi politik pemilih pemula pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bombana Tahun 2017 di Kelurahan Taubonto (2) untuk mengetahui faktor penghambat Partisipasi Politik Pemilih Pemula pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bombana Tahun 2017 di Kelurahan Taubonto. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Taubonto, Kecamatan Rarowatu, Kabupaten Bombana dengan menggunakan analisis kualitatif. Informan penelitian adalah Lurah Taubonto, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama dan responden adalah pemilih pemula sebanyak 18 orang yang terdaftar pada pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bombana Tahun 2017. Teknik pengumpulan data penelitian ini adalah wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk partisipasi yang dilakukan pemilih pemula adalah (1) Pemberian suara (voting), pemilih pemula antusias menggunakan hak pilihnya karena ini merupakan pemilihan pertama mereka (2) diskusi politik, pemilih pemula secara berkelompok terlibat dalam diskusi kecil untuk menentukan siapa calon kandidat pilihan mereka (3) kegiatan kampanye, memberikan dukungan pada kadidat calon kepala daerah menjadikan pemilih berpartisipasi dalam kampanye, dan (4) Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan, pemilih pemula di Kelurahan Taubonto belum ada yang tergabung dalam kelompok kepentingan contohnya bergabung dalam kepengurusan partai politik. Ada beberapa faktor penghambat parisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Taubonto seperti kesibukan kegiatan sehari-hari pemilih pemula yang harus bersekolah, perasaan tidak mampu, adanya larangan dari pihak keluarga untuk mengikuti kegiatan kampanye karena jarak tempuh yang jauh. Simpulan penelitian ini adalah partisipasi politik pemilih pemula di Kelurahan Taubonto relatif rendah hal ini dilihat dari rendahnya keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan politik. Kesibukan sehari-hari, larangan dari pihak keluarga dan perasaan tidak mampu menjadi faktor penghambat partisipasi pemilih. Kata Kunci: Partisipasi Politik dan Pemilih Pemul
HUBUNGAN TINGKAT PENDAPATAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 LASALIMU SELATAN
Abstrak: Masalah dalam penelitian ini adalah apakah hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besarkah hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasi, kuesioner dan studi dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan yang berjumlah 127 siswa yang tersebar kedalam empat kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 54 siswa. Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dengan menggunakan alat bantu program SPSS untuk mengetahui hubungan tingkat pendapatan orang tua dengan prestasi belajar siswa. Teknik analisis yang digunakan dalam menguji hipotesis adalah uji korelasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pendapatan orang tua siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan memiliki hubungan yang kuat dengan prestasi belajar siswa karena dari 8 siswa yang berprestasi belajar tinggi didominasi oleh siswa yang tingkat pendapatan orang tuanya berkategori tinggi yaitu sebesar 62,5%; dari 28 siswa yang berprestasi belajar sedang didominasi oleh siswa yang tingkat pendapatan orang tuanya berkategori sedang yaitu sebesar 42,9% serta dari 18 siswa yang berprestasi belajar rendah didominasi oleh siswa yang tingkat pendapatan orang tuanya berkategori rendah yaitu sebesar 44,4% dan koefisien korelasi yang dihasilkan berada pada rentang nilai korelasi kuat antara 0,50 - 0,69 yaitu sebesar 0,61. Kesimpulan penelitian yaitu prestasi belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lasalimu selatan memiliki hubungan yang kuat dengan tingkat pendapatan orang tua. Kata Kunci: Tingkat Pendapatan Orang Tua dan Prestasi Belajar Sisw
HAMBATAN MASYARAKAT DALAM PENGURUSAN SERTIFIKAT TANAH DI DESA SIMBANGU KECAMATAN ANGATA KABUPATEN KONAWE SELATAN
Penelitian ini bertujuan: (1) untuk mengetahui hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan, (2) untuk mengetahui upaya yang dilakukan kepala desa dalam menangani sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan masyarakat di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Teknik pengumpulan data yakni (1) Wawancara mendalam (Indepth Interview), (2) Dokumentasi. Responden dalam penelitian ini diperoleh dari 8 orang masyarakat yang belum memiliki sertifikat tanah. Sedangkan informan dalam penelitian ini yaitu 1 orang Kepala Desa, 1 orang Kepala Kantor PertanahanKonawe Selatan dan 4 orang Kepala Dusun. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran/deskripsi mengenai hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Hambatan masyarakat dalam pengurusan sertifikat tanah pemukiman dan perkebunan di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan yaitu mahal, ketidaktahuan masyarakat tentang prosedur pendaftaran tanah, dan ketidakmauan masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya karena prosesnya yang rumit.(2) Upaya yang dilakukan kepala desa dalam menangani sertifikat tanah pemukiman di Desa Simbangu adalah dengan menyelenggarakan program Ptsl (Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap), sedangkan upaya yang dilakukan Kepala Desa dalam menangani sertifikat tanah perkebunan masyarakat di Desa Simbangu Kecamatan Angata Kabupaten Konawe Selatan ialah dengan mengusulkan Prona (Program Proyek Operasional Agraria).
PENGGUNAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH ( BOS ) DI SMP NEGERI 1 KONTUKOWUNA DESA KONTUKOWUNA KECAMATAN KONTUKOWUNA KABUPATEN MUNA
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah di SMP Negeri 1 Kontukowuna Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna. Metodedalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informan penelitian sebanyak 9 orang, kepala sekolah, bendahara, komite sekolah, guru PNS 3 orang dan guru honorer3orang. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis data model Milles dan Huberman. Keabsahan data menggunakan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)di SMP Negeri 1 Kontukowuna Desa Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna terdiri dari 11 komponen yaitu pengembangan perpustakaan, Kegiatan Penerimaan siswa baru, Kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler, Kegiatan evaluasi pembelajaran, Pengelolaan sekolah, Pengembangan profesi Guru dan Tenaga Kependidikan, Langganan Daya dan Jasa, Pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana sekolah, Pembayaran Honorer, Pembelian/ Perawatan alat multi media Pembelajaran dan Biaya lainya jika Komponen 1s/d 10 Telah terpenuhi, belum terlaksana dengan baik karena ada beberapa komponen penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah belum sepenuhnya dilaksanakan dengan maksimal yaitu sarana dan prasarana sekolah. Kesimpulan dalam penelitian bahwa penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di SMP Negeri 1 Kontukowuna Kecamatan Kontukowuna Kabupaten Muna masi ada beberapa komponen dalam penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah belum terlaksana dengan maksimal yaitu pembiayaan sarana dan prasarana sekolah, berupa kerusakan jendela sekolah dan kerusakan lantai sekolah
The Existence of Moronene Indigenous Peoples in Hukaea Laea Village, Bombana Regency, Indonesia
Moronene people who inhabited Hukaea Laea village were previously settled in Andoolo. They were forces to move by the Tolaki people at the end of the XVIII century; thus, they isolated themselves from other communities. This research aims to uncover the life efforts of the
Moronene indigenous peoples in Hukaea Laea village in maintaining their existence to uphold their ancestral traditions. Data collection is done through observation on subjects’ daily life activities and in-depth interviews with public figures as key informants. Data analysis uses
domain analysis and taxonomy. Valid data is obtained from diligent observation, member checking and triangulation. The research findings indicate that since their isolation in Hukaea Laea, the Moronene people isolated themselves and strived to maintain their ancestral cultures, such as: traditional social organisational structure; ritual of opening new lands; agricultural system; ritual to clean the
village; and ritual to pay nadzar (oath). Several challenges occurred in 1990s due to the entry of formal education, migrants who looked for agricultural land, and the designation of Hukaea Laea as a national park and cultural tourism destination. The challenges could be overcome through cultural instruments, namely: the role of traditional council; marriage system regulation; heavy cultural sanctions towards eco-cultural; and ecological violence.
Key words: Existence, Indigenous peoples, Moronene Ethnic, Hukaea Lae
KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM MEMPEROLEH SERTIFIKAT HAK ATAS TANAH DI KELURAHAN TONGANO TIMUR KECAMATAN TOMIA TIMUR KABUPATEN WAKATOBI
Abstrak: Tujuan penelitian iniuntuk mengetahui (1) Kesadaran hukum masyarakat dalam memperoleh sertifikat hak atas tanah, (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat dalam memperoleh sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Tongano Timur Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tongano Timur Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi selama 1 bulan pada bulan Maret sampai dengan April 2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu wawancara, dan dokumentasi sebagai alat pengumpulan data. Responden dan informan dalam penelitian ini yaitu masyarakat di Kelurahan Tongano Timur sebanyak 10 orang yang belum memiliki sertifikat dan 10 orang yang sudah memiliki sertifikat hak atas tanah dan 2 pihak pemerintah yaitu Lurah dan pegawai kecamatan bidang pembangunan. Jenis penelitian ini deskriptif kualitati. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)Kesadaran hukum masyarakat dalam memperoleh sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Tongano Timur Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi belum memenuhi empat indikator kesadaran hukum atau dikatakan rendah. Hal ini dapat dilihat kurangnya beberapa aspek indikator yaitu pengetahuan hukum masyarakat, indikator pemahaman hukum masyarakat, indikator sikap hukum masyarakat dan, indikator pola perilaku hukum. Masyarakat Kelurahan Tongano Timur terkhusus kepada masyarakat yang belum memiliki sertifikat benar-benar tidak mengetahui eksistensi pentingnya memperoleh sertifikat hak atas tanah. Sedangkan masyarakat Kelurahan Tongano Timur khususnya yang sudah memiliki sertifikat telah mengetahui dampak negatif dari ketiadaannya memiliki sertifikat hak atas tanah. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum masyarakat dalam memperoleh sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Tongano Timur Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi yaitu (a) Faktor pengetahuan hukum masyarakat Kelurahan Tongano Timur Mengenai bukti-bukti kepemilikan hak atas tanah, (b) Faktor pemahaman hukum masyarakat dalam mengurus sertifikat hak atas tanah, (c) Faktor ekonomi, (d) Faktor peningkatan kesadaran hukum, dan (e) Waktu pembuatan sertifikat hak atas tanah. Kesimpulan penelitian ini yaitu kesadaran hukum masyarakat dalam kegiatan memperoleh sertifikat hak atas tanah di Kelurahan Tongano Timur Kecamatan Tomia Timur Kabupaten Wakatobi masih belum memenuhi empat indikator kesadaran hukum tergolong rendah dilihat dari masih kurangnya beberapa aspek indikator-indikator kesadaran hukumnya. Kata Kunci: Kesadaran Hukum, dan Sertifikat Hak Atas Tana
IMPLEMENTASI KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI PADA PEMBELAJARAN PPKn DI KELAS VIII MTs AL-MUSTAQIM MABODO
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui komponen keterampilan mengadakan variasi diimplementasikan pada pembelajaran PPKn di kelas VIII MTs Al- Mustaqim Mabodo, dan (2) untuk mengetahui hambatan dalam mengimplementasikan keterampilan mengadakan variasi pada pembelajaran PPKn di kelas VIII MTs Al-Mustaqim Mabodo. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian berjumlah 6 orang. Teknik pengumpulan data yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data sebagaimana yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang terdiri dari: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan (1) komponen keterampilan mengadakan variasi pada komponen variasi gaya mengajar masih terlihat cukup baik, pada proses pembelajaran PPKn di kelas VIII MTs Al-Mustaqim Mabodo, sedangkan komponen media pembelajaran masih sangat minim, terutama terlihat pada langkah-langkah kegiatan pembelajaran mengadakan variasi media pembelajaran. (2) hambatannya terlihat pada keterampilan mengadakan variasi dan pada pola interaksinya, terlihat masih lemahnya kemampuan guru dalam mengemas media pembelajaran yang menarik minat belajar siswa serta pada sarana dan prasarana terlihat masih sangat terbatas. Kata Kunci: Keterampilan Mengadakan Variasi, Pembelajaran PPK
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR PPKn KELAS VIII (Studi di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan )
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah: 1) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar PPKn kelas VIII di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan, 2) untuk mengetahui upaya yang dilakukan guru dan orang tua siswa dalam meningkatkan motivasi belajar kelas VIII di SMPN 2 Sampolawa Kecamatan Sampolawa Kabupaten Buton Selatan.Pendekatan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Informan penelitian ini yaitu 15 orang siswa kelas VIII, kepala sekolah, guru PPKn, guru BK, wali kelas, dan orang tua siswa. Teknik pengumpulan data yaitu: observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknis analisis data yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar PPKn kelas VIII di SMP Negeri 2 Sampolawa dipengaruhi oleh dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi faktor jasmani (keadaan fisik), faktor psikologi, dan faktor kelelahan (mencatat, dan jalan kaki). Sedangkan faktor eksternal terdiri dari faktor sekolah dan faktor keluarga, faktor sekolah meliputi guru (metode pembelajaran, alat pengajaran/media pembelajaran, hubungan guru dan siswa), fasilitas (keadaan gedung, fasilitas belajar); adapun faktor keluarga meliputi perhatian, cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga dan keadaan ekonomi keluarga. Upaya guru untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII yaitu : menyesuaikan pengajaran dengan bakat dan kemampuan siswa, memberikan penguatan, melengkapi sumber dan peralatan belajar, dan mempelajari hasil belajar yang di peroleh. Upaya yang dilakukan orang tua/keluarga dalam meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu : mengontrol wakttu dan cara belajar anak, memantau perkembangan akademik anak, memantau efektifitas jam belajar di sekolah, dan menyiapkan fasilitas belajar.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar PPKn yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Keluarga dan sekolah harus menjadi elemen yang mampu bekerja sama dalam meningkatkan motivasi belajar siswa. Kesadaran baik dari guru maupun keluarga sangat diperlukan. Membangkitkan motivasi belajar siswa adalah hal yang penting. Kata Kunci: Motivasi Belajar, Pelajaran PPK
PERAN GURU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn) DALAM MENAGGULANGI PELANGGARAN TATA TERTIB SISWA DI SMP NEGERI 3 SAMPOLAWA
Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui peran guru PPKn dalam menanggulangi pelanggaran tata tertib siswa. 2) Upaya apa saja yang dilakukan guru PPKn dalam menanggulangi pelanggaran tata tertib siswa di sekolah SMP Negeri 3 Sampolawa. Metode dalam penelitian ini merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi,wawancara dan dokumentasi. Adapun analisis data yang digunkan dalam penelitian ini adalah merangkum data, menyajikan data dan menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Peran Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dalam Menanggualangi Pelanggaran Tata tertib Siswa di SMP Negeri 3 Sampolawa dilakukan melalui 1) Peran guru sebagai pembimbing yaitu, melalui pembimbingan sikap yang di arahkan pada kegiatan ekstrakurikuler pramuka, mengadakan pengayaan, solat berjamaah, datang tepat waktu. 2) Peran sebagai model, dilakukan dengan memberikan contoh ajakan yang baik kepada siswa, baik dalam hadir lebih awal, berpakaian rapi, bertingkah laku yang sopan, dan bertutur kata baik 3) Peran sebagai agen moral yaitu melalui mata pelajaran PPKn dengan mengintegrasikan nilai-nilai kesederhanaan dengan nilai demokratis 4) Peran sebagai komunikator yaitu dengan cara menjadi orang tua dan sahabat bagi siswa sehingga memudahkan dalam berkomunikasi dengan siswa dalam mencari tau masalah atau penyebab siswa melakukan pelanggaran. 2. Upaya guru PPKn dalam menaggulangi pelanggaran tata tertib siswa di SMP Negeri Sampolawa yaitu melalui 1) upaya preventif dengan cara menanamkan kedisiplinan, memberikan motivasi, dan memberikan nasehat. 2) upaya kuratif dengan cara memberikan peringatan, ancaman dan hukuman. Kata Kunci: Peran Guru, Pelanggaran Siswa
IMPLEMENTASI NILAI-NILAI DEMOKRASI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATA PELAJARAN PPKn DI SMA NEGERI 1 TIKEP KABUPATEN MUNA BARAT
Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep, (2) faktor pendukung dan penghambat implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep, (3) upaya mengatasi faktor penghambat implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Tikep Kabupaten Muna Barat pada bulan Agustus sampai November Tahun 2017. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala SMA Negeri 1 Tikep, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Wali Kelas XI IIS3, 5 orang Guru, 2 orang Tata Usaha, dan 9 orang siswa kelas XI IIS3. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan 3 cara yakni observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi.Teknik analisis data penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn di SMA Negeri 1 Tikep dilaksanakan pada 6 tahapan inkuiri. Nilai-nilai demokrasi yang diimplementasikan yaitu kebebasan, hak-hak individu, tujuan bersama, keadilan, patriotisme, toleransi, percaya diri, saling menghormati dan menghargai. Faktor pendukung implementasi nilai-nilai demokrasi melalui model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, kemauan serta motivasi belajar siswa, kekritisan siswa, dan menghargai hak individu. Sedangkan yang menjadi faktor penghambat yaitu kurangnya jam belajara PPKn, kurangnya media pembelajaran, dan kurangnya rasa tanggung jawab siswa dalam belajar. Upaya dalam mengatasi faktor penghambat tersebut adalah jam belajar PPKn ditambah, pengadaan berbagai media pembelajaran, serta adanya tingkat kesadaran siswa atas tanggung jawab yang dimilikinya, terutama dalam belajar. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu nilai-nilai demokrasi berupa kebebasan, hak-hak individu, tujuan bersama, keadilan, patriotisme, toleransi, peracaya diri, serta sikap saling menghormati dan menghargai telah di implementasikan melalui pelaksanaan model pembelajaran inkuiri pada mata pelajaran PPKn, meskipun masih terdapat beberapa hambatan. Kata kunci: Nilai-Nilai Demokrasi, Model Pembelajaran Inkuiri, Mata Pelajaran PPK