358 research outputs found

    Program Urban Farming sebagai Model Penanggulangan Kemiskinan Masyarakat Perkotaan (Studi Kasus di Kelompok Tani Kelurahan Keputih Kecamatan Sukolilo Kota Surabaya)

    Full text link
    Program Urban Farming adalah salah satu program dari Dinas Pertanian yang bertujuan untuk membantu masyarakat miskin dalam memenuhi konsumsi makanan yang bergizi dan untuk mengurangi pengeluaran keluarga. Dalam pelaksanaannya ada petugas pendamping teknis yang biasa disebut tenaga PPL. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang mengambil lokus di Kelompok Tani Tegal Makmur Kelurahan Keputih. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana praktik sosial yang terjadi pada implementasi program ini dan bagaimana partisipasi kelompok tani dalam proses perencanan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi. Oleh karena itu peneliti menggunakan Teori Strukturasi Anthony Giddens, konsep partisipasi dan konsep pengembangan masyarakat dalam mengupas dan menganalisanya. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa masih adanya kekurangan dari struktur dalam implementasi program ini yaitu terdapat kendala minimnya air untuk kegiatan urban farming terutama disaat musim kemarau dan teknik pertanian yang diterapkan belum sesuai dengan kondisi wilayah RW VIII Kelurahan Keputih. Dilihat dari konsep partisipasi agent juga belum dilibatkan saat proses perencanaan program atau bisa dikatakan bahwa program ini bersifat Top Down. Namun meskipun program ini belum berdampak nyata terhadap pengentasan kemiskinan pada Kelompok Tani Tegal Makmur RW VIII Kelurahan Keputih, program ini bisa dikatakan berhasil sekitar 60%. Hal ini antara lain disebabkan oleh antusias Kelompok Tani (agent) dalam menjalankan program ini dan didorong oleh PPL yang juga sangat antusias membantu kelompok tani

    Penguatan Kelembagaan Pengelola Dana Bergulir PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik

    Full text link
    Penguatan kelembagaan merupakan salah satu pilar keberlanjutan program PNPM Mandiri Perdesaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penguatan aspek hukum, penguatan kelembagaan, dan kemandirian lembaga pengelola dana bergulir PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Balongpanggang. Teknik penentuan informan dalam penelitian kualitatif deskriptif ini adalah purposive sampling yaitu informan yang dianggap memahami kegiatan dana bergulir UPK Kecamatan Balongpanggang. Penguatan aspek hukum dilakukan dengan melengkapi legalitas pendirian BKAD sebagai payung hukum kegiatan dana bergulir. Penguatan kelembagaan dilakukan dengan penyusunan mekanisme pengelolaan dana bergulir, peningkatan kapasitas pengelola kegiatan dan kelompok masyarakat dalam pengelolaan keuangan dan kelembagaan, serta kerjasama dengan pihak ketiga untuk pengembangan USAha kelompok masyarakat. UPK Kecamatan Balongpanggang merupakan lembaga masyarakat yang mandiri, yaitu tidak tergantung dengan dana BLM dari pemerintah, hal ini dilihat dari hasil analisa eksistensi lembaga pengelola dana bergulir dengan Teori AGIL dan analisa kinerja lembaga yang masuk dalam kategori UPK sehat

    Rancangan Model Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dalam Perspektif Pemberdayaan Perempuan (Kajian terhadap Implementasi Program Keluarga Harapan di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember)

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) partisipasi perempuan dalam implementasi kebijakan PKH di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember; (2) faktor-faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam proses pemberdayaan perempuan dalam pelaksanaan PKH di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember; (3) rancangan model penanggulangan kemiskinan dalam perspektif pemberdayaan perempuan. Penelitian ini menggunakan teori kebijakan sosial dan pemberdayaan perempuan dengan pendekatan longwe sebagai alat analisanya, sedangkan jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Lokasi penelitian di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember. Informan dari penelitian ini adalah tenaga pendamping, perempuan penerima PKH dan para stakeholders yang dipilih dengan menggunakan tekhnik purposive sampling, dimana data yang terkumpul dianalisis mengguakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini adalah (1) partisipasi perempuan di dalam implementasi PKH belum optimal; (2) Faktor pendukung bahwa uang bantuan PKH bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok setelah kewajiaban intervensi pendidikan atau kesehatan terpenuhi sehingga mampu meningkatkan ekonomi daya beli masyarakat sedangkan faktor penghambat program kebijakan PKH yang bersifat Top Down yang tidak melibatkanya peran perempuan RTSM dalam proses awal perencanaan sampai dengan evaluasi menyebakan lemahnya partisipasi perempuan; (3) rancangan model kebijakan penanggulangan kemiskinan dengan perspektif pemberdayaan perempuan yang diperoleh dari hasil implementasi PKH di Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember adalah penyempurnaan dari PKH dengan merubah dari kebijakan Top Down menjadi kebijakan bottom up dan harus ada sinergitas dengan kebijakan penanggulangan kemiskinan yang lainya

    Pola Komunikasi pada Enkulturasi Bahasa Jawa Studi Etnografi Komunikasi pada Keluarga Besar Almarhum Jamuharom di Desa Brenggolo Kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri

    Full text link
    Penelitian ini merupakan wujud keprihatinan peneliti terhadap fenomena mulai memudarnya eksistensi bahasa Jawa sebagai komponen budaya bangsa. Memudarnya eksistensi ini tentu dipengaruhi oleh pola komunikasi dalam enkulturasi keluarga. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pola komunikasi yang ada pada enkulturasi bahasa Jawa tersebut serta bagaimana perbandingan pola komunikasi yang ada antar generasi dalam sebuah keluarga Jawa. Penelitian ini mengkaji tiga enkulturasi dari empat generasi dari sebuah keluarga besar. Kajian ini berfokus pada aspek lingusitik dan juga aspek interaksinya. Sedangkan metode penelitian yang dipakai peneliti adalah Etnografi Komunikasi. Hasil penelitian ini dapat menggambarkan bahwa bahasa Jawa dalam sebuah keluarga mengalami enkulturasi atau diwariskan dengan menggunakan pola komunikasi yang terbentuk dari tiga bagian. Bagian pertama adalah peniruan, bagian kedua adalah membahasakan, dan bagian ketiga adalah kontrol penggunaan bahasa. Peniruan terhadap orang tua banyak dilakukan oleh anak-anak ketika mempelajari tingkatan bahasa Jawa kromo. Sedangkan tingkatan bahasa Jawa ngoko banyak dilakukan anak-anak Jawa dari teman atau saudara sebayanya. Kemudian bagian kedua dari pola komunikasi pada enkulturasi bahasa Jawa ini adalah membahasakan. Membahasakan merupakan USAha generasi awal dalam mengajarkan penggunaan tingkat bahasa Jawa (kromo dan ngoko) kepada generasi berikutnya. Bagian ketiganya adalah kontrol penggunaan bahasa yang merupakan USAha generasi awal dalam memperingatkan dan memberi contoh yang benar dari kesalahan penggunaan bahasa. Penelitian ini juga menghasilkan kesimpulan dari perbandingan yang telah dilakukan dari keempat generasi bahwa eksistensi bahasa Jawa mengalami kemerosotan. Salah satu bukti kemerosotan yang terjadi adalah pada enkulturasi ketiga sudah tidak dilakukan lagi membahasakan oleh orang tua, sehingga generasi keempat pada keluarga besar ini lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia daripada bahasa Jawa

    Rancangan Model Unit Pelayana Terpadu Satu Atap Bidang Perlindungan Sosial Bagi Kelompok Miskin (suatu Studi di Kecamatan Kedamean, Gresik)

    Full text link
    Latar belakang masalah dari penelitian ini antara lain besarnya jumlah penduduk miskin di kecamatan Kedamean Gresik yaitu sejumlah 24.710 orang atau 41,57 persen), kemudian banyak program yang di berbagai sektor berjalan tanpa adanya integrasi dan sinergi, banyak program yang tumpang tindih dan terfragmentasi (terpecah), adapun tujuan penelitian yaitu Mengkaji pelaksanaan program perlindungan sosial bagi kelompok miskin di Kedamean dan Menganalisa efektifitas pelaksanaannya, Mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang memberikan pengaruh pada rancangan model unit pelayanan terpadu satu atap bidang sosial bagi kelompok miskin dan merancang modelnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi kasus, data dicari melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Selanjutnya diolah dan dianalisis menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dan teori Pemberdayaan oleh Edi Suharto, dengan menggunakan purposive sampling dalam menentukan informan. Berbagai program perlindungan sosial telah dilaksanakan oleh pemerintah dalam rangka menanggulangi kemiskinan di kecamatan Kedamean, meskipun demikian terdapat kesenjangan sosial dimana cakupan program sosial tidak sebanding dengan besarnya kelompok miskin di Kedamean. Berdasarkan analisa efektifitas, program perlindungan sosial yang berjalan di Kedamean, bersifat lintas sektoral dan terdapat ketidakefektifan (sasaran program belum merata; pelaksanaan program sektoral dan parsial, salah sasaran dalam pelaksanaan program dan pelaksanaan program yang tidak komprehensif). Desain pelayanan satu atap yang terintegrasi, didesain untuk mengembangkan potensi dan memperkuat kapasitas kelompok masyarakat miskin. Adapun komponen dari “Unit Pelayanan Terpadu Satu Atap” ini antara lain Pusat Basis Data Terpadu (termasuk identifikasi dan analisis penerima target bantuan sosial), Pusat Koordinasi dan Pelayanan Kelompok Miskin, Sistem Pendukung, Monitoring dan Evaluasi dan fungsi Pemberdayaan berbasis Kapasitas maupun Teknik

    Strategi Optimalisasi Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Keluarga Miskin di Puskesmas Kedamean

    Full text link
    Banyak permasalahan muncul pada masa awal Pemerintah mengimplementasikan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), dimana yang paling merasakan dampaknya adalah Keluarga Miskin. Disisi lain disemua wilayah Jawa Timur tersebar Puskesmas hingga ke pelosok daerah, total ada 595 Unit. Yang diharapkan dapat membantu menyelesaikan masalah diatas. Sehingga kami perlu merumuskan Strategi Optimalisasi Implementasi JKN untuk keluarga miskin di Puskesmas. Penelitian ini merupakan penelitian Kualitatif dengan metode Studi Kasus, yang mengambil lokasi di wilayah kerja Puskesmas Kedamean. Informasi dan data dikumpulkan melalui Deep Interview, Foccus Group Discussion (FGD), Observasi dan Dokumentasi. Teknik penentuan Informan dengan Triangulasi, yaitu kombinasi teknik Purposive, Snow Ball dan Aksidensil. Selanjutnya data diolah dengan menggunakan metode analisa SWOT. Berdasarkan hasil analisa SWOT, pada Puskesmas Kedamean menunjukkan berada pada kondisi Paling kuat (Kwadran 1), sehingga strategi yang dapat digunakan adalah strategi Progresif atau strategi SO, dimana dapat memanfaatkan segala kekuatan/potensi untuk meraih peluang yang ada. Dimana Kita dapat memanfaatkan Tenaga Medis, Paramedis, Sarana-Prasarana, Peralatan, Perlengkapan, Pustu, Poskesdes, Posyandu dan Peran aparatur Desa serta kecamatan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi Keluarga Miskin dan Penyadang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di wilayah ini

    Fenomena Kemiskinan dari Perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan Miskin (Studi Fenomenologi Tentang Makna dan Penyebab, Serta Strategi Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang)

    Full text link
    Definisi dan konsep kemiskinan memiliki banyak versi dan pandangan, karena tidak merujuk pada suatu kondisi yang baku dan tetap. Pengertian yang berbeda tersebut diperoleh dari perbedaan dasar pemikiran dan pandangan masing-masing orang, serta berkembang sesuai Perubahan sosial. Kemiskinan perlu dikaji melalui berbagai aspek dan perspektif, selain dari para praktisi dan pengambil kebijakan (top-down perspectives), kemiskinan perlu dikaji pula secara subjektif oleh mereka yang langsung mengalami kemiskinan (bottom-up perspectives) karena hanya mereka yang tahu pasti tentang sebenarnya kemiskinan itu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena kemiskinan dari perspektif Kepala Rumah Tangga Perempuan (KRTP) miskin, yaitu untuk mengetahui: makna dan penyebab, serta strategi feminisasi kemiskinan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Informasi dan data dikumpulkan melalui wawancara mendalam serta observasi. Penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data yang digunakan yaitu analisis data fenomenologi Van Kaam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna, penyebab, serta startegi kemiskinan dimaknai dengan bervariasi oleh KRTP miskin sesuai keadaan yang dialami. Kemiskinan dimaknai sebagai “keadaan yang berbeda dari yang lain/ keadaan tidak semestinya”. selain itu, secara simbolik kemiskinan juga dimaknai sebagai “ketidak-pemilikan aset berupa sawah”. Kedua makna tersebut merupakan persepsi yang muncul dari pengalaman hidup dan hasil interaksi sosial yang selama ini dilakukan. Faktor penyebab kemiskinan yang dialami KRTP miskin sangat komplek, meliputi faktor ekonomi, sosial/kultural, struktural, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia, namun penyebab utama berdasarkan persepsi mereka yaitu berkaitan dengan takdir. Strategi feminisasi kemiskinan yang dilakukan oleh KRTP miskin hanya pada lingkup bertahan dengan kondisi kemiskinan yang dialami

    Komunikasi “Social Marketing” dalam Proses Difusi Inovasi Revitalisasi Banjar Masyarakat Lombok (Studi Kasus Banjar Temolan, Dusun Gerumpung, Desa Sepit, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur)

    Full text link
    Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan peneliti untuk mengetahui mengenai komunikasi “social marketing” adopsi difusi inovasi revitalisasi Banjar Temolan Dusun Gerumpung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis komunikasi social marketing membentuk difusi inovasi dalam revitalisasi Banjar Temolan, serta mengetahui dan menganalisis adopsi difusi inovasi dalam revitalisasi Banjar Temolan. Dalam penelitian ini juga menggunakan metode penelitian kualitatif naturalistik dikarenakan penelitian kualitatif naturalistik tidak memanipulasi “ajang” (setting) penelitian. Kesimpulan yang didapatkan dari penelitian Komunikasi ”Social Marketing” Dalam Proses Difusi Inovasi Revitalisasi Banjar Masyarakat Lombok yaitu alasan diadakannya revitalisasi ini dikarenakan Banjar Temolan sebelum direvitalisasi hanya bersifat konsumtif. Sehingga perlu dilakukannya revitalisasi yang bertujuan agar banjar mampu berkembang serta membantu peningkatan taraf hidup masyarakat yang lebih baik lagi. Adapun konsekuensi yang ditimbulkan dari adopsi difusi revitalisai Banjar Temolan ini adalah Undirect consequences dengan memperoleh keseimbangan yang tergolong dalam kategori keseimbangan dinamis

    Clinico-radiological criteria versus GeneXpert for diagnosis of pediatric tuberculosis

    Get PDF
    Background: Diagnosing tuberculosis in children remains a challenge especially in low-income countries. The aim of this study was to assess the performance of the scoring system combined to chest x-ray images compared to GeneXpert for diagnosis of pediatric tuberculosis.Methods: A retrospective diagnostic accuracy study was carried out on hospitalized children aged 0 to 14 years old, tuberculosis suspect in the pediatric department of the Tsaralalana mother child university hospital center from August 2018 to June 2020.Results: Fifty-one medical files were retained. The mean age was 4±2 years old with a sex ratio of 1.55. The reason for consultation was dominated by respiratory signs (56.9%). The GeneXpert was positive in 58.9% of cases. The chest X-ray images were pathological in all cases, dominated by images of condensation or infiltration (72.5%). WHO score was positive (≥7) in 72.5% of cases. The clinico-radiological criteria had a sensitivity of 13.3-63.3%, a specificity of 61.9-95.2%, positive predictive values of 1.5-6.9% and negative predictive values of 98.8-99.3%.Conclusion: Clinico-radiological criteria could be useful in individual diagnosis of pediatric tuberculosis
    • …
    corecore