941 research outputs found

    Gender and Power in the Workplace: Challenges for Women as Leaders in Higher Education Sectors

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji bagaimana faktor gender dan kekuasaan dapat menentukan keberadaan perempuan sebagai pemimpin di lembaga pendidikan tinggi khususnya di daerah Jakarta dan Bandung, yang dianggap sebagai destinasi favorit untuk pendidikan tinggi. Dengan adanya dukungan dari pemerintah Indonesia yang didasari oleh hukum konstitusi yaitu Undang Undang 1945 pasal 28 (2) yang menyatakan bahwa setiap orang memiliki hak untuk bebas dari segala bentuk diskriminasi, bisa dikatakan bahwa tidak ada hambatan bagi kaum pria dan perempuan untuk memperoleh tingkat tertinggi dalam karir mereka, terutama di sektor pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui wawancara mendalam dengan tiga Dekan perempuan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dariuniversitas yang dipilih (swasta dan publik). Hasil penelitian menemukan keberadaanteori Glass ceiling yang masih dirasakan selama masa periode promosi jabatan dari ketiga Dekan MIPA yang diwawancara. Gender, budaya, dan agama adalah tiga faktor yang memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan apakah perempuan bisa tampil sebagai pemimpin di lembaga pendidikan tinggi. Dengan demikian, masih terbentang tantangan bagi kaum perempuan sebagai pemimpin di sektor pendidikan dimana tantangan tersebut masih merintangi kemampuan akademik dan bekerja mereka. Kata Kunci: gender, kekuasaan, pendidikan tinggi, glass ceiling. The objective of this research is to examine how gender and power will determine whetherwomen can be leaders in higher education institutions particularly in Jakarta and Bandung areas; as considered to be most favorable destination for higher education purposes. With support from the Indonesian government under constitution law article 28 (2) 1945that states everyone has the right to be free from any kind of discrimination, there is almost no barrier for men and women to obtain the highest level in their career, especially in the educational sector. This research used a qualitative approach with data collection through in­depth interviews with three women who were deans of the Faculty of Mathematics and Natural Sciences (MIPA) from selected universities (private and public). The interviews uncovered the existence of a thin glass ceiling theory that was still felt during their promotional period. Gender, culture, and religion play very important roles in determining whether women can perform as leaders in higher education institutions. Thus, overcoming the challenges for women as leaders in education sectors are still overpowering their academic and working capabilities

    Cita Politik Hukum Pidana Mati Di Indonesia

    Full text link
    Pidana mati selalu menarik untukdibicarakan, baik dalam hukumdan pelaksanaannya. Pidana matiberkaitan erat dengan hak untukhidup, yang merupakan hak asasimanusia yang paling dasar.Negara-negara di dunia dibagimenjadi dua, di satu sisi adanegara hukuman mati dijalankan,di sisi lain tidak sedikit negarayang telah menghapuskanhukuman mati dalam undangundangtersebut. KUHP Indonesiamenetapkan hukuman matisebagai salah satu kalimat utama.Namun, di samping hukuman matidiatur dalam KUHP jugamengancam terhadap pelanggaranlain di luar KUHP. Penelitian inimenguji cita-cita politik hukumpidana Indonesia dalam masalahhukuman mati.Kata Kunci : pidana mati, hak untuk hidup, politik huku

    Hak Asasi Perempuan Dalam Peraturan Perundang-Undangan Di Indonesia

    Full text link
    Up to now, the law is still considered discriminatory and gender inequality. Though the law should be equal or sensitive to gender inequality to guarantee women's rights. By following the principle of equality in all areas of the good men and women have equal rights or opportunities to participate in every aspect of social life and state. so if there is discrimination against women, it is a violation of women's rights. women's rights violations occur due to many things, including the result of the legal system, where women are victims of the system. Reform Order is the most progressive period in the protection of human rights. Various laws and regulations come outin this period, including laws and regulations concerning women's rights. Seen from the government's efforts to eliminate discrimination based on sex are included in many legislations

    Konstruksi Realitas dalam Pemberitaan Pelantikan Presiden Joko Widodo Analisis Framing pada Laporan Utama Majalah Tempo dan Majalah Gatra

    Full text link
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sosok Jokowi yang berbeda dari biasanya dan mengundang rasa ingin tahu dari masyarakat. Peran dan posisi media menjadi penting dalam mengkonstruksi sosok Jokowi dalam sebuah konten yang berisi pemberitaan positif maupun negatif. Konten tersebut tentunya dengan sendirinya akan membentuk opini publik di masyarakat, bagaimana masyarakat memandang Jokowi. Karenanya, media memiliki tanggung jawab untuk menghasilkan produk media yang objektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menganalisis konstruksi realitas yang dibangun media dan faktor yang memengaruhi framing media terhadap isu. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas sosial oleh Peter L. Berger dan Luckmann serta teori Mediating the Message oleh Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif analisis dan metode analisis framing yang didapat melalui observasi non-partisipan, wawancara dengan membandingkan kedua majalah, GATRA dan TEMPO. Hasil penelitian adalah konstruksi realitas TEMPO terhadap Jokowi lebih positif dan GATRA cenderung netral yang dominan dipengaruhi oleh faktor ideologi. Faktor lain yaitu rutinitas media dan organisasi medianya. Diharapkan pada penelitian selanjutnya dapat dibahas lebih mendalam terkait objektivitas media, baik dari media cetak, online, maupun elektronik. Kata kunci: konstruksi realitas sosial, TEMPO, GATRA, pelantikan presiden Jokowi This research is based on the idea that Jokowi is the new figure in Indonesia that attracs curiousity of the public. This idea makes media role and position become important in constructing Jokowi's figure in media content, wether it's in positive or negative tone. Therefore, media has a responsibility to create an objective product. The purpose of this study is to look and analyze the construction of reality built by media and the factors that influence the framing that used by the media to construct reality in their product. The theory used in this study is Social Construction Theory by Peter L. Burger and Luckmann and Mediating the Message Theory by Pamela J. Anderson and Stephen D. Reese. Thus study uses descriptive qualitative analysis approach with framing analysis as its metodology, obtained through non-participant observation and depth-interviews by comparing two magazines, TEMPO and GATRA. The result of this study is that TEMPO uses a positive tones to construct reality towards Jokowi's figure and GATRA tend to uses a neutral tone and approach in decribing the issue. This result is influenced dominantly by the ideology of the media. Another factors that also influenced the construction of reality are media routine and organizational level. It is expected that future studies can discussed more about media objectivity, not only on print media, but also online and electronic

    Online Consumers and the Application of Uses and Gratification Theory Case Study: the Kaskus Website

    Full text link
    Dalam kehidupan keseharian, kita tidak dapat terhindar dari perkembangan teknologi komunikasi yang semakin cepat terutama di bidang new media. Akses untuk website dan internet forum site merupakan salah satu benefit yang ditawarkan dari new media yang paling diminati oleh pengguna internet di Indonesia. Bertambahnya internet forum site yang memberikan kemudahan secara online untuk para pengguna internet untuk dapat melakukan percakapan dalam bentuk pesan yang di-posting juga menambah keramaian penggunaan internet di Indonesia. Penelitian ini ingin mengungkapkan bagaimana keberhasilan salah satu internet forum site yaitu Kaskus sebagai situs lokal yang paling sering dikunjungi dan mempunyai anggota terbanyak sehingga menempati posisi keenam dalam peringkat 10 Top Sites in Indonesia. Penggunaan teori uses and gratification diperlukan untuk menganalisis perkembangan situs kaskus serta consumer online yang sifatnya aktif dan dinamis. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif menggunakan in-depth interview baik terhadap para pengelola situs Kaskus maupun pengguna situs sebagai sumber data. Hasil yang dicapai dari penelitian ini menyatakan bahwa keberhasilan situs Kaskus tidak jauh dari fitur teknologi web 2.0 yang dapat memfasilitasi komunikasi interaktif di antara pengguna dan konten situs yang memang dihadirkan berdasarkan kebutuhan para pengguna situs tersebut

    Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam Perspektif Hukum Islam

    Full text link
    Human Traffickingis one of the most common crimes occurs in Indonesia. To eradicate this crime, the government issued the 21/2007 of Human Trafficking Act (UU PTPPO). The statue sanctions persons committing the crime and providing protection to witnesses and victims. The law accomodate a number of penalties for the perpetrators of this crime, ranging from principal punishment, in the form of imprisonment and fine, to additional criminal and ballast. Although Islamic law does not explicitly regulate this crime, it is clearly contrary to Islamic principles of freedom, independence, equality and human dignity

    Pengaruh Komunikasi Pemasaran Sosial Terhadap Brand Awareness Ombudsman Republik Indonesia

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh komunikasi pemasaran sosial pada brand awareness Ombudsman Republik Indonesia. Telah diidentifikasi enam dimensi komunikasi pemasaran sosial yang digunakan yaitu advertising, Public Relations & special events, printed materials, special items, personal selling, dan social media channel & types. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data primer dan sekunder telah diperoleh. Data sekunder diperoleh dari jurnal, buku, dan sumber lain yang berhubungan. Data primer diperoleh menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada responden di Palembang, Jambi, Bengkulu, dan Lampung. Diperoleh sampel keseluruhan sebanyak 165. Menggunakan analisis regresi linear berganda, ditemukan bahwa advertising, PR & special events, printed materials, special items, personal selling, dan social media channel & types berpengaruh secara simultan terhadap brand awareness Ombudsman RI. Sementara itu, printed materials, personal selling, dan social media channel & types secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap brand awareness. The aim of this research is to analyze the effect of social marketing communications on brand awareness of Ombudsman Republic of Indonesia. Six dimensions of social marketing communications i.e. advertising, Public Relations & special events, printed materials, special items, personal selling, and social media channel & types were identified. This research is descriptive quantitative in nature. Both primary and secondary data were obtained. Secondary data were obtained through various sources such as journals, books, and other related publications. Primary data were obtained using questionnaire which were distributed to the target respondents in Palembang, Jambi, Bengkulu, and Lampung. Total sample of 165 was obtained. Using regressions analysis, it was found that advertising, PR & special events, printed materials, special items, personal selling, and social media channel & types are simultaneously had a positive and significant influence on brand awareness. Meanwhile, printed materials, personal selling, and social media channel & types partially had a positive and significant effect on brand awareness
    • …
    corecore