5,604 research outputs found
Nonfactorization in Hadronic Two-body Cabibbo-favored decays of D^0 and D^+
With the inclusion of nonfactorized amplitudes in a scheme with , we
have studied Cabibbo-favored decays of and into two-body hadronic
states involving two isospins in the final state. We have shown that it is
possible to understand the measured branching ratios and determined the sizes
and signs of nonfactorized amplitudes required.Comment: 15 pages, Late
Discovery and Identification of W' Bosons at e+e- Colliders
We report on studies of the sensitivity to extra gauge bosons of the
reactions e^+ e^- -> nu nubar gamma and e gamma -> nu q + X to extract
discovery limits for W' 's. The discovery potential for a W' is, for some
models, comparable to that of the LHC. These processes may be also useful for
determining W' and Z' couplings to fermions which would complement measurements
made at the Large Hadron Collider.Comment: 3 pages, 2 postscript figures, Presented at the DPF2000 Conference,
August 9-12, 2000, The Ohio State University, Columbus, Ohi
Inelastic Final-State Interactions and Two-body Hadronic B decays into Single-Isospin channels
The role of inelastic final-state interactions in CP asymmetries and
branching ratios is investigated in certain chosen single isospin two-body
hadronic B decays. Treating final-state interactions through Pomeron and Regge
exchanges, we demonstrate that inelastic final state interactions could lead to
sizeable effects on the CP asymmetry.Comment: 23 pages, Latex, 1 eps-figur
Longterm Effect Of Phenytoin On Lipid Profile Parameters In Epileptic Patients
Research Problem: What are the factors responsible for decreased incidence of coronary artery disease in epileptics? Objectives: To evaluate the effect of phenytoin on lipid profile parameters in epileptics and to discuss its implications. Study Design: Prospective study. Setting: Neurology clinic of Medicine Department of a teaching hospital. Participants: Randomly selected epileptic patient attending neurology clinic and admitted to inpatient department of J. N. Medical College Hospital. Sample Size: 56 epileptic patients. Study Variables: Phenytoin therapy, lipid profile parameters. Statistical Analysis: By test of significance. Result: No significant change in serum levels of total cholesterol, LDL - C, VLDL - C, triglycerides and phospholipids was observed with phenytoin therapy during study. However, serum HDL - C showed a significant increase, both at 12 weeks and 24 weeks ( P < 0.001) of therapy. Conclusion: Phenytoin, a commonly used anticonvulsive drug, increases serum HDL - C level significantly, while there is no significant change in other parameters of lipid profile. This rise in HDL - C may provide protection to epileptic patients against atherogenic vascular diseases including coronary artery disease
Experience with larangeal mask airway in Pakistani patients
One hundred and thirty seven adult patients undergoing peripheral surgery were studied regarding ease of larangeal mask airway (LMA) insertion, airway maintenance during surgery and complication encountered during insertion, maintenance and in the postoperative period. In a majority (84%) of patients, the airway was positioned correctly at the first attempt, 3% patients had mild laryngospasm at insertion and in 85% a good airway was obtained. No airway related problems were encountered intraoperatively. Two percent patients had laryngospasm on removal of LMA. Postoperatively, the complaint of sore throat and uvular trauma was seen in 4% cases
Pengaruh Tingkat Kerapatan Tanaman Terhadap Keragaan Daun, Pertumbuhan Biji Dan Daya Berkecambah Benih Beberapa Varietas Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench) Pada Sistem Tumpangsari Dengan Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz)
Sorgum merupakan tanaman serealia sumber karbohidrat yang cukup penting bagi penduduk dunia. Alternatif pengembangan sorgum yaitu dengan melakukan pola tanam tumpangsari dan dengan pengaturan kerapatan tanaman. Hasil penelitian Pithaloka (2014) menunjukkan bahwa sorgum yang ditanam monokultur dengan kerapatan tinggi (3-4 tanaman per lubang) menghasilkan produksi biji per satuan luas lahan lebih tinggi dibandingkan dengan kerapatan tanaman (1-2 tanaman per lubang). Tujuan dari penelitan ini adalah (1) Mengetahui tingkat kerapatan tanaman terbaik untuk keragaan daun, pertumbuhan biji dan daya berkecambah benih sorgum pada sistem tumpangsari dengan ubikayu; (2) Mengetahui pengaruh perbedaan varietas terhadap keragaan daun, pertumbuhan biji dan daya berkecambah benih sorgum pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu; (3) Mengetahui pengaruh interaksi antara kerapatan tanaman dan varietas terhadap keragaan daun, pertumbuhan biji, dan daya berkecambah benih sorgum pada sistem tumpangsari dengan ubikayu. Perlakuan disusun secara faktorial (3X4) dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh kerapatan tanaman terhadap keragaan daun, pertumbuhan biji dan daya berkecambah benih sorgum tergantung pada varietas. Pada kerapatan tanaman rendah (1 dan 2 tanaman per lubang) varietas Numbu memiliki jumlah biji/tanaman tertinggi dibandingkan dengan varietas Keller dan Wray, sementara pada daya berkecambah varietas Wray tertinggi dibandingkan dengan varietas Numbu dan Keller
Kajian Intersepsi Cahaya Matahari Pada Tiga Varietas Sorgum (Sorghum Bicolor (L.) Moench) Dengan Kerapatan Tanaman Berbeda Pada Sistem Tumpangsari Dengan Ubikayu (Manihot Esculenta Crantz)
Tumpangsari tanaman sorgum dengan tanaman ubi kayu merupakan USAha pemanfaatan ruang kosong pada tanaman ubi kayu untuk meningkatkan penggunaan lahan. Persaingan cahaya matahari antartanaman yang ditumpangsarikan merupakan permasalahan dalam sistem ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola intersepsi cahaya matahari tiga varietas sorgum pada tingkat kerapatan tanaman berbeda pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Desa Negara Ratu Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan dari bulan Agustus sampai November 2014. Percobaan disusun secara faktorial (4x3) dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga ulangan. Faktor pertama adalah kerapatan tanaman (p), dan faktor kedua adalah varietas sorgum (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kerapatan empat tanaman perlubang tanam memiliki persentase intersepsi cahaya matahari tertinggi, (2) intersepsi cahaya matahari ketiga varietas sorgum menunjukkan pola yang relatif sama pada berbagai umur pengamatan (3) interaksi antara varietas dengan kerapatan tanaman memberikan perbedaan intersepsi cahaya matahari tanaman sorgum pada tumpangsari dengan ubi kayu pada umur 5 dan 7 mst dan (4) persentase intersepsi cahaya matahari tanaman sorgum nyata berkorelasi negatif dengan jumlah biji per malai, bobot biji per malai, bobot biji per m 2, bobot 100 butir, dan bobot brangkasan kering
Resonant Two-body D Decays
The contribution of a resonance to is
calculated by applying the soft pion theorem to , and is
found to be about 30% of the measured amplitude and to be larger than the
component of this amplitude. We estimate a 70% contribution to
the total amplitude from a higher resonance. This implies large
deviations from factorization in D decay amplitudes, a lifetime difference
between D^0 and D^+, and an enhancement of mixing due to SU(3)
breaking.Comment: To be published in Physical Review Letters, some corrections,
references update
Nonet Symmetry and Two-Body Decays of Charmed Mesons
The decay of charmed mesons into pseudoscalar (P) and vector (V) mesons is
studied in the context of nonet symmetry. We have found that it is badly broken
in the PP channels and in the P sector of the PV channels as expected from the
non-ideal mixing of the \eta and the \eta'. In the VV channels, it is also
found that nonet symmetry does not describe the data well. We have found that
this discrepancy cannot be attributed entirely to SU(3) breaking at the usual
level of 20--30%. At least one, or both, of nonet and SU(3) symmetry must be
very badly broken. The possibility of resolving the problem in the future is
also discussed.Comment: 9 pages, UTAPHY-HEP-
Pengaruh Aplikasi Paclobutrazol dengan Konsentrasi dan Frekuensi Berbeda terhadap Pertumbuhan Tajuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.)
Aplikasi paclobutrazol merupakan salah satu cara untuk mengurangi tingkat kompetisi antar tanaman terutama tanaman yang ditanam dengan sistem tumpangsari. Pada penelitian ini digunakan tanaman ubi kayu, tanaman ubi kayu dapat dibudidayakan secara tumpangsari namun memiliki tajuk yang tinggi dan lebar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh aplikasi paclobutrazol terhadap pertumbuhan tajuk tanaman ubikayu, dan untuk mengetahui konsentrasi dan frekuensi aplikasi paclobutrazol yang dapat menghambat sementara pertumbuhan tajuk tanaman ubikayu. Percobaan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuannya adalah 0 ppm (kontrol), 200 ppm dengan 2 kali aplikasi, 200 ppm dengan 3 kali aplikasi, 400 ppm dengan 2 kali aplikasi, 400 ppm dengan 3 kali aplikasi, 600 ppm dengan 2 kali aplikasi dan 600 ppm dengan 3 kali aplikasi. Setiap perlakuan terdiri dari 3 tanaman contoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi paclobutrazol konsentrasi 200 ppm dengan 2 kali aplikasi menghambat sementara tajuk tanaman ubikayu dengan menghambat pertumbuhan tinggi tanaman pada 5 mst sampai 11 mst, tetapi tidak menurunkan bobot ubi secara nyata
- …