11 research outputs found

    Perkembangan ukuran utama kapal pukat cincin di Sulawesi Utara

    Get PDF
    Perikanan pukat cincin di Sulawesi Utara memberikan kontribusi yang besar terhadap produksi perikanan daerah. Permintaan yang terus meningkat mendorong pengusaha pukat cincin untuk terus meningkatkan kemampuan tangkap mereka yang ditandai dengan peningkatan ukuran kapal penangkap. Analisis ukuran utama kapal pukat cincin telah banyak dilakukan, tetapi cenderung memberikan hasil yang cukup berbeda sehingga sulit digunakan untuk menggambarkan kondisi sebenarnya. Artikel ini menganalis hubungan antar ukuran utama kapal pukat cincin yang dilaporkan sepanjang periode lebih dari 20 tahun oleh banyak peneliti. Rasio ukuran utama pukat cincin di Sulawesi Utara adalah L/B = 4,67, L/D = 12,98, dan B/D = 2,82; dan ukuran panjang kapal meningkat secara rata-rata dari sekitar 15 m di awal periode menjadi sekitar 20 m di akhir periode

    Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

    Get PDF
    Ikan adalah bahan organik yang sebagian besar sel penyusunannya terdiri atas enzim dan protein. Kedua zat ini merupakan media perkembang-biakan yang sangat baik bagi bakteri pembusuk. Setelah ditangkap, ikan harus diberi perlakuan tertentu untuk menghambat pertumbuhan bakteri tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah meletakkan ikan pada wadah atau ruang yang dingin yaitu cold storage. Tujuan penelitian adalah 1) menghitung besar kapasitas penyimpanan cold storage; 2) menghitung besar beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur. Kapasitas cold storage sesuai perhitungan dalah 123,5 ton tetapi yang digunakan hanya sampai 120 ton. Mesin pendingin melakukan 4 kali defrost secara otomat dalam sehari, masing-masing tiap setengah jam. Lama waktu mesin pendingin beroperasi (running time) dalam 1 hari adalah 22 jam. Total beban pendingin yang dibutuhkan adalah 82.717,32 Btu/hr. Kata-kata kunci: tuna, kapasitas, beban pendingin, cold storage, Bitun

    Dinamika salinitas daerah penangkapan ikan di sekitar muara Sungai Malalayang, Teluk Manado, pada saat spring tide

    Get PDF
    Muara merupakan satu bagian dari wilayah pesisir yang mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi. Pada wilayah ini terjadi percampuran antara massa air laut dengan massa air tawar dari daratan. Adanya air tawar yang bergerak terus menerus dari hulu dan adanya proses pergerakan air laut akibat pasang-surut mengakibatkan terjadinya perubahan salinitas. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2014 dengan metode survey. Hasil penelitian menunjukkan sebaran salinitas di perairan depan muara Sungai Malalayang mengikuti pergerakan arus pengaruh pasang surut. Ketika permukaan laut sedang surut, maka air sungai mengalir ke arah kanan dari muara sungai, sedangkan jika permukaan air laut sedang pasang maka air mengalir ke sebelah kiri dari sungai

    Dispersi benda mengapung di sekitar muara Sungai Malalayang, Teluk Manado

    Get PDF
    Informasi dispersi benda mengapung merupakan informasi berharga dalam berbagai aspek seperti oseanografi biologi maupun dalam managemen pembersihan perairan pantai. Penelitian dispersi benda apung telah dilakukan di perairan pantai sekitar Sungai Malalayang dengan melepas dua kumpulan pelampung di muara sungai saat air laut bergerak surut. Luasan yang ditempati kumpulan pelampung (patch) cenderung meningkat walaupun pada saat dan/atau tempat tertentu ukuran patch dapat berkurang. Kecepatan pertambahan ukuran patch rata-rata mencapai 1 m/det

    Pola arus permukaan saat surut di sekitar muara Sungai Malalayang, Teluk Manado

    Get PDF
    Perairan pantai merupakan salah satu wilayah perairan yang dapat digunakan untuk berbagai kepentingan seperti usaha perikanan dan pariwisata oleh dan atau bagi masyarakat. Pemanfaatan ini sangat membutuhkan informasi oseanografi, khususnya pola pergerakan massa air. Penelitian ini bersifat deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dengan lebih jelas tentang kondisi tertentu. Pengumpulan data dilakukan dengan metode Lagrangian. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 di perairan muara Sungai Malalayang. Hasil pemetaan menunjukkan bahwa pada awal periode air surut, massa air cenderung bergerak ke arah barat, tetapi kemudian berbalik ke arah timur di sisa periode. Pola arus permukaan saat surut di sekitar muara Sungai Malalayang, Teluk Manad

    Kajian pola arus di daerah penangkapan bagan apung di Desa Tateli Weru

    Get PDF
    Salah satu faktor yang harus diketahui dalam pemanfaatan sumber daya ikan, adalah parameter oseanografi, dan arus merupakan parameter yang banyak mendapat perhatian. Akan tetapi data mengenai arus permukaan perairan Desa Tateli Weru khususnya di daerah pengoperasian bagan apung belum tersedia, sehingga perlu dilakukan penelitian untuk melihat pergerakan arus permukaan saat pasang dan surut. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan arah dan kecepatan arus pasut, serta  memetakan pola arus pasut sekitar daerah penangkapan bagan apung di perairan desa Tateli Weru. Secara spesifik pengukuran arus dilakukan dengan menggunakan cara Eularian, sedangkan untuk mengukur pasut menggunakan cara pengamatan langsung pada palem pasut

    Luas cakupan perpindahan rumpon di Teluk Manado

    Get PDF
    ABSTRACT Fish aggregating devices (FADs) are one of the fishing devices widely used by traditional fishermen in the bay of Manado to attract a group of fish to stay around so they can be easily caught. Surface FADs are floating structures anchored to the sea bottom. The floating structure always moves within a coverage area. This research was done to study the FADs coverage area in Manado Bay in September and October 2015 based on FADs positions measured hourly. The results showed that the length of anchor rope determines the size of coverage area, and the movement of FADs did not have a clear pattern and did not form a circle. The unorganized pattern was due to currents, winds, or the combination of the two. Keywords: FADs, raft, Manado Bay   ABSTRAK Rumpon merupakan salah satu alat bantu penangkapan ikan yang banyak digunakan oleh masyarakat nelayan tradisional di daerah Teluk Manado untuk menarik kelompok ikan berkumpul sehingga mudah ditangkap. Rumpon permukaan merupakan bangunan terapung yang diikat pada suatu titik di dasar perairan (jangkar). Posisi rumpon di permukaan berpindah-pindah dalam suatu wilayah cakupan. Penelitian ini di lakukan untuk mengetahui luas cakupan-pergerakan rumpon di perairan Teluk Manado pada bulan September dan Oktober 2015 berdasarkan pengukuran posisi-posisi rumpon setiap jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang tali jangkar menentukan luas cakupan, dan pergerakan rakit rumpon tidak teratur dan tidak membentuk sebuah lingkaran. Ketidak-aturan ini disebabkan oleh arus, angin, atau kombinasi dari keduanya. Kata-kata kunci: rumpon, rakit, Teluk Manad

    Desain dan parameter hidrostatis kasko kapal fiberglass tipe pukat cincin 30 GT di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa Sulawesi Utara

    Get PDF
    Kapal pukat cincin yang terbuat dari fiberglass semakin banyak digunakan. Akan tetapi informasi karakteristik kapal demikian yang dioperasikan di perairan Sulawesi Utara belum banyak tersedia. Penelitian ini dilakukan di galangan kapal CV Cipta Bahari Nusantara Minahasa untuk menggambarkan kembali bentuk kasko kapal pukat cincin 30 GT dan untuk mendapatkan karakteristik hidrostatis kapal tersebut dengan menggunakan program aplikasi Free!Ship. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kapal ini cenderung memiliki bentuk lebih tinggi dan panjang dibanding kapal pukat cincin kayu, dan parameter hidrostatis berubah seiring bertambah draft kapal. Displacement, Aw, LCF dan koefisien bentuk akan semakin besar dengan bertambah draft, sedangkan LCB, KMl dan KMt akan menurun seiring bertambah draft kapal

    Aplikasi remotely operated vehicle (ROV) dalam penelitian kelautan dan perikanan di sekitar perairan Sulawesi Utara dan Biak Papua

    Get PDF
    Kondisi perairan laut pada kedalaman tertentu sangatlah tidak mudah dipahami secara menyeluruh jika hanya mengandalkan kemampuan manusia tanpa didukung oleh fasilitas pendukung seperti ketersediaan peralatan dan teknologi yang memadai, seperti Remotely Operated Vehicle (ROV). ROV merupakan robot bawah air yang dikontrol oleh orang yang telah professional untuk mengendalikan alat tersebut. Dalam bidang kelautan dan perikanan penelitian dengan menggunakan ROV dapat mempermudah proses penelitian organisme-organisme laut dalam. ROV diklasifikasikan berdasarkan ukuran, berat dan kekuatannya yang dikategorikan sebagai berikut: Micro ROV, Mini ROV, General ROV, Light Workclass, Heavy Workclass dan Trenching/Burial. Penelitian ini menggunakan General ROV dengan panjang 1076 mm, lebar 640 mm dan tinggi 515 mm. Penelitian dilaksanakan di dua tempat yakni di perairan Sulawesi Utara dan Biak Provinsi Papua

    Studi tentang tahanan perahu pelang di desa Rap-Rap Kabupaten Minahasa Selatan

    Get PDF
    Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki luas perairan yang lebih besar dibandingkan daratan. Dengan semua hal itu, banyak yang bekerja sebagai petani dan nelayan tradisional. Setiap wilayah pasti memiliki kebudayaan karakter yang beda begitu juga dengan nelayan tradisonal memiliki alat tangkap yang berbeda, alat tangkap juga membutuhkan alat bantu yaitu kapal tradisional.Perahu tradisional di Sulawesi Utara seperti londe, pelang, dan lain lain berbahan  dasar kayu dengan seiringnya zaman dan meningkatnya harga kayu dikarenakan sulitnya untuk mendapat kayu sebagai bahan dasar pembuatan kapal tradisional beralih bahan dasar lain yaitu FRP, sudah banyak ditemui kapal perikanan yang berbahan dasar FRP (Fiber Reinforced Plastic) sebagai pengganti bahan kayu penggantian ini dikarenakan bahan baku kayu sudah semakin sulit dicari dan semakin mahal.Dalam pengoperasiannya, kapal bergerak melalui media air karena adanya gaya dorong dari sistem penggerak kapal. Air memiliki pengaruh terhadap kapal karena memberikan gaya menahan  dari pergerakan kapal yang disebut boat resistanceTahanan mempelajari reaksi fluida terhadap gerakan kapal pada saat melalui fluida tersebut. Tahanan juga disebut resistance drag  adalah besarnya gaya fluida yang melawan gerakan kapal sedemikian rupa yang sejajar dengan sumbu gerak kecepatan kapal (Rosmani  2013).Ada beberapa perbedaan dalam penggunaan metode Kaper pada aplikasi Delftship dan Freeship. Metode Kaper pada aplikasi Delftship metode ini menghasilkan diagram data yang membahas tahanan kapal berdasarkan kecepatan dalam satuan kN dan kecepatan N, sedangkan pada data hasil perhitungan tahanan yang muncul pada perhitungan terakhir yang dicantumkan dalam table data meliputi data kecepatan kapal, meter per detik, Froude Number, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total.Perahu pelang yang diukur bentuk lambungnya telah digambar pada aplikasi Freeship dan menghasilkan linesplan yang menyerupai dengan kapal pelang yang diukur. Hasil penggambaran ini kemudian digunakan dalam penghitungan tahanan pada Freeship menggunakan metode Kaper dan Delft yacht. Hasil output perhitungan diberikan dalam bentuk grafik dan tabel laju kapal, speed lenght ratio, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total. Pada metode Delft ada output tambahan yaitu power.Ada beberapa perbedaan dalam output metode Kaper pada aplikasi Delftship dan Freeship. Metode Kaper pada aplikasi Delftship menghasilkan grafik data yang membahas tahanan kapal berdasarkan laju dalam satuan kn dan kecepatan knot. Data hasil perhitungan tahanan yang muncul pada perhitungan terakhir atau final calculation yang dicantumkan dalam grafik meliputi data laju kapal, speed length ratio, Froude Number, tahanan gesek, tahanan sisa, dan tahanan total
    corecore