7 research outputs found

    Menentukan Konduktivitas Termal Tandan Kosong Sawit dengan Polistiren (Polystyrene) sebagai Heat Flux Meter

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui besarnya konduktivitas termal dan tahanan termal tandan kosong sawit dengan menggunakan polistiren (polystyrene) sebagai heat flux meter. Sampel tandan kosong sawit diambil dari pengolahan pabrik sawit yang baru diproses oleh pabrik. Pengukuran hanya dilakukan untuk densitas bulk 0, 2728gr/cm3; variasi ketebalan dilakukan dengan memberikan tekanan pada sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa besarnya konduktivitas termal tandan kosong sawit berkisar antara 0,07686597 W/mk - 0,10275511 W/mK, sedangkan tahanan termalnya berkisar antara 2,392343586 hr ft2 _F/Btu - 3,868327764 hr ft2 _F/Btu

    Menguji Kekuatan Bahan Elektroplating Pelapisan Nikel pada Substrat Besi dengan Uji Impak (Impact Test)

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang proses elektroplating dengan logam nikel sebagai pelapis dari logam besi. Proses ini dilakukan dengan memvariasi waktu dan temperaturnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengujian impak terhadap sampel yang telah dielektroplating. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada masing-masing sampel yang telah di uji impak untuk temperatur yang bervariasi (35_C,40_C,45_C, 50_C, dan 55_C) dengan waktu elektroplating konstan, didapatkan bahwa semakin tinggi temperatur saat elektropating, semakin besar energi impak yang di butuhkan untuk merusak lapisan sampel. Sedangkan pengujian untuk waktu yang bervariasi (8 menit, 10 menit , 13 menit dan 15 menit) pada temperatur konstan menunjukkan bahwa semakin lama waktu sampel yang di elektropating, semakin besar energi impak yang di butuhkan untuk merusak lapisan sampel tersebut

    Penentuan Konduktivitas Termal pada Tandan Kosong Sawit sebagai Bahan Insulasi Termal

    Full text link
    Penelitian tentang tandan kodong sawit sebagai bahan insulasi termal telah dilakukan. Bahan insulasi yang digunakan antara fire retardant dan tandan kosong sawit adalah 30 : 70 dan perbandingan antara Alumina Hidrasi (Al2O3.3H2O) dan Calsium Carbonat (CaCO3) sebagai fire retardant adalah 40:60.Pengukuran konduktivitas dan tahanan termal dilakukan dengan variasi densitas bulk 0,35 gr/cm3, 0,40 gr/cm3, 0,45 gr/cm3, dilakukan variasi ketebalan 7 cm, 6 cm, 5 cm, 4 cm. Harga konduktivitas yang didapat dari hasil perhitungan adalah 0,095237 – 0,150698 W/mK dan tahanan termal 1,902067 – 2,87976 hr.ft2.F/Btu

    Pengukuran Efisiensi Tabung Geiger Muller Counter Cacahan Î’ dan Î’/

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian pengukuran efisiensi tabung Geiger Muller di Laboratorium Fisika Experiment Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sriwijaya. Untuk cacahan β digunakan unsru Sr dan untuk cacahan β/g digunakan unsur Ra. Efisiensi maksimum tabung Geiger Muller untuk cacahan β diperoleh 90,3% pada jarak sumber ke bukaan tabung GM d = 35 cm, dan efisiensi relatip tabung Geiger Muller cacahan β/g diperoleh 51,97%

    Sifat Mekanik pada Komposit yang Diperkuat Serat Gelas Pendek

    Full text link
    Penelitian tentang komposit yang diperkuat oleh serat gelas pendek dan serat gelas panjang telah dilakukan dengan fraksi volum 24%. Panjang serat gelas panjang 60 mm. Sifat mekanik dari kekuatan, kekakuan dan ketangguhan setiap panjang serat dapat diperlihatkan. Pengujian sifat mekanis ini dilakukan secara uji tarik dan uji impak model charpy. Hubungan kekuatan dan kekuatan dengan uji tarik dan ketangguhan dengan uji impak terhadap panjang serat berupa eksponensial

    Uji Fisis dan Mekanik pada Desain Struktur Keramik Forsterite (Mg2SiO4) dengan Teknik Sintering (Solid State-Reaction)

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang sintesis, uji fisis dan mekanik keramik forsterite dengan metode sol-id state reaction (sintering). Keramik forsterite disintesis dengan menggunakan powder silika dan magnesium oksida sintetik. Selanjutnya silika dan magnesium powder dicampur dan digerus hingga halus. Ke dalam cam-puran tersebut ditambah etanol dan ditirrer dengan magnetik stirrer agar menjadi homogen, dan dikalsinasi pada suhu 110oC hingga membentuk bubuk/serbuk. Selanjutnya serbuk digerus kembali dengan mortar dan pastel untuk menghasilkan serbuk forsterite. Serbuk dicetak menjadi pelet silinder dan kemudian disintering dengan suhu yang berbeda yaitu 850, 950 dan 1050oC. Selanjutnya dilakukan pengukuran/uji porositas, densi-tas dan konduktivitas, hardness/kekerasan dan fracture toughness/keretakan.Hasil pengukuran menunjukkan bahwa densitas meningkat dengan seiring dengan kenaikan suhu sintering, sebaliknya porositas dan fracture toughness menurun dengan meningkatnya suhu sintering. Hasil analisis frac-ture toughness dengan SEM menunjukkan bahwa keretakan pada suhu sintering 850oC lebih besar dibanding-kan dengan sampel yang disintering pada suhu 950 dan 1050oC. Dengan kata lain, tingkat keretakan pada sampel yang disintering pada 850oC lebih besar dibandingkan dengan sampel yang disintering pada suhu 950 dan 1050oC. Fenomena ini menunjukkan bahwa butiran-butiran semakin besar disertai jumlah pori yang se-makin sedikit. Kekerasan meningkat seiring dengan kenaikan suhu sintering. Semakin tinggi suhu sintering, semakin tinggi kekerasan yang sesuai dengan meningkatnya densitas, serta diikuti menurunnya porositas. Pen-gukuran konduktivitas menunjukkan bahwa semakin tinggi suhu sintering, konduktivitas semakin kecil yang se-suai dengan meningkatnya densitas dan menurunnya porositas. Berdasarkan karakteristik Perubahan konduk-tivitas, keramik forsterite yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati sifat isolator sehingga dapat diaplikasi-kan sebagai bahan isolator listrik

    Pendugaan Lapisan Akifer dari Penyelidikan Geolistrik-Resistivitas di Kampus Unsri Inderalaya

    Full text link
    Pengukuran geolistrik-resistivitas dilakukan dengan jalan memberikan energi listrik ke bumi dan kemudian mengamati pengaruhnya. Arus listrik dihantarkan ke bumi melalui dua titik (elektroda arus) dan beda potensial di ukur antara dua titik lain (elektroda potensial). Pengukuran ini memberikan besaran tahanan (resistansi) dari pada lapisan batuan. Dengan memperhatikan/memasukkan faktor geometri susunan elektroda, akan didapatkan tahanan jenis (resistivitas) dari pada lapisan batuan. Tujuan dari penelitian ini menduga keberadaan lapisan akifer berdasarkan nilai resistivitasnya pada setiap titik sounding. Metoda yang dipergunakan dalam interpretasi data sounding resistivitas adalah metoda matching, dengan bantuan kurva standar dan kurva bantu. Dari penelitian ini diperoleh hasil sebagai berikut: Sistem pelapisan pada daerah penelitian diperkirakan ada 4 lapisan; Lapisan pertama adalah tanah penutup, lapisan kedua berupa pasir tufaan, kemudian lempung dan batu pasir. Lapisan pembawa air (akifer) berupa batu pasir diperkirakan berada pada kedalaman sekitar 65 m
    corecore