3 research outputs found
THE MEANING OF THE CULTURAL WORDS OF WEST MANGGARAI LANGUAGE USED IN WEDDING TRADITION
The present research aims to analyze the semantic primitives of cultural
words used in wedding tradition, identify the cultural specific of West
Manggarai language especially in conceptualizing the words and
categorize the types of the words. The data are 28 cultural words that are
always used in wedding tradition. In doing this study, the researcher used
descriptive qualitative method and reflective-introspective method. The
data were collected through interviews and written sources. The result
shows that 75% of wedding cultural words are categorized as blended
words, 18% as polysemy and 7% as non compositional polysemy. In
terms of semantic primitives, the categories are substantives 75%, mental
predicate 7%, events 14%, actions 11%, time 4%, evaluator 4% and
movements 7%. Then, in terms of embodied experience, 82% are cultural
embodied and 18% as social embodied.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna asali dari kata-kata budaya yang
dipakai dalam upacara pernikahan masyarakat Manggarai barat. Penelitian ini
menganalisis secara khusus bagaimana kata-kata budaya dalam pernikahan ini
dikonsepkan dan bagaimana penggolongannya. Data yang dipakai terdiri dari 28
kata-kata budaya(leksikon) dalam upacara pernikahan, yang dikumpulkan melalui
interview dan juga sumber-sumber tertulis. Penelitian ini juga menggunakan
metode deskriptif kualitatif dan reflektif-introspektif. Hasil penelitian ini
menunjukan bahwa 75% kata-kata budaya dalam pernikahan masyarakat
Manggarai Barat adalah blended words, 18% sebagai polisemi dan 7% tidak
diketahui. Dari pengkategorian makna asali, 75% substantiva, 7% predikat mental,
14% peristiwa, 11% tindakan, 4% waktu, 4% evaluasi and 7% pergerakan. Dari
segi penggolongan pengalaman badaniah, 82% kata-kata ini merupakan hasil
pengalaman budaya dan 18% merupakan hasil pengalaman sosial