3 research outputs found

    Dakwah Media Daring Akun Instagram @Nutizen Dalam Melawan Penyebaran Informasi Hoaks: Perspektif Inokulasi Komunikasi

    No full text
    ABSTRAKKabir Al Fadly HDakwah Media Daring Akun Instagram @nutizen dalam MelawanPenyebaran Informasi Hoaks: Perspektif Inokulasi KomunikasiEra keberlimpahan informasi membuat berbagai macaminformasi dikonsumsi masyarakat baik yang faktual maupun yangterindikasi hoaks. Bersamaan itu muncul juga tren dakwah mediadaring yang tumbuh menjamur sebab perkembangan teknologiinformasi dan komunikasi termasuk akun Instagram @nutizen.@nutizen tampak berbeda dengan kebanyakan akun dakwah, terutamadalam gerakan memerangi hoaks. Berdasar permasalahan tersebutpeneliti tertarik untuk menggali Bagaimana upaya inokulasikomunikasi dakwah media daring @nutizen dalam melawanpenyebaran informasi hoaks?Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatifdengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan datanya berupaobservasi, wawancara dan studi dukumentasi untuk dianalisis dalam teknikpengumpulan data berupa deskriptif analisis.Adapun teori yang digunakan sebagai pisau bedah penelitian adalahteori Inokulasi Komunikasi dari William McGuire yang menjelaskantentang mekanisme memberikan vaksin argumentasi terhadap individu agarkebal dan resisten dalam menghadapi virus dalam hal ini informasi hoaks.Konsep-konsep dakwah juga digunakan peneliti untuk mempertajamanalisis penelitian tentang @nutizen ini.Hasil penelitian menunjukkan upaya yang dilakukan @nutizendalam melakukan inokulasi komunikasi dakwah media daring terhadapperlawanan akan penyebaran informasi hoaks. Elemen-elemen inokulasiseperti threat, refutantional preemption, delay dan involvement aktifdigunakan sebagai upaya inokulasi komunikasi melawan hoaks denganterus melaksanakan kegiatan dan aktivitas dakwah.Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dakwah mediadaring dapat digunakan sebagai vaksin untuk mencegah dan menangkalinformasi hoaks yang dapat memapar individu atau warganet denganmekanisme inokulasi komunikasi yang dilakukan beserta elemenelemennya.Juga aktivitas dakwah dari @nutizen yang bekerja denganbaik.Kata Kunci: Informasi Hoaks, Inokulasi Komunikasi, @nutizen, DakwahMedia Daringviii, 103 hlm,; 26 cm

    KEWAJIBAN DAKWAH DALAM AL-QUR’AN ANTARA FARDU AIN DAN FARDU KIFAYAH (STUDI KOMPARATIF ATAS TAFSIR IBN KATSÎR DAN TAFSIR AL-MISHBÂH)

    Get PDF
    Today, at a time when the general problem is increasingly complex and the need for religious references is escalation, there is a spirit to answer this with the da'wah movement both individual and collective. This condition according to the researchers is very good, but there is often a fundamental understanding bias about who is actually entitled and obliged to deliver Da'wah and how the law actually discriminates against the perspective of the Qur'an. Based on this problem, researchers are interested in exploring how ibn Katsir and M. Quraish Shihab's interpretation of the obligation of Da'wah and the implications of the socio-historical background of both interpretations in comparative analysis. The approach used in this study is qualitative with comparative study methods. Data collection techniques in the form of library studies and observations are analyzed in the form of descriptive analysis techniques with analytical-comparative methods. The theory used to strengthen as a research scalpel is the theory of genetic structuralism of Lucien Goldmann who explains that work or text is the work of the author, in this case, Mufasir as the author of the text as well as the fact of history that conditioning the emergence of such a work or text.Dewasa ini, di saat problematika keumatan semakin kompleks dan kebutuhan akan rujukan keagamaan mengalami eskalasi, timbul sebuah semangat untuk menjawab hal demikian dengan gerakan dakwah baik individu maupun kolektif. Kondisi ini amatlah baik, namun kerap terjadi bias pemahaman mendasar tentang siapa sebetulnya yang berhak dan berkewajiban menyampaikan dakwah dan bagaimana hukum sesungguhnya berdasarkan perpespektif Al-Qur’an. Berdasar permasalahan tersebut menarik untuk digali soal bagaimana penafsiran Ibn Katsir dan M. Quraish Shihab terkait kewajiban dakwah serta implikasi dari latar sosio-historis keduanya terhadap penafsiran tersebut dalam analisis komparatif. Pendekatan yang digunakan dalam makalah ini adalah kualitatif dengan metode studi komparataif. Teknik pengumpulan datanya berupa studi pustaka dan observasi, dianalisis dalam teknik pengumpulan data berupa deskriptif analisis dengan metode analisis komparatif (analytical-comparative method). Adapun teori yang digunakan untuk memperkuat sebagai pisau bedah penelitian adalah teori strukturalisme genetik dari Lucien Goldmann yang menjelaskan bahwa sebuah karya atau teks adalah karya pengarangnya dalam hal ini mufasir sebagai pembuat teks tersebut sekaligus kenyataan sejarah yang mengondisikan munculnya karya atau teks seperti demikian
    corecore