820 research outputs found

    Pengaruh Pembengkokan terhadap Kekuatan Baja Sruktur Tulangan Beton di Lingkungan Air Gambut

    Full text link
    Concrete reinforcement steel bar when it began ordering from manufacturers and further functionalized into the building structure experience bending process to ease the transportation activity or while loading and unloading is not willful bent. Environmental conditions also affect the physical and mechanical condition of the reinforcement steel bar. From the many environmental conditions of corrosion, the selected scope is the peat water as a characteristic geographical conditions in Riau Province. The research methodology is testing experimentally. Concrete reinforcement steel bar is bent on angle (α) 20o, 40o, 60o, 80o, 100o, 120o, 140o, 160o, and 180o. There are two groupings of each bending specimens, they are soaked in the peat water and not soaked in the peat water. Then the specimens is straightened for tensile testing. The average tensile strength and ductility of reinforcing steel bar increase varies depending on the bending angle when compared to normal reinforcement steel bar. The percentage of elongation decreased due to the bending depends of bending angle. Meanwhile, due to bending and soaked in the peat water, the tensile strength was increased but not exceeding the sample group were not soaked and the value of elongation decreased lower than the reinforcing steel bar that is not soaked

    Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Literasi Anak Kelas 1 SD Negeri 20 Banda Aceh

    Full text link
    Literasi dalam arti kemampuan membaca dan menulis permulaan memiliki peranan yang sangat penting, literasi dikelas awal merupakan ddasar penentu keberhasilan dalam kegiatan belajar siswa, namun masih ada siswa di sekolah dasar tidak mampu membaca dan menulis (Literasi) denga baik. Sehingga peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Kemampuan Siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi literasi anak kelas satu SD Negeri 20 Banda Aceh”, rumusan masalah dalam peneitian ini adalah “Faktor apa saja yang mempengaruhi literasi anak kelas satu SD Negeri 20 Banda Aceh?”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai faktor yang mempengaruhi literasi anak yang di ajarkan disekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas satu SD Negeri 20 Banda Aceh yang berjumlah 28 siswa terdiri dari 14 laki-laki dan 14 perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, dokumen dan wawancara. Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif deskriptif non statistik, dimana komponen reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, kemudian peneliti menggunakan rubrik penilaian dari buku guru kurikulum 2013 untuk mendapatkan nilai tes literasi anak dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan rumus presentase.Hasil penelitian yang didapat pada penelitian ini adalah ada beberapa faktor yang mempengaruhi literasi anak diantaranya adalah latar pendidikan orang tua, usia anak, bimbingan belajar yang didapat, keluarga (tingkat kepedulian keluarga) dan gen (keturunan). Diketahui sebanyak 32.14% anak yang mendapatkan nilai sangat Baik, 82.57% anak memperoleh nilai Baik, 21.42% anak memperoleh nilai cukup dan 17.85% anak mendapatkan nilai kurang

    Identifikasi Kesulitan Peserta Didik Dalam Belajar Matematika Dan Sains Di Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesulitan peserta didik dalam pembelajaran matematika dan sains berdasarkan daya serap dan tingkat kesulitan butir tes. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif eksploratif. Data utama yang digunakan adalah respons peserta didik terhadap tes INAP 2007 untuk mata pelajaran matematika dan sains di kelas 5 SD. Tes ini merupakan dokumentasi Puspendik Balitbang Kementrian Pendidikan Nasional untuk wilayah Yogyakarta. Data dianalisis melalui pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan daya serap (proporsi menjawab benar) pada pendekatan teori tes klasik dan tingkat kesulitan model Rasch pada pendekatan teori respons butir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) kesulitan peserta didik dalam pembelajaran matematika berdasarkan daya serap meliputi 88,57% dari keseluruhan materi yang seharusnya dikuasai peserta didik; (2) materi untuk mata pelajaran matematika yang dianggap sulit yang dianalisis melalui pendekatan teori respons butir adalah perbandingan dan skala; jarak, waktu, dan kecepatan; operasi hitung campuran; serta luas bangun datar; (3) kesulitan peserta didik dalam pembelajaran sains berdasarkan daya serap meliputi 80% dari keseluruhan materi yang seharusnya dikuasai peserta didik; (4) materi untuk mata pelajaran sains yang dianggap sulit yang diketahui melalui pendekatan teori respons butir adalah proses fotosintesis tumbuhan air, magnet, katrol, Perubahan wujud, sistem aliran darah, adaptasi, lapisan bumi, dan tanda gunung berapi meletu

    Single-Conductor Transmission-Line Model for Bent Wire Structures

    Get PDF
    A bend in a single-conductor line is a primary cause of radiation associated with the antenna mode; conversely, the radiation is fed back, resulting in attenuation and distortion of the current waveform. Despite being a fundamental phenomenon, its dynamics have not been sufficiently characterized. Therefore, this study presents a single-conductor transmission-line model for bent wire structures comprising multiple straight elements by using the local variables of charge per-unit-length and current along a thin conductor. The proposed model is validated over a wide frequency range using the method of moments. The total charge and current distributions that an external field induces on a bent structure are classified into three components: the scattering source distribution, traveling wave corresponding to the Sommerfeld mode, and radiation reaction. These components suggest an overall field-line coupling process: initially, an external electromagnetic field induces a scattering current in the structure, which in turn drives traveling and radiation-reaction currents at the ends, resulting in propagation along the line accompanied by radiation losses. The presented model is advantageous for designing electromagnetic phenomena corresponding to antennas and metamaterials and for addressing electromagnetic interference problems using passive circuit elements. A case study that makes use of the precise and descriptive model is included to predict the field emissions associated with the antenna mode around a bend
    corecore