146 research outputs found

    Analisis Kuantitatif Asam Lemak Tak Jenuhpada Virgin Coconut Oil (Vco) yang Dibuat dengan Penambahan Sari Getah Buah Pepaya (Carica Papaya L.)

    Full text link
    Minyak kelapa murni (VCO) merupakan minyak kelapa yang dapat dibuat melalui proses enzimatik. Dengan proses pembuatan yang baik, VCO yang dihasilkan cuku stabil (tidak mudah tengik). Kandunganasam lemak tak jenuhyang terdapat dalam minyak rentan terhadap oksidasi yang dapat menyebabkan ketengikan minyak. Kualitas dari VCO yang dihasilkan, termasuk kandungan asam lemak tak jenuhnya, sangat tergantung pada metode pembuatan yang digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variasi rasio sari getah buah pepaya yang digunakanterhadap kualitas minyak yang dihasilkan, dilihat dari kadar asam lemak tak jenuh yang terkandung dengan metode GC-FID. Dilakukan pembuatan VCO dengan menggunakan sari getah buah pepaya sebagai sumber enzim dengan variasi rasio sari getah pepaya terhadap krim santan (0,5:1; 1:1; dan 2:1). Ekstraksi sari getah buah pepaya dilakukan dengan menggunakan dapar fosfat pH 7. Kandungan asam oleat dan asam linoleatnya dengan GC-FID (kolom RTX®-WAX (30 m x 0,25 mm, dengan ketebalan 0,25 ?m)). Diperoleh kadar asam oleat dalam VCO yang dibuat dengan variasi rasio jumlah sari getah buah pepaya terhadap krim santan 0,5:1 sebesar 2,14 ± 0,225%; rasio 1:1 sebesar 1,81 ± 0,136%; rasio 2:1 sebesar 1,53 ± 0,061%. Kadar linoleat dalam VCO variasi rasio 0,5:1 sebesar 0,45 ± 0,062%; variasi rasio 1:1 sebesar 0,44 ± 0,039%; dan variasi rasio 2:1 sebesar 0,42 ± 0,016%.Validasi akurasi, presisi, linieritas dan rentang memenuhi persyaratan. Batas deteksi diperoleh sebesar 0,02 µg (asam oleat) dan 0,007 µg (asam linoleat). Batas kuantifikasi diperoleh sebesar 0,09 µg (asam oleat) dan 0,02 µg (asam linoleat)

    Pengembangan Metode Kromatografi Gas Detektor Ionisasi Nyala Untuk Analisis Co Dan Co2 Di Udara

    Full text link
    Udara berperan penting bagi kehidupan makhluk hidup sehingga penilaian kualitas udara perlu dilakukan. Beberapa studi epidemiologi menunjukkan adanya hubungan yang erat antara tingkat pencemaran udara dengan angka kejadian penyakit pernafasan. Contoh senyawa pencemar udara yang perlu dipantau kadarnya adalah CO dan CO2. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode kromatografi gas dengan detektor ionisasi nyala untuk analisis CO dan CO2 di udara yang spesifik dan presisi. Pada tahap awal dicari metode untuk optimasi pemisahan CO dan CO2, selanjutnya metode tersebut divalidasi, dan diaplikasikan pada pengukuran kuantitas CO dan CO2. Sistem optimal yang didapat adalah laju alir kolom 1 mL/menit, gas pembawa Helium, tekanan kolom 110 kPa, mode injeksi split dengan rasio 1:50, suhu injektor 100°C, suhu detektor 250°C, dan suhu kolom 100°C. Berdasarkan hasil yang diperoleh, metode kromatografi gas detektor ionisasi nyala yang dikembangkan memberikan Rs sebesar 2,440. KV uji presisi intraday dan interday untuk CO masing-masing sebesar 1,048% dan 4,962%. KV uji presisi intraday dan interday untuk CO2 masing-masing sebesar 0,74% dan 4,099%. Linieritas dengan r2 CO dan CO2, yaitu 0,973 dan 0,994. Nilai LOD untuk CO sebesar 25,347 ng dan CO2 sebesar 14,168 ng, serta nilai LOQ untuk CO sebesar 82,283 ng dan CO2 sebesar 47,817 ng

    Penetapan Kadar Andrografolid dalam Isolat dari Sambiloto dengan KLT-Spektrofotodensitometri

    Full text link
    Andrografolid merupakan kandungan aktif dari tanaman sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) yang mempunyai berbagai aktivitas farmakologi seperti penurun kadar gula darah, trigliserida dan LDL, sebagai antioksidan, antiinflamasi dan analgesik. Andrografolid telah berhasil diisolasi dari tanaman sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness dengan metode maserasi menggunakan etanol 90%, purifikasi bertahap dengan n-hexan, etil asetat dan air panas selanjutnya pemurnian dengan rekristalisasi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui kadar andrografolid pada isolat yang diperoleh dari sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness menggunakan metode KLT-Spektrofotodensitometri. Pada proses penetapan kadar, standar andrografolid dan sampel isolat andrografolid hasil isolasi dari sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness ditotolkan pada plat KLT Silika Gel GF254 kemudian dieluasikan dalam chamber yang berisi campuran kloroform : metanol (9:1) sebagai fase geraknya. Deteksi noda dan pengukuran kadar dilakukan dengan Densitometer. Hasil menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh memang benar merupakan andrografolid dimana panjang gelombang serapan maksimum larutan baku standar andrografolid dan isolat adalah sama yaitu 232 nm. Kadar andrografolid pada isolat yang diperoleh adalah 89,07 % dengan SD 0,041

    Isolasi Andrografolid dari Andrographis Paniculata (Burm. F.) Ness Menggunakan Metode Purifikasi dan Kristalisasi

    Full text link
    Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness) merupakan tanaman yang banyak dimanfaatkan dalam pengobatan. Zat aktif utama dalam sambiloto adalah andrografolid yang merupakan zat pahit pada tanaman tersebut. Isolat andrografolid telah tebukti memiliki berbagai macam aktivitas farmakologi seperti antihiperglikemia menghambat platelet-activating factor), anti virus herpes simplex tipe 1, menghambat viabilitas TD-47 sel kanker payudara, dan menurunkan kadar kolesterol. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa andrografolid menunjukkan aktivitas sebagai anti inflamasi dalam kasus rheumatoid arthritis. Beberapa macam tahapan isolasi telah dilakukan untuk memperoleh andrografolid dari Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness pada penelitian-penelitian sebelumnya. Pada penelitian ini dilakukan isolasi terhadap andrografolid dari Andrographis paniculata (Burm. f.) Ness menggunakan metode purifikasi dan kristalisasi yang bertujuan untuk mendapatkan isolat andrografolid murni dengan lebih efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat yang diperoleh menggunakan metoda purifikasi dan kristalisasi mendapatkan rendemen sebesar 0,48%

    Uji Aktivitas Chelating Logam Ion Besi Minuman Gambir Kombucha Lokal Bali secara In Vitro yang Berpotensi untuk Pengobatan Alzheimer

    Full text link
    Alzheimer adalah penyakit progresif dan neurodegeneratif fatal yang secara klinik ditandai dengan adanya penurunan kemampuan kognitif dan daya ingat. Salah satu terapi yang disarankan untuk penyakit ini adalah penggunaan kombinasi antioksidan dan chelating logam ion besi. Minuman gambir kombucha lokal Bali telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan. Namun kemampuan chelating logam ion besi dari minuman tersebut belum dibuktikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas chelating logam ion besi dari minuman gambir kombucha lokal Bali menggunakan metode Ferrous Ion Chelating (FIC) dan aktivitasnya dibandingkan dengan standar (+)-katekin dan larutan produk gambir. Metode FIC mengukur kemampuan suatu senyawa untuk bersaing dengan ferrozine dalam mengkelat logam ion besi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa minuman gambir kombucha lokal Bali memiliki aktivitas chelating logam ion besi (IC50 37, 85 mg/mL) lebih lemah dibandingkan larutan produk gambir (IC50 7,76 mg/mL) dan standar (+)-katekin (IC50 3,35 mg/mL) (p<0,05)

    Stabilitas Formalin terhadap Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan

    Full text link
    Formalin merupakan senyawa kimia yang dimanfaatkan sebagai agen desinfektan dan agen bacterial yang baik. Namun banyak produsen atau pedagang makanan yang menyalahgunakan formalin sebagai pengawet makanan. Pada dasarnya, bahan makanan sebelum dikonsumsi menjadi makanan jadi maka bahan tersebut diolah terlebih dahulu melalui proses pemanasan dengan suhu rata-rata diatas 100 C. Sehingga formalin yang digunakan sebagai pengawet pada makanan akan mengalami proses penguraian. Maka perlu dilakukan uji stabilitas formalin dengan menggunakan metode spektrofotometri visible memanfaatkan pereaksi nash serta dilakukan pula evaluasi mengenai kinetika kimia formalin. Validasi metode dilakukan sebelum uji stabilitas formalin dengan mengukur absorbansi 3 seri larutan standar formalin dengan konsentrasi 2, 4, 6, 8 dan 10 mg/mL dengan prosedur sebagai berikut: 1 mL larutan standar formalin dengan 2 mL pereaksi Nash. Didiamkan selama 2 jam hingga kompleks senyawa diacetyldihydrolutidine (DDL) yang terbentuk menjadi stabil. Selanjutnya larutan formalin diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimumnya yaitu 412 nm. Suhu dan lama pemanasan mempengaruhi stabilitas formalin. Pemanasan pada suhu larutan 96C selama 40 menit dapat menguraikan formalin sebanyak 88,1%. Kinetika degradasi formalin mengikuti orde reaksi 1 dengan tetapan laju reaksi sebesar 0,053 mg/mL menit dan waktu paruh selama 13,08 menit.formalin, stabilitas, suhu pemanasan , lama pemanasan, spektrofotometri visibel.formalin, stabilitas, suhu pemanasan , lama pemanasan, spektrofotometri visibel

    Rendemen Vco (Virgin Coconut Oil) yang Diperoleh dengan Penambahan Enzim Papain dan Bromealin

    Full text link
    VCO merupakan minyak kelapa murni yang dapat dibuat secara enzimatis dengan penambahan enzim protease yaitu enzim papain dan enzim bromealin. Kedua enzim tersebut mampu memecah protein yang terkandung pada krim santan kelapa sehingga akan terbentuk lapisan minyak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui rendemen VCO yang dihasilkan dengan penambahan enzim papain dan bromealin, serta kualitas VCO berdasarkan nilai kadar air dan bilangan peroksida. Hasil menunjukkan bahwa rendemen VCO yang diperoleh dengan penambahan enzim papain lebih banyak yaitu 12,02% sedangakan dengan penamabhan enzim bromealin sebanyak 10,27%. Untuk kualitas VCO yang dihasilkan sudah memenuhi syarat SNI. Nilai kadar air VCO yang ditambah enzim papain dan bromealin sebesar 0%. Bilangan peroksida dari VCO yang ditambah enzim papain adalah 0,443 mg ek/kg dan bilangan peroksida VCO yang dibuat dengan menambahkan enzim bromealin 1,068 mg ek/kg

    Analisis Kuantitatif Asam Oleat Dan Linoleat Virgin Coconut Oil (Vco) Yang Dibuat Dengan Variasi Rasio Sari Buah Nanas (Ananas Comosus L.) Dan Krim Santan Kelapa

    Full text link
    Sari buah nanas (Ananas comosus) memiliki kandungan protease bromealin yang potensial digunakan dalam proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). Asam oleat dan linoleat merupa kan asam lemak tak jenuh yang terkandung dalam VCO, dimana senyawa ini mudah teroksidasi dan menyebabkan ketengikan minyak. Kadar asam oleat dan linoleat pada minyak menjadi salah satu faktor yang turut berpengaruh dalam kualitas suatu minyak. Penelitian ini bertujuan untuk menentapkan kadar asam oleat dan linoleat dari VCO yang dibuat dengan variasi rasio sari buah nanas : krim santan kelapa. Pada penelitian ini dilakukan analisis pengaruh 3 variasi rasio sari buah nanas : krim santan kelapa (0,5:1) sebagai kelompok A; (1:1) sebagai kelompok B; dan (2:1) sebagai kelompok C terhadap kadar asam oleat dan linoleat dari VCO yang dihasilkan. Penetapan kadar asam oleat dan linoleat VCO dilakukan dengan metode Gas Chromatography (GC-FID) dengan kolom RTX-WAX, gas pembawa helium, dan detektor Flame Ionization Detector. Analisis data dilakukan dengan analisis statistik one-way ANOVA. Penetapan kadar asam oleat dan linoleat menunjukkan ketiga rasio uji berbeda secara signifikan (p<0,05). Kadar asam oleat dalam VCO kelompok A, B, dan C secara berurutan adalah 1,65%; 2,42%; dan 2,54%. Sedangkan kadar asam linoleat VCO kelompok A, B, dan C adalah sebesar 0,42%; 0,51%; dan 0,56%

    Pengaruh Waktu Sentrifugasi Krim Santan terhadap Kualitas Virgin Coconut Oil (Vco)

    Full text link
    Virgin Coconut Oil (VCO) merupakan minyak yang diperoleh dari daging kelapa tua yang memiliki bau khas kelapa segar, tidak tengik ; rasa normal khas minyak kelapa dan tidak berwarna atau kuning pucat; mengandung kadar air maks 0,2% dan kandungan asam lemak bebas maks 0,2%. Adanya kandungan air dalam minyak dapat mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisis lemak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang mengakibatkan bau tengik pada VCO. Untuk mencegah terjadinya rekasi hidrolisis minyak, menggunaan air dalam pembuatan VCO diminimalkan dengan memisahkan bagian skim dan krim santan dengan sentrifugasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh waktu sentrifugasi krim santan terhadap kualitas VCO.VCO dibuat dengan metode enzimatis.menggunakan enzim bromelain sari buah nanas. Santan dibagi menjadi 3 kelompok waktu sentrifugasi (kelompok 0 menit, kelompok 10 menit, kelompok 20 menit). Dari hasil penelitian diketahui bahwa perbedaan lama waktu sentrifugasi menghasilkan kadar air krim santan yang bervariasi. Ketiga kelompok krim tersebut menghasilkan VCO dengan kualitas yang tidak berbeda dengan Kandungan asam lemak bebas Free Fatty Acid (FFA) di bawah 2 % yaitu 0,073% hingga 0,147%
    • …
    corecore