3 research outputs found

    Pemberian Topikal Ekstrak Daun Pepaya (Carica Papaya) Pada Hewan Coba Mencit (Mus Musculus) Bunting Meningkatkan Kepadatan Kolagen Jaringan Vagina

    Full text link
    Tujuan: Menganalisis pengaruh pemberian gel ekstrak air daun pepaya terhadap kepadatan kolagen jaringan vagina pasca melahirkan pada hewan coba mencit saat bunting.Bahan dan Metode: Desain penelitian randomized post test only control group,dilakukan di Departemen Embriologi Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, pada bulan April-Juni 2015. Terdapat empat kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 8 mencit bunting. Kelompok kontrol (tanpa perlakuan) dan kelompok perlakuan berupa pemberian topikal ekstrak daun pepaya konsentrasi 5%, 10% dan 15%, 1x/hari pervaginam, sejak usia kebuntingan hari ke-12 sampai melahirkan. Lama perlakuan 6-8 hari. Setelah melahirkan, mencit dikorbankan dan diperiksa kepadatan kolagen dengan pewarnaan HE. Uji statistik yang dipakai uji parametrik dan nonparametrik disertai uji komparasi gandaHasil: Kepadatan kolagen berdasarkan skor didapatkan nilai median pada kelompok I = 3,5 (3-4); kelompok II = 4 (4-4); kelompok III = 3 (3-4); kelompok IV = 4 (3-4) dengan uji Kruskal-Wallis (p=0,036) menunjukkan perbedaan signifikan, dilanjutkan uji beda tiap kelompok Mann-Whitney, hasilnya tidak didapatkan perbedaan signifikan antara kelompok kontrol dengan masing-masing kelompok perlakuan. Kepadatan kolagen berdasarkan persentase didapatkan nilai rerata pada kelompok I = 90,64%±3,35; kelompok II = 96,19%±1,34; kelompok III = 87,85%±6,69 dan kelompok IV = 92,08%±4,84. Uji Anova menunjukkan perbedaan signifikan (p=0,032), dilanjutkan uji beda LSD menunjukkan perbedaan bermakna antara kelompok I dan II (p=0,045)Simpulan: pemberian topikal ekstrak daun pepaya konsentrasi 5% pervaginam saat masa kebuntingan mencit meningkatan kepadatan kolagen jaringan vagina pasca melahirkan

    Peningkatan Ketebalan Serat Elastin Dinding Vagina Pada Prolapsus Organ Pelvis Anterior

    Get PDF
    Tujuan: Mengukur ketebalan serat elastin pada dinding vagina penderita POP anterior dan menganalisis korelasi antara ketebalan serat elastin dengan derajat POP anterior.Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional secara cross sectional yang dilakukan pada 28 blok paraffin dinding vagina dari penderita POP anterior yang telah dilakukan operasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Dibagi menjadi 4 kelompok: derajat 0/I, II, III dan IV dengan masing-masing (n=7). Dilakukan pewarnaan imunohistokimia dengan antibodi elastin dilanjutkan pengukuran ketebalan serat elastin menggunakan mikroskop dengan perangkat lunak Leica Application Suite (LAS).Hasil: Didapatkan perbedaan bermakna rerata ketebalan serat elastin kelompok penderita POP anterior derajat 0/I, II, III dan IV yaitu masing-masing sebesar 0,81 + 0,14 µm; 1,63 + 0,19 µm; 2,47 + 0,26µm dan 3,19 + 0,36 µm (p<0,0001). Berdasarkan hasil uji statistik korelasi pearson didapatkan koefisien korelasi r = 0,965 (P<0,0001).Simpulan: Ketebalan serat elastin pada dinding vagina bertambah dengan meningkatnya derajat POP anterior. Peningkatan ketebalan serat elastin merupakan akibat proses remodeling matriks ekstraseluler pada dinding vagina penderita POP anterior
    corecore