3 research outputs found

    Eksplorasi Komposisi Pakan Tradisional Babi Bali

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ragam bahan penyusun pakan tradisional babi Bali dan sekaligusmengetahui kandungan nutrisinya. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai bulan Juli sampai September2014. Data ini sangat diperlukan untuk menjelaskan mengapa babi Bali sampai saat ini masih bisa bertahan dibeberapa daerah di Bali. Penelitian menggunakan metode survei dan penentuan responden menggunakan teknikpurposive sampling atau juggmental sampling dengan pertimbangan populasi babi Bali di Bali tidak merata,hanya ada di beberapa kabupaten. Kabupaten yang dipilih adalah Klungkung, Karangasem dan Buleleng. Pemilihankabupaten tersebut berdasarkan populasi babi Bali di Kabupaten tersebut paling tinggi dibandingkan dengankabupaten lainnya. Dari masing-masing kabupaten diambil 30 peternak sebagai responden. Selanjutnya diambil10 sampel ransum yang komposisi bahannya paling dominan untuk dianalisa proksimat di laboratorium. Datayang diperoleh dianalisis secara deskriptif sehingga mampu memberi gambaran yang akurat tentang ragam bahanpenyusun pakan tradisional babi Bali. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan disimpulkan bahwa sebagian besar(85%) peternak babi Bali memberikan dedak padi dan batang pisang sebagai pakan utama. Cara pemberian pakanada yang dimasak dan tidak dimasak. Pakan tambahan yang diberikan berupa limbah dapur. Peternak memberipakan dua kali sehari

    Performa Babi Bali yang Dipelihara dalam Kandang Lantai Bapuk dan Beton

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui performa babi Bali antara yang dipelihara dalam kandang lantaibapuk (deep litter) dengan lantai beton. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 ekor babi Bali dengan berat 10-12kg. Pakan yang diberikan sama untuk kedua kelompok. Data dianalisis dan diuji dengan Two Independent SampleT test. Variabel yang diukur adalah konsumsi pakan, pertambahan bobot, konversi pakan dan kecernaan ransum.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertambahan bobot badan harian pada kandang bapuk dibandingkandengan kandang lantai beton 0,3540 ± 0,0084 vs 0,3680 ± 0,0103 kg (P<0,05), konversi pakan 3,2106 ± 0,0796vs 3,1108 ± 0,0895 (P<0,05), konsumsi pakan harian 1,1360 ± 0.0117 vs 1,1440 ± 0,0117kg (P>0,05). Kecernaanbahan kering 79,1840 ± 0,5700 vs 82,0800 ± 1,2518%, bahan organik 80,6620 ± 0,7633 vs 82,5340 ± 0,5046%,protein kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, serat kasar 81,5730 ± 0,8219 vs 83,7310 ± 1,6578%, lemakkasar 87,6820 ± 0,8633 vs 89,1800 ± 0,8202% dan energi 80,7200 ± 1,0696 vs 81,0620 ± 1,0892% dan semuavariabel kecernaan pada kandang beton nyata lebih tinggi (P<0,05). Dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan babilokal (babi Bali) dengan kandang beton menunjukkan performa yang lebih baik ditinjau dari aspek pertambahanbobot, konversi pakan dan kecernaan ransum
    corecore