4 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TENTANG PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI KB IMPLANT

    Get PDF
    Keluarga Berencana (KB) merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling utama bagi wanita, meskipun tidak selalu demikian. Peningkatan  dan perluasan pelayanan keluarga berencana merupakan salah satu usaha untuk menurunkan angka kesakitan ibu dan kematian ibu yang sedemikian tinggi akibat kehamilan yang dialami wanita (Fhatmardhi, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu tentang pemakaian alat kontrasepsi kb implant. Penelitian ini menggunakan Survey Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah Populasi penelitian ini yaitu ibu yang menggunakan alat kontrasepsi. Pada analisa univariat diketahui bahwa dari 45 responden didapatkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 35 responden (77,8) dan responden yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 responden (22,2%). Dari 45 responden didapatkan bahwa responden yang dengan pendidikan tinggi sebanyak 30 responden  ( 66,7%) dan responden dengan pendidikan rendah sebanyak 15 responden  (33,3%). Analisa Bivariat menunjukan pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan Kontrasepsi Implant (p value 0,000) dan tingkat pendidikan mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian Kontrasepsi Implant (p value 0,006). Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan tingkat pendidikan ibu tentang pemakaian alat kontrasepsi kb implant.  Kata Kunci           : Pengetahuan, Tingkat Pendidikan dan Kontrasepsi Implan

    HUBUNGAN USIA DAN PARITAS IBU TERHADAP KETERATURAN PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL

    Get PDF
    women to reduce maternal and infant mortality. The high rate of maternal and infant mortality is partly due to the low level of maternal knowledge and the irregular frequency of ANC examinations. The regularity of ANC can be shown through the frequency of visits, this turns out to be a problem because not all pregnant women check their pregnancy regularly so that abnormalities that arise in pregnancy cannot be detected as early as possible (Sarwono, 2015). The purpose of this study was to determine the relationship between maternal age and parity on the regularity of antenatal examinations. This study uses an analytical survey with a cross sectional approach. The population of this study were 315 pregnant women. The number of samples in this study were 176 respondents. In the univariate analysis, it was found that from 176 respondents, there were 114 respondents (64.8%) of mothers with high risk age and 62 respondents (35.2%) of mothers with high risk parity. respondents (63.1%) and maternal parity with low risk as many as 65 respondents (36.9%). Bivariate analysis showed that age had a significant relationship with the regularity of the ANC examination (p value 0.002) and parity had a significant relationship with the regularity of the ANC examination (p value 0.001). The conclusion of this study is that there is a relationship between maternal age and parity on the regularity of antenatal care examinations.     Keywords             : age, parity, antenatal car

    Evaluasi Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek

    No full text
    Hypertension is an increase in blood presure from the arteries that is systematic, aka it lasts continuously for a long period of time. Hypertension does not occur seddenly, but through a long process. Uncontrolled high blod pressur for a certain period will cause permanent high blood pressure caled hypertasion. The purpose of this study was determine the characteritics of prolanis patients at the Putra Gemilang Clinic Ckampek. And to determine the percentage of use of antihypertensive drugs in prolanis patients at the Putra Gemilang Clinic Cikampek. This study uses descriptive, quantitative. The data collected in medical records during the study were processed and analyzed descriptive. Furthermore, the required data is recorded and recorded ina worksheet. The population in this study were 67 prolanis patients with a diagnosis of hypertension. The result showed that more famele prolanis patients were diagnosed with hypertansion with a percentage of 46 (68,66%) while 21 (31,34%) men were diagnosed with hypertansion. With age > 60 years as many 44 (65,67%)Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah dari arteri yang bersifat sistemik alias berlangsung terus-menerus untuk jangka waktu lama. Hipertensi tidak terjadi tiba-tiba, melainkan melalui proses yang cukup lama. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol untuk periode tertentu akan menyebabkan tekanan darah tinggi permanen yang disebut hipertesi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek. Serta untuk mengetahui persentase penggunaan obat antihipertensi pada pasien prolanis di Klinik Putra Gemilang Cikampek. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, kuantitatif. Data yang terkumpul dalam rekam  medis selama penelitian  diolah dan dianalisis secara deskriptif. Selanjutnya data yang dibutuhkan dicatat dan direkap dalam lembar kerja. Populasi pada penelitian ini adalah 67 pasien prolanis dengan diagnosa hipertensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa lebih banyak pasien prolanis perempuan yang didiagnosi hipertensi dengan persentase 46 (68,66%)  sedangkan laki – laki sebanyak 21 (31,34%). Dengan usia >60 tahun sebanyak 44 (65,67%

    Hubungan Polimorfisme Gen GAS6 +1332 C/T dengan Kejadian Preeklamsia

    No full text
    Preeklamsia adalah penyakit hipertensi pada kehamilan yang menyulitkan 2-8% dari semua kehamilan. Di Indonesia peningkatan preeklamsia sekitar 15% - 25%, dari peningkatan risiko yang sering terjadi yaitu riwayat hipertensi kronis, preeklamsia, diabetes milletus, ginjal kronis dan hioperlasentosis. Sekitar 30% kematian ibu di Indonesia pada tahun 2010 disebabkan oleh hipertensi dalam kehamilan (HDK) dan infeksi. Ini adalah salah satu komplikasi kebidanan yang paling banyak berkontribusi pada morbiditas dan mortalitas ibu dan perinatal di seluruh dunia. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa adanya peran genetik untuk terjadinya preeklamsia. Salah satunya ada pada gen GAS6 yang terlokalisasi pada kromosom 13q34. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa adanya peran genetik untuk terjadinya preeklamsia. Salah satunya ada pada gen GAS6 yang terlokalisasi pada kromosom 13q34.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan polimorfisme Gen GAS6 +1332 C/Tdengan kejadian preeklamsia. Penelitian ini merupakan penelitian case kontrol yang bertujuan untuk melihat hubungan kejadian preeklamsia dengan polimorfisme Gen GAS6 pada ibu hamil dengan preeklamsia yang dibandingkandengan kehamilan normal. Sebanyak 88 responden dilibatkan dalam penelitian ini, pengumpulan sampel dilakukan pada bulan Februari-Juli 2020, dengan jumlah sampel masing-masing sebanyak 44 sampel kasus dan 44 sampel kontrol yang telah memenuhi kriteria inklusi. Hasil penelitian dan simpulan menunjukkan distribusi sosiodemografi dari 44 responden pada penelitian ini pada kelompok usia resiko rendah dan paritas risiko rendah rentan terjadinya preeklamsia dan riwayat keluarga mempunyai hubungan yang bermakna antara terhadap kejadian preeklamsia.Terdapat hubungan yang bermakna antara polimorfisme genotipe gen GAS6 +1332 C/T dengan kejadian preeklamsia didapatkan hasil p-value 0,03 dan terdapat hubungan yang bermakna antara polimorfisme alel gen GAS6 +1332 C/T dengan kejadian preeklamsia, didapatkan hasil  p-value 0.00
    corecore