3 research outputs found
PENATAAN KELURAHAN KAMBIOLANGI SEBAGAI SENTRA BUDIDAYA PERTANIAN DENGAN PENDEKATAN ECHO-TEC
Penataan Kelurahan Kambiolangi Sebagai Sentra Budidaya Pertanian Dengan Pendekatan Echo-Tec, Nurman Jaya. Kambiolangi adalah salah satu Kelurahan yang berada di kecamatan Alla Kabupaten Enrekang. Yang memiliki luas wilayah 3,5 Km2 dan berjarak 33 Km dari Kota Enrekang dengan ketingian 1300-1750 Meter dari permukaan laut (MDPL). Kelurahan kambiolamgi memiliki lahan pertanian yang luas dan mata pencaharian sebagian besar penduduk adalah bertani, yang dapat dikembangkan sebagai kontribusi dalam perekonomian daerah. Berdasarkan potensi yang ada maka untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan penataan Kawasan pertanian. Maka diperlukan adanya penataan sentra budidaya pertanian dengan pendekatan eco-tech yang fokus terhadap penerapan pertanian modern dan pemeliharaan lingkungan. Metode yang diterapkan berupa survei di lapangan untuk mengetahui kondisi awal, potensi dan kendala sumberdaya wilayah serta kebijakan sektoral dan kebijakan pembangunan daerah kemudian dianalisis hingga menghasilkan rancangan berupa desain penataan kawasan pertanian di kelurahan kambiolangi. Dalam desain ini terdapat beberapa perencanaan yaitu perencanaan kawasan pertanian, perencanaan kawasan kuliner/industri olahan hasil pertanian, Gedung pengemasan hasil pertanian, area pengolahan sampah, area parkiran pasar dan Kawasan olahraga kelurahan kambiolangi serta desain perencanaan fasilitas penunjang seperti taman, tugu salak sebagai icon dan papan petunjuk arah. Hasil dari Penataan kawasan pertanian kelurahan kambiolangi ini diharapkan menjadi referensi bagi pemerintah daerah dan masyarakat sekitar untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang ada sehinggga kelurahan kambiolangi menjadi pusat budidaya Pertanian di kabupaten enrekang yang mandiri, berkelanjutan dan berwawasan lingkunga
KONSEP SEDEKAH PRESPEKTIF YUSUF MANSUR DALAM BUKU THE MIRACLE OF GIVING
Sedekah adalah suatu bentuk kepedulian sosial dengan cara membelanjakan
harta di jalan Allah Swt dengan mengharapkan pahala dan ridha dari Allah Swt,
sedekah tersebut adalah anjuran dari Allah Swt yang terdapat di dalam Al-Qur’an
maupun hadist Rasulullah Saw. Sedekah lebih utama diberikan kepada kaum kerabat
atau sanak saudara terdekat sebelum diberikan kepada orang lain. Sedekah juga akan
lebih bermakna jika diberikan secara diam-diam daripada diberikan secara terangterangan
dalam arti diberitahukan kepada masyarakat umum.
Penelitian ini bertujuan mengetahui konsep sedekah prespektif Yusuf Mansur
dalam buku The Miracle of Giving. Serta mendeskripsikan matematis sedekah Yusuf
Mansur dalam buku The Miracle of Giving.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian Library Research, yaitu penelitian
yang dilakukan melalui pengumpulan data atau karya tulis ilmiah yang bersifat
kepustakaan, atau telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang
pada dasarnya tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Penelitian ini menggunakan tekhnik pengumpulan data, yaitu
data primer dan data skunder. Data primer diperoleh langsung oleh peneliti melalui
buku The Miracle Of Giving, sedangkan data Skunder berupa data yang sudah
tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: Pemikiran Yusuf Mansyur tentang
sedekah adalah sedekah harus dilandasi dengan rasa ikhlas dan rasa yakin serta selalu
dikaitkan dengan jalan ibadah. Dengan rasa ikhlas manusia hanya boleh berharap
pamrih kepada Allah Swt, melalui doa’ yang dipanjatkan setiap melakukan ibadah,
dalam hal ibadah yaitu sedekah, rasa yakin dibangun berdasarkan Ilmul yakin, Ainul
yakin dan Haqqul yakin. Sedangkan dengan jalan ibadah akan memberikan jaminan
hidup berupa kekayaan, ketenangan serta kesejahteraan, dengan rumus Allah dulu,
Allah lagi, Allah terus. Matematis Sedekah Yusuf Mansur merupakan rumus
sederhana tentang sedekah, dimana setiap sedekah yang kita lakukan dengan harta
yang dimiliki, Allah akan mengembalikan sepuluh kali lipat dari apa yang
disedekahkan, atau lebih dari sekedar sepuluh kali lipat dan semakin banyak sedekah
yang dikeluarkan maka akan semakin banyak penggantian dari Allah Swt
Analisis Manajemen Pengelolaan Dana Desa di Desa Jungke Kecamatan Permata Kabupaten Bener Meriah
This study aims to determine the Management of Village Fund Management in Jungke Village Permata District Bener Meriah Regency and the factors that influence it to achieve these objectives used qualitative research methods by breaking down the data descriptively. Data collection techniques were carried out by interview, document and archive observation using qualitative descriptive analysis techniques. The results of the study show: First the management stages of Village Fund Management in Jungke Village include Planning and Implementation of Reporting and Accountability Administration. Management of Village Fund Management is carried out by the Government of Jungke Village, Permata District, Bener Meriah Regency, and has followed the technical guidelines that have been regulated in the legislation. But in the process is still not optimal. This can be seen from the process of reporting and accountability that is experiencing delays. For the Reporting Process of Realizing the Use of Village Funds not in accordance with the predetermined schedule, causing delays in disbursing funds for the next stage. Likewise with the Responsibility for the use of village funds so that the community cannot evaluate the results of the work of the village government and the Accountability to the Regional Government which is not carried out in a timely manner. Second: Factors that influence the management of village funds include supporting and inhibiting factors. Supporting factors are community participation, facilities and infrastructure, while the inhibiting factors are human resources, technical guidelines for managing village funds that change every year and communication