194 research outputs found

    HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI PEMBENTUK SEL DARAH MERAH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN GOWA

    Get PDF
    Faktor-faktor yang menyebabkan penurunan produksi sel darah merah adalah penyerapan zat besi, vitamin B12, atau asam folat yang kurang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi pembentuk sel darah merah dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat survey analitik dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik random sampling yang berjumlah 66 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji corelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya korelasi antara Fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,000 (??<0,05), adanya korelasi antara Asam folat dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,002 (??<0,05), adanya korelasi antara Vitamin B12 dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,040 (??<0,05), adanya korelasi antara Protein dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,007 (??<0,05), adanya korelasi antara Vitamin E dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,009 (??<0,05) dan ada korelasi antara asupan Cu dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,000 (??<0,05). Sedangkan untuk asupan Vitamin C, tidak ada korelasi dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil dengan nilai ?? = 0,126 (??>0,05). Untuk penelitian asupan zat gizi dengan kadar hemoglobin selanjutnya, perlu memperhatikan jarak pengambilan sampel darah dengan pengambilan asupan responden agar jaraknya tidak terlalu jauh sehingga dapat menimbulkan bias

    PENGETAHUAN, KADAR GLUKOSA DARAH DAN KUALITAS HIDUP PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Diabetes melitus merupakan salah satupenyakit kronis, sehingga memerlukan penatalaksanaan yang tepat agar dapat mengendalikan kadar gula darah dalam keadaan normal dan stabil.Menurut WHO, Indonesia merupakan negara ke dua terbesar dan diperkirakan meningkat.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan, kadar glukosa darah dan kualitas hidup pada penderita DM tipe 2 rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Kota Makassar. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode survei analitik dengan desain cross sectional study. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik exhaustive sampling dengan jumlah sampel 36. Pengumpulan data dilakukan dengan pengambilan data sekunder dan data primer.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 77,8% responden dengan pengetahuan kurang dan 22,2% dengan pengetahuan cukup. Terdapat 16,7% responden dengan kadar glukosa terkontrol, 5,6% tidak terkontrol <80 mg/dl dan 77,8% >126 mg/dl.Tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kadar glukosa darah pada penderita diabetes dengan nilai p=0,302; tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kualitas hidup pada penderita diabetes dengan nilai p=1,000; tidak terdapat hubungan kadar glukosa darah dengan kualitas hidup pada penderita diabetes dengan nilai p=1,167.Disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan pengetahuan dengan kadar glukosa darah dan kualitas hidup penderita diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di wilayah kerja puskesmas Kota Makassar

    KESESUAIAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN TERHADAP ESTIMASI BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN PADA USIA DEWASA ETNIS MAKASSAR KABUPATEN JENEPONTO

    Get PDF
    Data berat badan dan tinggi badan sangat diperlukan dalam penilaian status gizi, penentuan kebutuhan zat gizi pasien dan pemberian terapi seperti obat atau obat terapi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian (kofesien korelasi) antara BB dengan estimasi BB berdasarkan LiLA dan TBA dengan estimasi TB berdasarkan TILUT dan RL pada usia dewasa etnis Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif numeric dengan desain penelitian cross sectional.Teknik sampling menggunakan Sistematic Random Sampling. Analisis data menggunakan Uji Kolmogrov smirnov, Uji T-test berpasangan dan Uji Wilcoxon dan uji korelasi.Hasil penelitian adalah pada laki tidak ada perbedaan antara BBA dengan estimasi BB_LiLA(p=0,082, d=-1 r=0.71 ) dan antara TBA dengan estimasi TB_TILUT (p=0.32, d=-0,5, r=0,70) sedangkan terdapat perbedaan dengan estimasi TB_RL.Pada perempuan ada perbedaan dengan estimasi BB_LiLA (p=0.000, d=-1,4) dan TBA estimasi TB_TILUT (p=0.000, d=-12.8) dan estimasi TB_RL (p=0.000, d=-6,9). Disimpulkan bahwa pengukuran antropometri untuk memprediksi LiLA terhadap BBA dan TILUT untuk prediksi TB pada penelitian ini hanya LiLA terhadap BBA dan TILUT terhadap TBA yang memiliki kesesuaian dengan kofesien korelasi 71% (Kuat) dan 70% (Kuat) hanya pada laki-laki umur 20-29 tahun

    GAMBARAN POLA KONSUMSI DAN STATUS FERRITIN IBU HAMIL DI KABUPATEN GOWA TAHUN 2013

    Get PDF
    Anemia gizi kehamilan sering diidentikkan dengan anemia gizi besi dimana sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia gizi. Meskipun penanganan anemia sudah lama dilakukan namun prevalensinya semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pola konsumsi dan status ferritin ibu hamil di Kabupaten Gowa tahun 2013. Jenis penelitian adalah deskriptif. Populasi adalah seluruh ibu hamil di Kabupaten Gowa dan pengambilan sampel secara purposive sampling yaitu 55 orang. Data pola konsumsi menggunakan food frequency semikuantitatif kemudian data dianalisis dengan menggunakan tebel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 55 responden empat orang yang mengalami defisiensi besi. Keempat responden mengkonsumsi protein hewani, sayuran, dan buah-buahan dengan frekuensi jarang. Tiga orang diantaranya mengkonsumsi protein nabati dan minuman penghambat absorpsi Fe dengan frekuensi jarang. Untuk asupan protein ibu hamil, sebanyak 56,4% cukup, 65,5% konsumsi Fe kurang, 52,7% konsumsi vitamin A cukup, vitamin C 58,2% kurang, dan 61,8% konsumsi zink kurang. Sebanyak 92,7% ibu hamil memiliki kadar ferritin >12 ??g/L. Disarankan ibu hamil memperhatikan asupan zat gizi selama hamil terutama zat besi. Bagi ibu hamil agar mengkonsumsi buah dan sayur karena bahan makanan tersebut mengandung mineral maupun vitamin yang relatif tinggi, seperti vitamin A dan vitamin C yang sangat dibutuhkan tubuh terutama dalam proses kehamilan

    FAKTOR RISIKO POLA KONSUMSI NATRIUM KALIUM SERTA STATUS OBESITAS TERHADAP KEJADIAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS LAILANGGA

    Get PDF
    Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Hal ini diakibatkan oleh sejumlah faktor yang berhubungan dengan hipertensi seperti gaya hidup, stress, kurangnya olah raga, merokok, alkohol, pola makan, dan obesitas (kegemukan). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar risiko pola konsumsi natrium dan kalium serta status obesitas (berdasarkan IMT) terhadap kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Lailangga Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara. Jenis penelitian yang digunakan adalah obeservasional analitik dengan desain case control study dengan matching variabel umur. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 126 orang yang terdiri dari 63 kasus dan 63 kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola konsumsi natrium memiliki nilai signifikan secara statistik sebagai faktor risiko kejadian hipertensi (OR: 2,643, CI 95%: 1,287 ??? 5,429). Sedangkan pola konsumsi kalium dan status obesitas tidak bermakna secara statistik (p > 0,05). Kesimpulan: Besar risiko kejadian hipertensi pada pasien rawat jalan di Puskesmas Lailangga Kabupaten Muna Sulawesi Tenggara dengan pola konsumsi natrium berlebih adalah sebesar 2,643 kali dibanding pasien dengan pola konsumsi natrium rendah. Disarankan kepada penderita hipertensi agar mengontrol tekanan darah, dan pola makan terutama mengurangi konsumsi makanan sumber natrium

    HUBUNGAN ASUPAN ZAT GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA PRAKONSEPSI DI KECAMATAN UJUNG TANAH DAN KECAMATAN BIRINGKANAYA KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Anemia merupakan salah satu dari empat masalah gizi utama di Indonesia dan paling banyak di jumpai pada kelompok Wanita Usia Subur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara asupan zat gizi dengan anemia pada wanita prakonsepsi. Jenis penelitian ini adalah penelitian survei analitik dengan rancangan cross sectional. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling yang didasarkan dengan kriteria yang sudah di tentukan. Dengan menggunakan uji statistik Chi-Square, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar asupan zat gizi responden termasuk kategori kurang yaitu Energi (60,9%), Zat Besi (98,4%), Vitamin C (84,4%), Vitamin A (56,2%), Vitamin B6 (82,8%) dan Asam Folat (98,4%). Untuk kategori cukup yaitu Protein (82,8%) dan Vitamin B12 (71,9%). Disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara asupan zat gizi Energi (p=0,70), Protein (p=0,16), Zat Besi (p=1,00), Vitamin C (p=0,79), Vitamin A (p=0,72), Vitamin B6 (p=0,53), Vitamin B12 (p=0,52), Asam Folat (p=1,00) dengan kejadian anemia pada wanita prakonsepsi. Disarankan bagi wanita prakonsepsi agar lebih memperhatikan kualitas makanan yang dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan asupan zat gizi untuk mencegah terjadinya anemia sebelum dan pada saat mengalami kehamilan.\ud Kata Kunci : Asupan Gizi, Wanita Prakonsepsi, Anemi

    PENGARUH KONSENTRASI GARAM DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN KADAR GARAM TELUR ASIN

    Get PDF
    Telur memiliki kandungan zat gizi yang lengkap dan dikonsumsi secara luas di masyarakat. Namun, telur memiliki kelemehan yaitu masa simpannya relatif pendek sehingga diperlukan upaya pengawetan untuk memperpanjang masa simpannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi garam dan lama penyimpanan terhadap kandungan protein dan kadar garam NaCl pada telur asin. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen laboratorium dengan desain one group pretest-postest design. Populasi adalah berbagai formula telur asin di Kota Makassar. Sampel penelitian didasarkan pada formula pembuatan telur asin. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dan statistik. Hasil penelitian menunjukkan terjadi penurunan kadar protein untuk tiap-tiap formula selama proses pengolahan dan masa penyimpanan, sementra kadar garam NaCl mengalami peningkatan. Denaturasi protein tertinggi terjadi pada masa simpan 7 hari, pada Formula A sebesar 25,58%, Formula B 30,62%, dan Formula C 28,04%. Sementara peningkatan tertinggi pada kadar garam NaCl juga terjadi pada hari ketujuh, hasil analisis pada Formula A menunjukkan hasil sebesar 2,51%, pada Formula B dan Formula C berturut-turut 2,55% dan 2,93%. Kesimpulan dari penelitian ini, konsentrasi garam yang digunakan pada proses pembuatan telur asin dan lama periode penyimpanan secara nyata menurunkan kadar protein dan meningkatkan kadar garam NaCl

    HUBUNGAN KESEHATAN MENTAL KEBIASAAN MEROKOK DAN AKTIFITAS SEDENTARI DENGAN KOMPONEN SINDROM METABOLIK PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RSP. UNIVERSITAS HASANUDDIN DAN RS. IBNU SINA MAKASSAR

    Get PDF
    Sindrom metabolik atau sindrom X merupakan kumpulan dari faktor-faktor risiko untuk terjadinya penyakit kardiovaskuler yang di temukan pada seorang individu. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui hubungan kesehatan mental, dan kebiasaan merokok,dan aktifitas sedentari dengan komponen Sindrom metabolik. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-analitik dengan pendekatan cross-sectional.Populasi penelitian adalah seluruh pasien yang berobat jalan di bagian poliklinik endokrin RSP dan RS Ibnu Sina pada bulan Maret-April 2013.Sampel penelitian adalah pasien rawat jalan baru yang berkunjung di Poliklinik Endokrin sebanyak 118 orang. Variabel kesehatan mental,kebiasaan merokok dan Aktifitas sedentari dianalisis dengan menggunakan uji statistic chi-square. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar responden yang mengalami sindrom metabolik dengan gangguan mental (83,1%), kebiasaan merokok dengan sindrom metabolik (93,0%). Sindrom metabolik yang diperoleh dari hasil penelitian sebanyak 86 orang.Hasil an??lisis menunjukan bahwa nilai p<0,05 yang berarti bahwa ada hubungan kesehatan mental dan aktifitas sedentari dengan komponen sindrom metabolik.dan tidak ada hubungan yang signifikan antara perilaku merokok dengan sindrom metabolik.Penelitian ini disarankan agar pada penelitian selanjutnya tentang kesehatan mental dengan sindrom metabolik agar menggunakan pedoman riskesdas sebagai acuan karena telah terjamin validitas datanya

    PERSEPSI TENTANG ANEMIA GIZI PADA REMAJA PUTRI PENDERITA ANEMIA DI SMAN 10 MAKASSAR

    Get PDF
    Anemia gizi merupakan kelainan gizi yang paling sering ditemui di negara berkembang dan bersifat epidemik. Anemia gizi umumnya terjadi pada perempuan dalam usia reproduktif dan anak-anak. Keadaan ini membawa efek keseluruhan terbesar dalam hal gangguan kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi tentang anemia gizi pada remaja putri penderita anemia. Teknik pengumpulan data melalui metode wawancara mendalam, serta focus group discussion (FGD). Selain itu juga dilakukan member check untuk validasi data. Secara keseluruhan, informan penelitian ini terdiri atas 28 orang. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara, alat perekam, serta alat tulis. Data yang telah diperoleh dianalisis secara tematik. Hasil penelitian ini menunjukkan masih banyak persepsi keliru tentang anemia gizi di kalangan remaja putri. Lebih jauh, bahkan remaja tidak meyadari bahwa mereka menderita anemia meskipun hasil tes kadar Hb mereka menunjukkan angka di bawah standar

    STUDI VALIDASI SEMI-QUANTITATIF FOOD FREQUENCY QUESTIONNAIRE (SQ-FFQ) DENGAN FOOD RECALL 24 JAM PADA ASUPAN ZAT GIZI MAKRO REMAJA DI SMA ISLAM ATHIRAMAKASSAR

    Get PDF
    Masa remaja merupakan masa perubahan yang dramatis dalam diri seseorang. Peningkatan pertumbuhan membutuhkan zat gizi secara khusus guna menjalankan kegiatan fisik yang sangat meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata asupan zat gizi makro dengan metode SQ-FFQ dan recall 24 jam pada remaja, serta mengetahui perbedaan dan korelasi kedua metode tersebut. Jenis penelitian adalah Survey Analitik dengan Uji Validasi, dilakukan pada bulan April 2013, di SMA Islam Athirah sebanyak 93 responden. Pengukuran asupan zat gizi makro dilakukan 2x24 jam untuk recall dan satu kali SQ-FFQ. Asupan zat gizi makro dianalisis menggunakan nutri survey, kemudian perbedaan kedua metode menggunakan uji pairedt-test dan korelasi menggunakan uji Formula Pearson. Hasil penelitian, rata-rata asupan menggunakan metode semi-quantitatif food frequncy questionnaire lebih tinggi dari pada recall24 jam untuk asupan Energi,Protein dan Lemak sedangkan pada Karbohidrat rata-rata asupan menggunakan metode food recall 24 jam lebih tinggi. Tidak terdapat perbedaan antara kedua metode dalam mengukur asupan energi,lemak, dan karbohidratsedangkan untuk asupan protein terdapat perbedaan antara kedua metode. Dapat disimpulkan Metode SQ-FFQ valid dalam mengukur asupan zat gizi makro yaitu energi, protein, lemak dan karbohidrat. Penelitian ini merekomendasikan bahwa penggunaan metode semi-kuantitative food frequency questionnaire valid digunakan untuk menilai Asupan zat gizi makro remaja
    • …
    corecore