2 research outputs found
ANALISIS PERAN TARUNA SIAGA BENCANA (TAGANA) DALAM PENANGGULANGAN BENCANA DI KOTA BENGKULU
Tagana adalah relawan sosial yang dilatih yang berasal dari masyarakat yang memiliki kepedulian dan aktif dalam penanggulangan bencana. Peran Tagana dikategorikan dalam tiga fase yaitu pada kegiatan pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana. Latar belakang penelitian ini untuk mengetahui peran anggota Tagana dalam penanggulangan bencana di Kota Bengkulu. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisa kualitatif. Informan dalam penelitian ini berjumlah 20 orang yang merupakan anggota Tagana Kota Bengkulu. Hasil penelitian menunjukan kegiatan penanggulangan bencana di Kota Bengkulu belumberjalan dengan baik banyak sekalifaktor yang mempengaruhinya.Taruna Siaga Bencana (Tagana) merupakan salah satu komponen dalam penanggulangan bencana, artinya masalah penanggulangan bencana tidak menjadi tanggung jawab penuh Tagana. Peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan tanggap darurat dan pasca bencana sudah berjalan cukup baik namun pada kegiatan pra bencana belum berjalan sama sekali. Tidak berjalannya peran Tagana Kota Bengkulu pada kegiatan pra bencana dikarenakan oleh beberapa sebab diantaranya: Pemerintah Daerah sebagai pembina Tagana dirasakan kurang dalam melakukan peranannya dalam membina Tagana. Sebagian besar anggota Tagana kota Bengkulu kurang memahami Permensos Tentang Tagana, yang meliputi tugas dan peran, hak dan kewajiban, pendataan, pembinaan dan pengawasan Tagana, dalam hal ini pemerintah khususnya Dinas Sosial belum mensosialisasikan secara optimal Permensos tentang Tagana. Penyebab berikutnya sumber daya manusia yang cenderung masih rendah dikalangan anggota Tagana. Penyebab lainnya adalah belum adanya ukuran pencapaian kinerja Tagana dan kurangnya kolaborasi yang baik antara Tagana dengan Dinsos, Dinkesos dan BPBD. Berdasarkan temuan ini disarankan agar perlunya monitoring dan evaluasi serta perhatian dari pemerintah khususnya Guberbur, Walikota, Dinas Kesejahteraan sosial dan Dinas Sosial terhadap kinerja Tagana. Selanjutnya perlu adanya kolaborasi yang baik antar semua pemangku kepentingan dalam penanggulangan bencana, Forum Tagana perlu mengkomunikasikan secara jelas tentang pekerjaan yang dibebankan kepada anggotanya dan perlunya keterbukaan informasi dalam perekrutan calon anggota Tagana yang baru
ANALISIS KENAKALAN DI KALANGAN REMAJA PEDESAAN (STUDI KASUS REMAJA DI KECAMATAN SEMIDANG ALAS MARAS KABUPATEN SELUMA)
Di Indonesia masalah kenakalan yang dilakukan oleh para remaja sudah mencapai tingkat yang cukup meresahkan bagi masyarakat. Seperti yang sering terlihat di pemberitaan media masa, kasus-kasus yang melibatkan para remaja, seperti tawuran, terlibat kasus narkoba, seks bebas dan lain-lain. Dari uraian tersebut peneliti akan melakukan penelitian tentang tindak kenakalan remaja yang terjadi pada remaja dalam ruang lingkup pedesaan. Rumusan Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tindak kenakalan dan latar belakang masalah kenakalan yang terjadi di kalangan remaja. Adapun Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses yang melatarbelakangi tindak kenakalan yang dilakukan oleh remaja, terutama remaja yang ada di Kecamatan Semidang Alas Maras Kabupaten Seluma. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan digolongkan ke dalam deskriptif Kualitatif. Data yang diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. . Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisa deskriptif. Informan ditentukan secara purposive (purposive sampling) . Jumlah seluruh informan adalah 30 orang dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan tentang kenakalan dikalangan remaja pedesaan meliputi berbagai macam faktor antara lain, Identitas, Kontrol diri, Usia, Jenis kelamin, Harapan terhadap pendidikan dan nilai-nilai di sekolah, Proses keluarga, Pengaruh teman sebaya, Kelas sosial ekonomi, Kualitas lingkungan sekitar tempat tinggal. Dari berbagai faktor tersebut berdasarkan hasil penelitian yang paling menonjol dalam mempengaruhi tindak kenakalan yang dilakukan remaja adalah proses keluarga dan pengaruh teman sebaya