3 research outputs found
Respons Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Pada Sistem Tumpangsari Dengan Selada (Lactuca Sativa L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing Dan Em4
Terung (Solanum melongena L.) merupakan salah satu sayuran yang banyak dikonsumsi untuk meningkatkan gizi keluarga. Peningkatan kesadaran masyarakat akan manfaat sayur-sayuran dalam memenuhi gizi keluarga dan peningkatan jumlah penduduk semakin meningkatkan permintaan buah terung. Upaya untuk meningkatkan produksi terung dapat melalui pengelolaan hara terpadu dan sistem tanam yang tepat. Pemanfaatan pupuk organik seperti pupuk kandang dapat meningkatkan ketersediaan hara makro dan mikro bagi tanaman. Pemberian pupuk kandang kambing dapat meningkatkan serapan hara tanaman melalui perbaikan sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Aplikasi Effective Microorganism 4 (EM4) dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara melalui pemanfaatan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah serta mempercepat proses dekomposisi dan fermentasi bahan organik sehingga unsur hara dalam bahan organik akan cepat tersedia dan dimanfaatkan untuk pertumbuhan tanaman. Salah satu penyebab rendahnya produksi tanaman terung di Indonesia ialah serangan OPT. Pengendalian hama pada tanaman terung dapat dilakukan melalui penanaman secara tumpangsari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 pada tanaman terung yang ditanam secara sistem tumpangsari dengan selada. Serta mendapatkan dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 yang sesuai sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung yang ditanam secara sistem tumpangsari dengan selada. Hipotesis dari penelitian ini adalah aplikasi pupuk kandang kambing dan EM4 dengan dosis dan konsentrasi yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada sistem tumpangsari dengan selada. Aplikasi pupuk kandang kambing dengan dosis yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada sistem tumpangsari dengan selada. Inokulasi EM4 pada konsentrasi yang sesuai dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman terung pada sistem tumpangsari dengan selada.
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Wonomulyo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada bulan Maret hingga Agustus 2017. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, tugal, tray pembibitan, gembor, sprayer, ember, penggaris, gelas ukur, meteran, jangka sorong, timbangan, oven, kamera digital, LAM dan alat tulis. Bahan yang digunakan benih terung varietas Hijau Kuat S706 dan selada varietas Grand Rapids, pupuk kandang kambing, NPK, herbisida, insektisida, fungisida, mulsa plastik hitam perak, ajir, bambu penghubung, papan label, serta tali. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) dengan 2 faktor, yaitu dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4. Dosis pupuk kandang kambing terdiri atas 3 taraf, yaitu K1 = 10 ton ha -1, K2 = 20 ton ha-1 dan K3 = 30 ton ha-1. Konsentrasi EM4 terdiri atas 4 taraf, yaitu E0 = 0 ml, E1 = 10 ml/l, E2 = 15 ml/l dan E3 = 20 ml/l. Dari kedua faktor tersebut diperoleh 12 kombinasi perlakuan dengan 3 kali ulangan, sehingga menghasilkan perlakuan sebanyak 36 petak. Pengamatan dibagi menjadi dua, yaitu
pengamatan pertumbuhan dan pengamatan panen. Pengamatan pertumbuhan terdiri dari pengamatan secara non destruktif dan destruktif. Pengamatan non destruktif meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan diameter batang. Pengamatan destruktif meliputi, bobot kering per tanaman dan luas daun. Pengamatan panen meliputi jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, bobot buah per ha, diameter buah per buah dan panjang buah per buah. Perhitungan NKL (Nisbah Kesetaraan Lahan) dilakukan untuk mengetahui nilai efisiensi penggunaan lahan. Data pengamatan yang diperoleh di analisis dengan menggunakan analisis ragam (uji F) pada taraf 5% untuk mengetahui ada tidaknya interaksi maupun pengaruh nyata dari perlakuan. Apabila terdapat pengaruh perbedaan yang nyata (F hitung > F tabel 5%) maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) pada taraf 5% untuk mengetahui perbedaan diantara perlakuan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan pemberian dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 pada pengamatan parameter luas daun umur 120 hst. Pemberian dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 memberikan pengaruh nyata pada parameter pengamatan jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, bobot buah per petak dan bobot buah per ha. Hasil terbaik secara umum didapatkan dari pemberian dosis pupuk kandang 30 ton ha-1.dan konsentrasi EM4 sebesar 20 ml/l pada setiap parameter pengamatan
Respons Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) pada Sistem Tumpangsari Dengan Selada (Lactuca sativa L.) Akibat Aplikasi Pupuk Kandang Kambing dan EM4
Terung merupakan sayuran yang banyak dikonsumsi untuk meningkatkan gizi. Upaya untuk meningkatkan produksi terung dapat melalui pengelolaan hara terpadu dan sistem tanam yang tepat. Aplikasi Effective Microorganism 4 (EM4) dapat meningkatkan ketersediaan unsur hara melalui pemanfaatan mikroorganisme dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh berbagai dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4 serta mendapatkan dosis dan konsetrasi yang sesuai untuk meningkatan hasil dan pertumbuhan tanaman terung yang ditanam secara tumpangsari dengan selada.  Penelitian dilaksanakan di Desa Wonomulyo, Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, pada bulan Maret - Agustus 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 2 faktor dan 3 ulangan, yaitu dosis pupuk kandang kambing dan konsentrasi EM4. Dosis pupuk kandang kambing terdiri 3 taraf, yaitu K1 = 10 ton/ha, K2 = 20 ton/ha dan K3 = 30 ton/ha. Konsentrasi EM4 terdiri 4 taraf, yaitu E0 = 0 ml/l, E1 = 10 ml/l, E2 = 15 ml/l dan E3 = 20 ml/l. Hasil penelitian menunjukkan terdapat interaksi antara pemberian dosis pupuk kandang kambing dengan konsentrasi EM4 pada luas daun terung umur 120 hst. pupuk kandang kambing dan EM4 memberikan pengaruh nyata pada hasil yang meliputi bobot buah per ha. Aplikasi dosis pupuk kandang kambing 30 ton/ha menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 18,43 ton/ha. Aplikasi EM4 konsentrasi 20 ml/l menunjukkan hasil tertinggi yaitu sebesar 19,54 ton/ha. Sistem tanam tumpangsari terung dan selada menunjukkan Nisbah Kesetaraan Lahan (NKL) dengan nilai antara 1,3 – 1,9 yang menguntungkan pada semua perlakuan antara konsentrasi pupuk kandang kambing dan dosis EM4