1 research outputs found

    OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN MEMANFAATKAN BUKU KIA DAN PENERAPAN METODE SDIDTK DI KECAMATAN ABUNG SELATAN LAMPUNG UTARA

    Get PDF
    Stunting merupakan masalah kesehatan yang terjadi akibat kurangnya asupan gizi pada seribu hari pertama kehidupan (HPK). Salah satu penyebab terjadinya stunting di Provinsi Lampung adalah belum optimalnya asupan gizi seimbang dan rendahnya cakupan Stimulasi Deteksi Dini dan Intervensi Tumbuh Kembang (SDDITK) pada Balita. Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari enam kabupaten lokus stunting di Provinsi Lampung. Tingginya angka stunting dan rendahnya cakupan SDIDTK di Kabupaten Lampung Utara disebabkan oleh rendahnya asupan gizi balita dan kurangnya pengetahuan kader dan ibu balita tentang SDIDTK. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat (kader kesehatan) dalam mengoptimalkan tumbuh kembang balita dengan memanfaatkan Buku KIA dan gizi esensial pada Masa Golden Age. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat menggunakan pendekatan proses mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi yang dilakukan secara interkolaboratif. Kegiatan yang dilakukan meliputi: upaya promotif dan preventif khusus untuk meningkatkan cakupan SDIDTK dan status gizi balita. Hasil dari kegiatan ini meningkatkan pemahaman kader Posyandu dalam memantau tumbuh kembang balita, adanya upaya kader Posyandu dalam melakukan langkah-langkah mengatasi masalah gizi pada balita dan pemanfaatan lahan pekarangan oleh keluarga dengan baik untuk menunjang ketahanan pangan.Stunting is a health problem due to insufficient nutritional intake during the first thousand days of life (HPK). One of the causes of stunting in Lampung Province is not optimal balanced nutritional intake and low coverage of Stimulation for Early Detection and Intervention of Growth and Development in Toddlers. North Lampung Regency is one of the six stunting locus districts in Lampung Province. The high stunting rate and low SDIDTK coverage in North Lampung Regency are caused by the low nutritional intake of toddlers and the lack of knowledge of cadres and mothers of toddlers about SDIDTK. This community service activity aims to empower the community (health cadres) to optimize the growth and development of toddlers by using the KIA Book and essential nutrition during the Golden Age Period. The community service activity method uses a process approach starting from planning, implementation, and evaluation which is carried out intercollaborative. Activities include specific promotive and preventive efforts to increase SDIDTK coverage and the nutritional status of children under five. The results of this activity increased the understanding of Posyandu cadres in monitoring the growth and development of toddlers, the existence of Posyandu cadres' efforts to overcome nutritional problems for toddlers, and good use of yard land by families to support food security
    corecore