3 research outputs found

    Relasi Islam dan Aliran Kepercayaan: studi kasus atas muslim Penghayat Ilmu Sejati di Desa Ngadirejo Kecamatan Tanjunganom Nganjuk

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah analisis terhadap Penghayat Aliran Kepercayaan Ilmu Sejati yang mempertahankan dua identitas kepercayaan Islam dan Aliran Kepercayaan. Hingga saat ini, fenomena muslim penghayat masih terjadi pasca Putusan Mahkamah Konstitusi No. 97/PUU-XIV/2016. Muslim Penghayat mempertahankan identitasnya karena alasan diantaranya mudahnya posisi strategis sebagai pemeluk agama resmi, mudahnya akses pekerjaan, hingga laku penghayat yang tidak memerlukan pengakuan secara administratif. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan pemaknaan agama bagi muslim penghayat Ilmu Sejati serta klasifikasi muslim penghayat berdasarkan tingkat sublimitas identitasnya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Melalui metode studi kasus, muncul asumsi awal bahwa identitas ganda yang disandang muslim penghayat menjadi faktor fleksibilitas praktik keagamaan muslim penghayat Ilmu Sejati. Setelah dilakukan penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa (1) Muslim penghayat Ilmu Sejati melaksanakan kewajiban sebagai muslim sekaligus kewajiban sebagai penghayat Ilmu Sejati dengan dialektika dan fleksibitas yang baik (2) Pemaknaan agama bagi muslim penghayat menumbuhkan sikap muslim moderat dan fleksibel dalam mengadopsi nilai-nilai budaya. Menjadi penghayat Ilmu Sejati tidak mengurangi rasa keagamaan seorang muslim karena praktik keagamaannya dekat dengan ajaran Islam. (3) Terdapat tiga tipe muslim penghayat Ilmu Sejati: Muslim Penghayat Inti, Muslim Penghayat Ketat, Muslim Penghayat Umum. Tipologi ini muncul dari basis pemahaman murid dalam interpretasi ajaran perguruan. Praktik keagamaan muslim penghayat Ilmu Sejati saling melengkapi antara Islam dan Aliran Kepercayaan. Praktik ini beriringan dan tidak menonjolkan salah satu identitas diatas identitas yang lain

    Agama dan ham : studi kasus tentang kolom agama dalam kartu tanda penduduk

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah analisis terhadap kolom agama dalam Kartu Tanda Penduduk. Kolom agama telah menjadi polemik sejak diberlakukan pada 1967. Hingga saat ini, perdebatan mengenai manfaat dan masalah akibat kolom agama masih terjadi. Kasus-kasus pelanggaran HAM atas nama agama dalam kurun waktu 2011-2016 diantaranya adalah pelarangan jemaat Ahmadiyah, tragedi aliran kepercayaan di Aceh, pembiaran terhadap Suku Anak Dalam di Jambi, kasus Syiah Sampang, serta kasus diskriminasi terhadap penghayat kepercayaan. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan korelasi antara pencantuman kolom agama dalam KTP dengan hak-hak kewarganegaraan dan pelanggaran kebebasan beragama. Melalui metode studi kasus, muncul asumsi awal bahwa kolom agama di KTP merupakan sebab terjadinya kasus pelanggaran HAM atas nama agama. setelah dilakukan penelitian, dapat diambil kesimpulan bahwa 1) Negara telah menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan warganya dan melindunginya demi hukum. Berbagai pasal dan undang -undang mengenai kebebasan beragama mulai gencar dibentuk sejak pasca reformasi, termasuk ratifikasi kovenan internasional HAM. Kasus pelanggaran HAM tidak diakibatkan oleh kolom agama, namun membuka potensi diskriminasi terhadap kelompok aliran kepercayaan dan minoritas keagamaan. 2) kolom agama dalam KTP tidak menjadi masalah dalam kehidupan keberagamaan di Indonesia secara umum. Kolom agama menekan eksistensi kelompok aliran kepercayaan dan minoritas keagamaan, dan berpotensi terhalangnya hak kebebasan beragama bagi kelompok tersebut

    THE EXISTENCE OF ILMU SEJATI PEOPLE IN RELIGIOUS MODERATION

    Get PDF
    Believers have a long history-based existence where strengthened by religions that came to the archipelago. Perguruan Ilmu Sejati as one of the streams of believers is one of the varieties of wealth that has its own characteristics. Perguruan Ilmu Sejati has the teachings of harmony in society as an indicator of religious moderation. This article seeks to explore and provide interpretations for the typology of believers in Perguruan Ilmu Sejati in religious moderation and models of believers in Perguruan Ilmu Sejati in religious moderation. This research has a qualitative approach and the type is a case study. Data obtained by means of interviews, observation, and documentation. Data analysis was carried out since data collection with three steps namely data condensation, data display, and conclusion drawing/verification. The results of the study stated that there are three types of believers in the Perguruan Ilmu Sejati namely core members, strict members, and ordinary members. Each has a different character and also a way to apply an attitude of religious moderation. Two models of practicing Perguruan Ilmu Sejati in religious moderation are the flexibility and active role of members of the Perguruan Ilmu Sejati in society. Flexibility is built from communication Intense internal work from members of the Perguruan Ilmu Sejati at the research location. The active role of Perguruan Ilmu Sejati members in social life starts with the example of the chairman for the members. They feels called and wants to contribute positively for the common good in society
    corecore