414 research outputs found

    Application of Bokashi and Sunn Hemp (Crotalaria Juncea L.) to Improve Inorganic Fertilizer Efficiency on Maize (Zea Mays L.)

    Full text link
    A field experiment was conducted lo learn about the effect of Bokashi and Sunn hemp (Crotalaria junceaL.)on maize production and inorganic fertilizer use efficiency on maize. The experiment was conducted in Jatikerto, Malang; at the altitude of 303 m above sea level, in Alfisol soil type, the average daily temperature ranges 21-33oC, from Juneto October 2013. The experiment was conducted as factorial, designed in a randomized block design (RBD). The first factor was dose ofinorganic fertilizer (100% ; 75% and50% of recommendation dose). The second factor was the organic fertilizer(Without organic fertilizer20 tBokashi/ ha, 20 t Sunn hemp/ha, 10 t Bokashi/ha + 10 t Sunn hemp/ha). The results showed that application of 20 t Bokashi/ha, 20 t Sunn hemp/ha, and combination of 10 t Bokashi/ha + 10 t Sunn hemp/ha, along with the application of inorganic fertilizer by dose of 100% increased the yields of maize for about 41.8%; 47.6% and 54.7% (10.73 t/ha; 11.17 t/ha, and 11.71 t/ha), respectively. The yield and nutrient use efficiency in the treatment dose of 100% inorganic fertilizer did not have any significant difference from the application of 20 t Bokashi /ha, 20 t Sunn hemp/ha, and 10 t Bokashi/ha + 10 t Sunn hemp/ha along with doses of inorganic fertilization 75% and 50%. Therefore, the organic fertilizer of 20 t Bokashi/ ha, 20 t Sunn hemp/ha, and combination of 10 t Bokashi/ha+ 10 t Sunn hemp/ha could reduce the need of inorganic fertilizer for about 50%

    Intensitas Perilaku Merokok Remaja Putri Ditinjau dari Konformitas

    Full text link
    This study aims to determine with more certainty on the smoking behavior of young women in terms of conformity, so as to provide an overview and map the sequence of events underlying the young women who smoke.Subjects in this study of young women aged 12-17 years who had a smoking behavior. This study used a single subject as a teenager and using a phenomenological approach, and using the techniques of data collection using interviews and observations.The research results of this study at the beginning of the subject smoking because seeing parents who smoke, when the subject of interest because the subject feels when parents smoke looks very calm and relaxed. So there is no effect of conformity, because the subject knows his friends when the subject had smoked

    Analisis Pengaruh Reputasi Organisasi dan Kinerja Keuangan terhadap Kontribusi Organisasi Nirlaba

    Full text link
    This study aims to examine the effect of reputation and financial performance to nonprofit contributions. Reputation as an independent variable measured by the age and the size of the non-profit organization, while financial performance is proxy through fiscal performance, public support, and program efficiency. For the independent variables, this study used total contributions acquired by non-profit organizations.This study tested using OLS regression with balanced panel data. The population of this study is all nonprofit organization in Indonesia in 2010-2014, with a sample of 15 non-profit organizations selected by using purposive random sampling. The criteria used in selecting the sample are a nonprofit organization that has a complete financial statement of 2010-2014 and presenting in Rupiah currency.The empirical results of this study indicate that the size of the organization and program efficiency have a positive influence to nonprofit contributions. By contrast, public support has a negative influence to the nonprofit contributions. While the age of the organization and fiscal performance did not influence the nonprofit contributions

    Pengaruh Waktu Penyiangan Gulma Pada Sistem Tanam Tumpangsari Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Dengan Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crantz.)

    Get PDF
    Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan gulma pada tumpangsari antara kacang tanah dan ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto FP-UB di Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang pada bulan April 2013 sampai dengan Juli 2013. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (G1) : tidak disiang, (G2) : penyiangan umur 2 mst, (G3) : penyiangan umur 4 mst, (G4) : penyiangan umur 6 mst, (G5) : penyiangan umur 2 mst dan 4 mst, (G6) : penyiangan umur 2 mst dan 6 mst, (G7) : penyiangan umur 4 mst dan 6 mst, (G8) : penyiangan umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst dan (G9) : bebas gulma sampai panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan adalah gulma dari golongan berdaun lebar seperti Heliotropium indicum L., Cleome rotidospermae, Hedyotis corymbosa L. Lamk., Phyllanthus niruri serta Eclipta prostrata dan gulma dari golongan teki yaitu Cyperus rotundus. Penyiangan gulma yang dilakukan umur 2 mst dan 4 mst berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering, jumlah polong dan jumlah biji kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) apabila dibandingkan dengan tanpa penyiangan

    Pengaruh Macam Bahan Organik Dan Inokulum Rhizobium Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max (L.) Merril)

    Get PDF
    Kedelai (Glycine max (L.) Merril) merupakan tanaman pangan yang penting di Indonesia. Sebagai tanaman golongan Leguminoceae, tanaman kedelai mampu mengadakan simbiosis dengan bakteri tertentu sehingga dapat langsung memfiksasi nitrogen dari udara. Tujuan penelitian ini ialah mempelajari pengaruh interaksi macam bahan organik dan dosis legin terhadap peningkatan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Hipotesis yang diajukan ialah macam bahan organik dapat mempengaruhi kebutuhan dosis legin untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril). Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian desa Jatikerto, kecamatan Kromengan, kabupaten Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai bulan September 2014. Alat yang digunakan pada penelitian ialah Leaf Area Meter (LAM), timbangan analitik, meteran dan oven. Bahan yang digunakan adalah benih kedelai varietas Grobogan. Perlakuan yang diberikan yaitu faktor satu adalah pemberian bahan organik yang terdiri dari: B1=tanpa aplikasi bahan organik, B2=residu biochar dan B3= kompos 10 ton ha-1. Faktor kedua adalah penggunaan legin yang terdiri dari: L1 = tanpa legin, L2 = dosis legin 8 g kg-1 dan L3 = dosis legin 12 g kg-1. Hasil penelitian menunjukkan penambahan bahan organik kompos 10 ton ha-1 dan residu biochar tidak mempengaruhi kebutuhan dosis legin. Kompos 10 ton ha-1 nyata untuk meningkatkan jumlah polong per tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril) sebesar 71,21 %. Dosis legin tidak nyata terhadap hasil panen tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merril)

    Pengaruh Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kedelai (Glycine Max L.) Pada Sistem Olah Tanah

    Get PDF
    Suatu USAha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil tanaman kedelai ialah dengan kombinasi pengendalian gulma dan sistem olah tanah. Tujuan penelitian ialah untuk mempelajari pengaruh pengendalian gulma terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai (Glycine max L.) dengan pengolahan tanah yang berbeda. Penelitian menggunakan rancangan faktor-ial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor pertama yaitu sistem olah tanah terdiri dari: T0 = tanpa olah tanah, T1 = olah tanah minimum, dan faktor kedua yaitu pe-ngendalian gulma terdiri dari: P0 = tanpa disiang, P1 = disiang 21 hst, P2 = disiang 21 hst dan 42 hst, P3 = aplikasi herbisida 42 hst, P4 = disiang 21 hst + aplikasi herbisida 42 hst. Hasil penelitian menunjukkan pada pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai, perlakuan terbaik pada olah tanah dengan disiang 21 hst dan aplikasi herbisida 42 hst. Pada hasil panen tanaman kedelai, perlakuan olah tanah dengan penyiangan gulma 21 hst dan aplikasi herbisida 42 hst (P4T1) memberikan hasil panen tidak berbeda nyata dengan sistem olah tanah dengan disiang 21 dan 42 hst (P2T1)

    Aplikasi Pupuk Kandang Dalam Meminimalisir Pupuk Anorganik Pada Produksi Padi (Oryza Sativa L.) Metode Sri

    Full text link
    Kebutuhan beras sebagai bahan pangan penduduk Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan pangan ialah dengan menerapkan penanaman padi dengan metode SRI. Penelitian dilakukan di KebunPercobaan Jatikerto, Malang pada bulan April-Agustus 2013. Pecobaan ini dirancang dengan menggunakan Racangan Petak Terbagi (RPT) dengan pupuk kandang sapi sebagai petak utama dan pupuk anorganik sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari K0: tanpa pupuk kandang, K1: 10 ton ha-1 pupuk kandang, K2: 15 ton ha-1 pupuk kandang, dan K3: 20 ton ha-1 pupuk kandang, sedangkan anak petak terdiri dari A1: 100% dosis pupuk anorganik, A2: 85% dosis pupuk anorganik, dan A3: 70% dosis pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 ton ha-1 pupuk kandang diikuti dengan aplikasi 100% dosis pupuk anorganik menghasilkan produksi tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penggunaan pupuk kandang dapat meminimalisir penggunaan pupuk anorganik sebesar 15%. Hal ini dapat terlihat pada penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik memiliki berat gabah lebih tinggi dibandingkan tanpa pupuk kandang dengan 100% dosis pupuk anorganik (35,53 g) dan penggunaan 20 ton ha-1 pupuk kandang dengan 85 % dosis pupuk anorganik (38,12 g) meningkatkan berat gabah lebih tinggi dibandingkan penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik

    Pengaruh Dosis Pupuk Anorganik Dan Pengendalian Gulma Pada Pertumbuhan Vegetatif Tanaman Tebu (Saccharum Officinarum L.) Varietas Ps. 881

    Get PDF
    Kebutuhan gula semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beraneka ragamnya jenis makanan (Fatimah, 2010). Hal ini belum bisa dipenuhi oleh beberapa industri gula dalam negeri. Ini disebabkan oleh produktivitas tebu yang rendah. Penyebabnya adalah keberadaan gulma. Selain itu, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma di sekitarnya. Penggunaan dosis pupuk anorganik yang tepat dibutuhkan pula agar dapat mengurangi gulma. Penelitian yang bertujuan untuk menentukan dosis pupuk dan pengendalian gulma yang tepat pada pertumbuhan tanaman tebu telah dilaksanakan di lahan milik PG Kebon Agung, Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Juni-September 2012. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial di-rancang secara acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu dosis pupuk (A) dan pengendalian gulma (G) yang diulang 3 kali. Pada dosis pupuk ada pupuk majemuk NPK 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 (A1), pupuk majemuk NPK 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 (A2); dan pupuk majemuk NPK 600 kg ha-1 dan pupuk ZA 1000 kg ha-1 (A3) dan pada pengendalian gulma ada penyiangan pada 30 hst (G1), aplikasi herbisida 2,4-D (G2), aplikasi herbisida Ametrin dosis (G3), dan aplikasi herbisida 2,4-D dosis dan herbisida Ametrin dosis (G4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pem-berian pupuk majemuk NPK dosis 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 menghasilkan diameter batang yang lebih besar. Kombinasi perlakuan pupuk majemuk NPK dosis 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 yang diikuti oleh aplikasi herbisida Ametrin (A1G3) menghasilkan bobot kering gulma yang lebih rendah

    Pengaruh Waktu Pemberian Pupuk Kandang Dan Dosis Urea Terhadap Hasil Pertumbuhan Dan Kadar Nitrogen Tanaman Kailan (Brassica Oleraceae L. Var .Nova)

    Get PDF
    Peningkatan produksi tanaman kailan dilakukan melalui pemupukan. Penelitian bertujuan untuk. Mendapatkan aplikasi waktu pemberian pupuk kandang lebih baik dengan dosis Urea yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil kadar Nitrogen Tanaman Kailan (Brassica oleracea L.). Percobaan dilaksanakan pada bulan Mei - Juli 2014 di Pandanrejo Bumiaji Batu. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 8 dan 3 kali ulangan. P1W0 = Pupuk Urea dosis 100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 0 minggu sebelum tanam P1W1 = pupuk Urea dosis 100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 1 minggu sebelum tanam P1W2 = pupuk Urea dosis 100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 2 minggu sebelum tanam P1W3 = pupuk Urea dosis 100 kg ha-1 dengan pupuk kandang 3 minggu sebelum tanam P2W0 = pupuk Urea dosis 200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 0 minggu sebelum tanam P2W1 = pupuk Urea dosis 200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 1 minggu sebelum tanam P2W2 = pupuk Urea dosis 200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 2 minggu sebelum tanam P2W3 = pupuk Urea dosis 200 kg ha-1 dengan pupuk kandang 3 minggu sebelum tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi pengaruh antara perlakuan interval waktu pemberian pupuk kandang dengan dosis pupuk urea terhadap panjang tanaman, jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, namun tidak terjadi interaksi pada bobot segar bagian tanaman yang dapat dikonsumsi, bobot segar panen, dan indeks panen. Panen terbaik per hektar adalah 1,94 ton ha-1 pada perlakuan P1W1 yaitu kombinasi 1 minggu sebelum tanam pupuk kandang sapi, dosis urea 100 kg ha-1
    • …
    corecore