21 research outputs found
Studi Keberadaan Hiperparasitoid Dalam Mempengaruhi Perilaku Imago Parasitoid Pada Kutudaun, Aphis Gossypii (Hemiptera: Aphididae)
Study Hyperparasitoid Existing Affected to Adul Parasitoid Behavior on Aphid, Aphis gossypii (Hemiptera: Aphididae). In general, hyperparasitoid is needed for establishing food and chain webs, but in contrary, it could become a limiting factor in existing biological control program. An observation to aim positive impact of hyperparasitoid existence has been carried out. Chili plant, Capsicum annuum, Aphis gossypii, Trioxys sinensis parasitoid and Aphidencyrtus sp. were used in this observation. Results showed that hyperparasitoid existence assisted parasitoid distribution. Parasitoids were placed with hyperparasitoids enhanced parasitoid distribution or dispersion two times farther compare to without hyperparasitoids. It was concluded that dispersal behaviour of hyperparasitoid adult was a parasitoid adult's response to avoid its suppression by the hyperparasitoid and also increase parasitoid's searching ability
Kelimpahan Dan Kekayaan Artropoda Predator Pada Tanaman Padi Yang Diaplikasi Bioinsektisida Bacillus Thuringiensis
Abundance and species richness of the predatory arthropods on paddy treated with Bacillus thuringiensis bioinsecticide. Application of bioinsecticide from bacterial entomopathogen has not been reported yet that can decrease abundance and species richness of predatory arthropods, such as spiders and predatory insects. This research was aimed to analyze the abundance and species richness of predatory arthropods paddy fields applied by B. thuringiensis bioinsecticide on paddy in fresh swamp area. Areas observed were 2 ha paddy field's at Situ Bagendit variety. Predatory arthropods inhabiting canopy were sampled using sweep but soil dwelling arthropods were trapped using pitfall traps. The result showed that abundance of spiders inhabiting canopy decreased significantly after B. thuringiensis bioinsecticide application on paddy compared to control without bioinsecticide but the abundance of predatory insects were not significantly affected by the bioinsecticide. Application of the bioinsecticide did not significantly affect the abundance and species richness of soil dwelling predatory arthropods, such as spiders and predatory insects
Komunitas Arthropoda Tanah di Kawasan Sumur Minyak Bumi di Desa Mangunjaya Kecamatan Babat Toman
Penelitian dilakukan untuk mengetahui perbedaan struktur komunitas arhtropoda tanah di sekitar lo-kasi eksplorasi minyak bumi.. pH, kelembapan dan suhu tanah) serta kadar TPH diukur dan dianalisis untuk mengetahui pengaruhnya terhadap indeks keanekaragaman, dominansi dan kemerataan arthropoda. Lokasi pengambilan sampel di sumur minyak bumi di desa Mangunjaya kecamatan Babat Toman pada tanggal 19-24 Februari 2015. Sampel arthropoda diambil dengan menggunakan pit fall traps dan corong barlese-tullgren, to-tal titik pengambilan sampel yaitu 96 titik. Identifikasi famili arthropoda dilakukan di Laboratorium Entomologi Jurusan Hama Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian. Analisis kadar TPH tanah dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas MIPA Universitas Sriwijaya menggunakan metode Gravimetri. Hasil identifikasi famili arthropo-da dilanjutkan dengan penghitungan indeks keanekaragaman, dominansi dan kemerataan arthropoda. Anali-sis Varian pada taraf 5 % dilakukan untuk mengetahui pengaruh lokasi eksplorasi dan jarak tumpahan minyak bumi dari sumur minyak bumi terhadap kadar TPH, pH, kelembapan, suhu, indeks keanekaragaman, domi-nansi dan kemerataan arthropoda. Analisis Regresi multi-linier dilakukan untuk mengetahui hubungan kadar TPH tanah terhadap pH, kelembapan dan suhu tanah serta hubungan indeks komunitas terhadap TPH, pH, ke-lembapan dan suhu tanah. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata TPH dan pH tanah di lokasi eksplorasi mi-nyak bumi yang dilakukan oleh Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih rendah daripada di lokasi yang dila-kukan eksplorasi oleh masyarakat. Kelembapan dan suhu tanah di lokasi eksplorasi oleh Pertamina EP Asset 1 Field Ramba lebih tinggi daripada di lokasi eksplorasi masyarakat. Kadar TPH, pH, kelembapan dan suhu ta-nah tidak berpengaruh terhadap indeks keanekaragaman, dominansi dan kemerataan arhropoda dikedua lo-kasi eksplorasi minyak bumi (Pertamina Asset 1 Field Ramba. Tetapi, rata-rata indeks keanekaragaman arthro-poda tergolong rendah dengan nilai indeks tertinggi di lokasi eksplorasi oleh Pertamina EP Asset 1 Field Ram-ba (0,95)
Arthropoda pada Varietas Padi di Lahan Organik di Desa Tegal Binangun Kecamatan Plaju Kelurahan Plaju Darat Palembang
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal Balik tak terpisah-kan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Serangga sebagai salah satu komponen ekosistem memiliki perananan penting dalam jaringan makanan. Masalah dalam penelitian ini (1) Apakah varietas padi inroduksi yang ditanam dapat mempengaruhi keanekaragaman spesies arthropoda yang datang atau hidup di tanaman padi tersebut yang ditanam di sawah organik?; (2) Apakah varietas padi introduksi yang tahan hama dapat mempengaruhi kemerataan arthropoda yang datang?; (3) Apakah lingkungan dapat mempengaruhi keaneka-ragaman arthropoda pada varietas padi introduksi?; Pengambilan data menggunakan metode eksplorasi dengan pengamatan satu lahan padi organik yang berumur 30 HST. Parameter yang diamati adalah indeks keragaman (H') dari Sannon-Weaver, kemerataan jenis (E) dari Pielou. Hasil penelitian pada Bulan Febru-ari—Mei 2014 didapatkan 2 kelas yaitu Insekta dan Archanida dengan jumlah arthropoda pada varietas Mi-ra-1 162 ekor dan varietas Bestari 158 ekor, dengan pengamatan 10, 20, 30 hari setelah tanam. Berdasarkan perhitungan indeks keragaman menunjukkan pada varietas padi Mira-1 2.658 dan padi varietas Bestari 2.443 masih stabil dengan indeks keragaman 1≤ H'≤3. Perhitungan Indeks kemerataan padi varietas Mira-1 1.604 dan pada padi varietas Bestari 1.597, indeks kemerataan padi varietas Mira-1 dan pada padi varietas Bes-tari menunjukkan kemerataan tinggi dan populasi stabil denga indeks kemerataan 0.6<E'≤1.0
Kelimpahan Dan Keanekaragaman Spesies Serangga Predator Dan Parasitoid Aphis Gossypii Di Sumatera Selatan
This study was aimed to analysis abundance and species diversity of predatory insects and parasitoid of Aphis gossypii from lowland and highland areas of South Sumatra. Survey of was conducted in 11 vegetable centers of South Sumatra. The results showed that 20 species of predatory insects and 3 species of parasitoids were found from the survey. The predatory insects consisted of 15 species of coccinellid beetles, two species of syrphids, and one species of chamaemyiid, mantid and staphylinid. Parasitoid found were 2 species of Aphidiidae (Diaretiella rapae and Aphidius sp.) and a species of Aphelinidae (Aphelinus sp.). The highest abundance of the predator was found in Soak (42.61 larvae and adults) and the highest abundance of the parasitoid was found in Talang Buruk (25.99 adults). The highest species diversity of the predator and the parasitoid were found in Soak (15 species and H'= 0.94) and in Talang Buruk (2 species and H' = 0.27), respectively. Abundance and species diversity of the predators and parasitoids were higher in the dry season than those in rainy season. Thus, the abundance and species diversity of the predators and parasiotids were higher in the lowland than highland areas in South Sumatra, while the seasons affected the abundance and species diversity of the predators and parasitoids