53 research outputs found

    PEMANFAATAN BAKTERI UNTUK KESELAMATAN LINGKUNGAN

    Get PDF
    Manfaat bakteri terhadap keselamatan lingkungan, merupakan salah satu bagian dalam mempelajari mikrobiologi lingkungan (enviromental mikrobiology), yakni ilmu yang mempelajari komposisi dan fisiologi dari komunitas mikroba di dalam lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tanah, air dan udara serta sedimen yang menutupi planet juga termasuk binatang dan tumbuhan yang mendiami area ini. Mikrobiologi lingkungan juga termasuk mempelajari mikroorganisme yang berada di dalam lingkungan buatan seperti bioreaktor. Melalui perkembangan bioteknologi dan rekayasa genetik di masa yang akan datang, memungkinkan bakteri akan membawa beberapa sifat genetik dengan mentransfer gen yang dikehendaki untuk membuat sifat tumbuhan, manusia maupun hewan yang diinginkan dengan sifat dan karakteristik sesuai harapan manusia. Untuk hal ini diperlukan kajian lebih mendalam beberapa hasil penelitian dan informasi yang terkini

    HASIL PROSES TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGI TERHADAP KUALITAS DAN PRODUKSI BAHAN BAKU PUPUK

    Get PDF
    Berdasarkan uji laboratorium menunjukkan bahwa limbah cair yang berasal dari kegiatan RSUP Sanglah di Denpasar Bali, termasuk jenis limbah cair domestik. Limbah cair domestik didominasi kandungan bahan organik berupa protein dan karbohidrat yang ditunjukkan oleh parameter BOD (22,63 mg/l), COD (47 mg/l), TSS (25.83 mg/l), amonia (0,17 mg/l), nitrat (4 mg/l) dan nitrit (0,20 mg/l). Bahan–bahan ini bersumber dari kegiatan medis dan non medis RSUP Sanglah. Bahan baku pupuk harus mengandung bahan organik berupa karbohidrat dan protein (Caldwel, 2001) Hasil analisis terhadap tahapan proses perlakuan teknologi biodetox menunjukkan bahwa teknologi tersebut sudah memenuhi standar operasional yaitu menekankan prinsip biologi dengan konsep pemanfaatan dan hasil kualitas limbah aman, efisien, ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kualitas limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu dan aman dimanfaatkan terutama pada tahap stabilisasi (stasiun C) dan tahap akhir pembuangan (stasiun D) melalui Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan standar mutu air golongan D Kepmen KLH No -02/MENKLH/1/ 1988, juga karakteristik limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar bahan baku pupuk yang ditetapkan terutama pada tahap stabilisasi. Menurunnya nilai kekeruhan, padatan terlarut dan padatan tersuspensi (Gambar 4.2a, 4.2b) diakibatkan perlakuan tahapan proses (pretreatment, treatment dan stabilisasi) dimana terjadi penurunan kandungan zat padat dan pemisahan komponen partikel dari zat cair. Penurunan kandungan zat padat dan pemisahan akan berpengaruh terhadap tingkat sidementasi dan bentuk komponen partikel yang lebih sederhanan ( Gegner, 2002). Penurunan nilai parameter BOD,COD (Gambar 4.5) diikuti parameter amonia, nitriat (Gambar 4.4) disebabkan proses, perlakuan fisik dan biologi secara terpadu dan perlakuan teknis operasional teknologi. Perlakuan teknologi yang diberikan pada tahap treatment dan stabilisasi (Tabel 4.2) bertujuan untuk mempercepat proses, dan mengatur jumlah komponen dan menjaga kondisi lingkungan. Perlakuan aerasi 3,3 jam akan berpengaruh terhadap bioaktivitas dan biodegradasi bahan organik oleh mikroorganisme terutama bakteri aerob. Perlakuan F/M 0,24-0,5 g/BOD/hari/g/MLSS akan berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah makanan dan populasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan energi seperti: bakteri hetrotrof dan autrotrof. Perlakuan waktu tinggal limbah 2-4 hari dan aliran limbah cair sebesar 35% berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen, jumlah zat makanan (bahan organik), waktu tinggal limbah dan akhirnya berpengaruh terhadap jumlah dan komponen unsur

    PENGARUH BEBERAPA BAHAN BAKU PUPUK ORGANIK CAIR DAN KONSENTRASI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAYUR HIJAU (Brasica Junceae L)

    Get PDF
    Hasil uji sidik ragam terhadap berat segar daun menunjukkan perbedaan tidak nyata pada taraf uji Duncan 5%,. Berat segar daun per tanaman tertinggi dihasilkan oleh Biofilter pada dosis 15 g/polibag, yaitu berturut-turut 19,90% dan 17,35% lebih tinggi dibandingkan nilai tersebut pada Biosugih dan Hyponex pada dosis yang sama (Tabel 4.5). Dosis 15 g/ polibag memberikan berat daun segar 56, 86% lebih tinggi dari pada dosis 0 g/polibag pada bahan Biofilter 47,00% dan 37,13% pada Hyponex. Biofilter pada dosis 20 g/ polibag memberikan berat daun segar lebih rendah dan pada dosis 15 g/polibag tetapi nyata lebih tinggi dibandingkan dosis 10 dan 0 g/polibag. Dosis 20 g/ polibag pada Biosugih memberikan berat daun segar yang tidak berbeda dengan nilai tersebut pada dosis lainnya, tetapi tidak berbeda nyata dengan nilai tersebut pada dosis lain pada Hyponex (Tabel 4.5). Tingginya berat segar daun per tanaman pada perlakuan jenis pupuk bahan baku pupuk Biofilter pada dosis 15 g/polibag (K3), berkaitan erat dengan kompleksitas komponen unsur dan ketersedian unsur hara lebih banyak. Mineral organik berfungsi sebagai pemicu pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Kienholz et al., 2000.) Asam amino bermanfaat dalam peningkatan kualitas pertumbuhan dan hasil tanaman. Hormon berfungsi merangsang pertumbuhan tunas baru (Mesdaghinia et al., 2009). Mikroorganisme berfungsi selain bisa merombak unsur supaya tersedia juga sebagai pengikat nitrogen di udara (Schuler, 1993). Rhizobium yang berasosiasi dengan tanaman legume mampu menambah 100-300 kg N/ha dalam satu musim dan meninggalkan sejumlah N untuk tanaman berikutnya (Purwoko, 2007). Azotobacter merupakan bakteri pengikat N yang tidak berasosiasi dengan tanaman dan mampu menurunkan kebutuhan pupuk nitrogen sebesar 25 % - 50% (Schuler,1993). Hal ini juga terlihat dari tingginya parameter pertumbuhan seperti: berat segar akar tanaman sebesar 2,52g (K3), berat daun kering oven sebesar 2,35g (K3), berat kering oven akar sebesar 0,835g (K2), hasil total tanaman sebesar 2,81g (K3) yang diperoleh pada perlakuan jenis bahan baku pupuk biofilter. Dosis 15 g/polibag pada jenis Biofilter, Biosugih maupun Hyponex memberikan berat akar segar (3,22 g), berat daun (2,97 g), akar (0,996 g) dan total tanaman kering oven (3,16 g) tertinggi dan nyata lebih tinggi dibandingkan masing-masing nilai variabel tersebut pada dosis yang lain, kecuali pada dosis Hyponex 10 g/polibag (Tabel 4.5). Dosis 20 g/polibag pada Biofilter, Biosugih dan Hyponex nyata menurunkan berat akar segar, berat daun, akar dan total tanaman kering oven dibandingkan dosis 15 g/polibag (Tabel 4.8

    ANALISIS TINGKAT EFISIENSI PENCEMARAN PADA SETIAP TAHAPAN PROSES PERLAKUAN BIOLOGI DALAM PENANGANAN LIMBAH CAIR SECARA KONVENSIONAL

    Get PDF
    Hasil analisis terhadap tahapan proses perlakuan teknologi limbah cair secara biologi menunjukkan bahwa teknologi tersebut sudah memenuhi standar operasional yaitu menekankan prinsip biologi dengan konsep pemanfaatan dan hasil kualitas limbah aman, efisien, ramah lingkungan. Hal ini terlihat dari kualitas limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar baku mutu dan aman dimanfaatkan terutama pada tahap stabilisasi (stasiun C) dan tahap akhir pembuangan (stasiun D) melalui Permenkes RI Nomor 416/MENKES/PER/IX/1990 dan standar mutu air golongan D Kepmen KLH No -02/MENKLH/1/ 1988, juga karakteristik limbah cair yang dihasilkan sudah memenuhi standar bahan baku pupuk yang ditetapkan terutama pada tahap stabilisasi. Menurunnya nilai kekeruhan, padatan terlarut dan padatan tersuspensi (Gambar 4.2a, 4.2b) diakibatkan perlakuan tahapan proses (pretreatment, treatment dan stabilisasi) dimana terjadi penurunan kandungan zat padat dan pemisahan komponen partikel dari zat cair. Penurunan kandungan zat padat dan pemisahan akan berpengaruh terhadap tingkat sidementasi dan bentuk komponen partikel yang lebih sederhanan ( Gegner, 2002). penurunan nilai parameter BOD,COD (Gambar 4.5) diikuti parameter amonia, nitriat (Gambar 4.4) disebabkan proses, perlakuan fisik dan biologi secara terpadu dan perlakuan teknis operasional teknologi. Perlakuan teknologi yang diberikan pada tahap treatment dan stabilisasi (Tabel 4.2) bertujuan untuk mempercepat proses, dan mengatur jumlah komponen dan menjaga kondisi lingkungan. Perlakuan aerasi 3,3 jam akan berpengaruh terhadap bioaktivitas dan biodegradasi bahan organik oleh mikroorganisme terutama bakteri aerob. Perlakuan F/M 0,24-0,5 g/BOD/hari/g/MLSS akan berpengaruh terhadap keseimbangan jumlah makanan dan populasi mikroorganisme berdasarkan kebutuhan energi seperti: bakteri hetrotrof dan autrotrof. Perlakuan waktu tinggal limbah 2-4 hari dan aliran limbah cair sebesar 35% berpengaruh terhadap ketersediaan oksigen, jumlah zat makanan (bahan organik),waktu tinggal limbah dan akhirnya berpengaruh terhadap jumlah dan komponen unsur

    RANCANGAN TEKNOLOGI PENANGANAN LIMBAH DENGAN SISTEM TRICKING FILTER

    Get PDF
    Pertumbuhan yang terfiksasi dari suatu sistem biologis terjadi bila kontak antara air limbah dengan populasi mikkrobia berlangsung pada permukaan media pengganggu. Dalam hal itu air limbah disemprotkan pada permukaan masa dari pencahan batu, dan unit tersebut dikenal sebagai trickling filter. Namun penamaan tersebut sebenarnya kurang tepat karena pada kenyataan sebenarnya bukanlah proses penyaringan, melainkan ekstraksi polutan dalam air limbah olehmikroba yang melekat pada masa pecahan batu tersebut. Dengan adanya pengembangan proses dengan dikemukakan adanya media sintetik pengganti batuan, ada sebutan Biological Tower yang tingginya 6 meter juga merupakan perkembangan trickling filter yang umumnya hanya setebal 1,8 m dengan media masa pecahan batu. Pengembangan lain berupaa Biological Disk dimana piringan bulat yang dilekati mikrobia berputar kedalam air limbah, dalam perputaran tersebut mikrobamengekstraksi limbah organik. Dari beberapa alternatif tersebut semuanya berdasar pada sistem "fixed growth" yang mikrobanya dilekatkan pada suatu bahan pengganggu

    ECOTOURISM BUSINESS COMPETENCE IN CREATING COMMUNITY INCOME

    Get PDF
    The economic development of a region is determined by the increase of contribution of economic sector activity. The tourism sector is one of the economic sectors that has an important role in and is able to grow the regional economy. Sustainability of the tourism sector of the economy can not be separated from the role of environmental resources as tourism attractions (objects). This study is to analyze ecotourism business competence in creating income of community. The study is designed in a descriptive-quantitative way. The collection of data used is observation and interview. The data used is descriptive-quantitative in order to determine and analyze the ecotourism business competence and its impact on improving income of community. The results show that the strategy to achieve an income community must be supported by having business competence based on ecotourism. Business competence is dominated by social competence in creating people’s income in the tourism sector, yet less attention to other competencies. Ecotourism development is done by building the overall business competence and network of cooperation between the parties concerned

    PERANAN EFFECTIVE MICROORGANISM 4 (EM-4) DALAM PENGELOLAAN SAMPAH TINJAUAN DARI PERSPEKTIF PENGELOLAAN LINGKUNGAN SECARA BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan yang membahayakan kesehatan manusia oleh karena itu sampah perlu dikelola dengan cara yang effektif, murah dan berwawasan lingkungan. Beberapa hasil penelitian menunjukan bahwa Effective Microorganisms 4 (EM-4) dapat digunakan sebagai dekomposer sampah organik menjadi kompos. EM-4 merupakan kultur campuran dalam medium cair berwama coklat kekuningan, berbau asam dan terdiri dari mikroorganisme yang men guntungkan bagi kesuburan tanah. Adapun jenis mikroorganisme yang berada dalam EM-4 antara lain : Lactobacillus sp., Yeast-Saccharomyces, Actinomycetes, Streptomyces. Penggunaan EM-4 sebagai dekomposer sampah selain bermanfaat dan mempunyai keunggulan sebagaimana disebutkan diatas, juga mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk membuat kompos dibandingkan dengan cara konvensional. Waktu yang singkat berarti juga merupakan penghematan sumberdaya yang dibutuhkan untuk pengelola sampah menjadi kompos. Namun demikian penggunaa teknologi EM-4 untuk pengelolaan sampah diperkotaan yang berwawasan lingkungan belum memasyarakat

    KUALITAS AIR MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN

    Get PDF
    Kualitas air sangat mempengaruhi kesehatan masyarakat dan lingkungan. Kualitas air merupakan bagian dari kualitas lingkungan yang berintegrasi secara sinergis dalam mempengaruhi keberlanjutan penanian. Kualitas air yang dapat digunakan sebagai air irigasi berdasarkan Peratiiran Pemerintah No. 82 tahun 2001 adalah air yang tergolong kelas 2 - 4. Pertanian berkelanjutan merupakan sistem pertanian yang mengakomodasi aspek lingkungan, sosial dari ekonomi masyarakat. Untuk dapat melakukan sistem pertanian berkelanjutan maka diperlukan kemampuan untuk mengkornbinasikan sektor-sektor yang berhubungan dengan pertanian, yaiui produksi pertanian, pengelolaan lahan, penggunaan dan kualitas air, koservasi alam di lahan pertanian, masyarakat pedesaari dan pengelolaan terpadu. Kualitas air memiliki hubungan yang erat dengan pertanian berkelanjutan. Aktivitas pertanian (terutama yang dilakukan dengan ktirang bijaksana) umumnya menurunkan kualitas air khususnya air permukaan dan air bawah tanah. Disisi lain, pertanian memerlukan kualitas air yang baik untuk menjamin kuantitas, kualitas dan kesehatan produk pangan dan serat yang dihasilkan. Polutan yang umumnya berasal dari aktivitas pertanian meliputi sediment (fraksi tanah); un<=ur hara (terutama nitrogen dan fosfor); pestisida, herbisida dan fungisida, mikroba pathogen; logam berat dan garam. Pengendalian kualitas air sehubungan dengan aktivitas pertanian dapat dilakukan dengan mengevaluasi teknologi pengolahan tanah dan teknik budidaya yang digunakan untuk mengurangi potensi pencemaran serta pemberian insentif untuk m,rangsang petani atau pelaku usahatani bersemangat dalam mengelola lingkungannya secara benar dan sehat dalam melakukan kegitan usahatani

    LINGKUNGAN KEPARIWISATAAN YANG TERINTEGRASI BERBASIS BUDAYA

    Get PDF
    Pariwisata adalah suatu perjalanan dari satu ke tempat lain dengan tujuan untuk menikmati suatu kenyamanan dalam dimensi social, budaya, dan ilmu pengetahuan. Menurut Miller sifat hakiki manusia adalah mengadakan perjalanan, berkembang dan berinteraksi social. Sedangkan kepariwisataan adalah segala sesuatu yang mendukung pariwisata seperti: sumber daya alam, social-budaya, ekonomi, keamanan, pengetahuan, akomodasi, jasa, geofisik wilayah, bioekosistem, kebijakan, hukum, sanitasi lingkungan, estetika lingkungan dan lainnya. Lingkungan dilihat dari konsep ekologi adalah suatu hubungan timbal balik dan intraksi antara manusia dengan alam sekitarnya serta dampak yang terjadi dari interaksi tersebut. Lingkungan tidak selalu statis akan tetapi selalu mengalami perubahan secara dinamis baik dilakukan oleh prilaku manusia maupun alam itu sendiri. Salah satu keunggulan Bali pada umumnya adalah mempunyai suatu wilayah yang di huni oleh sebagian besar masyarakatnya memeluk agama hindu (sosio-religus teritorial system) yang terkenal dengan julukan pulau seribu pura, didalamnya mempunyai keunikan dalam keterikatan adat istiadat, interaksi social, organisasi adat, filosofi dan pandangan hidup yang sampai sekarang masih bertahan

    RANCANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PADAT DENGAN SISTEM LAND FILL

    Get PDF
    Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk manufaktur yang semakin beragam pula. Permasalahan sampah secara umum memerlukan perhatian dari segenap pihak. Peningkatan jumlah penduduk yang semakin lama semakin besar sedangkan ruang atau tempat untuk mengelola sampah semakin sedikit. Berbagai aktivitas kehidupan manusia banyak menimbulkan timbulan sampah
    • …
    corecore