MODAL SOSIAL PETANI NANAS DALAM JARINGAN DISTRIBUSI NANAS MADU PEMALANG

This study discusses the sosial capital of pineapple farmers in the distribution network of pineapple honey in Pemalang. Sosial capital has an important role in distributing honey pineapple in Pemalang. This study aims to find out the distribution network of Pemalang honey pineapple in Beluk Village,  and to find out the form of sosial capital of pineapple farmers in the Pemalang honey pineapple distribution network in Beluk Village. The theory used to analyze this research is the sosial capital theory of Pierre Bourdieu.This study used qualitative research methods. Data collection techniques were carried out by observation, interviews, and documentation. Based on the results of the research conducted, it is known that the Pemalang honey pineapple distribution network is divided into two types, namely the distribution network of 3 aktors (pineapple farmers, collectors, and retailers) and the distribution network of 4 aktors (pineapple farmers, collectors, skipper, and retailer). Morover, forms of sosial capital for pineapple farmers include solidarity, norms, trust, and appreciation. The existence of sosial capital is needed in order to maintain that these commodities are always there and become a commodity that is loved by the community and continue to raise the name of the origin of Pemalang honey pineapple in distribution both in Pemalang Regency and outside the city

Paradigma Penelitian Pendidikan: Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Matematika di Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al-Washliyah Tahun 2015-2016

Penelitian ini bertujuan untuk melihat paradigma penelitian, Metode, jenjang pendidikan yang diteliti di penelitian pendidikan matematika UMN AL-Washliyah tahun 2015/2016. Jenis penelitian ini yaitu penelitan kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi literatur. Data penelitian ini diambil dari data dokumen wisudawan dan skripsi mahasiswa dari perpustakaan. Subjek penelitian ini sebanyak 167 skripsi mahasiswa pendidikan matematika yang terdiri dari perempuan 130 dan laki-laki terdiri dari 37. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) paradigma penelitian masih di dominasi dengan paradigma kuantitatif dan kualitatif dengan perbandingan presentasi yang hampir sama besar yaitu kuantitatif 49% serta kualitatif 47% sisanya menggunakan paradigma pengembangan sebesar 4%. Jenjang pendidikan yang paling banyak di teliti mahasiswa yaitu jenjang pendidikan SMP diikuti SMA dan SD. Kemudian desain penelitian yang paling banyak digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas(PTK).        &nbsp