4 research outputs found

    Pengaruh Latihan Fisik; Senam Aerobik Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Dm Tipe 2 Di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga

    Full text link
    Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu keadaan hiperglikemia yang disebabkan gangguan pada resistensi insulin dan sekresi insulin sehingga metabolisme tubuh juga terganggu. Pada DM tipe 2, latihan fisik berperan sebagai glycemic control yaitu mengatur dan mengendalikan kadar gula darah. Latihan fisik yang dianjurkan salah satunya adalah senam aerobik, yang bertujuan meningkatkan dan mempertahankan kesegaran tubuh dan dilaksanakan sesuai prinsip F.I.T.T (Frekuensi, Intensitas, Time dan Tipe). Penelitian yang dilakukan di wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga pada bulan September – Oktober 2004 ini, bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan fisik: senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2. Jenis penelitian ini merupakan penelitian pra eksperimen tanpa kelompok kontrol. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah 22 orang yang menderita DM tipe 2. Alat pengumpulan data berupa kuesioner tentang karakteristik responden dan observasi untuk mengetahui kadar gula darah sebelum dan sesudah latihan.Hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh latihan fisik: senam aerobik terhadap penurunan kadar gula darah pada penderita DM tipe 2 di Wilayah Puskesmas Bukateja Purbalingga (p=0.0001) dengan penurunan rata – rata sebesar 30,14 mg%

    Pengaruh 3 Jam Pertama Pemberian Oralit 200 terhadap Lama Perawatan Bayi dengan Diare Akut Dehidrasi Ringan-sedang

    Full text link
    Penanganan anak dengan diare telah ditetapkan oleh WHO yaitu dengan pemberian cairan rehidrasi oral atau yang disebut dengan oralit. Oralit yang telah direkomendasikan adalah oralit 200 dengan kandungan osmolaritas rendah yaitu 245 mOsm/L. Kapan dan berapa pemberian oralit yang harus diberikan belum banyak diketahui oleh masyarakat, sehingga anak yang dibawa ke rumah sakit sudah mengalami komplikasi dehidrasi baik dehidrasi  ringan, sedang maupun berat. Pengaruh komplikasi yang terjadi dan penatalaksanaan yang kurang tepat  tentunya akan berdampak pada lamanya perawatan anak di rumah sakit. Oleh karena itu penelitian ini ingin mengetahui pengaruh 3 jam pertama pemberian oralit 200 terhadap lamanya perawatan pada bayi dengan diare akut dehidrasi ringan- sedang. Penelitian ini dilakukan dengan pemberian oralit 200 selama 3 jam pertama pada bayi  dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang dan dibandingkan dengan kelompok kontrol yang sesuai standar dari rumah sakit yaitu dengan pemberian terapi infus melalui intrvena. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh 3 jam pertama pemberian oralit 200 terhadap lama perawatan anak usia 6-12 bulan dengan diare akut dengan dehidrasi ringan-sedang di RSUD Goeteng Tarunadibrata Purbalingga. Penelitian ini menggunakan desain kuasi eksperimen post test only control group yang terbagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pemberian 3 jamp pertama larutan oralit 200  (15 responden), dan kelompok kontrol dengan pemberian cairan infus langsung (15 responden). Hasil analisis uji statistik menunjukkan bahwa pengaruh 3 jam pemberian oralit 200 pada bayi dengan kelompok kontrol terhadap lama perawatan menunjukkan tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap lama perawatan dengan p value = 0,051 dengan α < 0,05, namun berdasarkan penghitungan rerata lama perawatan pada bayi dengan diare akut dehidrasi ringan-sedang yang diberikan oralit 200 pada 3 jam pertama perawatan adalah 2,67 hari dan pada kelompok kontrol rerata lama perawatan adalah 3,67 hari. Selisih satu hari perawatan dapat mengurangi jumlah biaya yang dikeluarkan orang tua..   Kata Kunci: Bayi, Diare akut dehidrasi ringan-sedang, oralit 200, lama perawata
    corecore