2 research outputs found
Combination of Tangeretin and 5-Fluorouracil Modulates Cell Cycle and Induce Apoptosis on WiDr Cells
Co-chemotherapeutics approaches are increasing in cancer treatment in order mainly to suppress the resistence phenomenon of cancer treatment and to enhance the cytotoxic effect of the main chemotherapeutics agent. Tangeretin has been known to have cytotoxic effect to some cancer cells through some pathways in the cells. To explore the potential effect of tangeretin as co-chemotherapeutics agent this research was subjected to study the cytotoxic effect of tangeretin in combination with 5-Fluoro Uracil (5-FU) on WiDr colon cancer cells covering the modulation of cell cycle and apoptosis induction. Cytotoxic effect was examined by using MTT assay while apoptotis induction was determined by annexin-V flowcytometry. Under MTT assay, tangeretin showed weak cytotoxic activity on the cells. However, tangeretin significantly enhanced the cytotoxic effect of 5-FU on the cells. This co-chemotherapeutics effect likely correlated with cell cycle modulation effect, especially in inducing polyploidy phenomenon as expressed in the flowcytometric graph of the DNA content. This combination also increased apoptosis induction. These result suggest that tangeretin is potential to be developed as co-chemotherapeutic agent for 5-Fu on colon cancer and further molecular mechanism need to be explored.Keywords: Tangeretin, 5-Fluorourasil, WiDr, cell cycle, apoptosis
INDUKSIAPOPTOSIS EKSTRAKETANOLIK CIPLUKAN (Physalisangu/ataL.)PADASEL KANKERLEHERRAHIMHeLaMELALUIPENEKANANEKSPRESIBcl-2
lnsidensi kanker leher rahim yang terus meningkat mendorong berbagai penelitian untuk
mengeksplorasi senyawa tanaman sebagai agen kemopreventif. Ciplukan (Physalis angulata
L.) adalah salah satu tanaman yang berpotensi sebagai agen kemopreventif pada beberapa
jenis sel kanker dengan meregulasi proliferasi sel, siklus sel maupun apoptosis. Pada penelitian
ini potensi pemacuan apoptosis ekstrak etanolik ciplukan akan diteliti lebih lanjut pada sel
kanker leher rahim HeLa.
Pemacuan apoptosis ekstrak etanolik ciplukan diamati melalui metode Double Staining
dan dievaluasi lebih lanjut dengan lmunositokimia. Hasi/ pengamatan secara kualitatif pada
perlakuan menunjukkan terjadinya apoptosis yang ditandai dengan fluoresensi oranye dan
terjadi fragmentasi se/ dengan munculnya badan-badan apoptosis. Ekspresi protein Bcl-2
selanjutnya diamati untuk mengetahui kemungkinan mekanisme molekuler induksi apoptosis.
Hasi/ percobaan imunositokimia menunjukkan terjadinya penekanan ekspresi protein
antiapoptosis Bcl-2 dibandingkan dengan kontrol sel.
Hasi/ penelitian ini mengindikasikan bahwa ekstrak etanolik ciplukan (Physalis angulata
1.) dapat menginduksi apoptosis sel HeLa dengan menekan ekspresi Bcl-2. Penelusuran aksi
molekuler perlu dikembangkan untuk mendukung pemanfaatan ciplukan sebagai agen
antikanker yang efektif