6 research outputs found

    Bakti Sosial Khitan dan Edukasi Kesehatan: “Mitos Pasca Khitan”

    Full text link
    Khitan merupakan proses pembersihan alat kelamin dengan cara memotong sebagian penutup penis sehingga sumbatan yang mungkin ada karena kotoran pada saluran penis menjadi hilang dan terhindar dari terjangkitnya penyakit. Saat ini, bakti sosial khitan adalah hal yang dibutuhkan orang tua untuk menjalankan sunnah tanpa mengeluarkan biaya sedikitpun. Selain itu pemahaman tentang perawatan pasca khitan masih disikapi keliru oleh orang tua seperti melarang anak makan telur, melangkahi kotoran ayam, melarang mandi dan sebagainya yang dipengaruhi oleh beberapa kepercayaan terhadap mitos dan nilai sosial di masyarakat. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman keluarga tentang hal-hal yang harus dilakukan dan diperhatikan serta dihindari dalam perawatan luka dan mitos pasca khitan pada anak.Metode pengabdian masyarakat dilakukan melalui kegiatan bakti sosial khitan terhadap 30 anak, juga edukasi mitos pasca khitan ke 30 orang tua anak yang di khitan melalui ceramah menggunakan leaflet secara personal. Evaluasi kegiatan dilakukan dengan cara mengetahui tingkat keberhasilan edukasi menggunakan cara pretest dan post-tes pada orang tua. Hasil evaluasi yang diperoleh adalah rerata skor pre-test menunjukkan nilai 43 poin dan meningkat pada post-test sebesar 100 poin. Ini menunjukkan bahwa edukasi mitos pasca khitan dapat meningkatkan pengetahuan orang tua pada ranah kognitif. Sehingga edukasi mitos pasca khitan sangat penting dilakukan untuk mengurangi risiko pelambatan kesembuhan luka pasca khitan pada anak

    Edukasi Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan Lalu Lintas pada Siswa SMA di Kubu Rokan Hilir

    Full text link
    Angka kejadian kecelakaan lalu lintas (laka lantas) meningkat setiap tahunnya. Kematian akibat laka lantas meningkat terutama di negara – negara berkembang termasuk di Indonesia. Korban laka lantas di Indonesia didominasi oleh kelompok usia produktif terutama pelajar dan mahasiswa. Kematian korban akibat laka lantas di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau cukup tinggi. Sebagian besar pertolongan pertama pada korban laka lantas dilakukan oleh masyarakat di tempat kejadian. Namun banyak masyarakat Indonesia yang tidak mengetahui cara menolong korban yang baik dan benar pada saat setelah kecelakaan terjadi. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan siswa SMA N 1 Kubu Kabupaten Rokan Hilir dalam pertolongan pertama korban kecelakaan lalu lintas. Metode pengabdian kepada masyarakat ini adalah edukasi pertolongan pertama korban kecelakaan yang dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) melalui google meeting. Sebanyak 25 orang siswa dilibatkan sebagai peserta. Pengetahuan siswa sebelum dan setelah mengikuti edukasi diidentifikasi menggunakan pre-test dan post-test yang berisi 10 pertanyaan multiple choice melalui google form. Pengetahuan siswa dalam pertolongan pertama korban laka lantas disajikan dalam bentuk grafik. Rata – rata skor pre-test menunjukkan nilai 54,50 poin dan meningkat pada post-test sebesar 84,80 poin. Ini menunjukkan bahwa edukasi pertolongan pertama pada korban kecelakaan lalu lintas pada siswa SMA N 1 Kubu Kabupaten Rokan Hilir dapat meningkatkan pengetahuan siswa pada ranah kognitif. Disarankan untuk organisasi didalam sekolah maupun sekolah itu sendiri untuk dapat meningkatkan kerjasama dengan pihak puskesmas dalam simulasi pertolongan pertama kecelakaan sehingga siswa SMA memimiliki kemampuan untuk menolong korban kecelakaan lalu lintas

    Grand Challenges in global eye health: a global prioritisation process using Delphi method

    No full text
    Background: We undertook a Grand Challenges in Global Eye Health prioritisation exercise to identify the key issues that must be addressed to improve eye health in the context of an ageing population, to eliminate persistent inequities in health-care access, and to mitigate widespread resource limitations. Methods: Drawing on methods used in previous Grand Challenges studies, we used a multi-step recruitment strategy to assemble a diverse panel of individuals from a range of disciplines relevant to global eye health from all regions globally to participate in a three-round, online, Delphi-like, prioritisation process to nominate and rank challenges in global eye health. Through this process, we developed both global and regional priority lists. Findings: Between Sept 1 and Dec 12, 2019, 470 individuals complete round 1 of the process, of whom 336 completed all three rounds (round 2 between Feb 26 and March 18, 2020, and round 3 between April 2 and April 25, 2020) 156 (46%) of 336 were women, 180 (54%) were men. The proportion of participants who worked in each region ranged from 104 (31%) in sub-Saharan Africa to 21 (6%) in central Europe, eastern Europe, and in central Asia. Of 85 unique challenges identified after round 1, 16 challenges were prioritised at the global level; six focused on detection and treatment of conditions (cataract, refractive error, glaucoma, diabetic retinopathy, services for children and screening for early detection), two focused on addressing shortages in human resource capacity, five on other health service and policy factors (including strengthening policies, integration, health information systems, and budget allocation), and three on improving access to care and promoting equity. Interpretation: This list of Grand Challenges serves as a starting point for immediate action by funders to guide investment in research and innovation in eye health. It challenges researchers, clinicians, and policy makers to build collaborations to address specific challenges. Funding: The Queen Elizabeth Diamond Jubilee Trust, Moorfields Eye Charity, National Institute for Health Research Moorfields Biomedical Research Centre, Wellcome Trust, Sightsavers, The Fred Hollows Foundation, The Seva Foundation, British Council for the Prevention of Blindness, and Christian Blind Mission. Translations: For the French, Spanish, Chinese, Portuguese, Arabic and Persian translations of the abstract see Supplementary Materials section.</p

    Contributory presentations/posters

    No full text
    corecore