5 research outputs found

    Pola Komunikasi Interpersonal Kepala Madrasah Tsanawiyah Tridana Mulya Kecamatan Landono Kabupaten Konawe Selatan

    Get PDF
    Kepemimpinan seorang kepala sekolah dapat dilakukan dengan berbagai cara dalam kegiatan mempengaruhi atau memberi motivasi bawahan agar melakukan tindakan-tindakan yang selalu terarah terdapat pencapaian tujuan organisasi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengungkapkan pola komunikasi interpersonal kepala madrasah Tridana Mulya Kecamatan Landono. Sumber data dalam penelitian adalah guru dan kepala madrasah Tridana Mulya Kecamatan Landono. Hasil penelitian: 1) Pola komunikasi yang digunakan kepala Madrasah Tsanawiyah Tridana Mulya Kecamatan Landono adalah pola komunikasi linear, yaitu komunikasi yang dilakukan oleh kepala madrasah dengan cara memposisikan dirinya setara/ sederajat dengan guru. Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh Kepala Madrasah dapat melalui bahasa lisan, seperti menyapa, bercerita, atau memberikan instruksi langsung kepada guru. Bentuk lain komunikasi interperosnal kepala madrasah adalah dengan melalui bahsa tubuh, seperti senyum, merangkul, dan bersalaman dengan guru. 2) Faktor pendukung komunikasi interpersonal kepala Madrasah Tsanawiyah Tridana Mulya Kecamatan Landono adalah: a) Iklim komunikasi yang baik antara kepala madrasah dengan guru, b) Media komunikasi sudah tersedia/ handphone, dan c) Loyalitas dan dedikasi dari masing-masing guru. 3) Faktor penghambat komunikasi interpersonal kepala sekolah dan guru adalah masing-masing guru sulit menentukan waktu yang pas untuk menentukan waktu pelaksanaan komunikasi interpersonal

    Peranan Komunikasi dalam Pendidikan

    Full text link
    Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup berkelompoksaling membutuhkan satu sama lain. Sebagai makhluk sosial danhidup berkelompok dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak luputdari interaksi atau komunikasi. komunikasi adalah prosespenyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atauaudiens baik itu dalam bentuk simbol, lambang dengan harapanbisa membawa atau memahamkan pesan itu kepada masyarakatserta berusaha mengubah sikap dan tingkah laku. Komunikasi jugadigunakan dalam dunia pendidikan dan memiliki peranan yangbegitu penting dalam pendidikan di antaranya, pertama fungsipengawasan, fungsi ini berupa peringatan dan kontrol maupunkegiatan persuasif. Pengawasan dan kontrol ini dapat dilakukanuntuk aktifitas prevensif untuk hal-hal yang tidak diinginkanseperti pemberian bahaya narkoba yang dilakukan melalui mediamasa dan ditunjukan kepada para pelajar dan lebih luas lagi kepadamasyarakat. Kedua fungsi sosial learning, fungsi sosial learning iniadalah melakukan guilding dan pendidikan sosial kepada semuaorang. Fungsi ini memberikan pencerahan kepada masyarakatdimana komunikasi massa itu berlangsung. Dan ketiga fungsipenyampaian informasi. Fungsi ini merupakan proses penyampaianinformasi kepada masyarakat luas umumnya dan khususnyakepada peserta didik dalam hal penyampaian pesan yang berupamateri yang relevan dengan tujuan instruksional pendidikan.Selanjutnya tujuan komunikasi dalam pendidikan, jika kita sebagaipengajar maka kita sering berhubungan dengan pelajar, olehkarena itu, kita bertujuan menyampaikan informasi tentang materipelajaran yang akan diajarkan, agar materi pelajaran yangdisampaikan dapat dimengerti dan dipahami sebagai komunikasiyang kita laksanakan dapat tercapai. Dan ada 6 komponen yangharus digunakan dalam pendidikan yang tidak dapat dipisahkansatu sama lain di antaranya yaitu: sumber (source), komunikator(encoder), pesan (massage), komunikan (decoder), media(channel), effek (hasil)

    Peran Komunikasi dalam Interaksi Guru dan Siswa

    Get PDF
    Manusia sebagai makhluk sosial dan hidup berkelompok dalam kehidupansehari-hari, tentu tidak luput dari interaksi atau komunikasi. Komunikasiadalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan atauaudiens baik itu dalam bentuk simbol, lambang dengan harapan bisamembawa atau memahamkan pesan itu kepada peserta didik (siswa) jika dikelas atau pada masyarakat serta berusaha mengubah sikap dan tingkahlaku. Dalam dunia pendidikan proses pembelajaran akan efektif, jikakomunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa terjadi secara intensif.Dalam pembelajaran di dalam kelas, proses komunikasi akan berlangsungbaik antara guru ke siswa dalam hal ini, peserta didik atau sebaliknya antarapeserta didik dengan guru atau pendidik di mana materi pembelajaranmerupakan pesan dalam proses komunikas pembelajaran yang seringdipandang sebagai jantung atau inti kegiatan pembelajaran. Dalamkomunikasi pembelajaran inilah terjadi Intraksi edukatif yang berlangsungdalam bentuk pertukaran pesan yang tidak lain adalah materi pembelajaran.Dalam konteks komunikasi pembelajaran Guru ditempatkan dalam posisisebagai komunikator oleh karena tugas dan peran guru sebagai pemimpinpembelajaran memposisikan menjadi komunikator sedangkan siswaditempat sebagai komunikan atau peserta didik. Guru harus mampumenguasai pola interaksi dan teknik komunikasi yang baik dalam prosespembelajaran. Interaksi dalam pembelajaran lebih dikenal dengan istilahinteraksi edukatif. Interaksi edukatif secara spesifik merupakan proses atauinteraksi belajar mengajar memiliki ciri-ciri khusus yang membedakandengan bentuk interaksi lain. Ciri-ciri Interaksi Belajar Mengajar tersebutyaitu interaksi belajar-mengajar memiliki tujuan, ada suatu Prosedur(jalannya inetraksi) yang terencana, interaksi belajar mengajar di tandaidengan suatu penggarapan materi yang khusus, ditandai dengan adanyaaktivitas siswa, dalam interaksi belajar mengajar guru berperan sebagaipembimbing, di dalam interaksi belajar mengajar membutuhkan disiplin,dan ada batas waktu

    Penerapan Collaborative Learning melalui Permainan Mencari Gambar untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas V di SDN Tabanggele Kecamatan Anggalomoare Kabupaten Konawe

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Tabanggele dengan menerapkan Collaborative Learning melalui Permainan Mencari Gambar. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, yang dilaksanakan di SDN Tabanggele. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 22 orang terdiri dari 9 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yaitu lembar observasi,dokumentasi dan soal tes untuk mengetahui hasil belajar siswa pada setiap akhir siklus. Dengan indikator keberhasilan yang ditetapkan yaitu jika 80 % siswa yang mendapatkan nilai ≥70. Berdasarkan hasil penelitian khususnya pada siswa kelas V SDN Tabanggele menunjukan adanya peningkatan hasil belajar dengan nilai rata-rata siswa setelah tindakan siklus 1 meningkat dibandingkan dengan nilai tes awal, yakni dari 57.72 menjadi 71.05 dengan presentase kenaikan sebesar 31.82%. Namun belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan yaitu 80% siswa memperoleh nilai . Selanjutnya pada siklus 2 ini telah memenuhi indikator kinerja yang telah ditetapkan yaitu 80% siswa telah mendapat nilai minimal 70. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan Collaborative Learning melalui permainan mencari gambar berpengaruh positif bagi aktivitas dan hasil belajar IPA siswa kelas V SDN Tabanggele

    Hubungan Belajar Mandiri dengan Prestasi Belajar Pai di Mtsn 1 Konawe Selatan

    Get PDF
    Tujuan penelitian kausal ini adalah untuk mendapatkan informasi mengenai pengaruh gaya kepemimpinan, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, dan iklim kerja terhadap prestasi kerja guru bahasa inggris SMP Kota Kendari. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survei dan pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur. Sampel penelitian guru bahasa Inggris SMP sebanyak 80 orang. Hasil penelitian adalah sebagai berikut (1) Ada pengaruh positif langsung gaya kepemimpinan terhadap prestasi kerja; (2) Ada pengaruh positif langsung kompetensi profesional terhadap prestasi kerja; (3) Tidak ada pengaruh positif langsung kompetensi pedagogik terhadap prestasi kerja; (4) Ada dampak positif langsung iklim kerja terhadap prestasi kerja; (5) Ada pengaruh positif langsung gaya kepemimpinan terhadap iklim kerja; (6) Ada pengaruh positif langsung kompetensi profesional terhadap iklim kerja; (7) Ada pengaruh langsung langsung kompetensi pedagogik terhadap iklim kerja. Berdasarkan temuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja guru bahasa Inggris SMP di Kota Kendari dapat ditingkatkan dengan meningkatkan gaya kepemimpinan, kompetensi profesional, kompetensi pedagogik dan iklim kerja
    corecore