1 research outputs found

    Pra Desain Pabrik Hidrogen dari Tandan Kosong Kelapa Sawit dengan Metode Gasifikasi Uap

    Get PDF
    Energi merupakan aspek penting yang selalu dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Pandemi COVID-19 menurunkan penyediaan energi, terutama pada tahun 2020.  Di Indonesia, sektor pembangkit listrik merupakan penyumbang emisi GRK terbesar. Sehubungan dengan hal tersebut, Indonesia telah menentukan target untuk energi baru terbarukan (EBT) pada 2025-2050 sebesar 23-31% dengan mengurangi penggunaan minyak bumi, batu bara, dan gas bumi. Telah terjadi peningkatan dalam pemanfaatan EBT salah satunya adalah biomassa. Di Indonesia, pemanfaatan energi biomassa masih 5,1% dari potensi yang ada.  Biomassa tersedia secara melimpah perlu dikembangkan lebih jauh untuk menggantikan energi fosil yang terbatas dan mengurangi emisi CO2. Di Indonesia, sangat sedikit PLT Biomassa yang dikembangkan menggunakan hidrogen murni dengan emisi hampir nol. Hidrogen telah muncul sebagai bagian penting dari campuran energi bersih secara berkelanjutan. Jenis produk hidrogen yang terpilih dalam pabrik ini yaitu hidrogen biru. Pabrik akan didirikan pada 2024 dan mulai beroperasi pada 2027. Lokasi pembangunan pabrik ditetapkan akan didirikan di kawasan industri Dumai, Riau. Pemilihan lokasi pabrik berdasarkan ketersediaan bahan baku, lahan, listrik transportasi, dan sumber tenaga kerja. Bahan baku utama proses produksi adalah Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS). Pemanfaatan TKKS sebanyak 4940.71 ton/tahun. Selain menghasilkan hidrogen, terdapatproduk samping yaitu CO2 yang akan dimanfaatkan oleh perusahaan lain. Proses pembuatan hidrogen dibagi menjadi beberapa proses yaitu size reduction, drying, gasification, steam methane reforming, water gas shift, dan pressure swing adsorption. Hasil akhir gas hidrogen memiliki kemurnian 99%.  Untuk mengetahui kelayakan pabrik, dilakukan analisa ekonomi meliputi IRR, NPV,dan POT. Didapat IRR>WACC sebesar 18.61%, NPV>0 sebesar Rp.539,001,002,607,985. Modal pabrik akan kembali (POT) setelah 3 tahun. Dari analisa yang telah dilakukan, ditarik kesimpulan bahwa pabrik layak untuk didirikan
    corecore